MANAJEMEN KEUANGAN
Disusun Oleh :
1680611010
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan (Value Of The Firm) merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai
oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap
perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu
sejak perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini. Meningkatnya nilai perusahaan
adalah sebuah prestasi, yang sesuai dengan keinginan para pemiliknya, karena dengan
meningkatnya nilai perusahaan, maka kesejahteraan para pemilik juga akan meningkat. Nilai
Perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh
tingginya kemakmuran pemegang saham (Bringham Gapensi, 1996). Semakin tinggi harga
saham semakin tinggi nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para
pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukan kemakmuran pemegang
saham juga tinggi. Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga
pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan (financing),
dan manajemen asset. Nilai dari suatu perusahaan ditentukan oleh ukuran, waktu, dan risiko
masa depan yang diharapkannya arus kas bebas (FCF).
A. Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah suatu proses dasar yang dipergunakan untuk memilih tujuan dan
menentukan ruang lingkup pencapaiannya. Suatu perencanaan adalah suatu aktivitas
integratif yang berusaha memaksimumkan efektivitas seluruhnya dari suatu organisasi
sebagai suatu sistem, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi yang
bersangkutan. Perencanaan adalah cara terbaik untuk meningkatkan kinerja organisasi dan
individu. Hal ini mendorong orang untuk bekerja lebih keras ( intensif dan tekun ), terlibat
secara langsung dalam mencapai tujuan ( perilaku yang terarah ) dan memikirkan cara terbaik
untuk melakukan pekerjaan ( strategi pekerjaan ).
Perencanaan keuangan merupakan aspek penting dari operasi dan sumber penghasilan
perusahaan karena memberikan petunjuk yang mengarahkan, mengkoordinasikan dan
mengontrol kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan. Dua aspek penting dalam proses
perencanaan keuangan adalah :
a. Perencanaan uang tunai, meliputi persiapan dari penyusunan budget kas
perusahaan.
b. Perencanaan laba, perencanaan laba perusahaan yang dibuat dalam bentuk laporan
keuangan proforma.
Kedua hal tersebut tidak hanya berguna bagi perencanaan keuangan intern tetapi juga
dibutuhkan bagi pemberi pinjaman baik sekarang maupun yang akan datang. Perencanaan
keuangan berhubungan dengan masa depan yang penuh dengan ketidakpastian. Kepala
bagian finansial harus selalu mengadakan forecasting (peramalan dan pengiraan) terhadap
masa yang akan datang tersebut dengan tepat, meliputi perencanaan finansial jangka panjang
(long range financial planning) dan perencanaan-perencanaan jangka pendek (short range
financial planning). Salah satu keuntungan yang diperoleh dari adanya perencanaan finansial
adalah dihindarkannya pemborosan-pemborosan yang diakibatkan oleh adanya aktivitas yang
sangat kompleks.
C. Peramalan Penjualan
Peramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan keputusan
khususnya di bidang produksi. Selain itu perusahaan dapat mengetahui aktivitas-aktivitas
yang akan dilakukan dikemudian hari seperti perencanaan dan penjadwalan produksi dengan
mempertimbangkan kapasitas pabrik atau perencanaan tenaga kerja. Peramalan penjualan
adalah suatu usaha untuk meramalkan keadaan di masa yang akan datang melalui pengujian
keadaan di masa lalu. Peramalan (forecasting) penjualan merupakan alat bantu yang penting
dalam perencanaan yang efektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Peramalan
mempunyai peranan langsung pada peristiwa eksternal yang pada umumnya berada diluar
kendali manajemen (Yamit, 2000:36).
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa peramalan merupakan
suatu metode yang digunakan untuk membuat suatu perkiranaan yang akan terjadi pada masa
yang akan datang dalam rangka untuk mewujudkan tingkat efektivitas dan efisiensi sumber
daya yang dimiliki perusahaan. Pada dasarnya peramalan penjualan dapat dibedakan menjadi
dua yaitu: peramalan subyektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan orang yang
menyusunnya. Dalam hal ini pandangan orang yang menyusunnya sangat menentukan baik
tidaknya hasil ramalan tersebut. Kedua yaitu peramalan yang obyektif , yaitu peramalan yang
didasarkan atas data yang relevan pada masa lalu dengan menggunakan metode-metode
dalam penganalisaan tersebut.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan masing-masing metode
peramalan, yaitu meliputi:
a. Pengguna atau pelaku dan kecanggihan metode
Pengetahuan dan pengalaman pengguna dan pelaku peramalan sangat mementukan
keberhasilan metode peramalan, kadang-kadang metode yang sederhana dan mudah
dipahami dapat menghasilkan ramalan yang lebih baik.
b. Waktu peralaman dan sumber daya yang tersedia
Waktu yang tersedia untuk mengumpulkan data dan persiapan peramalan, yang
biasanya menggunakan dan memakan waktu serta biaya yang cukup besar.
c. Tujuan penggunaan dan karakteristik keputusan manajemen yang meliputi, antara
lain:
Akurasi hasil ramalan
Jangka waktu penggunaan hasil ramalan.
Jumlah item yang akan diramal
Brigham & Houston, 1999, Manajemen Keuangan, Buku Kedua, Edisi Ketiga,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Gitosudarmo dan Basri, 1992, Manajemen Keuangan, Edisi Ketiga, Penerbit BPFE
Yogyakarta.
Hanafi, Mamduh, M & Halim, Abdul, 2000, Analisa Laporan Keuangan. UPP AMD
YKPN, Yogjakarta.
Indriantoro dan Supomo, 2002, Metodologi Penelitian Bisinis Untuk Akuntansi dan
Manajemen, Edisi Pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
http://staff.blog.ui.ac.id/akhir/2010/12/19/business-plan-bag-1-apa-itu-perencanaan/
http://aefsaefurohman.blogspot.com/2012/10/manajemen-keuangan_9.htmlSlideShare
http://abdulgofar855.blogspot.co.id/2014/02/perencanaan-keuangan_7119.html