tentang gerakan
mahasiswa 1998 dari persepktif mazhap dan
teori perubahan pada modul?
Jawab :
Perspektif Individu
Psikolog Behavioris
Perilaku adalah hasil interaksi seseorang dengan lingkungannya,
semua perilaku dipelajari. Salah satu prinsip dasar Behavorius adalah
bahwa tindakan manusia dikondisikan oleh konsekuensi yang
diharapkan. Perilaku yang mendapat imbalan cenderung akan diulang.
Dengan demikian untuk mengubah perilaku diperlukan kondisi-kondisi
yang menyebabkannya (konsekuensi).
Psikolog Behavioris memandang Gerakan Mahasiswa pada Mei
1998 itu merupakan konsistensi perilaku yang sengaja diulang
untuk merubah perilaku pemerintah saat itu. Pemerintah saat
itu dipandang telah gagal dalam memenuhi kesejahteraan
masyarakat dan banyaknya praktek KKN. Perilaku mahasiswa
ini diubah untuk mendapatkan sebuah konsekuensi yaitu
berupa reformasi disemua sector terutama sistem
pemerintahan.
Gestald-Field
Perilaku seseorang adalah merupakan produk lingkungan dan
penalaran. Dalam menjelaskan perilaku seseorang, kelompok ini tidak
hanya mempertimbangkan tindakan seseorang dan respon yang
dimunculkan, tapi juga interpretasi yang dibuat seseorang. Maka
menurut pandangan ini perilaku tidak sekedar produk stimuli eksternal,
namun bisa lebih dijelaskan dari cara individu memakai penalarannya
untuk menginterpretasikan stimuli.
Gestald-Field memandang Gerakan Mahasiswa pada Mei 1998
adalah buntut panjang dari estafet tindakan gerakan-gerakan
lain yang dilakukan jauh sebelumnya yang merupakan respon
yang dimunculkan atas rasa tidak puas dan rasa tidak percaya
terhadap pemerintahan pada masa itu. Penderitaan
masyarakat, banyaknya praktek kolusi, korupsi dan nepotisme
dianggap sebagai stimuli eksternal yang memicu respon
perilaku Gerakan Mahasiswa pada Mei 1998. Gerakan
Mahasiswa menginterprestasikan sistem pemerintahan harus
dirubah dan rezim yang berkuasa harus diberhentikan.
Teori Siklus
Teori Evolusioner
Teori Fungsional
Teori Konflik
Jawab :
Gerakan Mahasiwa pada Mei 1998 berdasarkan ssumsi-asumsi dasar teori ini
berasal dari sifat dasar manusia dan sifat dasar hubungan. Asumsi-asumsi
yang dibuat oleh teori pertukaran sosial mengenai sifat dasar manusia adalah
sebagai berikut :
Dalam teori perbandingan sosial ini, Gerakan Mahasiwa pada Mei 1998
merupakan bentuk respon dari tekanan kelompok mahasiswa untuk
berkomunikasi dengan kelompok mahasiwa, dengan agenda untuk reformasi
pemerintahan dari rezim orde baru menjadikan meningkatkan pentingnya
peristiwa tersebut dan hubungan dalam kelompok (group cohesiveness) juga
menunjukkan peningkatan. Selain itu, setelah keputusan kelompok
mahasiwa dibuat dengan pertimbangan asumsi rasional maka para
kelompok akan saling berkomunikasi untuk mendapatkan informasi yang
mendukung atau membuat individu-individu dalam kelompok-kelompok lain
lebih merasa senang dengan keputusan yang dibuat tersebut. Asumsi
perbandingan sosial yang mendukung adalah bahwa lebih dari tiga dekade
rezim orde baru berkuasa, kesejahteraan dirasa tidak dapat dirasakan
merata, pemerintah tidak bersih dan mencederai semangat demokrasi yang
tidak terwujud karena parlemen dikuasai oleh partai pendukung
pemerintahan.
Adanya perbedaan tujuan disebuah pemerintahan dengan ini biasanya sering
terjadi konflik atau masalah, anggota MPR-RI yang tidak menjalankan
fungsinya sebagaimana seharusnya karena disetir oleh rezim orde baru dan
adanya perlakuan khusus terhadap orang-orang pendukung rezim orde baru
yang dipandang bermuatan KKN dapat menjadi suatu konflik perbandingan
sosial dan dimana ada juga Negara-negara dengan kelas yang sama namun
mengalami kejadian yang berbeda terkait persoalan penyebab konflik yang
mirip. Hal-hal tersebut menjadi contoh perbandingan sosial yang
memunculkan Gerakan Mahasiwa pada Mei 1998 sebagai respon atas konflik
tersebut.