Karu : Sekar
Penanggung jawab shift : Hanna
Perawat 1 : Ivo
Perawat 2 : Desi
Role play
Sekar : Selamat pagi Sr. hanna, seperti yang kita rencanakan kemarin
hari ini kita akan melakukan supervisi, apakah Sr. hanna ada waktu?
Hanna : Baik bu. Kebetulan pagi ini semua tugas sudah saya kerjakan.
Dimana kita akan adakan supervisi tersebut, bu?
Sekar : Bagaimana kalau kita adakan di Nurse Station saja. Apa Sr. hanna
setuju?
Hanna : Bisa bu. Mari kita mulai. Baik sebelum supervisi kali ini dimulai,
mari kita berdoa sejenak agar supervisi kali ini berjalan dan mencapai tujuan yang
diharapkan. Berdoa dimulai.... Berdoa selesai.
Sekar : Baik suster hanna, kali ini masalah yang akan dibahas adalah
mengenai penulisan dokumentasi pasien. Disini saya lihat bahwa penulisan
dokumentasi yang kamu buat ada beberapa kesalahan. Kira-kira apa kamu
mengetahui kekeliruan tersebut?
Hanna : maaf bu, Jujur saya belum mengetahui kesalahan yang saya buat.
Karena dokumentasi yang saya buat tersebut sudah sering saya lakukan selama
saya menjadi perawat primer. Kesalahan saya ya ada di penulisan yang mana ya
bu?
Sekar : Iya suster hanna saya mengerti. Dokumentasi yang anda buat
memang sudah baik. Hanya saja, agar kesalahan tersebut tidak berkepanjangan,
ada beberapa hal dari dokumentasi yang tersebut yang perlu saya koreksi.
Hanna : Baik bu, Apa saja yang perlu dikoreksi kalau boleh tahu?
Sekar : Kalau begitu saya jabarkan satu persatu. Pertama, pada penulisan
SOAP, pada bagian O yaitu Objektif, anda menuliskan sebagai berikut. Suhu
badan pasien normal. Itu kurang relevan harusnya ditulis berapa suhu pasien
sekarang setelah pengukuran. Kemudian segala hasil lab yang diperlukan dan
tercantum dalam outcome pada askep. Ditulis pada hasil dokumentasi agar bisa
ditentukan apakah intervensi yang anda lakukan sudah mencapai outcome atau
tujuan yang anda tentukan.
Hanna : Oh seperti itu ya bu. Baik saya mengerti dan saya akan
merubahnya mulai sekarang. Apakah ada hal lain yang harus saya koreksi?
Sekar : Satu hal lagi suster hanna, pada outcome yang anda tentukan
disini, anda mengatakan bahwa skala nyeri pasien setelah dilakukan perawatan 3 x
24 jam adalah 3. Kemudian pada dokumentasi bagian O yaitu Objektif anda
menulis skala nyeri pasien saat ini adalah 5. Tetapi, pada A atau Assesment anda
menulis Tujuan tercapai seluruhnya. Tentu saja itu kurang tepat. Harusnya anda
menulis Tujuan tercapai sebagian karena masih ada outcome yang belum
tercapai. Kemudian pada P atau Planning ditulis tindakan yang akan dilakukan
selanjutnya. Apakah itu melanjutkan interversi atau melakukan intervensi yang
lain. Bagaimana, bisa dimengerti?
Hanna : Baik bu,. Saya mengerti. Terima kasih atas penjelasannya. Saya
menjadi banyak belajar bagaimana menulis dokumentasi dengan baik. Selanjutnya
akan saya terapkan hal tersebut
Sekar : Baik suster hanna. Saya juga senang bisa berbagi. semoga kita
bisa menjadi perawat yang lebih profesional. Dan untuk mengakhiri supervisi kali
ini mari kita berdoa semoga bisa membawa manfaat untuk kita semua. Berdoa
mulai... Berdoa selesai.
Ivo : iya bu maaf, saya masih terbiasa untuk melakukan kompres pada
dahi sehingga saya lupa prosedur yang ada di rumah sakit ini.saya tidak akan
mengulangi tindakan tersebut dan membaca SOPnya dengan teliti lagi bu.
Hanna : sekarang saya akan mensupervisi perawat Desi. tadi saya lihat
bapak melakukan pemberian obat melalui intravena juga ya pada pasien Ny. Ana?
Bagaimana, apakah sudah benar arkan tehnik tersebut pada pasien?
Hanna : Iya kamu sudah benar melakukannya, tetapi kamu tidak melihat
respon pasien tadi. Tadi Ny. Ana meringis kesakitan saat dimasukkan obatnya.
Jelas saja dia merasa kesakitan, karena kamu memasukkan obatnya tidak pelan-
pelan. Seharusnya kamu memasukkannya dengan pelan dan juga memperhatikan
respon pasien. Apabila pasien merasa kesakitan, kamu bisa mengurangi sakitnya
dengan mengusap tangan di daerah sekitar penusukan dengan alcohol swab.
Dengan begitu pasien merasa dihargai oleh perawatnya. Lain kali perhatikan
respon pasien juga ya, suster Desi?
Desi : iya bu,untuk lain kali saya akan lebih memperhatikan respon
pasien saya bu.
Hanna : iya suster Desi. Setiap orang yang sakit akan membutuhkan
perhatian lebih, maka dari itu perawat harus empati terhadap apa yang dilakukan
ke pasiennya. Selain itu juga mutu rumah sakit akan lebih berkualitas apabila
tenaga kesehatannya memberikan service excellent pada pasiennya.