Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu komplikasi hematologi yang sering muncul pada pasien tumor otak adalah

gangguan pembekuan darah, hal ini akan mempersulit tindakan pembedahan baik untuk tim

bedah maupun tim anestesia. Istilah koagulopati atau hilangnya daya pembekuan darah menurut

teori terjadi akibat pelepasan tromboplastin jaringan dari otak ke dalam sirkulasi darah.

Sel- sel di dalam tubuh manusia juga memiliki hubungan, antara sel satu dengan sel yang

lain dapat saling mempengaruhi. Penelitian menunjukkan peristiwa pembekuan darah terjadi

akibat bekerjanya sebuah system yang sangat rumit. Terjadi interaksi atau komunikasi antar sel,

sehingga hilangnya satu bagian saja yang membentuk system ini, atau kerusakan sekecil apapun

akan menjadikan keseluruhan proses tidak berfungsi. 7

Bagi seorang anesthesiologist perdarahan yang terjadi selama periode operasi maupun

post operasi adalah resiko tinggi terjadinya hipovolemik syok, implikasinya terhadap pasien

adalah angka mortalitas yang cukup bermakna pada kasus bedah tumor otak, walaupun kematian

tidak secara langsung terjadi pada fase intra operatif.

Kasus tumor otak di Amerika pada tahun 2007 menurut the Central Brain Tumor Registry

of United States (CBTRUS) tercatat 51.410 kasus baru tumor otak dan tumor system saraf pusat

primer nonmaligna dan maligna terdiagnosa, dengan presentasi pada orang dewasa sebagai

berikut: glioma 36%, meningioma 32,1% dan adenoma pituitary 8,4 % dan separuh dari jumlah

tersebut adalah jenis tumor otak ganas. 8


Di Indonesia sendiri kasus tumor otak tercatat lebih dari 200 per tahun menjalani operasi

di Rumah Sakit Umum Pemerintah Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta pada

tahun 2015 ini. 11

Berdasarkan study pendahuluan yang peneliti lakukan di ruang operasi Rumah Sakit

Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dalam kurun waktu satu tahun terakhir terdapat kasus operasi

bedah saraf dengan berbagai jenis tumor otak tercatat ..kasus.

Menurut penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat terdapat ketidaknormalan proses


koagulasi darah pada pembedahan tumor otak yaitu faktor pembekuan VII. 5
Penelitian yang lain meneliti tentang perubahan hemostatik selama operasi untuk tumor
otak primer, hasilnya menyatakan bahwa 22% memiliki nilai thromboelastography (TEG)
normal, kemudian 12 % terjadi hematoma dan 4% terjadi koagulopati serta 8% terjadi koagulasi
intra vaskuler. 7
Penelitian di Indonesia tentang hubungan antara koagulopati dan kadar serum laktat
sebagai indikator morbiditas dan mortalitas pada kasus multipel trauma di RSUP H. Adam Malik
Medan, dengan hasil : Terdapat hubungan yang signifikan antara koagulopati 24 jam dengan
mortalitas, dimana terdapat kecenderungan dijumpai keadaan koagulopati semakin tinggi
kejadian mortalitas.3
Tubuh manusia mempunyai kemampuan untuk mempertahankan sistim hemostasis yaitu

mempertahankan komponen darah tetap dalam keadaan cair (Fluid state) sehingga tubuh dalam

keadaan fisiologik mampu mempertahankan aliran darah dari atau dalam pembuluh darah.

Bilamana terjadi kerusakan pembuluh darah maka sistem hemostasis tubuh akan mengontrol

perdarahan melalui mekanisme (1) interaksi pembuluh darah dan jaringan penunjang, (2)

interaksi trombosit dan pembuluh darah yang mengalami kerusakan, (3) pembentukan fibrin oleh

sistim koagulasi, (4) regulasi dari bekuan darah oleh faktor inhibitor koagulasi dan sistim

fibrinolitik, (5) remodeling dan reparasi dari pembuluh darah yang mengalami kerusakan darah.
10
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya koagulopati, diantaranya penggunaan obat-

obatan jenis pengencer darah, penyakit darah seperti hemophilia dan bahkan dari penggunaan

obat NSID juga bisa berpengaruh6

Berdasarkan latar belakang diatas dan belum adanya penelitian yang secara spesifik

mengangkat tentang korelasi koagulopati dengan berbagai jenis tumor otak, maka peneliti

mencoba meneliti tentang hal ini.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut: Apakah ada korelasi antara koagulopati dengan berbagai jenis tumor otak?

1.3 Tujuan Penelitian


Mengacu pada rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui korelasi

terjadinya koagulopati dengan tumor otak.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1. Kegunaan Ilmiah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai korelasi

antara koagulopati dengan tumor otak.

1.4.2. Kegunaan Praktis


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan praktis mengenai jenis tumor

otak apa yang menyebabkan terjadinya koagulopati sehingga dapat membantu para praktisi

anestesi dalam mempersiapkan pembiusan.

Anda mungkin juga menyukai