Disakiti sedemikian kejampun masih akan membuatmu kuat bertahan karena ada rasa sayang
yang ingin kamu pertahankan. Rasa sayang yang akan membuatmu merasa akan mati jika tidak
menyalurkannya pada dia.
Sampai pada titik dimana kamu harus mengemis untuk mendapatkan perhatiannya adalah
sesuatu yang tidak pernah kamu bayangkan. Harus mengemis untuk diperhatikan membuatmu
tidak bisa mengingkari bahwa bersabar untuk mempertahankannya terasa sangat menyakitkan.
Bahkan Tak Jarang Kamu Dibiarkan Memohon Sebuah Pertemuan Oleh Sebab
Itulah Cinta Terasa Menyakitkan Bukan Membahagiakan
Kemudian kamu mulai merasakan bahwa cinta telah berubah tak lagi menjadi sumber
kebahagian hanya menjadi sumber penderitaan yang tak henti-hentinya menyakitimu, setelah
ingin bertemu dengannya pun kamu harus memohon-mohon.
Tetap Memilih Bertahan Bukan Karena Merasa Bahagia Tapi Karena Terlanjur
Sayang
Kebahgian dan merasa nyaman yang seharusnya menjadi alasan untuk bertahan pada sebuah
cinta tidak dapat dilakukan olehmu. Kamu bertahan pada cintanya bukan karena bahagia, tapi
karena terlanjur sayang. Sehingga meski sangat menyakitkan kamu memilih untuk pura-pura
mati dari rasa tersakiti.
Karena Memaksa Untuk Tetap Setia Padahal Dia Menyakiti Kamu pun Harus
Sering Merasa Kecewa
Memaksa untuk tetap setia, saat sudah tak lagi dipedulikan tentu kamu harus merasa kecewa
yang mendalam. Kecewa kesetianmu tak dihargai, kecewa perhatianmu dianggap biasa-biasa
saja, kecewa pengerbonanmu tampak tidak berharga.