Anda di halaman 1dari 3

Direktorat Jenderal Pajak - Tax Knowledge Base

Tax FAQ : Eskalasi PPh PPh Pasal 22

Eskalasi PPh Pasal 22

1. Pertamina sebagai pembeli mulai bulan september, oktober, november 2010, Pertamina bukan
pemuingut pph 22 lagi, tetapi Pertamina meminta agar rekanannya membayarkan SSP PPh pasal 22
dengan NPWP dan nama perusahaan sendiri.

o Jawaban:

Berdasarkan PMK-154/PMK.03/2010 yang berlaku sejak 31 agustus 2010 bahwa:


Pembelian barang oleh Pertamina dengan dana APBN maupun non-APBN bukan objek PPh
pasal 22 sehingga rekanan Pertamina tidak menyetor sendiri atas PPh Pasal 22 pertamina bukan
sebagai pemungut PPh pasal 22 atas pembelian barang.

Pertamina merupakan pemungut PPh Pasal 22 atas penjualan bahan bakar minyak,gas
dan pelumas.

2. WP Bertransaksi dengan pertamina untuk penjualan drum biasanya di potong PPh 22. Pada bulan
September WP tidak dipotong PPh Pasal 22 (peraturan baru) tetapi Pertamina tetap mencadangkan
yang kemudian per september dikembalikan uang oleh pertamina. WP memastikan apakah dia tetap
objek 22? Kapan pembayaran paling lambat? Kapan jatuh tempo?
o Jawaban :

Setelah dikonfirmasi ternyata transaksinya adalah pembelian drum oleh Pertamina.

Berdasarkan PMK-154 Tahun 2010 Pertamina bukan lagi sebagai pemungut PPh Pasal 22 atas
pembelian barang yang dananya berasal dari APBN maupun non-APBN sejak 31 Agustus
2010.

Jadi atas Pembelian barang yang dananya berasal dari APBN maupun non-APBN oleh
pertamina bukan objek PPh Pasal 22, WP tidak perlu melakukan penyetoran sendiri PPh Pasal
22.

2. WP OP yang memiliki usaha peternakan ditunjuk sebagai pemungut PPh Pasal 22 oleh KPP atas
penyerahan jagung dari pedagang pengumpul. Apakah usaha peternakan memang benar harus
memungut PPh Pasal 22? Padahal di aturan PPh Pasal 22 tidak ada usaha peternakan.

o Jawaban:

Berdasarkan PMK 154/PMK.03/2010, pemungut PPh Pasal 22 salah satunya adalah Industri
dan eksportir yang bergerak dalam sektor kehutanan, perkebunan, pertanian, dan
perikanan yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak atas pembelian bahan-bahan
untuk keperluan industri atau ekspor mereka dari pedagang pengumpul. (Tidak ada
peternakan)

Namun, dalam Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU) berdasarkan KEP-34/PJ/2003 hanya dibagi
menjadi Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan. Dan untuk Perkebunan dan Peternakan,
masuk dalam kategori Pertanian.
Apakah karena dalam KLU peternakan masuk ke pertanian maka WP yang usahanya
peternakan dapat ditunjuk menjadi Pemungut PPh Pasal 22? WP disarankan mengajukan
penegasan ke Direktorat Peraturan Perpajakan.

2. Badan industri otomotif sudah ditunjuk oleh KPP menjadi Pemungut PPh Pasal 22 menjual
kendaraan roda empat kepada pemprov DKI. Siapa yg berhak memungut PPh Pasal 22?
Pemprov DKI sebagai bendaharawan pemerintah atau badan industri otomotif tersebut, dan
dasar peraturannya?

o Jawaban:

Berdasarkan KEP-32/PJ./1995 stdtd KEP-65/PJ./1995 bahwa atas penjualan industri otomotif


kepada instansi pemerintah, dikecualikan dari pemungutan PPh Pasal 22 atas penjualan hasil
produksi industri otomotif di dalam negeri.

Jadi, pemungutan PPh Pasal 22 hanya dilakukan oleh bendaharawan pemerintah atas
pembelian barang.

Dicetak 6 October 2016 - 03:18

Anda mungkin juga menyukai