Anda di halaman 1dari 8

PEMBAHASAN KASUS

Tn DM 60th, Riwayat hipertensi menyangkal DM dan tidak merokok, terapi obat yang dijalani
Hidroklorotiazid 25 mg, Amlodpin 5 mg, Valsartan 80 mg dan karvediol 6,25 mg.

Pemeriksaan

Tekanan Darah : 150/90 mmHg


Heart Rate 60 beats/ menit
Kalium : 4,2 mEq/L
Sr.Cr 1,1 mg/dl

FORM DATA BASE PASIEN


UNTUK ANALISIS PENGGUNAAN OBAT

A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. DM No Rek Medik :-
Tempat/tanggal lahir : - Dokter yg merawat
:-
Umur : 60 tahun
Alamat :-
Ras :-
Pekerjaan :-
Sosial :-
Riwayat masuk RS :-
Riwayat penyakit : Hipertensi
Riwayat sosial :-
Kegiatan Ket
Pola makan/diet Tidak
Merokok Tidak
Meminum Alkohol Tidak
Meminum Obat herbal Tidak
Olahraga Tidak
Riwayat keluarga :-
Riwayat alergi : -.
I. Data Subjektif
II. Keluhan Pasien : -
III. Data objektif
IV. Pemeriksaan V. Hasil VI. Normal VII. Keterangan
X. 135-140/85
VIII. Tekanan Darah IX. 150/90 mmHg XI. Hipertensi
mmHg
XIV. 60 80
XII. Heart Rate XIII. 60 beats/ menit XV. Normal
beats/menit
XVI. Kalium XVII. 4,2 mEq/L XVIII. 3,6 4,8 mEq/L XIX. Normal
XX. Sr.Cr XXI. 1,1 mg/dL XXII. 0,8 1,4 mg/dL XXIII. Normal
XXIV.
XXV. Obat Yang Digunakan Saat Ini

XXVI. XXVII. XXVIII.


N Indi XXIX. XXX. R XXXI. Interaksi XXXII. ESO XXXIII. O
No a kasi Dosis ut u
m e t
a Pe c
m o
O be m
b ri e
a an T
t e
r
a
p
i
XXXIV. XXXV. H
XXXVI. AntiXXXVII. XXXVIII. p. Alkohol, barbiturat atau narkotik; obat-obat XXXIX. P
1 i hipe 25 mg o antidiabetik (oral dan insulin); kolestiramin Golongan tiazid dapat menyebabkan e
d rten dan resin kolestipol; kortikosteroid, ACTH; ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh
n
r si glikosida digitalis; AINS; pressor sehingga dapat menimbulkan efek samping
o amine (seperti noradrenalin); relaksan otot berupa: u
k skelet nondepolarizing; garam kalsium; o Hiponatremi (meningkatnya ekskresi r
l atropin, beperiden, siklofosfamid, Na+ sehingga terjadi kekurangan natrium
u
o metotreksat. dalam darah. Gejalanya berupa gelisah,
r Alkohol dapat meninggkatkan efek samping kejang otot, haus, letargi (selalu n
o dari hydrochlorothiazide, yaitu mngantuk a
t Apabila mempunyai alergi terhadap sulfa mengantuk) n
i maka ada kemungkinan juga alergi o Hiperkalsemia (penghambatan ekskresi
a terhadap Hydrochlorothiazide, karena Ca2+ tubular dan menurunkan eksresi
z hydrochlorothiazide mempunyai kesamaan kalsium urin sehingga dapat T
i struktur kimia. menyebabkan peningkatan serum
jika dalam penggunaan obat cholestyramine or D
d kalsium)
colestipol, maka obat itu diminum 1 jam setelah o Hipomagnesia (meningkatnya ekskresi
minum hydrochlorothiazide magnesium urin)
o Hipokalemia : yakni kekurangan kalium
dalam darah. Semua ?iuretic dengan
titik kerja di bagian muka tubuli distal
memperbesar ekskresi ion-K+ karena
ditukarkan dengan ion Na akibatnya
kadar kalium plasma dapat turun di
bawah 3,5 mmol/liter. Gejala kekurangan
kalium ini berupa kelemahan otot,
kejang-kejang, obstipasi, anoreksia,
kadang-kadang juga aritmia jantung
tetapi gejala ini tidak selalu menjadi
nyata. Pemakaian HCTZ hanya sedikit
menurunkan kadar kalium.
Hiperurisemia terjadi akibat retensi asam urat
(uric acid). Hal ini disebabkan oleh adanya
persaingan antar diuretikum dengan asam
urat mengenai transpornya di tubuli.
Hipotensi dapat terjadi apabila digunakan
bersama antihipertensi lainnya.
Hiperglikemia dapat terjadi pada pasien
diabetes, terutama pada dosis tinggi akibat
dikuranginya metabolisme glukosa
berhubung sekresi insulin ditekan
XL. XLI. A XLII. Anti XLIII. XLIV. p. Sildenafil : Meningkatkan efek hipotensi bila nyeri abdomen, mual, palpitasi, wajah XLV. P
2 m hipe 5 mg o diberikan bersama dengan sildenafil memerah, edema, gangguan tidur, sakit e
l rten Simetidin : dapat menghambat metabolisme kepala, pusing, letih; n
o si antagonis kalsium dan meningkatkan u
d konsentrasi plasma r
p Rifampisin : mempercepat metabolisme dan u
i menurunkan konsentrasi plasma n
n Levodopa : meningkatkan efek hipotensi a
Litium : dapat menyebabkan neurotoksisitas n
Kortikosteroid : menghambat kerja dari
antagonis kalsium T
Juice anggur : menigkatkan konsentrasi
D
plasma
XLVI. XLVII. V
XLVIII. Anti XLIX. L. p. ACE Inhibitor, blocker, metil dopa, kelelahan, jarang diare, sakit kepala, mimisan; LI. P
3 a hipe 80 mg o hidralazin, minoksidil atau nitropuzid, trombositopenia, nyeri sendi, nyeri otot, e
l rten antidepresan, Pelemas otot : dapat gangguan rasa, neutropenia. n
s si meningkatkan efek hipotensi jika digunakan u
a bersamaan r
r Ketorolac : u
t o Menghambat kerja dan menurunkan efek n
a hipotensi dari antagonis angiotensin II a
n o Meningkatkan risiko hiperkalemia n
Asetosal :
o meningkatkan risiko kerusakan ginjal
jika diberikan dengan dosis 300mg T
perhari D
o menghambat kerja dan menurunkan efek
hipotensi dari antagonis angiotensin II
Heparin : meningkatkan risiko hiperkalemia
Diuretik Hemat Kalium dan Antagonis
Aldosteron :
o Meningkatkan efek hipotensi
o Meningkatkan risiko hiperkalemia
Pelemas Otot : meningkatkan efek hipotensi
LII. LIII. K LIV. Anti LV. LVI. p. Carvedilol dapat meningkatkan efek obat Efek samping yang umumnya timbul adalah LVII. P
4 a hipe 6,25 o penurun darah lain, seperti beta bloker, edema, pusing, bradikardi, hipotensi, mual, e
r rten diltiazem diare, pandangan kabur, kadang juga n
v si Pemberian bersama-sama dengan reserpine, terjadi pusing, sakit kepala, dan kelelahan. u
e guanethidine, methyldopa, clonidine, Gejala ini biasanya ringan dan terjadi pada r
d atau guanfacine dapat memperkuat efek awal pengobatan. Kadang-kadang u
i turunnya tekanan darah dan denyut ditemukan perlambatan nadi, ganguan n
o jantung. penernaan (mual, nyeri abdomen, diare, a
l Rifampicin mengurangi availabilitas konstipasi dan pada kasus tertentu muntah) n
sistemik carvedilol sehingga mungkin atau gejala-gejala seperti flu.
mempengaruhi efek penurunan tekanan Kemungkinan akibat peningkatan tahanan T
darah. jalan napas maka dapat terjadi kesulitan D
Pemberian clonidine harus di hentikan
secara bertahap setelah dihentikannya bernapas pada pasien yang memiliki
pemberian carvedilol beberapa hari kecendrungan mengalami konstriksi
sebelumnya. bronkus (reaksi bronkopasme). Penurunan
Jika nefedipine digunakan bersama tekanan darah yang drastis kadang terjadi,
carvedilol, dapat mengakibatkan terutama setelah menerima dosis awal
penurunan tekanan darah yang tajam. Jika carvedilol dan saat berubah posisi dari
obat-obat antagonis kalsium seperti berbaring menjadi berdiri tegak (hipotensi
verapamil atau diltiazem atau obat anti postural). Gejala yang timbul antara lain
aritmia tipe lain digunakan secara pusing, pandangan gelap atau pingsan
bersamaan dengan carvedilol, maka perlu (sinkop) tetapi ini jarang terjadi.
dilakukan pengawasan dan bertahap
terhadap tekanan darah dan EKG secara
seksama karena dapat terjadi penurunan
tekanan darah yang tajam, penurunan
denyut jantung (bradikardi) atau gangguan
irama jantung lainya. Oleh sebab itu, obat
penghambat chanal Ca dan anti aritmia
sebaiknya tidak diberikan secara intravena
selama pengobatan dengan carvedilol.
Jika carvedilol dan obat anastesi digunakan
secara bersamaan, perlu diperhatikan
penurunan denyut jantung, efek terhadap
jantung (inotropik negatif) dari kedua obat,
dan perlambatan rangsangan konduksi
jantung. Jika pasien perlu menjalani
anastesi, beritahu dokter yang
bersangkutan bahwa pasien tersebut
memakai carvedilol.
Carvedilol dapat menyababkan peningkatan
konsentrasi digoxin dalam plasma yang
bermakna secara klinis.
Efek insulin atau obat-obat penurun gula
darah dapat memperkuat dengan adanya
carvedilol. Tanda-tanda rendahnya kadar
gula darah (hipoglikemia) mungkin
tertutupi atau tersamar ( terutama jika
terjadi peningkatan denyut jantung), oleh
karena itu perlu dilakukan pengawasan
kadar gula darah secara teratur pada pasien
diabetes. Obat sedative tertentu dapat
(golongan barbiturat dan phenotiazin) dan
obat anti depresi (anti depresan asiklik),
obat-obat vasodilator dan alkohol dapat
memperkuat efek penurunan darah
LVIII.
LIX. ASESSMENT
LX. PLXI. LXII.
S ObyLXIII. Terapi LXIV. Analisis LXV. DRP
roblem ubyektif ektif
Medik
LXVI. H LXVII. - LXVIII. TekLXIX. HCT 25 LXX. Mekanisme kerja obat hidroklorotiazid adalah LXXI.
ipertensi ana mg, selain dengan filtrasi glomerular, diuretik tiazid terutama
n disekresikan secara aktif ke dalam lumen tubulus melalui
sistem transpor anion yang terlokalisir di tubulus proksimal.
Dar
Dari sebelah luminal terjadi penghambatan absorpsi Na + dan
ah : Cl di sel-sel epitel tubuli distal hulu menjadi efek saluretik.
150/ Selain itu, ion Mg2+ dan K+ juga diekskresika lebih banyak.
90 Yang juga bertanggung jawab untuk ekskresi K+ adalah
mm pertukaran (Na+/K+) yang terjadi di tubulus distal hilir lalu ion
Hg Na+ diabsorpsi dari lumen dan sebaliknya ion K+ dieksresi.
Makin tinggi kadar Na+ di dalam urin yang tiba ditubulus
distal hilir, makin besar pertukaran (Na+/K+) dan juga makin
banyak kehilangan K+
LXXV. Amlodipine
LXXVI. Amlodipine menghambat transmembran masuknya LXXVII.
5 mg, ion kalsium ekstraseluler melintasi membran sel miokard dan
sel otot polos pembuluh darah, tanpa mengubah konsentrasi
serum kalsium. Amlodipine juga bekerja langsung pada otot
polos pembuluh darah menyebabkan penurunan resistensi
pembuluh darah perifer dan tekanan darah. Amlodipine
mengurangi resistensi perifer total (afterload) dan produk
tekanan nilai dan kebutuhan oksigen sehingga miokard pada
setiap tingkat latihan pada pasien dengan angina saat aktivitas
LXXXI. Valsartan 80 LXXXV.
mg LXXXII. Valsartan mempunyai mekanisme kerja selektif
dengan cara menghambat Angiotensin II pada
reseptor AT1, dapat meningkatkan PRA (Plasma
Renin Activity) dan menurunkan aldosteron sebesar
74%. Efek antihipertensinya 24 jam dengan dosis
satu kali sehari tanpa mempengaruhi denyut
jantung.
LXXXIII. Selain dapat menurunkan tekanan darah juga dapat
menurunkan kadar asam urat dengan meningkatkan
ekskresi asam urat melalui urin. Losartan
meningkatkan kadar bradikinin sehingga tidak
menimbulkan efek batuk. pemberian bersama-sama
dengan makanan tidak akan mempengaruhi
absorpsinya, sehingga dapat diberikan sebelum dan
sesudah makan. Pemakaiannya juga dapat
dikombinasikan dengan obat penurunan tekanan
darah lainnya seperti HCT.

LXXXIV.
LXXXIX. Carvedilol XC. Carvedilol merupakan antagonis adrenoseptor XCI.
6,25 mg yang juga bekerja sebagai vasodilator perifer dengan
menghambat reseptor 1 adrenergik. Carvedilol bekerja
megontrol tekanan darah memalui 2 mekanisme, pertama
adalah dengan mengurangi secara total tahanan perifer
dengan menghambat reseptor 1 dan kedua adalah dengan
menghambat mekanisme kompensasi yang di perantarai
oleh reseptor . Carvedilol di absorpsi dengan cepat dan
sempurna pada pemberian per oral konsentrasi puncak
dalam plasma di capai dalam waktu 1-2 jam setelah
pemberian dosis 25 atau 50 mg pada relawan sehat
maupun pasien hipertensi.
XCII.
XCIII. PLAN (CARE PLAN)
1.
XCIV. MONITORING
1. Kadar elektrolit harus dipantau secara periodik pada pemakaian hidroklorotiazid karenan efek sampingnya terhadap
keseimbangan cairan elektrolit dalam tubuh
2.
3.
4.

Anda mungkin juga menyukai