Laporan Analisa Sintesa Tindakan Keperawatan Keperawatan Gawat Darurat
Laporan Analisa Sintesa Tindakan Keperawatan Keperawatan Gawat Darurat
1. Identitas Pasien
N a m a : Tn. AS
U m u r : 40 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Maros
Pekrjaan : PNS
No. Register : 079794
Hari /tanggal : Senin, 18 Oktober 2004
HD ke : 57 kali
2. Data
- Keadaan Penderita pre HD:
Kesadaran Komposmentis, TD 180 / 110 mmHg, BB 57 Kg, Nadi
86 x/m, pernafasan 18 x/m, tidak ada perdarahan gusi, epitaksis
atau hematemisis, Posisi tidur klien kepala ditinggikan kira-kira
30 0 , mesin yang digunakan merek baxer, Inlet (merah) : Cimino,
Outlet (biru) : Cimino, Qb 300 ml/m, TMP 150, Tekanan arteri 0,
tekanan Vena 0.
3. Diagnosa Keperawatan
a. Risiko tinggi terhadap kelebihan volume cairan
berhubungan dengan pemasukan cairan cepat/ berlebihan.
b. Risiko Perubahan nutrisi berhubungan dengan diet
rendah protein.
14
hipertensi, peran kolaborasi. Bila hipotensi : Posisi
tidur terlentang tanpa bantal, Qb + TMP diturunkan
Pemberian O 2 bila perlu, pemberian cairan NaCl, peran
kolaborasi. Nadi tidak teratur, mengeluh sakit dada dan
sesak nafas : Qb + TMP diturunkan, Pembrian O 2,
pemeriksaan EKG bila perlu, pemberian obat jantung,
peran kolaborasi.
b. Kaji penggunaan obat-obat anti hipertensi, obat
jantung, obat asma.
15
Dialysate pressure lazim disebut negative pressure
yaitu tekanan yang ditembulkan oleh mesin itu
sendiri.
Delta pressure yaitu selisih antara tekanan arteri
dan vena.
16
Rasional : Hipertensi dan takikardia antara hemodialisa
dapat diakibatkan oleh kelebihan cairan dan atau gagal
jantung. Hipotensi, takikardia penurunan tekanan
hemodenamik menunjukan kekurangan cairan.
17
Konektor VBL dilepas , ujung VBL dihubungkan dengan
kanula venal (outlet), klem VBL dan klem kanula vena dibuka,
klem infus.
Pompa darah dihidupkan kembali dengan kecepatan yang
telah ditentukan
Viksasi kanula arteri /vena dan AVBL agar tidak mengganggu
pergerakan klien
Buka klem selang monitor tekanan , hidupkan detektor udara
Siapkan heparin dosis selanjutnya dan hidupkan pompa
heparin
Ukur tanda-tanda vital, observasi kesadaran dan keluhan
pasien.
Perhatikan kembali sistem yang ada pada masien HD
Program HD sesuai dengan kebutuhan penurunan berat bedan
Lakukan pndokomentasian dengan lengkap
Rapikan pasien dan alat-alat sekitarnya
Cuci tangan
Beritahukan pasien bahwa inisiasi sudah selesai dan HD
sudah mulai berjalan.
Anjurkan satu orang keluarga menemani klien selama proses
HD.
Observasi TD, N, setia jam
5. Tujuan Tindakan
Pasien akan mempertahankan berat badan dalam batas normal
Pasien bebas dari edema , bunyi nafas normal, kadar natrium
dalam batas normal
Pasien akan menampakan tanda-tanda bebas dari komplikasi
selama melakukan Hemodialisa.
18
b. Nyeri dada dapat terjadi karena pCO 2 menurun bersamaan
dengan terjadinya sirkulasi darah diluar tubuh. Untuk
mencegahnya pemantauan Qb dan TMP (trans Membran prissure)
sangat penting.
Maknanya:
Pelaksanaan Hemodialisa berjalan normal, komplikasi pre, intra dan
post HD tidak nampak.
9. Evaluasi diri.
Selama praktek di ruangan HD kami hanya melakukan monitoring
tanda-tanda vital. Kemudian mengingat vitalnya pelaksanaan HD
kami tidak berani mengambil satu tindakan tanpa penjelasan dan
keikutsertaan petugas ruangan .
19
Makassar, 18 Oktober 2004
Mahasiswa,
SYAFRIL. R, S.Kep
20