Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM

MIKROPALOENTOLOGI 2016/2017

TUGAS IV
GENUS FORAMINIFERA PLANKTONIK, MULTIPLE
AREA, UMBILICUS DAN INFRALAMINAL

NAMA : FARID SITORUS


NIM : F1D215015
KELOMPOK : GANJIL

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


JURUSAN TEKNIK KEBUMIAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2017
GENUS FORAMINIFERA PLANKTONIK
1. Genus Orbulina
Ciri-ciri morphologi dengan dinding test hyaline dan bentuk test spherical, serta
aperture tidak kelihatan (small opening). Aperture ini adalah akibat dari
terselumbungnya seluruh kamar-kamar sebelumnya oleh kamar terakhir. Beberapa
speies yang termasuk pada genus ini beserta gambar. Contoh: Orbulina universa

Orbulina Universa Orbulina Universa


2. Genus Pulleniatina
Ciri-ciri morphologi dengan dinding test hyaline, bentuk test spherical, bentuk
kamar globural, susunan kamar trochospiral terpuntir. Aperture terbuka lebar
memanjang dari umbilicus ke arah dorsal dan terletak di dasar apertural face.
Contohnya: Pulleniatina obliquiloculate (N19 N23).

Pulleniatina obliquiloculate
3. Genus Globigerinoides
Globigerinoides adalah genus foraminifera plantonik yang hidup di air dangkal
dari keluarga Globigerinidae. Dengan bentuk spinose terbuat dari hialin kalsit.
Sebagian besar spesies memiliki pengaturan ruang trochospiral, meskipun beberapa
spesies menunjukkan kompleksitas lanjut dengan pengaturan ruang streptospiral. Tes
terdiri dari dinding berlubang tipis, dengan pori-pori yang sangat besar, dan duri
yang ditambahkan pada akhir pembentukan ruang individu. Spesies tertentu yang
dikenal untuk menghasilkan jenis modifikasi dari kalsium karbonat, 18O diperkaya-
gametogenic kalsit, pada akhir siklus hidup mereka. Sebelum gametogenesis dan
produksi dari lapisan kalsit akhir, duri yang diserap oleh foraminifera meninggalkan
tes yang berat kalsifikasi, dan menunjukkan sisa-sisa lubang tulang belakang. Seperti
amoeboids lainnya foraminifera ini memanfaatkan pseudopodia. Pseudopodia secara
luas digunakan di seluruh seluruh siklus hidup mereka untuk berbagai tujuan
termasuk makan, gerakan, perlindungan, dan pembentukan ruang. Contoh:
Globigerioides sacculifer,Globigerinoides rubber white.

Globigerinoides Sacculifer
4. Genus Globigerina
Ciri-ciri morphologi dengan dinding test hyaline, bentuk test
speroical, bentuk kamar globural, susunan kamar trochospiral. Aperture
terbuka lebar dengan bentuk parabol dan terletak pada umbilicus.
Aperture ini disebut umbilical aperture.
Globigerina bulloides
5. Genus Globoquadrina
Ciri-ciri morphologi dinding test hyaline, bentuk test spherical, bentuk
kamar globural, dan susunan kamar trochoid. Aperture terbuka lebar dan
terletak pada umbilicus dengan segi empat yang kadang-kadang
empunyai bibir.

Globoquadrina pseudofoliata

6. Genus Sphaeroidinella
Ciri-ciri morphologi dengan dinding test hyaline, bentuk test spherical atau oval,
bentuk kamar globural dengan jumlah kamar tiga buah yang saling berangkuman
(embracing). Aperture terbuka lebar dan memanjang didasar sutural. Pada dorsal
terdapat supplementary aperture. Salah satu spesies yang termasuk genus ini adalah
Spaeroidinella dehiscens,dengan pencirian test trochospiral, equatorial peri-peri
lobulate sangat ramping, sumbu peri-peri membulat. Dinding berlubang kasar,
permukaan licin. Kamar subglobular menjadi bertambah melingkupi pada saat
dewasa, tersusun dalam tiga putaran, tiga kamar dari putaran terakhir bertambah
ukurannya secara cepat. Suture tidak jelas tertekan radial. Aperture primer
interiomarginal umbirical, atau 2 aperture sekunder pada sisi belakang terdapat pada
kamar terakhir.
Spaeroidinella dehiscens
7. Genus Sphaeroidinellopsis
Ciri-ciri morphologi sama dengan genus Spaeroidinella tetapi tidak mempunyai
supplementary aperture, dengan demikian dapat dikatakan bahwa Spaeroidiniellopsis
itu adalah Spearoidinella yang tidak mempunyai supplementary aperture.Contoh :
Sphaeroidinellopsis seminulina.

Sphaeroidinellopsis seminulina
8. Genus Hastigerina
Ciri-ciri morphologi dengan dinding test hyaline, bentuk test
biumbilicate, susunan kamar planispiral involute atau Loosely
Coiled. Aperture berbentuk parabola, terbuka lebar dan terletak
pada apertural face. Contoh: Hastigerina aequilateralis.

Hastigerina aequilateralis
9. Genus Catapsydrax
Ciri-ciri morphologi dengan dinding test hyaline, bentuk test spherical, susunan
kamar trochospiral. Memiliki hiasan pada aperture yaitu berupa bulla pada
catapsydrax dissimilis dan tegilla pada catapsydrax stainforthi. Dengan memiliki
accessory aperture yaitu infralaminal accessory aperture pada tepi hiasan
aperturenya. Contohnya: Catapsydrax dissimilis dan Catapsydrax stainforthi.

Catapsydrax stainforthi
10. Genus Hantkenina
Ciri-ciri dari genus ini yaitu bentuk test biumbilicate, bentuk kamar tabular
spinate dan susunan kamar planispiral involute, tiap-tiap kamar terdapat spine-spine
yang panjang.

Hantkenina alabamensis
11. Genus Cribohantkenina
Ciri-ciri morphologi sama dengan hantkenina tetapi kamar akhir sangat gemuk
dan mempunyai CRISRATE yang terletak pada plular apertural face. Contoh:
Cribrohantkenina bermudesi, Cribrohantkenina inlfata.
Cribrohantkenina inlfata
12. Genus Globorotalia (G)
Ciri-ciri morphologi dengan test hyaline, bentuk test biconvex, bentuk kamar
subglobular, atau angular conical. Aparture memanjang dari umbilicus ke pinggir
test. Pada pinggir test terdapat adanya keel.

13. Genus Globorotalia (T)


Ciri-ciri morphologi sama dengan Globorotalia (G) dengan test hyaline, bentuk
test biconvex, bentuk kamar subglobular, atau angular conical. Aparture
memanjang dari umbilicus ke pinggir test.Tetapi pada genus ini tidak adanya keel.
MULTIPLE AREA
Multiple area pada aperture merupakan lubang lubang yang terdapat pada aperture,
baik yang terletak pada bagian muka apertural, disepanjang suture maupun yang berbentuk
seperti saringan.
UMBILICUS
Umbilicus merupakan pusat atau daerah pusat putaran pada foraminifera.
INFRALAMINAL
Infralaminal merupakan letak dari aperture foraminifera planktonik, dimana
aperture nya terletak disepanjang tepi struktur aksesori.

Ket : aca: accessory aperture; bu: bulla; ch: ordinary spiral chamber.
REFERENSI
Anonim,(2015).http://arifianka.blogspot.co.id/2015/09/foraminifera-planktonik.html.
Dikses pada 20 maret, pukul 22:54 WIB.
Katili.J.A dan Marks.p. 1960. Geologi. Jakarta: Departemen Urusan Research
Nasional.

E-forams.2006.http://eforams.org/index.php.Diakses pada 20 Maret Pukul 23:43


WIB.

Anda mungkin juga menyukai