Anda di halaman 1dari 4

Tinjauan Pustaka

Definisi
Hiperbilirubinemia merupakan peningkatan kadar bilirubin dalam darah melebihi
normal. Hiperbilirubinemia merupakan istilah yang dipakai untuk icterus neonatorum
setelah ada hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan kadar serum bilirubin.

Klasifikasi
1. Ikterus fisiologis, tanda-tandanya:
Timbul pada hari ke-2 dan ke-3
Kadar bilirubin indirek tidak melebihi 10mg/dl pada neonatus cukup bulan dan
12,5 mg/dl pada neonatus kurang bulan
Kecepatan peningkatan kadar bilirubin tidak melebihi 5 mg/dl
Kadar bilirubin direk tidak melebihi 1 mg/dl
Ikterus menghilang pada 10 hari pertama.
2. Ikterus patologis
Ikterus terjadi dalam 24 jam pertama
Kadar bilirubin melebihi 10 mg% pada neonatus cukup bulan atau melebihi
12,5% pada neonatus kurang bulan.
Pengangkatan bilirubin lebih dari 5 mg/dl per hari.
Ikterus menetap sesudah 2 minggu pertama.
Kadar bilirubin direk melebihi 1 mg/dl.

Etiologi
1. Produksi yang berlebihan
Hal ini melebihi kemampuan bayi untuk mengeluarkannya, misalnya pada hemolisis
yang meningkat pada inkompatibilitas Rh, ABO, golongan darah lain, defisiensi
G6PD, piruvat kinase, perdarahan tertutup dan sepsis.
2. Gangguan dalam proses uptake dan konjugasi hepar
Gangguan ini dapat disebabkan oleh imaturitas hepar, kurangnya substrat untuk
konjugasi bilirubin, gangguan fungsi hepar, akibat asidosis, hipoksia dan infeksi atau
tidak terdapatnya enzim glukorinil transferase. Penyebab lain adalah defisiensi protein
Y dalam hepar yang berperanan penting dalam uptake bilirubin ke sel hepar.
3. Gangguan transportasi
Bilirubin dalam darah terikat pada albumin kemudian diangkut ke hepar. Ikatan
bilirubin dengan albumin ini dapat dipengaruhi oleh obat misalnya salisilat,
sulfarazole. Defisiensi albumin menyebabkan lebih banyak terdapatnya bilirubin
indirek yang bebas dalam darah yang mudah melekat ke sel otak.
4. Gangguan dalam eksresi
Gangguan ini dapat terjadi akibat obstruksi dalam hepar atau di luar hepar. Kelainan
di luar hepar biasanya diakibatkan oleh kelainan bawaan. Obstruksi dalam hepar
biasanya akibat infeksi atau kerusakan hepar oleh penyebab lain

Diagnosis
Secara klinis, ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir atau setelah
beberapa hari. Amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar yang cukup. Ikterus
akan terlihat lebih jelas dengan sinar lampu dan bisa tidak terlihat dengan penerangan
yang kurang.
Salah satu cara memeriksa derajat kuning pada neonatus secara klinis, mudah dan
sederhana adalah dengan penilaian menurut Kramer (1969). Caranya dengan jari
telunjuk ditekankan pada tempat-tempat yang tulangnya menonjol seperti tulang
hidung,dada,lutut dan lain-lain. Tempat yang ditekan akan tampak pucat atau kuning.
Derajat ikterus pada neonates menurut Kramer
Kramer Penjelasan
Kramer 1 Kepala dan leher
Kramer 2 Sampai badan bagian atas (sampai umbilikus)

Kramer 3 Sampai badan bagian bawah hingga lutut dan siku

Kramer 4 Sampai pergelangan tangan dan kaki


Kramer 5 Sampai daerah telapak tangan dan kaki
Penatalaksanaan
Fototerapi: untuk mencegah agar kadar bilirubin tidak meningkat.
Dalam perawatan fototerapi hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut :
1) Diusahakan bagian tubuh bayi yang terkena sinar dapat seluas mungkin dengan
membuka pakaian bayi.
2) Kedua mata dan kemaluan harus ditutup dengan penutup yang dapat memantulkan
cahaya agar tidak membahayakan retina mata dan sel reproduksi bayi.
3) Bayi diletakkan 8 inci di bawah sinar lampu. Jarak ini dianggap jarak yang terbaik
untuk mendapatkan energi yang optimal.
4) Posisi bayi sebaiknya diubah-ubah setiap 18 jam agar bagian tubuh bayi yang
terkena cahaya dapat menyeluruh.
5) Suhu bayi diukur secara berkala setiap 4-6 jam.
6) Kadar bilirubin bayi diukur sekurang-kurangnya tiap 24 jam.

Total serum bilirubin (mg/dl)


Usia Pertimbangan fototerapi Transfusi tukar Transfusi tukar
fototerapi jika fototerapi dan fototerapi
gagal
24 jam - - - -
25 48 jam 12 15 20 25
(> 200 mol/L) (> 250 mol/L) (> 340 mol/L) (> 425 mol/L)

49 72 jam 15 18 25 30
(> 250 mol/L) (> 300 mol/L) (> 425 mol/L) (> 510 mol/L)

> 72 jam 17 20 25 30
(> 290 mol/L) (> 340 mol/L) (> 425 mol/L) (> 510 mol/L)

Anda mungkin juga menyukai