Pada teori atom klasik teorinya ini masih sangat sederhana tanpa
adanya pembuktian dan hanya berasal dari asumsi atau anggapan
seseorang tanpa adanya percobaan atau penelitian lebih lanjut. Pada teori
klasik ini terdapat 2 pencetus yang menyatakan teori atom yaitu Democritus
dan Dalton. Kata atom pertama kali dicetuskan oleh Democritus yang
merupakan kimiawan asal Yunani, Democritus menyatakan bahwa kata atom
berasal dari kata atomos yang artinya tidak dapat terbagi lagi. Dari teorinya
ini maka atom dinyatakan sebuah bagian terkecil yang tidak dapat dibelah,
diubah, dan dimusnahkan. Kemudian dalam teori atom klasik ini Dalton
menyatakan bahwa suatu unsur yang sama memiliki berat yang sama,
sedangkan unsur yang berbeda memiliki berat yang berdeda pula dan
perubahan kimia terjadi karena adanya penggabungan atau perpisahan
atom. Dalton juga menyatakan bahwa atom berbentuk bola pejal.
Teori Dalton ini dikuatkan kembali oleh teori proust dalam teori
perbandingan massa, yang menyatakan bahwa Perbandingan massa tetap
setiap unsur yang membentuk senyawa akan membentuk perbandingan
yang tetap contohnya pada senyawa H2O pada 2 atom H dan 1 atom O
2H : O
H : O
2 : 16
Dengan adanya teori klasik ini munculah para pemikir yang ingin
membuktikan lebih lanjut mengenai bedan kecil tersebut (Atom) tidak hanya
dengan asumsi belaka namun dikuatkan dengan percobaan maupun
penelitian yang masuk ke dalam teori atom modern.
Teori Dalton :
15 16 17
O8 O8 O8
1. J.J Thompson
J.J Thompson meupakan ahli fisika yang menemukan adanya elektoron
pada atom. Hal ini dapat ditemukan melalui percobaan yang dilakukan
dengan menggunakan tabung sinar katoda. Pada percobaan ini terdapat
adanya sinar yang menuju kutub katode (+) pada saat diberikan
tegangan yang tinggi, artinya terdapat sinar yang bermuatan negatif
yang bergerak menuju kutub katoda yang disebut electron. Dari
percobaan itulah ditemukan adanya electron dalam sebuah atom.
Gambar 2. Percobaan J.J. Thompson pada tabung sinar katoda
Milikan (1908)
Percobaan yang dilakukan Milikan, mendapatkan berat setiap tetesan minyak yang relatif
konstan. Dengan kelipatan yang tetap, maka kelipatan tersebut yang dijadikan massa elektron.
Masa elektron yang didapatkan yaitu 9.109 x 10-28
Namun berdasarkan hasil percobaan ini terdapat kejanggalan, yaitu
adanya selisih antara massa unsur/partikel dengan massa electron. Dari
kejanggalan ini dinyatakan bahwa terdapat sesuatu yang lain selain
electron dalam atom. Sesuatu ini merupakan muatan positif, namun
milikan dan J.J. Thompson belum dapat mengetahui bagaimana letak dan
jumlah muatan positif pada atom.
Penemuan Proton oleh Goldstein
Muatan positif pada atom penelitian ini dikuatkan oleh Goldstein yang
melakukan percobaan dengan menggunakan Canal Rays. Dalam Canal
Rays tersebut ternyata terdapat partikel yang menempel pada anoda (-),
partikel tersebut yang menempel tersebut adalah mautan positif, artinya
benar adanya terdapat muatan positif pada atom, dan muatan positif
tersebut dinamakan proton yang memiliki massa proton yaitu
1,67262x10-24 gram.
Terdapat
selisih
Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut ternyata benar adanya
ditemukan partikel yang tidak bermuatan dalam atom yang disebut
Neutron yang memiliki massa 1,675x10-24g.
Massa terlalu
kecil, maka
Namun karena hampir disemua atom massa electron sangat lah kecil
dibandingkan massa proton dan neutron maka massa electron diabaikan
untuk menetukan massa atom, sehingga
3. Niels Bohr
Teori atom Niels Bohr ini merupakan teori yang melanjutkan
kekurangan dari teori atom sebelumnya (Rutherford). Pada teori Niels
Bohr ini didapatkan lintasan orbit atom pada energy tertentu. Lintasan
orbit atom ini diperoleh dari percobaan spectrum atom Hidrogen yang
dilakukan oleh Balmer.
Atom yang digunakan merupakan atom hydrogen, karena atom
hydrogen merupakan atom yang paling sederhana dan memiliki jumlah
partikel tidak lebih dari 1 sehingga perpindahan electron nya akan lebih
teratur dan penelitiannya lebih pasti dan akurat.