Anda di halaman 1dari 6

Freezing

Penggunaan rana (shutter) dengan kecepatan rendaah pada subjek yang


bergerak akan menimbulkan blur yang member kesan gerak. Selain itu,
penggunaan kecepatan tinggi juga dapat memberikan kesan gerak dengan
membekukan gerakan yang sedang berlangsung, pemotretan ini lazim disebut
freezing. Hasilnya adalah foto yang memperlihatkan subjek foto tepat di tengah
gerakan yang sedang dilakukan. Karena menggunakan kecepatan rana tinggi,
gambar subjek menjadi tidak jelas.blur. pemotretan freezing yang bik
membutuhkan perencanaan.

Jika mengetahui atau dapat yang bergerak memperkirakan arah yang


akan dilalui subjek, anda dapat menentukan sudut kamera, pencahayaan,
background, jarak fokus, dan eksposure. Dengan demikian, anda dapat lebih
berkonsentrasi memperhatikan subjek tersebut. Yang tidak kalah pentingnya
adalah mengantisipasi puncak gerakan yang akan di freeze. Ketika anda bekerja
dengan rana kecepatan tinggi, hamper selalu harus diimbangi dengan film
berkecepatan tinggi untuk mendapatkan hasil terbaik. Film berkecepatan tinggi
memungkinkan anda mendapatkan diafragma besar. Hasilnya adalah depth of
field (DOF) yang lebih lebar.
Bluring

Salah satu cara paling efektif member kesan bergerak pada sebuah foto
adalah dengan membiarkan subjek menjadi blur. Untuk memotret subjek yang
bergerak menjadi blur diperlukan kecepatan rana rendah. Kecepatan rana yang
diperlukan tergantung pada beberapa factor.

Kecepatan subjek yang bergerak menjadi pertimbangan utama. Sebuah


mobil yang melaju kencang mungkin akan menjadi blur pada eksposure dengan
kecepatan rana 1/500s. sementara itu, pejalan kaki akan menjadi blur dengan
kecepatan rana 1/30s saja.

Factor penting lainnya adalah sudut pandang dari arah mana dilakukannya
pemotretan dan jarak dari subjek pemotretan. Subjek yang bergerak melintas
dari samping akan menjadi blur lebih cepat dibandingkan dengan subjek yang
bergerak menjauh atau mendekati pemotret secara frontal. Seubjek yang
bergerak di dekat anda akan lebih blur jika dibandingkan subjek yang bergerak
jauh dari anda.
Komposisi Fotograf
1. Garis

Dalam fotografi, garis tidak harus terlihat langsung. Tetapi ada juga fotografer
yang sengaja membuat garis dalam foto untuk menggiring orang yang
melihat fotonya ke dalam objek utama. Jika akan membuat foto malam hari
dengan efek bulb, lampu-lampu tersebut merupakan garis dalam foto Anda.
Garis di sini bisa jadi kabel, jalan raya, pembatas jalan, pagar, tangga, atau
apa pun yang memiliki bentuk tegas. Tidak penting garis itu melengkung atau
membentuk lingkaran. Yang terpenting adalah kesan yang ditimbulkan oleh
garis tersebut.

2. Shape

Shape merupakan sebuah elemen visual yang menonjol dari sebuah objek.
Shape merupakan salah satu hal yang dapat memberikan kesan kontras antara
objek dan sekelilingnya. Faktor cahaya sangat penting. Maka, seorang fotografer
harus jeli memanfaatkan cahaya tersebut menjadi sesuatu yang dapat
memberikan detail yang kuat terhadap bentuk khas si objek.

3. Tekstur

Tekstur merupakan hal yang lebih mendetail dari bentuk sebuah objek. Dalam
melakukan penonjolan tekstur, ada dua cara yang bisa dilakukan oleh fotografer
untuk mencapai hasil maksimal. Yaitu dengan mendekati atau menjauhi objek.
Tekstur yang baik adalah ketika fotografer tersebut dapat memvisualisasikan
detail dari objek sehingga orang yang melihat dapat merasakan pola tekstur
aslinya.

4. Patterns
Patterns adalah pengulangan dari bentuk dalam garis pada sebuah gambar. Hal
ini bisa menimbulkan variasi pada sebuah foto. Patterns akan menghasilkan
kesan ritmik dan harmoni dalam sebuah gambar. Jika ditempatkan di saat yang
tepat, patterns juga akan memberikan kesan penuh dari sebuah foto.

5. Form (bentuk)

Merupakan tatanan yang memberikan kesan 3D, seperti kubus, balok,


prisma, dan bola. Dalam fotografi ditunjukkan dengan gradasi cahaya dan
bayangan, dan kekuatan warna. Untuk menghasilkan foto yang baik, sebaik
mengambil cahaya samping dengan sudut-sudut tertentu, dan menghindari
pencahayaan frontal.

6. Contrast

Kontras atau disebut juga nada, yaitu kesan gelap atau terang yang
menentukan suasana (atmosphere/mood), emosi, dan penafsiran sebuah citra.
Kontras warna disebabkan oleh warna-warna primer (merah, biru, kuning) atau
akibat dari penempatan warna primer terhadap warna komplemennya (hijau,
jingga, ungu).

Meskipun penggunaan warna tergantung pada pengalaman pribadi,


namun ada aturan umum bahwa warna yang berat akan menyeimbangkan
warna-warna lemah. Warna-warna berat atau keras berkesan penting dan bila
digunakan sedikit kontras warna akan ada aksentuasi yang tidak mengganggu
keseluruhan warna. Misalnya, foto pemandangan di tepi danau dengan
aksentuasi rumah kayu bercat merah menyala.

7. Colour

Unsur warna yang dapat membedakan objek, menentukan mood daripada


foto kita, serta member nilai tambah untuk menyempurnakan daya tarik. Warna
dapat ditimbulkan melallui pilihan pencahayaan serta ekposure, sedikit
undereksposing akan memberikan hasil yang low-key, dan sedikit
overexposing/penggunaan filter warna akan memberikan hasil warna kontras.
Sebuah komposisi yang warnanya terdiri dari tingkat warna sejenis akan
menghasilkan foto yang tenang.

Anda mungkin juga menyukai