Anda di halaman 1dari 13

makalah DiABEtes Militus

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena Hidayah-Nyalah tugas
Farmakologi tentang Diabetes Militus ini dapat terelesaikan.
Dalam penyusunan tugas ini kami sebagai penulis mengambil referensi atau materi dari
internet dan buku panduan yang terkait dengan materi ini,kemudian kami susun dan rangkum
menjadi bentuk yang lebih terperinci.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas makalah ini masih terdapat kekurangan
kekurangan untuk itu kami sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun agar penyusun tugas yang berikutnya bisa lebih baik lagi.
Wassalamualaikum Wr.Wb .

Purwodadi ,24 April 2013

Penyusun

DAFTAR ISI
Halaman
judul.......................................................................................................................................... 1
Kata
Pengantar......................................................................................................................................
.. 2
Daftar
Isi..................................................................................................................................................
.... 3
BAB I
PENDAHULUAN........................................................................................................................
4
A. Latar balakang..........................................................................................................
4

B.
Tujuan............................................................................................................................
4

BAB II
PEMBAHASAN..............................................................................................................
............ 5
A. Pengertian Diabetes Militus............................................................................. 5
B. Patofisiologi Diabets Militus............................................................................ 6
C. Faktor penyebab Diabetes Militus............................................................... 7
D. Ciri-ciri Diabetes Militus..................................................................................... 7
E. Tanda-tanda Diabetes Militus......................................................................... 8
F. Tujuan Pengobatan............................................................................................... 8
G. Pengobatan Diabetes........................................................................................... 9
H. Obat-obat anti Diabetes...................................................................................... 10
I. Mekanisme Kerja Obat........................................................................................ 11
J. Contoh Obat...............................................................................................................
13
BAB III
PENUTUP.......................................................................................................................
.......... 15
A.Kesimpulan..................................................................................................................
.......................... 15
B.
Saran................................................................................................................................
......................... 15
DAFTAR
PUSTAKA.......................................................................................................................
......... 16
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang berdampak
pada produktivitas dan dapat menurunkan Sumber Daya Manusia. Penyakit ini tidak hanya
berpengaruh secara individu, tetapi sistem kesehatan suatu negara. Walaupun belum ada
survei nasional, sejalan dengan perubahan gaya hidup termasuk pola makan masyarakat
Indonesia diperkirakan penderita DM ini semakin meningkat, terutama pada kelompok umur
dewasa keatas pada seluruh status sosial ekonomi (Anonim, 2008).
Saat ini upaya penanggulangan penyakit Diabetes Mellitus belum menempati skala
prioritas utama dalam pelayanan kesehatan, walaupun diketahui dampak negatif yang
ditimbulkannya cukup besar antara lain komplikasi kronik pada penyakit jantung kronis,
hipertensi, otak, sistem saraf, hati, mata dan ginjal (Anonim, 2008).
Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit degeratif, dimana terjadi gangguan
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein serta ditandai dengan tingginya kadar gula dalam
darah (hiperglikemia) dan dalam urin (glukosuria) (Anonim, 2008).
Diabetes Mellitus atau kencing manis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh
karena peningkatan kadar gula dalam darah (hiperglikemi) akibat kekurangan hormon insulin
baik absolut maupun relatif. Absolut berarti tidak ada insulin sama sekali sedangkan relatif
berarti jumlahnya cukup/memang sedikit tinggi atau daya kerjanya kurang. Hormon Insulin
dibuat dalam pancreas (Anonim, 2008).

B.Tujuan
1. Untuk mengetahui penyakit diabetes militus
2. Untuk mengetahui patofisiologi penyakit diabetes militus
3. Untuk mengetahui faktor penyebab penyakit DM
4. Untuk mengetahui ciri-ciri dan gejala DM
5. Untuk mengetahui tujuan pengobatan dan mekanisme kerja obat

BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Diabetes Militus
Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit degeratif, dimana terjadi gangguan
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein serta ditandai dengan tingginya kadar gula dalam
darah (hiperglikemia) dan dalam urin (glukosuria) (Anonim, 2008).
Diabetes Mellitus atau kencing manis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh
karena peningkatan kadar gula dalam darah (hiperglikemi) akibat kekurangan hormon insulin
baik absolut maupun relatif. Absolut berarti tidak ada insulin sama sekali sedangkan relatif
berarti jumlahnya cukup/memang sedikit tinggi atau daya kerjanya kurang. Hormon Insulin
dibuat dalam pancreas (Anonim, 2008).
Ada 2 jenis tipe utama dalam penyakit diabetes yaitu :
1. Penyakit Diabetes ipe 1
Suatu keadaan dimana tubuh sudah sama sekali tidak dapat memproduksi hormon
insulin. Sehingga penderita penyakit diabetes harus menggunakan suntikan insulin dalam
mengatur gula darahnya. Sebagian besar penderita penyakit diabetes ini adalah anak-anak &
remaja.
Perawatan Penyakit Diabetes Tipe 1
Karena pankreas kesulitan menghasilkan insulin, maka insulin harus ditambahkan
setiap hari. Umumnya dengan cara suntikan insulin. Apakah bisa dengan perawatan secara
oral? Tidak bisa, karena insulin dapat hancur dalam lambung bila dimasukkan lewat mulut.
Cara lain adalah dengan memperbaiki fungsi kerja pankreas. Jika pankreas bisa
kembali berfungsi dengan normal, maka pankreas bisa memenuhi kebutuhan insulin yang
dibutuhkan tubuh.
2. Penyakit Diabetes tipe 2
Penyakit diabetes ini terjadi karena tubuh tidak memproduksi hormon insulin
yang mencukupi atau karena insulin tidak dapat digunakan dengan baik (resistensi insulin).
Tipe penyakit diabetes ini merupakan yang terbanyak diderita saat ini (90% lebih), sering
terjadi pada mereka yang berusia lebih dari 40 tahun, gemuk dan mempunyai riwayat
penyakit diabetes dalam keluarga.
Perawatan Penyakit Diabetes Tipe 2
Perawatan penyakit diabetes tipe 2 adalah dengan memaksa fungsi kerja
pankreas sehingga dapat menghasilkan insulin lebih banyak. Jika pankreas bisa menghasilkan
insulin yang dibutuhkan tubuh, maka kadar gula dalam darah akan menurun karena dapat
diubah menjadi energi. Dalam banyak kasus, dapat diobati dengan minum pil, paling tidak
pada awalnya, untuk merangsang pankreas agar menghasilkan lebih banyak insulin. Pil itu
sendiri bukan insulin.
pankreas bisa lelah menghasilkan insulin jika terus menerus dipaksa. Cara
terbaik untuk mengatasi penyakit diabetes tipe 2 adalah dengan diet yang baik untuk
mengurangi berat badan dan kadar gula, disertai dengan gerak badan yang sesuai.
B. Patofsiologi Diabetes Militus
Sebagian besar patologi diabetes melitus dapat dikaitkan dengan satu dari tiga
efek utama kekurangan insuliun sebagai berikut:
1) pengurangan penggunaan glukosa oleh sel-sel tubuh , dengan akibat peningkatan
konsentrasi glukosa darah setinggi 300 sampai 1200 mg. Per 100ml.
2) peningkatan nyata mobilisasi lemak dari daerah-daerah penyimpanan lemak,
menyebabkan kelainan metabolisme lemak maupun pengendapan lipid pada dinding vaskular
yang mengakibatka aterosklerosis
3) pengurangan protein dalam dalam jaringan tubuh (Guyton, A.C., 1990).

C. Faktor yang menyebabkan penyakit diabetes.


1. Faktor keterunan
2. Kegemukan / obesitas
3. Tekanan darah tinggi
4. Level kolesterol yang tinggi
5. Gaya hidup modern yang cenderung mengkonsumsi makanan instan
6. Merokok dan stres
7. Terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat
8. Kerusakan pada sel pankreas.

D. Ciri-ciri kencing manis dan Gejala


Gangguan metabolisme karbohidrat menyebabkan tubuh kekurangan energi, itu
sebabnya penderita diabetes melitus, umumnya terlihat lemah, lemas dan tidak bugar. Gejalah
umum yang dirasakan oleh penderita diabetes adalah :
1. Banyak kencing terutama pada malam hari (poliuri)
2. Gampang haus dan banyak minum (polidipsia)
3. Muda lapar dan banyak makan (polyphagia)
4. Mudah lelah dan sering mengantuk
5. Penglihatan kabur
6. Sering pusing dan mual
7. Berat badan trus menurun
8. Sring kesmutan dan gatal-gatal pada bgian kaki da tangan.
Semua gejalah ini merupakan efek dari kadar gula darah yang tinggi akan
mempengaruhi ginjal da menghasilkan air kemih dalam jumlah banyak dan mengencerkan
glukosa sehingga penderita sering buang air kecil dalam jumlah banyak (poliuri) dan akibat
poliuri ini maka penderita merasakan haus yang berlbihan sehingga banyak minum
(polidipsi) . sejumlah besar kalori hilang ke dalam air kemih,penderita mengalami penurunan
berat badan
E. Tanda pada seorang penderita Diabetes
1. Kadar gula dalam darah tinggi
2. Rusaknya pankreas
3. Urine dikerubuti semut
4. Dll
F. Tujuan Pengobatan Penderita DM
1. Untuk mengurangi gejala,
2. menurunkan BB bagi yang kegemukan &
3. mencegah terjadinya komplikasi.
a. Diit
Penderita DM sangat dianjurkan untuk menjalankan diit sesuai yang dianjurkan, yang
mendapat pengobatan anti diuretik atau insulin, harus mentaati diit terus menerus baik dalam
jumlah kalori, komposisi dan waktu makan harus diatur. Ketaatan ini sangat diperlukan juga
pada saat : undangan/pesta, melakukan
perjalanan, olah raga (OR) dan aktivitas lain (Anonim, 2008).

a. Obat-obatan
Tablet/suntikan anti diabetes diberikan, namun therapy diit tidak boleh dilupakan dan
pengobatan penyulit lain yang menyertai /suntikan insulin (Anonim, 2008).

b. Olah Raga
Dengan olahraga teratur sensitivitas sel terhadap insulin menjadi lebih baik, sehingga
insulin yang ada walaupun relatif kurang, dapat dipakai dengan lebih efektif. Lakukan
olahraga 1-2 jam sesudah makan terutama pagi hari selama - 1 jam perhari minimal 3
kali/minggu. Penderita DM sebaiknya konsultasi gizi kepada dokter atau nutritionis (ahli gizi)
setiap 6 bulan sekali untuk mengatur pola diit dan makan guna
mengakomodasikan pertumbuhan dan perubahan BB sesuai pola hidup (Anonim, 2008).

G. Pengobatan Diabetes
Teori pengobatan pada diabetes melitus didasarkan atas pemberian insulin dalam
jumlah cukup sehingga memungkinkan metabolisme karbohidrat penderita normal. Terapi
optimmum dapat mencegah bagian terbesar efek akut diabetes dan sangat memperlambat
timbulnya efek-efek kroniknya (Guyton, A. C., 1990).
Biasanya, penderita diabetes diberi dosis tunggal salah satu preparat insulin bermasa
kerja lama setiap hari, ia meningkatkan seluruh metabolisme karbohidratnya sepanjang hari,
kemudian insulin regular (suatu preparat bermasa kerja singkat yang berlangsung hanya
beberapa jam) tambahan diberikan pada setiap saat kadar glukosa darah cenderung meningkat
terlalu tinggi, seperti waktu makan. Jadi, setiap penderita diberi pengobatan rutin secara
individual (Guyton, A. C., 1990).
Diet penderita diabetes. Kebutuhan insulin penderita diabetes ditentukan oleh diet
standar penderita yang mengandung karbohidrat dalam jumlah normal dan terkontrol baik
serta perubahan jumlah masukkan karbohidrat mengubah kebutuhan akan insulin (Guyton, A.
C., 1990).
Pada orang normal, Pankreas mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan jumlah
insulin yang dihasilkan terhadap masukan karbohidrat; tetapi pada orang diabetes total, fungsi
pengaturan ini hilang sama sekali. Pada diabetes jenis awitan maturitas yang dengan obesitas,
sering penyakit ini dapat dikontrol dengan mengurangi berat badan saja (Guyton, A. C.,
1990).
Hubungan pengobatan dengan arteriosklerosis. Penderita diabetes mempunyai
kecenderungan besar mengalami aterosklerosis, arteriosklerosis, serta penyakit jantung
koroner berat dan beberapa lesi mikrosirkulasi. Memang, orang yang menderita diabetes yang
pengendaliannya relatif buruk waktu anak-anak mungkin mati karena penyakit jantung pada
usia 20-an tahun (Guyton, A. C., 1990).
Pada hari-hari permulaan pengobatan diabetes, ada kecenderungan banyak
mengurangi karbohidrat dalam diet sehingga kebutuhan insulin minimum. Tindakan ini
mempertahannkan kadar gula darah turun ke nilai normal dan mencegah kehilangan glukosa
kedalam urina, tetapi hal ini tidak mencegah kelainan-kelainan metabolisme lemak (Guyton,
A. C., 1990).
Akibatnya, saat ini cenderung membiarkan penderita dengan diet karbohidrat normal
dan kemudian secara serentak memebrikan insulin dosis tingggi untuk memetabolisme
karbohidrat. Hal ini menurunkan kecepatan metabolisme lemak dan juga membantu
menurunkan kadar kolesterol yang tinggi yang terjadi pada diabetes sebagai akibat kelainan
metabolisme lemak (Guyton, A. C., 1990).
Karena komplikasi diabetes-seperti arteroskelerosis, peningkatan kepekaan
berlebihan terhadap infeksi, retinopati diabetika, katarak, hipertensi, dan penyakit ginjal
kronik-lebih berkaitan dengan kadar lipid darah dibandingkan dengan kadar glukosa darah,
maka ia merupakan objek pengobatan klinik diabetes untuk memberikan glukosa dan insulin
dalam jumlah cukup sehingga jumlah lipid darah menjadi normal. (Guyton, A. C., 1999)

H. Obat-obat anti diabetes

Golongan Nama generik Nama dagang Dosis


Sulfonylurea Chlorpropamide Diabenese 250-500 mg
Glibenclamid daonil,euglucon 2,5-15 mg
Gliquidone Glurenorm 30-120 mg
Gliclazide Diamicron 20-320 mg
Glipizide minidiab,glicotrol 2,5-20 mg
glipmepride amaryl 1-8 mg

Biguanides Metformin Glucophage,diabex 0,5-3 mg


alpha Glucobay 50-600 mg
glucosidase
inhibitor Acarbose
Meglitinides Nateglinides Starlix 180-540 mg
repaglinides novonorm 0,5-16 mg
tiazolidinediones Pioglitazone Actos 15-30 mg
rosiglitazone avandia 4-8 Mg

I. Mekanisme Kerja Obat Anti Diabet


1. SULFONYLUREA
Obat Golongan ini digunakan Untuk menurunkan glukosa darah, obat
inimerangsang sel beta dari pankreas untuk memproduksi lebih banyak insulin. Jadi syarat
pemakaian obat ini adalah apabila pankreas masih baik untuk membentuk insulin,
sehingga obat ini hanya bisa dipakai pada diabetes tipe 2.
Efek Samping : Sulfonylurea bisa menyebabkan hipoglikemia, terutama bila dipakai dalam
3 4 bulan pertama pengobatan akibat perubahan diet dan pasien mulai sadar berolahraga
serta minum obat. Apabila ada gangguan fungsi ginjal atau hati, dosis perlu diperhatikan
karena lebih mudah timbul hipoglikemia. Namun secara umum obat ini baik untuk
menurunkan glukosa darah.
2. BIGUANIDES
Obat biguanides memperbaiki kerja insulin dalam tubuh, dengan cara mengurangi
resistensi insulin. Pada diabetes tipe 2, terjadi pembentukan glukosa oleh hati yang melebihi
normal. Biguanides menghambat proses ini, sehingga kebutuhan insulin untuk
mengangkut glukosa dari darah masuk ke sel berkurang, dan glukosa darah menjadi turun.

Efek Samping
Metformin biasanya jarang memberikan efek samping. Tetapi pada beberapa orang
bisa timbul keluhan terutama pada saluran cerna, misalnya :
* Gangguan pengecapan
* Nafsu makan menurun
* Mual, muntah

3. ALPHA-GLUCOSIDASE INHIBITORS
Obat golongan ini bekerja di usus, menghambat enzim di saluran cerna, sehingga
pemecahan karbohidrat menjadi glukosa atau pencernaan karbohidrat di usus
menjadi berkurang. Hasil akhir dari pemakaian obat ini adalah penyerapan glukosa ke darah
menjadi lambat, dan glukosa darah sesudah makan tidak cepat naik.
Efek Samping
Obat ini umumnya aman dan efektif, namun ada efek samping yang
kadangmengganggu, yaitu perut kembung, terasa banyak gas, banyak kentut,
bahkan diare. Keluhan ini biasanya timbul pada awal pemakaian obat, yang kemudian
berangsur bisa berkurang
4. MEGLITINIDES
Golongan Obat ini menyebabkan pelepasan insulin dari pankreas secaracepat dan
dalam waktu singka.Termasuk golongan obat ini adalah Repaglinide (Novonorm)
dan Nateglinide (Starlix). Efek Samping Meskipun sama seperti sulfonylurea, efek samping
hipoglikemia boleh dikatakan jarang terjadi, hal ini disebabkan oleh efek rangsangan
pelepasan insulin hanya terjadi pada saat glukosa darah tinggi.
5. THIAZOLIDINEDIONES
Obat ini baik bagi penderita diabetes tipe 2 dengan resistensi insulin, karena bekerja
dengan merangsang jaringan tubuh menjadi lebih sensitif terhadap insulin, sehingga insulin
bisa bekerja dengan lebih baik, glukosa darahpun akan lebih banyak diangkut masuk ke
dalam sel, dan kadar glukosa darah akan turun. Selain itu, obat thiazolidinediones juga
menjaga hati agar tidak banyak memproduksi glukosa. Efekmenguntungkan lainnya adalah
obat ini biasa menurunkan trigliserida darah.
Efek Samping
Beberapa efek merugikan yang mungkin timbul adalah bengkak, berat badan naik,
dan rasa capai. Efek serius yang jarang terjadi adalah gangguan hati

J. Contoh Obat
1.Diabenese (klorpropamid) 250mg.
Indikasi : diabetes melitus tanpa komplikasi tipe nonketotik ringan, sedang atau
parah.

2. KI: diabetes melitus tipe remaja dan pertumbuhan, diabetes parah atau tidak stabil,
diabetes terkomplikasi dengan ketosis dan asidosis, koma diabetik.

3. ES: erupsi kulit, eritema

4. Daonil (glibenklamid) 5mg

5. Indkasi : diabetes melitus pada orang dewasa.

6. KI: diabetes melitus Tipe I, diabetes penguraian metabolik, koma diabetik, gangguan
ginjal parah, kehamilan dan menyusui.

7. Dosis : awal, sehari 2,5mg, dinaikan 2,5mg dengan interval 3-5 hari sampai metabolik
tercapai.

8. Glucobay (akarbose) 50mg, 100mg


9. Indikasi : terapi penambah untuk diet, penderita diabetes melitus

10.KI: hipersensitif, gangguan intenstinal kronis berkaitan dengan absorbsi dan


pencernaan, gangguan ginjal berat dan kehamilan.

11.ES: gangguan pencernaan seperti kembung, diare, nyeri saluran cerna.

12.Dosis : awali dengan 50mg, kemudian ditingkatkan hingga 100-200mg 3X

sehari. Dosis dapat ditingkatkan setelah 4-8 minggu.


13. Clamega (glibenklamid) 5mg
14. I : diabetes melitus ringan atau sedang.
15. KI: diabetes militus dengan komplikasi dan ginjal parah.
16. ES : reaksi hipoglikemia, reaksi alergi kulit
17. DS : tablet perhari bersama makan pagi, dosis dapat di tingkatkan hingga 1 tablet,
maksimum 3 tablet per hari

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Diabetes Mellitus atau kencing manis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh
peningkatan kadar gula dalam darah (hiperglikemi) akibat kekurangan hormon insulin baik
absolut maupun relatif.
Ada dua jenis diabetes yaitu diabetes tipe l dan diatetes tipe ll .
Diabetes tipe I diakibatkan karena tejadinya kerusakan pankreas sehingga insulin harus di
datangkan dari luar. Diabates tipe II atau disebut juga DM yang tidak tergantung pada insulin
yang disebabkan karena insulin yang tidak dapat bekerja dengan baik.

B. Saran
Bagi penderita diabetes melitus atau kencing manis sebaiknya menjaga pola makan
dan diet agar kadar gula dalam darah bisa terkontrol dengan baik. Selain menjaga pola makan
dan diet penderita DM juga bisa menggunakan kombinasi obat anti diabetes seperti
metformin dengan glibenclamid untuk mengetahui efek penurunannya terhadap kadar gula
darah.

DAFTAR PUSTAKA
Adnyana, K., E. Yulinah. (2004). Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Buah Mengkudu
(Morinda citrifolia L.).
Anonim. (2008). Peran DIIT Dalam Penanggulangan Diabetes
Guyton, A. C. (1990). Fisiologi Manusia Dan Mekanisme Penyakit. Edisi Ketiga. Jakarta:
EGC. Hal. 707-708.
Katzung, B.G. (2002). Farmakologi Dan Klinik. Edisi Kedua. Surabaya: Universitas
Airlangga Press. Hal. 125-126.

Mycek, M. J., Harvey, R.A., Champe, P. C. (2001). Farmakologi Ulasan Bergambar. Edisi
Kedua. Jakarta: Penerbit Widya Medika. Hal. 261-262.
Schunak. W. (1990). Senyawa Obat. Edisi Kedua. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press. Hal. 558.

Tan, H.T. dan K. Rahardja. (2007). Obat-Obat Penting Khasiat,


Penggunaan, dan Efek-Efek Sampingnya. Edisi Keenam. Cetakan
Pertama. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Hal. 742.

Yosef. (2007). Terapi Kombinas Antidiabetika Oral Metformin Dan Glibenklamid Untuk
Diabetes Melitus Tipe-
www.yosefw.wordpress.com.

Anda mungkin juga menyukai