1. Pengertian (Definisi) Sepsis adalah merupakan suatu kondisi sindroma respon inflamasi sistemik (SIRS) yang sudah ditemukan sumbe
SIRS (Systemie Inflamatory Respons Syndrome) adalah suatu bentuk respons inflamasiterhadap infeksi atau non i
2. Riwayat panas
3. Riwayat minum alcohol
4. Penilaian Sepsis dengan menggunakan PIRO score, penilaian :
P (predisposition) menilai kemungkinan respon terhadap terapi, tergantung : genetik, comorbid penyakit, lingku
keadaan fisik pasien
I (infection) menentukan faktor prognosis dari terapi (identifikasi infeksi, sumber, jenis kuman, terapi yang dibe
R (Response) penilaian responsif (biomarker, leukosit, trombosit, procalcitonin, lactat)
Organ disfungtion (organ yang terkena, seberapa besar, spesifikasi kelaianan)
5. PemeriksaanFisik A. Tingkat kesadaran pasien dengan sistem AVPU (Awarness, Verbal, Pain, unresponse)
B. Pemeriksaan tanda vital lengkap
C. Diketemukan 2 Gejala sebagai berikut :
6. Kriteria Diagnosis Sesuai dengan kriteria amamnesis dan kriteria pemeriksaan fisik.
h. Antibiotik
8. ICD 9 CM:
broad spectrum sesuai empiris kuman esuai spesifikasi kultur
i. Kontrol Sumber infeksii (Source control)
9. ICD 9 CM:
B. Jam 1-6 :
1. Penilaian hasil resusitasi awal :
a. Apa Kadar lactat < 4
b. Bagaimana tekanan darah, MAP > 65 mmHg
c. Bagaimana penempatan CVP evaluasi dengan x foto thorax
d. Nilai CVP
e. Bagaimana SVO2, apa 65 % - 80 % (optimal 75%) bila tidak
tercapai pertimbangkan :
Pemberian cairan lanjut
Transfusi target Ht > 30 %
Obat Vasopressor / inotropic
Oksigenasi
Vasodilator perifer
f. Gagal nafas : pasang ventilasi mekanik, kriteria :
2. Tindakan
Jika lactat > 4, sirkulasi mikro kurang baik perbaiki hemodinamik dan
vasodilator perifer
CVP kurang, penuhi dengan perbaiki sroke volume (preload)
Bila hemodinamik tetap tidak stabil perlu mulai vasopressor
Nilai adakah kompartemen pada abdomen atau thorax
GDS > 150 mg/dl berikan insulin titrasi (GDS/100 = .. unit /jam) atau
< 90 mg/dl berikan glukosa 40%
C. Jam 6-24 :
1. Penggunaan Vasopressor lebih baik ? nilai parameter seperti awal
2. Bisakah pemberian protein C bila bisa mulai
3. Pemberian Kortikosteroid dipertimbangkan bila vasopressor tidak
respon Hidrokortison 50 mg/6 jam
D. Jam 24-72 :
1. Konfirmasi sumber infeksi
2. Assasment ulang pemberian antibiotik sesusi kultur kuman
3. Jika Vasopressor berhenti, pertimbangkan hidrokortison untuk
berhenti
4. Evaluasi ulang dan bila perlu pasang monitoring invasive atau
pasang endotrcheal tube untuk ventilator
5. Mulai terapi nutrisi
E . Obat-obatan yang dipakai :
1. Bila MAP < 65 : Resusitasi Awal 20 ml/kg/30 mnt pertama
(Kristaloid RL) lanjutkan 20 ml/kg/ bolus II
2. Cairan maintenance :
Dewasa : 45 cc/ kgBB/24 Jam
Anak : 4cc x 10 KgBB I + 2 cc x 10 KgBB II + 1cc x 10 KgBB
seterusnya per jam
3. Injeksi Ceftriaxon 2 x 1 gr atau Antibiotik sesuai hasil kultur
4. Bila Ht 30 %mg/dL : Transfusi
5. Bila MAP < 65 setelah resusitasi awal :
Injeksi Vascon 0,05-0,2 gr/kgBB/menit Syringe Pump
6. Bila MAP setelah pemberian NE tetap < 65 :
Injeksi Dobutamin 5-20 gr/kgBB/menit Syringe Pump
7. Bila GDS > 150 mg/dl : Insulin titrasi = GDS / 100 unit per jam
Syringe Pump
8. Bila GDS < 90 mg/dl : Injeksi glukosa 40%
9. Bila Ventilasi Mekanik :
a. Posisi head up 30 derjat
b. Injeksi Morphin 1 mg/jam Syringe Pump
c. Injeksi Midazolam 1 mg/jam Syringe Pump
d. Injeksi Ranitidin 3 x 50 mg
e. Nebulizer Fentolin + NaCL 3% per 6 jam
f. Provilaksis deep vein trombosis (DVT)
16. IndikatorMedis Pasien dengan Sepsis dapat pindah ruang rawat inap biasa dalam waktu 5 hari
Target :
80 % Pasien dengan Sepsis dapat teratasi problematika airway, breathing dan circuation dan bisa pindah ke ruang
waktu 5 hari
17. Kepustakaan
McConaechie, Ian. Hand book of ICU Therapy 2Ed . UK : Cambrigde University Press; 2006
Dellinger, P.R, et all. Surviving Sepsis Campaign: International Guidelines for Management of Severe Sepsis and S
2012. www.ccmjournal.org
Guidelines Sepsis Campaign 2012