Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BY.

N DENGAN RESIKO GANGGUAN


PERKEMBANGAN PADA MOTORIK KASAR
DI PUSAT PENITIPAN ANAK SEHAT (PUSPA) JATINANGOR

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak
Program Profesi Ners XXXII Unpad

Disusun Oleh :
Nurul Fatimah Saripudin
220112160094

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXXII

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2016

Nama Mahasiswa : Nurul Fatimah Saripudin


NPM : 220112160094
Tanggal Pengkajian : 05 Oktober 2016 Pukul 11.00 WIB

PENGKAJIAN ANAK
1. Identitas klien
Nama : By. N
Tanggal lahir : 03 Maret 2016
Umur : 7 bulan
Agama : Islam
Tanggal pengkajian : 05 Oktober 2016
Nama Ayah/Ibu : Tn M / Ny. A
Pekerjaan Ayah/Ibu : PNS
Pendidikan Ayah/Ibu : S1 / S2
2. Keluhan utama : tidak ada keluhan
3. Riwayat kesehatan sekarang : klien tampak sehat
4. Riwayat kesehatan masa lalu : tidak dapat terkaji
5. Riwayat kesehatan keluarga : tidak dapat terkaji
6. Riwayat sosial :
Menurut data yang ada
7. Pemeriksaan fisik
a) Tanda-tanda vital
Nadi: 115X / menit, Suhu:36,5 0 C, Respirasi :37 x/ menit
b) Head to toe
(1) Kepala dan leher
Bentuk kepala simetris, tidakada lesi dan pembengkakan atau
teraba massa. Rambut distribusi merata, tidak mudah dicabut.
Konjungtiva merah muda, sklera putih, refelek pupil +/+,
reflek kornea +/+. Penglihatan baik, terbukti klien dapat
melihat gambar dan mainan dalam jarak 30 cm dan berusaha
meraihnya. Bentuk hidung simetris, tidak ada sekret, tidak ada
pernafasan cuping hidung, dan tidak ada sianosis. Bibir
berwarna merah muda, tidak ada lesi, membran mukosa dan
bibir lembap, rongga mulut dan lidah bersih Struktur telinga
simetris, pina elastis, pendengaran baik, terbukti klien menoleh
ketika dipanggil namanya. Tidak tampak dan tidak teraba
pembesaran kelenjar tiroid dan distensi vena jugularis.
(2) Dada
Bentuk dan gerakan dada simetris, tidak ada peningkatan
frekuensi pernafasan dan tidak ada retraksi. Suara nafas
terdengar sonor pada lapang paru. Perkusi lapang paru resonan.
Pulsasi jantung tidak tampak dari luar,
(3) Abdomen
Bentuk abdomen datar kontur lembut, tidak ada lesi, distensi
dan acites. Perkusi terdengar suara thympani, auskultasi bising
usus 10 x/menit. Turgor kulit kembali dalam 2 detik. Tidak
teraba pembesaran hepar dan lien.
(4) Punggung/ tulang belakang
Tulang belakang simetris dan tidak ada deformitas.
(5) Genetalia dan Anus
Daerah genetalia bersih, tidak ada tanda iritasi, organ kelamin
utuh. Anus bersih tidak ada kemerahan dan tidak tampak lecet.
(6) Ekstremitas
Ekstremitas atas dan bawah dapat digerakan tanpa ada
kekakuan sendi dan nyeri, tidak ada lesi dan odema. Kekuatan
otot ekstremitas atas dan bawah 5 .
Kebutuhan Dasar
a) Cairan
Kebutuhan
Klien BB 7,3 Kg menurut perhitungan kebutuhan cairan
Holiday Segar adalah sebagai berikut:
= 100 ml/ KgBB/hari
= 100 ml x 7,3 kg
= 730 ml
Asupan
Pengasuh mengatakan bahwa klien minum 4-5 botol (120 ml)
per hari yang terdiri dari susu anak dan air putih. Sehingga
asupan cairan per hari adalah = 4-5 x 120 ; 480 - 600 ml/ hari.
b) Nutrisi
Kebutuhan
Klien BB 7,3 Kg menurut perhitungan kebutuhan kalori
Holiday Segar adalah sebagai berikut:
= 100 Kkal/ KgBB/hari
= 100 x 7,3
= 730 Kkal/ hari
Asupan
Pengasuh mengatakan bahwa klien makan 3 x/ hari
mengunakan MP-Asi yang sudah menggandung sayuran dan
daging. MP-ASI yang diberikan sekitar 3-5 sendok kecil yang
kemudian dilarutkan dengan air.
c) Eliminasi
BAB
Pengasuh mengatakan klien BAB 1.-2 x/ hari, kosistensi
lembek, warna kuning, tidak ada lendir dan darah.
BAK
Pengasuh mengatakan klien menggunakan pampers diganti 1-2
kali perhari. Sehingga untuk menentukan out put urine adalah
2 - 3cc/ KgBB/jam.
d) Istirahat tidur
Pengasuh mengatakan klien tidur malam 9 jam dan tidur siang
kurang lebih 2-2,5 jam.
e) Aktivitas bermain/ stimulasi perkembangan
Klien lebih menyukai jika berada pada ayunan dan di gendong,
jarang sekali merangkak. Klien sering tertawa jika diajak
bermain dengan pengasuh
f) Kebersihan diri
Pengasuh mengatakan klien dimandikan 2 kali per hari
menggunakan sabun mandi dan shampo bayi.
Pertumbuhan
Berat Badan 7,3 Kg, Tinggi badan 63 cm. Berdasarkan Z Score
BB/U maka berat ideal adalah 8,3 kg sehingga nilai bb 7,3 kg itu
pada rentang -1 SD yang berarti masih dalam batas normal atau
gizi baik.
Perkembangan (Hasi pemeriksaan DDST)
Personal- Motorik halus-
Bahasa Motorik Kasar
Sosial adaptif
Sebelah kiri : Sebelah kiri : Sebelah kiri : Sebelah kiri :
1.Tersenyum 1. Mengikuti 180 1. Tertawa (P) 1. Dada terangkat
spontan (P) (P) 2. Berteriak (P) menumpu 1
2.Mengamati 2.Mengamati 3. Menoleh ke lengan (P)
tangannya (P) manik-manik (P) bunyi icik icik 2. Membalik (P)
3.Berusaha 3. Meraih (P) (P) 3. Bangkit kepala
mencapi tegak (P)
mainan (P)
Terlewati Terlewati garis : Terlewati garis : Terlewati garis :
garis : 1. Mencari benang 1. Menoleh Ke Duduk tanpa
1. Makan (P) arah suara (P) pegangan (P)
sendiri (P) 2.Menggaruk 2. Satu Silabel
manik-manik (P) (P)
3. Memindahkan 3. Meniru bunyi
kubus (F) kata-kata (P)
4. Mengambil 7
kubus (F)
Sebelah kanan Sebelah kanan Sebelah kanan Sebelah kanan
garis : garis : garis : garis :
1. Tepuk 1.Memegang 1. Papa Mama 1. Berdiri dengan
tangan (F) dengan jari dan ibu tidak spesifik Pegangan (P)
2.Menyatakan jari (F) (P) 2. Bangkit untuk
keinginan (F) 2. Membenturkan 2 2.Kombinasi berdiri (P)
3.daag-daag kubus (F) Silabel (P) 3. Bangkit terus
dengan tangan 3. Menaruh kubus 3. Mengoceh (P) duduk(P)
(F) di cangkir (F) 1.
Kesimpulan Pemeriksaan DDST II :
Perkembangan An. A dikategorikan normal sesuai dengan
tumbuh kembang anak seusianya, untuk hasil yang FALSE (F)
itu dikatakan normal karena anak seusianya belum harus dapat
melakukan hal tersebut.
1. Analisa Data
1. Data subjektif
Pengasuh mengatakan bahwa klien anak yang jarang bergerak aktif
kesana kemari, ibunya pun meminta kepada pengasuhnya agar
membiasakan dia tidak digendong ataupun diayunan.
2. Data objektif
Ketika klien diturunkan dari ayunan atau gendongan
seseorang maka dia akan menangis dan meminta untuk
digendong
Selama di puspa klien hanya berada dalam ayunan nya dan
jarang sekali merangkak hanya duduk saja itupun jika ada
mainan ataupun hal yang membuat dia tertarik.
Diagnosa Keperawatan

Resiko gangguan perkembangan pada aspek motorik kasar berhubungan dengan


stimulasi tumbuh kembang yang tidak optimal ditandai oleh klien sering emnagis
jika ditunkan dari ayunan atau gendongan dan jarang sekali merangkak ataupun
berdiri.

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Keperawatan
1. Resiko gangguan Setelah 1. Berikan informasi 1. Memberikan
perkembangan dilakukan kepada pengasuh informasi tentang
pada aspek tindakan hasil pemeriksaan hasil skrining adalah
keperawatan skrening memaparkan hasil
motorik kasar
1x 24 jam, perkembangan anak yang diperoleh dari
berhubungan dapat dan mengajarkan pengkajian untuk
dengan stimulasi terstimulasi cara pemeriksaan menentukan
tumbuh kembang untuk DDST. intervensi yang tepat
yang tidak melakukan untuk membantu
optimal ditandai kegiatan pada 2. Anjurkan pengasuh proses tumbuh
oleh klien sering motorik untuk melakukan kembang anak.
kasar, dengan penilaian kembali 2. Penilaian kembali
emnagis jika
kriteria: DDST dua minggu adalah melakukan
ditunkan dari -Klien tidak kemudian dan jika test ulang untuk
ayunan atau menangis hasilnya sama meningkatkan
gendongan dan ketika maka dianjurkan keakuratan hasil
jarang sekali diturunkan untuk pemeriksaan pemeriksaan
merangkak dari ayunan perkembangan sehingga benar-benar
ataupun berdiri. atau lanjutan objektif.
gendongan 3. Lakukan stimulasi
- klien dapat perkembangan anak 3. Menstimulasi
merangkak / pada sektor motorik perkembangan anak
bergerak kasar dengan pada sektor personal
dengan aktif melibatkan sosial adalah
dan mulai pengasuh dengan menstimulasi aspek
belajar cara membuat klien perkembangan anak
berjalan tidak terus di yang dapat dilakukan
ayunannya ataupun dirinya sendiri.
di gendong serta Dengan stimulasi dari
menstimuasi agar luar dapat membantu
mau merangkak anak agar terstimulus
dengan aktif. untuk melakukan
kegiatan tersebut.
4. Anjurkan pengasuh 4. Pengasuh merupakan
untuk melakukan orang yang dekat
stimulasi dengan klien selama
perkembangan pada di tempat penitipan
anak anak, sehingga
pengaruh pengasuh
atau pembimbing
dapat membantu
dalam menstimulasi
perkembangan anak.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No. Diagnosa Waktu Impelementasi Evaluasi


Keperawatan
1. Resiko gangguan Rabu, 05 1. Memberiakan S : Pengasuh
perkembangan Oktober informasi kepada mengatakan bahwa
pada aspek 2016 pengasuh hasil menstimulasi anak
Pukul pemeriksaan skrening diperlukan untuk
motorik kasar
11.30- perkembangan anak dan membantu proses
berhubungan 11.45 mengajarkan cara perkembangan anak..
dengan stimulasi pemeriksaan DDST. O : Klien masih butuh
tumbuh kembang 2. Menganjurkan di stimulasi terus
yang tidak pengasuh untuk menerus.
optimal ditandai melakukan penilaian A : Masalah belum
oleh klien sering kembali DDST dua teratasi
minggu kemudian dan P : Stimulasi pada aspek
emnagis jika
jika hasilnya sama maka yang belum tercapai
ditunkan dari dianjurkan untuk oleh anak.
ayunan atau pemeriksaan
gendongan dan perkembangan lanjutan
jarang sekali 3. Melakukan stimulasi
merangkak perkembangan anak pada
ataupun berdiri. sektor motorik kasar
dengan melibatkan
pengasuh dengan cara
membuat klien tidak terus
di ayunannya ataupun di
gendong serta
menstimuasi agar mau
merangkak dengan aktif.
4. Menganjurkan
pengasuh untuk
melakukan stimulasi
perkembangan pada anak

Jatinangor, 06 Oktober 2016

Nurul Fatimah

Anda mungkin juga menyukai