Anda di halaman 1dari 8

BAB V

PENGOLAHAN BATUBARA

V.1. PENGOLAHAN BATUBARA


Pengolahan batubara PT. LAHAT ENERGYakan dilaksanakan di lokasi
crushing plant dimana lokasi ini menyatu dengan lokasi penumpukan batubara
dari tambang (raw coal stock pile). Pengolahan batubara (coal preparation) PT.
LAHAT ENERGY bertujuan untuk mereduksi ukuran (size reduction) batubara
produksi operasi penambangan atau run of mine (ROM) sehingga mencapai
ukuran yang diinginkan. Proses pencucian tidak akan dilakukan karena rata-rata
kadar abu (8,99%) dan kadar belerang (0,43%) di nilai cukup rendah. Berdasarkan
pemeriksaan petrografi batuabar, kandungan mineral-mineral pengotor seperti
pirit, clay dan shale juga cukup rendah.
Dalam rangka melakukan reduksi ukuran, maka akan dilakukan beberapa
pengamatan terhadap batubara produksi penambangan (ROM), antara lain:
a. Proses penghancuran/pemecahan batubara (coal breaking/coal crushing)
b. Proses klasifikasi ukuran fraksi batubara (coal screening/coal classification)
c. Proses penanganan pemindahan batubara antar lokasi (coal handling)

V.2. TATA CARA PENGOLAHAN


Pengolahan batubara PT. LAHAT ENERGY secara garis besar adalah
proses peremukan batubara sampai ukuran -50 mm.
V.2.1. Proses Pengolahan Batubara
V.2.1.1. Proses Reduksi Ukuran Batubara
Untuk gambaran proses reduksi ukuran batubara dapat
dilihat diagram alir (flow sheet). Dalam diagram alir tersebut
digambarkab urutan proses-proses yang belangsung.
Umpan (feed) untuk proses pengolahan batubara yang di
rencanakan adalah batubara langsung dari produk kegiatan
penambangan (ROM) atau yang telah tersedia di raw coal
stockpile. Fraksi batubara sebagai umpan direncanakan

63
berukuran maksimum 500 mm. Apabila dalam kondisi tertentu
ada yang berukuran lebih dari 500 mm, maka terlebih dahulu
harus diremukkan.
V.2.1.2. Penggerusan Batubara (Coal Crushing)
Kegiatan ini bertujuan untuk memecahkan suatu ukuran
fraksi batubara, menjadi ukuran yang lebih kecil sesuai dengan
yang diharapkan. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan
beberapa tahap operasi, yaitu :
Penggerusan Pertama (Primary Crushing)
Kegiatan tahap pertama untuk mereduksi ukuran umpan
batubara dari ukuran maksimum 500 mm menjadi fraksi
dengan ukuran yang memenuhi kegiatan crushing tahap kedua
(secondary crusing), yaitu maksimum 150 mm. Kegiatan
crushing tahap pertama ini termasuk dalam kelas heavy duty
sampai medium duty dengan daya sebesar 0.6 KVA / ton /
jam. Jenis crusher yang digunakan adalah roll crusher
dengan tipe gelondong tunggal (single roll crusher).
Crusher diatur dengan besaran Reduction Ratio (RR) antara 4
sampai 6 dan kapasitas produksi sekitar 600 ton/jam sebanyak
3 unit..
Dengan jam jalan sebesar 14 jam per hari maka produksi per
tahun adalah sebesar :
300 hari x 14 jam x 1.800 ton = 7.560.000 ton.
Selanjutnya dengan asumsi losses sebesar 7 %, maka produk
dari Crushing Plant adalah sebesar 7.000.000 ton batubara per
tahun.
Penggerusan Kedua (Secondary Crushing)
Kegiatan tahap kedua untuk memecah suatu ukuran fraksi
batubara dari maksimum 150 mm menjadi fraksi dengan
ukuran yang memenuhi persyaratan produk akhir batubara,
yaitu maksimum 50 mm. Kegiatan reduksi tahap ini termasuk

64
dalam kelas medium duty dengan daya sebesar 0.6 KVA /
ton / jam. Jenis crusher yang digunakan adalah roll crusher
dengan tipe gelondong ganda (double roll crusher).
Crusher diatur dengan besaran Reduction Ratio (RR) antara 4
sampai 6 dan kapasitas produksi sekitar 450 ton/jam sebanyak
3 unit.
V.2.1.3 Pengayakan Batubara (Coal Screening)
Kegiatan pemisahan ukuran adalah kegiatan yang
bertujuan untuk memisahkan fraksi-fraksi batubara atas dasar
ukuran yang diinginkan. Kegiatan pemisahan ukuran ini
dilakukan pada beberapa unit operasi, yaitu :
Scalper Grizzly Screen
Tahap pertama pemisahan ukuran dilakukan dengan
menggunakan scalper grizzly screen yang digunakan untuk
memisahkan batubara dari tambang (ROM) pada fraksi ukuran
500 mm, sebelum masuk sebagai umpan primary crushing.
Fraksi yang terpisah dengan ukuran +500 mm sebagai
oversize , akan diremukkan secara manual dengan
menggunakan hand hammer untuk dikembalikan lagi
sebagai umpan ; sedangkan fraksi dengan ukuran 500 mm
yang lolos, akan diperlakukan sebagai undersize untuk
umpan primary crusher .
Screen ini memiliki satu lapis permukaan (single deck) yang
diletakan dengan posisi agak miring 12 18 derajat (inclined);
screen ini bekerja pada level heavy duty, dengan
menggunakan gaya hentak (stroke).
Vibrating Screen
Tahap kedua pemisahan ukuran fraksi batubara dilakukan
dengan vibrating sreen, dengan tujuan untuk memisahkan
fraksi ukuran + 150 mm sebelum masuk sebagai umpan
secondary crusher. Screen ini bekerja secara mekanik dengan

65
mengggunakan gaya getar (vibrator).
Untuk kapasitas sekitar 600 ton/jam, tipe screen yang dipilih
adalah raw coal sizing sreen dengan dua lapis permukaan
(double deck), yang dipasang dengan kemiringan 17 25
derajat, sehingga fraksi batubara akan lewat diatasnya dengan
kecepatan 0,75 1,25 meter/detik. Lapis pertama dari screen
ini memiliki ukuran bukaan 50 mm dengan menggunakan
vibrasi rendah.
Fraksi yang terpisah dengan ukuran + 50 mm sebagai
oversize akan menjadi umpan dari secondary crusher,
sedangkan fraksi yang berukuran 50 mm (undersize) akan
langsung masuk ke tahap pemisahan ukuran pada screen
dengan bukaan 25 mm.
Fraksi yang terpisah dengan ukuran diatas 25 mm sebagai
oversize akan menjadi produk akhir I, sedangkan fraksi yang
ukurannya dibawah 25 mm (undersize) akan menjadi produk
akhir II yang fraksinya lebih halus dari produk akhir I.
5.2.1.4 Recovery Pengolahan
Pada umumnya recovery pengolahan batubara antara
95,0 sampai 97,5 % yang diakibatkan oleh hilangnya batubara
halus (debu batubara). Debu batubara ini ditampung dan
disiram serta langsung dialirkan ke kolam pengendap didekat
unit pengolahan batubara untuk mengantisipasi pencemaran
lingkungan. Air dalam kolam pengendap akan dinetralkan
kembali dengan menggunakan gamping (lime).

66
GAMBAR 5.1
DIAGRAM ALIR PROSES PENGOLAHAN BATUBARA

V. 3. PERALATAN PENGOLAHAN BATUBARA

67
Unit pengolahan batubara akan disiapkan oleh PT. LAHAT ENERGY.
Operasional pengolahan akan selalu dipantau untuk memperoleh recovery dan
kualitas produk akhir yang baik.
V.3.1. Peralatan Unit Crusher
Peralatan unit crusher selain roll crusher, vibrating screen dan
hopper, juga dilengkapi dengan ban berjalan (belt conveyor) untuk
memindahkan batubara dari terminal satu ke terminal lainnya dan
terakhir ke kamar penampungan batubara produk (silo). Adapun
peralatan unit crusher dan pendukungnya dapat dilihat pada Tabel VI.1.

TABEL V. 1
PERALATAN REDUKSI UKURAN BATUBARA
PADA UNIT PENGOLAHAN BATUBARA PT. LAHAT ENERGY

V.3.2. Peralatan Muat dan Angkut

68
Batubara yang telah diolah akan menumpuk didepan crusher, oleh
sebab itu perlu diangkut dan ditumpuk di sale stockpile sesuai dengan
spesifikasi batubaranya. Pengangkutan ini menggunakan alat muat wheel
loader dan alat angkut dumptruck.

V.4. JENIS, JUMLAH DAN KUALITAS BATUBARA


Hasil eksplorasi menunjukkan bahwa batubara di wilayah ini terdapat pada
Formasi air benakat. Dari hasil pemetaan singkapan batubara dan pemboran
eksplorasi maka ditemukan 3 lapisan batubara dengan ketebalan bervariasi antara
0,35 sampai 3,24 meter dan kemiringan lapisan (dip) yang cukup besar yaitu 35o -
56o. Lapisan batubara berselang dengan andesit, breksi, sandstone dan siltstone.
Seam batubara dinamakan dari Seam A sampai Seam C naik dari seam batubara
umur tertua di bagian bawah sampai seam batubara umur termuda di bagian atas.
Deskripsi contoh-contoh batubara yang diambil menunjukan bahwa
batubara PT. LAHAT ENERGY mempunyai sifat fisik antara lain berwarna
berwarna hitam, konkoidal, kekerasan sedang, mengkilap, sedikit resin, goresan
hitam. Parting dan bahan pengotor tidak ditemukan. Dari data singkapan dan
pemboran diketahui bahwa arah kemiringin perlapisan (jurus/strike) antara N 125o
sampai N 176o. Berdasarkan contoh batubara yang dianalisis di laboratorium
menunjukan bahwa nilai kalori rata-rata adalah 6.659 kal/gr (adb), total sulfur
sebesar 0,60 %, (adb), total moisture sebesar 18,92 % (ar) dan abu sebesar 3,92 %
(adb).
Didasarkan pertimbangan posisi endapan batubara dan ketebalan
overburden tersebut di atas maka penambangan batubara PT. LAHAT ENERGY
adalah dengan tambang terbuka (surface mining). Pengertian penambangan
terbuka adalah penambangan dengan seluruh kegiatannya berhubungan langsung
dengan atmosfir. Pertambangan ini relatif lebih murah dibandingkan dengan
tambang dalam (underground mining). Kondisi topografi yang berbukit serta
ketebalan lapisan batubara yang berbeda-beda menyebabkan kesulitan untuk
mendapatkan elevasi lantai tambang yang sama. Bentuk endapan batubara dengan
kemiringan yang cukup tinggi (sekitar 350 560) juga merupakan ciri daerah ini.

69
Berdasarkan bentuk, pola penyebaran endapan batubara dan material penutup,
tatacara penambangan batubara dapat diterapkan dengan cara gali (dig) dan
timbun kembali (back filling), yaitu menambang lapisan batubara dari singkapan
(permukaan) sampai kedalaman tertentu di sepanjang zone penyebaran batubara.
Pengupasan material penutup dilakukan secara bertahap dan ditimbun kembali di
bekas penggalian (back filling).

V.5. PENANGANAN SISA FINE COAL


Untuk menangani sisa batubara halus (fine coal) dari kegiatan pengolahan
batubara maka akan dilakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Menempatkan sisa fine coal pada daerah yang tinggi
Batubara halus sebaiknya diletakkan di area stockfile yang kering (tidak
pernah terendam air bila hujan). Hal ini dimaksudkan untuk menghindari
terbawanya batubara halus oleh air.
2. Menjaga daerah sekeliling fine coal dari erosi akibat air hujan
Tempat penumpukan fine coal sebaiknya dibuat berm keliling untuk menjaga
erosi oleh air hujan pada penumpukan fine coal itu sendiri dan menjaga erosi
tanah dari luar yang akan mengotori fine coal.
3. Membuat saluran drainage yang dialirkan ke bak penampungan
Penumpukan fine coal harus dilengkapi dengan saluran drainase yang
mengelilingi tumpukan agar dapat mengalirkan air ketika hujan. Saluran air
ini akan bermuara pada Settling pond untuk mengendapkan fine coal yang
terbawa oleh air.
4. Pemanfaatan fine coal
Sebaiknya fine coal yang telah di tumpuk harus secepatnya dimanfaatkan
secara optimal sebagai material blending sampai batas yang disyaratkan oleh
konsumen atau dibuat menjadi briket.

70

Anda mungkin juga menyukai

  • Pengumuman Pembayaran SPP 2018 - 6729 PDF
    Pengumuman Pembayaran SPP 2018 - 6729 PDF
    Dokumen1 halaman
    Pengumuman Pembayaran SPP 2018 - 6729 PDF
    Muhammad Azhar
    Belum ada peringkat
  • Kamus Tambang PDF
    Kamus Tambang PDF
    Dokumen88 halaman
    Kamus Tambang PDF
    wisdha ghina
    Belum ada peringkat
  • Formulir Pendaftaran Wisuda PDF
    Formulir Pendaftaran Wisuda PDF
    Dokumen5 halaman
    Formulir Pendaftaran Wisuda PDF
    Muhammad Azhar
    Belum ada peringkat
  • Ekstraksi Metalurgi Teknik Pertambangan Sriwijaya
    Ekstraksi Metalurgi Teknik Pertambangan Sriwijaya
    Dokumen24 halaman
    Ekstraksi Metalurgi Teknik Pertambangan Sriwijaya
    Ridok
    Belum ada peringkat
  • Bauksit Psdme
    Bauksit Psdme
    Dokumen13 halaman
    Bauksit Psdme
    Muhammad Azhar
    Belum ada peringkat
  • Petunjuk Penulisan JIT
    Petunjuk Penulisan JIT
    Dokumen5 halaman
    Petunjuk Penulisan JIT
    jefrey gunawan
    Belum ada peringkat
  • Gas Tambangj
    Gas Tambangj
    Dokumen11 halaman
    Gas Tambangj
    Muhammad Azhar
    Belum ada peringkat
  • General Minescape
    General Minescape
    Dokumen13 halaman
    General Minescape
    Muhammad Azhar
    Belum ada peringkat
  • Bab Vii
    Bab Vii
    Dokumen11 halaman
    Bab Vii
    Muhammad Azhar
    Belum ada peringkat
  • PSDME
    PSDME
    Dokumen4 halaman
    PSDME
    Muhammad Azhar
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1
    Tugas 1
    Dokumen16 halaman
    Tugas 1
    Muhammad Azhar
    Belum ada peringkat
  • Berita Tambang Nich
    Berita Tambang Nich
    Dokumen7 halaman
    Berita Tambang Nich
    Muhammad Azhar
    Belum ada peringkat
  • Gas Tambangj
    Gas Tambangj
    Dokumen11 halaman
    Gas Tambangj
    Muhammad Azhar
    Belum ada peringkat
  • Berita Tambang Nich
    Berita Tambang Nich
    Dokumen7 halaman
    Berita Tambang Nich
    Muhammad Azhar
    Belum ada peringkat
  • General Minescape2
    General Minescape2
    Dokumen9 halaman
    General Minescape2
    Muhammad Azhar
    Belum ada peringkat
  • Tugas I
    Tugas I
    Dokumen3 halaman
    Tugas I
    Muhammad Azhar
    Belum ada peringkat
  • Material Balance
    Material Balance
    Dokumen3 halaman
    Material Balance
    Muhammad Azhar
    Belum ada peringkat
  • Gas Tambangj
    Gas Tambangj
    Dokumen11 halaman
    Gas Tambangj
    Muhammad Azhar
    Belum ada peringkat
  • Hid Ro Thermal
    Hid Ro Thermal
    Dokumen22 halaman
    Hid Ro Thermal
    Suta Wibawa Bagoes
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen16 halaman
    Bab Iii
    Muhammad Azhar
    Belum ada peringkat
  • Bab X
    Bab X
    Dokumen10 halaman
    Bab X
    Muhammad Azhar
    Belum ada peringkat
  • BLM Fix
    BLM Fix
    Dokumen14 halaman
    BLM Fix
    Muhammad Azhar
    Belum ada peringkat
  • Bab Ix
    Bab Ix
    Dokumen11 halaman
    Bab Ix
    Muhammad Azhar
    Belum ada peringkat
  • Tugas I
    Tugas I
    Dokumen3 halaman
    Tugas I
    Muhammad Azhar
    Belum ada peringkat
  • Kominusi
    Kominusi
    Dokumen13 halaman
    Kominusi
    Muhammad Azhar
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen10 halaman
    Bab Ii
    Muhammad Azhar
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen9 halaman
    Bab I
    Muhammad Azhar
    Belum ada peringkat
  • Bahan Ajar
    Bahan Ajar
    Dokumen28 halaman
    Bahan Ajar
    IkhsanHidayat
    Belum ada peringkat
  • Tugas I
    Tugas I
    Dokumen3 halaman
    Tugas I
    Muhammad Azhar
    Belum ada peringkat