Anda di halaman 1dari 2

Akhir November, Pemerintah Lelang Kilang Minyak Mini

Klaster VIII
Senin, 21 Nov 2016, 15:25 WIB

372 Dilihat

Jakarta, Untuk mewujudkan ketahanan energi, menjamin ketersediaan bahan bakar minyak
(BBM), efisiensi kegiatan usaha hulu dan hilir minyak dan gas bumi (migas), mengurangi
ketergantungan impor BBM, serta mendorong peningkatan perekonomian nasional dan daerah,
pada akhir November 2016, Pemerintah akan melelang pembangunan kilang minyak mini di
Klaster VIII Maluku di sekitar Blok Oseil dan Bula.

Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja disela-sela Sarasehan Migas Non
Konvensional di Bandung, Jumat (18/11), mengatakan, pada tahun ini Pemerintah hanya akan
melelang pembangunan kilang minyak mini di Klaster VIII Maluku, mengingat beberapa investor
telah menyatakan ketertarikannya untuk membangun kilang mini di daerah tersebut. Kita
tawarkan dulu satu (klaster), sambil mempersiapkan yang lainnya, ujar Wirat.

Sekadar mengingatkan, Pemerintah akan melelang pembangunan kilang minyak mini di 8


klaster yaitu klaster I akan dibangun di daerah Sumatera Utara di dekat Blok Rantau dan
Pangkalan Susu, Klaster II Selat Panjang Malaka di dekat Blok Emo Malacca Strait dan Petroselat,
Klaster III Riau dekat dengan Blok Tonga, Siak, Pendalian, Langgak, West Area.

Sementara Klaster IV Jambi di dekat Blok PalMerah, Mengoepeh Lemang dan Karang Agung,
Klaster V Sumatera Selatan di sekitar Blok Merangin III dan Ariodamar, Klaster VI Kalimantan
Selatan di sekitar Blok Tanjung, Klaster VII Kalimantan Utara dekat Blok Bunyu Sembakung,
Mamburungun dan Pamusian Juwata serta Klaster VIII Maluku di sekitar Blok Oseil dan Bula.

Terkait lelang kilang minyak mini di Klaster VIII ini, papar Wirat, Pemerintah membuka
kesempatan seluas-luasnya kepada perusahaan nasional untuk membangun kilang minyak
mini. Hingga saat ini, sekitar 3 hingga 5 investor telah menyatakan minatnya. Sementara untuk
asing, tidak diperbolehkan. Untuk klaster lainnya, baru akan ditawarkan tahun 2017.

Produksi minyak di daerah Klaster VIII, sekitar 3.000 hingga 3.500 barel per hari. Apabila investor
ingin membangun kilang dengan kapasitas yang lebih besar, dapat melakukan impor minyak.
Boleh beli juga dari tempat lain (impor) kalau mau membangun (kilang) yang kapasitasnya lebih
besar, ujar Wirat.

Berdasarkan Permen ESDM Nomor 22 tahun 2016 tentang Pelaksanaan Pembangunan Kilang
Minyak Skala Kecil di Dalam Negeri, kilang minyak skala kecil di dalam negeri yang selanjutnya
disebut Kilang Minyak Skala Kecil adalah kilang minyak bumi dan/atau kondensat beserta
fasilitas pendukungnya di dalam negeri dengan kapasitas maksimal 20.000 (dua puluh ribu)
BOPD (Barel Oil Per Day).

Sesuai dengan aturan tersebut, pembangunan minyak skala kecil dapat dilakukan di dalam
klaster atau di luar klaster yang ditetapkan oleh Dirjen Migas dengan mempertimbangkan
rekomendasi yang sekurang-kurangnya memuat profil produksi dan potensi cadangan
ketersediaan minyak bumi sebagai bahan baku dari Kepala SKK Migas.

Dalam rangka meningkatkan kelayakan keekonomian, pelaksanaan pembangunan kilang minyak


skala kecil dapat dilakukan dengan memberikan fasilitas insentif fiskal maupun non fiskal sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau mengintegrasikan pemroduksian
petrokimia.

Pembangunan kilang minyak skala kecil di dalam klaster, dapat dilakukan oleh Pemerintah atau
badan usaha dan jika dibangun oleh Pemerintah, dilakukan berdasarkan penugasan melalui
pembiayaan Pemerintah atau pembiayaan korporasi dan dilakukan dengan memberikan
penugasan kepada PT Pertamina (Persero).

Mengenai tata cara seleksi badan usaha dalam pembangunan kilang minyak skala kecil di dalam
klaster, ditetapkan oleh Dirjen Migas. Badan Usaha yang berminat melakukan pembangunan
kilang minyak skala kecil di dalam klaster, wajib mengajukan permohonan minat kepada Menteri
ESDM melalui Dirjen Migas dilengkapi persyaratan administratif dan teknis sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pembangunan kilang minyak skala kecil di luar klaster oleh badan usaha dilakukan berdasarkan
penyelenggaraan kegiatan usaha hilir migas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Harga Minyak Bumi untuk kilang minyak skala kecil, Menteri ESDM menetapkan formula harga
Minyak Bumi dan/atau kondensat untuk bahan baku kilang minyak skala kecil, serta penetapan
dilakukan dengan mempertimbangkan spesifikasi minyak bumi dan/atau kondensat,
perhitungan efisiensi kegiatan usaha hulu dan/atau hilir, dan/atau keekonomian kilang
berdasarkan titik serah. Menteri ESDM dapat menetapkan formula harga yang berbeda
terhadap suatu jenis minyak bumi dan/atau kondensat pada setiap titik serah yang berbeda.
(TW)
http://www.migas.esdm.go.id/post/read/akhir-november,-pemerintah--lelang-
kilang-minyak-mini-klaster--viii

Anda mungkin juga menyukai