Ada tingkat perbandingan yang bisa dilakukan antara GDP dan GNP untuk
mengetahui kondisi perekonomian suatu negara, antara lain :
a) Bila GDP lebih besar dari GNP menunjukkan bahwa perekonomian negara
tersebut belum masju, karena akan terjadi Net Factor Income to Aboard
(Pendapatan Neto ke luar negeri) artinya investasi negara tersebut di luar
negeri lebih kecil dari pada investasi asing di dalam negeri.
b) Bila GDP lebih kecil dari pada GNP menunjukan bahwa perekonomian
negara tersebut sudah maju, karena negara tersebut mampu
menanamkan investasinya di luar negeri lebih besar dibandingkan
investasi asinh di dalam negari.
PI = NNI + Transfer Payment (Laba yang tidak dibagikan + Pajak Perseroan + Asuransi +
Jaminan Sosial)
7. Disposible Income (DI)
Pendapatan Bebas (DI) adalah pendapatan dari seseorang yang siap
digunakan untuk keperluan konsumsi maupun untuk ditabung. Pendapatan
bebas (DI) secara langsung akan mempengaruhi permintaan karena sebagian
digunakan untuk konsumsi dan sebagian lagi digunakan untuk tabungan sebagai
unsure pembentuk modal. Besarnya pendapatan bebas ini adalah pendapatan
perseorangan dikurangi dengan pajak langsung (misal pajak penghasilan).
DI = PI Pajak Langsung
Y=r+w+i+p
2. Metode Pendekatan Produksi
Perhitungan pendapatan nasional dengan metode produksi dilakukan
dengan cara menjumlahkan nilai tambah (value added) yang diwujudkan oleh
berbagai sektor dalam perekonomian, antara lain :
a. Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan
b. Pertambangan dan penggalian
c. Industri pengolahan
d. Listrik, gas, dan air bersih
e. Bangunan
f. Perdagangan, restoran dan hotel
g. Pengangkutan dan komunikasi
h. Keuangan, persewaan bangunan dan jasa perusahaan serta,
i. Jasa-jasa
Perhatikan contoh di bawah ini untuk lebih memperjelas pemahaman kita
mengenai nilai tambah suatu barang.
Komoditas Nilai Produksi Nilai
Tambah
Kapas Rp. Rp.
10.000,00 10.000,00
Benang Rp. Rp.
15.000,00 5.000,00
Kain Rp. Rp.
17.500,00 2.500,00
Kemeja Rp. Rp.
25.000,00 7.500,00
Jumlah Rp. Rp.
67.500,00 25.000,00
Y = C + I + G + (X M)
Keterangan Y = Pendapatan Nasional
C = Konsumsi
I = Investasi
G = Pengeluaran Pemerintah
X = Ekspor
M = Impor
Contoh :
Diketahui data sebagai berikut (dalam miliaran) :
Pengeluaran konsumen Rp 125.000,00
Tingka investasi Rp 150.700,00
Pengeluaran pemerintah Rp 130.000,00
Nilai ekspor Rp 225.250,00
Nilai impor Rp 170.500,00
Hitunglah besarnya pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran !
No Jenis Transaksi Jumlah
1. Pengeluaran konsumsi rumah
730,3
tangga
2. Pengeluaran konsumsi pemerintah 68,9
3. Pembentukan modal tetap domestic
196,8
bruto
4. Perubahan stok 4,4
5. Ekspor barang dan jasa 379,2
6. Impor barang dan jasa 295,8
Produk Domestik Bruto 1.075,0
(sumber : BPS tahun 2000 dan statistic Indonesia tahun 1998)
Pendapatan per
PNB per Tahun Penduduk
Negara Kapita
(juta $) (juta)
(juta $)
Indonesia 130.600 204 810
India 427.407 980 530
Malaysia 81.311 22 3.780
Singapura 95.453 3 21.230
Korea 398.825 46 12.020
Meksiko 358.059 96 6.230
Referensi :
Kirya, I Ketut. 2006. Ekonomi Makro (Suatu Pengantar). Singaraja : Undiksha
Singaraja.
Supriyanto, Ali Muhson. 2009. Ekonomi. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
Suyuthi, M. Djamil. 1989. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
TUGAS
PEREKONOMIAN INDONESIA
PENDAPATAN NASIONAL