ABSTRAK
Pelanggan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan kelangsungan
usaha suatu perusahaan. Karena tanpa pelanggan, perusahaan tidak dapat memasarkan
produknya dan tidak dapat memperoleh pendapatan yang akan digunakan untuk
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Namun tidak semua pelanggan
memberikan profit kepada perusahaan.
Analisis Profitabilitas Pelanggan atau Customer Profitability Analysis (CPA) telah
menjadi suatu aspek dalam perencanaan strategis yang sangat penting untuk menentukan
pelanggan yang menguntungkan dan pelanggan yang tidak menguntukan. dengan
menggunakan metode Activity Based Costing (ABC) untuk menentukan cost to serve,
mengelompokan pelanggan ke dalam Customer Classification Matrix dan mengelola
masing-masing pelanggan berdasarkan Customer Classification Matrix.
Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa dari 15 pelanggan tetap UD.
NIFANTIA Mebel Kupang terdapat empat kelompok pelanggan yaitu Kelompok
pelanggan passive yaitu pelanggan F,L,M dan N, kelompok pelanggan Bargain Baseent
B,D,E,G, dan I, kelompok pelanggan Carriage Trade J dan O, dan kelompok pelanggan
A,C,H dan K.
Kata Kunci : Customer Profitability Analysis (CPA), Activity Based Costing (ABC), Customer Classification Matrix.
1. Pendahuluan
1
pelanggan yang mengkonsumsi aktivitas dalam jumlah yang lebih besar, dibebani
biaya yang jumlahnya sama atau lebih kecil dengan yang dibebankan pada pelanggan
lain, sehingga biaya menjadi undercosted. Untuk menghindari overcosted atau
undercosted, penulis melakukan perhitungan biaya pelanggan dengan menggunakan
Activity Based Costing (ABC). Di dalam ABC, aktivitas dan biaya produk atau jasa
atau objek lainnya, ditentukan dengan prinsip bahwa yang mengkonsumsi biaya atau
sumber daya adalah aktivitas. Customer Classification Matrix (CPA) merupakan
diagram yang menunjukan hubungan yang saling mempengaruhi antara penjual dan
pembeli. Dengan adanya Customer Classification Matrix (CPA) diharapkan dapat
membuat pelanggan yang unprofitable menjadi pelanggan yang profitable.
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil perhitungan profitabilitas, dengan menggunakan metode
Activity Based Costing sebagai dasar pembebanan biaya pelayanan.
2. Untuk mengelompokan pelanggan ke dalam Customer Classification Matrix
(CPA).
3. Untuk menganalisa hasil pengelompokan pelanggan dalam rangka mengelola
masing-masing pelanggan berdasarkan Customer Classification Matrix (CPA).
2
Analisis profitabilitas pelanggan dapat digunakan untuk menentukan
bagaimana pengalokasian sumber daya perusahaan kepada tiap-tiap pelanggan
sehingga perusahaan dapat mengetahui apakah pengalokasian tersebut dapat
efektif dengan melihat dari besarnya profit yang dihasilkan masing-masing
pelanggan.
Tahap-Tahap dalam melakukan Costumer Profitability Analysis (CPA) :
Mowen (2000:872) menyatakan ada beberapa tahapan dalam melakukan
Customer Profitabilitas Analysis (CPA) yaitu :
1. Mengidentifikasi Customer
2. Menghitung Customer revenue dan Customer Cost
3. Menganalisis mana konsumen yang menguntungkan dan mana yang kurang
menguntungkan.
3
aktivitas yang ada. Pada tahap kedua, sistem ini membebankan biaya dari semua
aktivitas tersebut kepada tiap objek biaya. Ini didasarkan atas konsumsi dari
setiap objek biaya ini didasarkan atas konsumsi dari setiap objek biaya tersebut
terhadap aktivitas yang ada. Yang dimaksudkan dengan objek biaya menurut
Hansen dan Mowen (1996:28) adalah any items such as product, customers,
department, projects, activities, and so on for which cost are measured and
assigned.
Dengan melakukan pemisahan biaya yang dikeluarkan, perusahaan dapat
mengetahui biaya yang dikeluarkan untuk melayani pelanggan yang berbeda.
Pelanggan yang berbeda umumnya memiliki karakteristik yang berbeda pula.
Hal ini akan menimbulkan biaya pelanggan yang berbeda-beda karena aktivitas
pelayanan yang berbeda satu sama lain.
Gambar 1.1
ABC/M Customer Profitability Classification Matrix
BARGAIN AGGRESSIVE
BASEMENT
4
Net Margin Realized
5
perusahaan kepada mereka merupakan kebutuhan pokok, pelanggan tidak mengiginkan
pindah ke supplier lain. Bila perusahaan memiliki kelompok customer passive, maka
manajemen harus mengelola kelompok customer ini secara kreatif dengan pemasaran yang
jitu, sehingga kelompok customer ini menjadi lebih loyal dan dapat dijadikan sebagai
tulang punggung pendapatan bagi perusahaan.
2. Metode Penelitian
Adapun langkah langkah dalam penerapan metode ABC sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi Biaya dan Aktivitas
Pada tahap ini aktivitas di identifikasikan, biaya-biaya dikaitkan dengan masing-
masing aktivitas, dan aktivitas serta biaya-biaya yang berkaitan di bagi dalam
kumpulan sejenis. Terdapat dua aktivitas, yaitu aktivitas utama merupakapn
aktivitas yang dikonsumsi oleh objek biaya akhir yaitu pembeli. Sedangkan
aktivitas pendukung meruapakan aktivitas yang dikonsumsi oleh aktivitas utama
dan aktivitas pendukung.
Terdapat 3 (tiga) tingkat aktivitas yaitu :
1) Aktivitas tingkat Unit
2) Aktivitas tingkat Batch
3) Aktivitas Tingkat Konsumen
Adalah biaya per unit Cost Driver yang dihitung untuk suatu aktivitas. Tarif/unit
cost driver dapat dihitung dengan rumus :
6
Konsumsi Aktivitas yang di anggarkan
3. PEMBAHASAN
1. Membebankan Biaya ke masing-masing aktivitas
Tabel 3.1
Aktivitas, Pengerak Biaya dan Tarif
UD NIFANTIA Mebel 2012
Aktivitas Penggeraak Biaya dan Kategori Biaya
Tarif
Penerimaan Pesanan Rp. 26.017 ( Per Unit) Pelanggan
Rp. 15.000.000,- (Per Tingakat Batch
Pesanan)
Kunjungan Rp. 2.800.000,- (Per Mempertahanka
Pelanggan Kunjungan) n Pelanggan
Pengepakan Barang Rp. 46.494,-(Per Pak) Pelanggan
Tingkat Unit
Penagihan Rp. 150.000,- (Per Faktur) Mempertahanka
n Pelanggan
7
Retur Penjualan Rp. 200.000,-(Per Unit) Pelanggan
Tingkat Batch
Sumber : Data Internal perusahaan yang telah diolah
Tabel 3.2
Data Penjualan per Pelanggan UD. NIFANTIA Mebel
Tahun 2012
(Dalam Rupiah)
Tipe Total Penjualan setelah
Pelanggan Retur dikurangi diskon dan
Penjualan Diskon retur
A
817.900.000 40.895.000 200.000 776.605.000
B
682.760.000 34.138.000 400.000 648.022.000
C
753.440.000 37.672.000 600.000 715.568.000
D
867.150.000 43.357.500 200.000 823.392.500
E
667.250.000 33.362.500 400.000 633.087.500
F 703.200.000 35.160.000 667.640.000
8
800.000
G
642.000.000 32.100.000 400.000 609.700.000
H
778.300.000 38.915.000 200.000 739.185.000
I
575.590.000 28.779.500 200.000 546.210.500
J
521.600.000 26.080.000 600.000 494.720.000
K
442.450.000 22.122.500 800.000 419.727.500
3. Perhitungan profit dimulai dengan menghitung margin bersih yang akan mengurangi
penjualan bersih dengan beban pokok penjualan. Pada tabel 3.3 merupakan
perhitungan untuk mendapatkan margin bersih per pelanggan pada UD. NIFANTIA
Mebel pada tahun 2012. Rumus untuk mendapatkan margin bersih :
Tabel 3.3
Margin Bersih Pelanggan UD. NIFANTIA Mebel
Tahun 2012
(Dalam Rupiah)
Tipe
Pelanggan Penjualan Harga Pokok
Bersih Penjualan Margin Bersih
A 776.605. 580.000. 196.605.
000 000 000
B 648.022. 310.740. 337.282.
000 000 000
9
C 715.568. 361.500. 354.068.
000 000 000
D 823392.5 478.800. 344.592.
00 000 500
E 633.087. 304.900. 328.187.
500 000 500
F 667.640. 273.700. 393.940.
000 000 000
G 609.700. 305.200. 304.500.
000 000 000
H 739.185. 515.625. 223.560.
000 000 000
I 546.210. 240.700. 305.510.
500 000 500
J 494.720. 245.300. 249.420.
000 000 000
K 419.727. 342.500. 77.227.
500 000 500
L 687.115. 300.100. 387.015.
000 000 000
M 656.076. 201.700. 454.376.
150 000 150
N 925.840. 442.900. 482.940.
000 000 000
O 260.160. 107.700. 152.460.
000 000 000
Total 9.603.049. 5.011.36 4.591.684
150 5.000 .150
Sumber : Data Internal perusahaan yang telah diolah
4. Margin pelanggan dapat memberikan informasi mengenai keputusan yang akan diambil
oleh perusahaan jika pelanggan menunjukan tanda negatif. Margin yang menunjukan
nilai minus menandakan bahwa pelanggan tersebut mengkonsumsi biaya lebih besar
dari pada kontribusi laba yang diberikan kepada perusahaan secara keseluruhan. Biaya
pelanggan yang dimaksud adalah biaya pelayanan yang dikonsumsi oleh masing-
masing pelanggan. Berikut tabel 3.4 perhitungan margin pelanggan :
Tabel 3.4
Margin Pelanggan per Pelanggan UD. NIFANTIA Mebel
Tahun 2012
(Dalam Rupiah)
Tipe Margin Bersih Biaya Per Margin
10
Pelanggan
Pelanggan Pelanggan
I
305.510.500 77.927.737 227.582.763
Total
4.591.684.150 1.186.979.545 3.404.704.605
Sumber : Data Internal perusahaan yang telah diolah
11
F,L,M,N J,O
PASSIVE CARRIAG
Gambar 3.1
E
Customer Classification Matrix UD.
TRADE
NIFANTIA Mebel
Tahun 2012
High
F,L,M,N J,O
Net Margin Realized
Rp.
PASSIVE CARRIAGE 306.112.276,
TRADE
Low
B,D,E,G,I A,C,H,K Low
Cost To serve BARGAIN AGRESIVE High
Rp.
BASEMENT
79.131.970,-
Berdasarkan batas tengah tersebut maka pada tahun 2012 pelanggan yang
mengkonsumsi biaya yang tinggi yaitu pelanggan J,K,O, A,C,H. Sedangkan
pelanggan yang di B,D,E,G,I merupakan pelanggan yang menggunakan biaya
pelayanan rendah di banding laba yang diberikan kepada perusahaan. Pelanggan
F,L,M,N merupakan pelanggan yang memiliki net margin tinggi.
Dari penjelasan diatas pelanggan dapat digolongkan berdasarkan matrix
diatas yaitu :
1. Kelompok Passive adalah pelanggan L,M,N,F
2. Kelompok Carriage Trade adalah pelanggan J,O
3. Kelompok Bargain Basement adalah pelanggan B,D,G,E,I
12
4. Kelompok Agressive adalah pelanggan A,C,H,K
4. Kesimpulan
13
menyediakan layanan seperti Website untuk mempermudah pemesanan. Kelompok
carriage trade meningkatkan kualitas produk sehingga pelanggan enggan untuk
pindah ke pesaing lain.
5. Saran
1. Agar perusahaan dapat memperoleh informasi yang lebih akurat dalam menarget
pasar dan memasuki segmen pasar baru, maka perusahaan perlu mengetahui
profitabilitas pelanggannya yang dilaporkan dalam bentuk laporan profitabilitas
pelanggan. Adanya database dan sistem akuntansi yang baik untuk memudahkan
perusahaan untuk mengetahui profitabilitas pelanggannya.
2. Perusahaan juga harus mempertimbangan agar lebih bijak dalam penetapan harga,
jangan sampai pemberian diskon, bonus kepada pelanggan juga terlalu besar
sehingga tidak bisa ditutupi oleh nilai penjualan ke pelanggan bersangkutan.
3. Apabila dalam perjalanan untuk tahun ke depan teryata pelanggan menolak segala
usaha perusahaan dalam mengubah hubungan yang tidak menguntungkan menjadi
menguntungkan, maka perusahaan harus berani melepaskan pelanggan tersebut atau
membiarkan pelanggan melepaskan diri dan perusahaan berkonsentrasi untuk
mencari pelanggan baru.
4. Perusahaan harus secara terus menerus memperbaharui operasional internal seperti
Pembuatan Website untuk memudahkan pelanggan untuk memesan barang. UD.
NIFANTIA Mebel juga perlu menganalisis apakah operasional internal perusahaan
sudah memberikan nilai tambah atau belum, baik untuk perusahaannya sendiri
maupun untuk pelanggan.
14
Daftar Pustaka
Armistead, C.G. dan Clark, G. (1996). Customer Service and Supoort, Layanan dan
dukungan kepada pelanggan, penerapan strategi yang efektif, Jakarta: PT Elex
Media Komputindo kelompok PT. Gramedia
Atkinston, Anthony A, dan Robert S. Kaplan, dkk (2000). Akuntansi Manajemen Edisi 2.
Edisi Indonesia, Jakarta: PT. Indeks
Azwar, Saifudin (2004). Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Bustami Bastian, dan Nurlela. (2006). Akuntansi Biaya Tingkat Lanjut kajian teori dan
aplikasi, Edisi 1; Yogyakarta; Graha Ilmu
Blocher, Edward, J.., David E. S., dan Garry C (2010). Cost Managemen: A Strategic
Emphasis. (Five edition). New York:Me Graw-Hill,Inc
Cooper, D.R dan Emory (1995) Bussiness Research Methods, US; Irwin
Garison, Ray H. (2000). Akuntansi Manajemen, Jakarta: Selemba Empat
Hansen, D. R., dan Mowen, M. M. (1995). Cost Management:Accounting and Control.
Cincinnati, Ohjo:South Western College Publishing, Co
15
Hongren, Charles T., George Foster, dan Srikant M. Datar, 2002, Managerial and Cost
Accounting, (Two Edition). Europe, London:Prentice-Hall
Hilton, R.W. (1994). Managerial Accounting. 2nd Edition, New York:Me Graw-Hill,Inc
http://lely-seminarakuntansimanajemen.blogspot.com/2011/03/customer-profitability-
analysis.html
http://www.citeulike.org/user/yoga/article/4655983 Analisa profitabilitas pelanggan dan
customer classification matrix dalam mengelola pelanggan pada pt "x".
Http://Www.Scribd.Com/Doc/96574953/3/Analisis- Profitabilitas
Pelanggan-Produk
Indriantoro Nur, (2009) Metodelogi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen.
Edisi ketiiga. Yogyakarta; BPFE Yogyakarta
Jones, Robin Bellis, (1994). Customer Profitability Analisys dalam The design of cost
management system:text, Cases and Readings, International edition Robin Cooper
dan Robert S Kaplanm New Jersey:Prentice Hall
Jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/12061321.pdf File Format: PDF/Adobe Acrobat - Quick
View pelanggan. Analisis Profitabilitas Pelanggan.
Kolter Philip dan Gary Amstrong, (1996), Dasar-Dasar Pemasaran, terjemahan oleh
Alexander Sindoro, 1997, Jakarta:Prenhallindo.
Kolter Philip dan Kevin Lane, (2008), Manajemen Pemasaran, Edisi 13. Penerbit Erlangga
Kolter, Philip ect. (2003). Marketing Management : an Asian Perspective Edition 3.
Singapore: Prentice Hall
Maher, Michael W, (1997). Akuntansi Biaya Jilid 2, Edisi 4, Jakarta: Penerbit Erlangga
Mulyadi, (1998) Akademi Manajemen Perusahaan, penerbit YKPN, Yogyakarta
Rangan, L. K. Et. Al. (1995). Bussiness Marketing Strategy:Concept and Applications.
Chiago:Iwin, Inc
Sviokla, J. J., dan Shapiro, B. P. (1993). Keeping Customers. Boston: Harvard Bussiness
School Publishing Corporation.
www.analisis profirabilitas. jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/12061321.pdf - File
Format: PDF/Adobe Acrobat - Quick
16
17