BAB I
PENDAHULUAN
Kode etik Kaderisasi Mahasiswa Baru 2017 dibuat dengan maksud dan tujuan sebagai
berikut:
Untuk menyamakan persepsi dalam memahami peraturan tata tertib dan etika
kepanitiaan, dipandang perlu memberikan penjelasan tentang istilah dan pengertian yang
dipergunakan dalam peraturan tatib dan etika kaderisasi
1. Kaderisasi Mahasiwa Baru bersifat Wajib karena merupakan tahap awal atau
pengenalan Mahasiswa baru terhadap segala sesuatu yang berkaitan di dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani(FK Unjani)
2. Kaderisasi Mahasiwa Baru adalah kegiatan yang dilakukan oleh FK Unjani yang
diselenggarakan oleh BEM KM FK Unjani yang ditenderkan kepada angkatan tahun
ke- 3
3. Penanggung jawab (PJ) Kaderisasi Mahasiwa Baru terdiri dari ketua BEM KM FK
Unjani, dan Perwakilan Departemen PSDM BEM KM FK Unjani
4. Steering Committe (SC) adalah perwakilan dari angkatan yang menerima tender
untuk menjalankan tugas sebagai konseptor Kaderisasi Mahasiwa Baru dan
mengarahkan Organizing Committe(OC)
5. Organizing Committe(OC) adalah Kepanitiaan yang terdiri dari Ketua, wakil ketua,
sekretaris, bendahara, koordinator bidang dan anggota yang dibentuk untuk
melaksanakan Kaderisasi Mahasiwa Baru sesuai dengan yang telah dikonsepkan oleh
SC. OC terdiri dari angkatan yang menerima tender dan beberapa perwakilan seluruh
angkatan yang masih aktif di tingkat S.Ked dan S.Kg FK Unjani
BAB III
1. Persyaratan Umum
1.1 Beragama
1.2 Mahasiswa aktif di tahap S.Ked dan S.Kg
1.3 Sehat jasmani, rohani, dan dapat mengendalikan emosinya
1.4 Telah mengikuti kaderisasi FK Unjani dan/atau LKMM lokal FK Unjani
1.5 Mencalonkan diri dengan sadar, tanpa ada tekanan/paksaan dari pengaruh
pihak lain
1.6 Secara sadar rela berkorban pikiran, fisik, mental, dan waktu untuk
berkontribusi dalam kegiatan dari awal sampai selesai
1.7 Dapat bekerja secara profesional dengan berlandaskan kode etik yang
ditentukan SC
1.8 Memiliki pengalaman kepanitiaan terutama dalam kegiatan FK Unjani dan
diluar FK Unjani
1.9 Memiliki wawasan yang baik tentang berbangsa dan bernegara serta seluk-
beluk lingkungan FK Unjani baik PSPD maupun PSPDG
BAB IV
Pasal 1
Alur Kerja
1.1 PJ bertanggung jawab atas seluruh rangkaian kegiatan yang disesuaikan dengan
arahan pihak dekanat
1.2 PJ memberi komando kepada SC dan SC memberi komando kepada OC
1.3 SC berkoordinasi dengan PJ dan OC terkait dengan konsep Kaderisasi Mahasiwa
Baru
1.4 OC merupakan pelaksana dari kegiatan kaderisasi, berkoordinasi dengan SC dan
bertanggung jawab kepada PJ
1.5 PJ memberikan komando kepada Ketua dan Wakil lalu komando disampaikan
kepada seluruh OC lainnya
Pasal 2
Peraturan Kampus
a. Berpakaian
1 Pada saat perkuliahan
PRIA WANITA
Atasan: Atasan:
Kemeja berkerah lengan pendek, Kemeja berkerah (kerah berdiri,
panjang lengan maksimal 10 cm diatas kerah tidur, kerah cina) lengan
epicondilus (sikut) lateral saat fleksi pendek, panjang lengan maksimal 3
90o jari dari lipatan sikut arah depan.
Kemeja berkerah lengan panjang Kemeja berkerah (kerah berdiri,
Baju muslim dan baju batik kerah tidur, kerah cina) lengan
diperbolehkan tidak berkerah dan panjang, bagian lengan boleh
dikeluarkan dilipat ; kemeja berkerah berlaku
Bahan : tidak diperbolehkan memakai juga untuk wanita muslimah yang
kaos, blouse, denim berkerudung
Memakai kaos dalam Batas kancing atas atau lahak
Jaket atau sweater memakai dalaman maksimal 3 jari dari dagu saat
kemeja sesuai di atas. Saat tutorial menunduk
dibuka Longdress berkerah (kerah berdiri,
kerah tidur, kerah cina), longdress
dengan dalaman terpisah (dalaman
wajib memakai kemeja seperti di
atas) ,minimal panjang lengan
pendek seperti di atas
Busana muslimah tetapi tidak
bercadar
Tidak ketat, tidak menerawang
Kemeja dikeluarkan saat memakai
celana (kemeja harus longgar dan
menutupi bagian bokong); kemeja
dimasukkan saat memakai rok
Bahan : diperbolehkan memakai
twiscone, viscone, katun, blouse
Memakai tengtop
Jaket, cardigan, sweater memakai
dalaman kemeja sesuai di atas. Saat
tutorial dilepas
Bawahan: Bawahan
Celana berbahan kain Rok pendek hanya boleh rok 3/4
Model celana panjang standar bentuk (batas bawah: minimal 1/2 betis;
pipa (pengecekan dengan dimasukan batas atas: umbilicus (pusar))
botol air mineral 600ml pada bagian Rok panjang (batas bawah:
bawah celana), saku di dalam, tidak maksimal mata kaki; batas atas:
menggunakan jahitan model celana umbilicus (pusar))
jeans Model: span hanya diperbolehkan
Bahan tidak jeans, chino dan kaos untuk rok panjang semata kaki, tidak
Warna celana bebas diperbolehkan untuk rok
Batasan belahan: rok = tidak
berbelah ; rok panjang = panjang rok
Model celana panjang standar, saku
di dalam, tidak menggunakan jahitan
model celana jeans ; Diameter celana
minimal ditambahkan 2 cm dari
diameter asli kaki*
Tidak ketat serta tidak menjiplak
pakaian dalam dan bokong
Bahan : katun, twiscone, viscone,
chiffon (menggunakan furing dengan
panjang sesuai dengan peraturan
panjang minimal rok 3/4) , tidak
diperbolehkan memakai kaos, jeans,
jersey, renda, tutu
Tidak menggunakan aksesoris Tidak menggunakan aksesoris
berlebihan, jika menggunakan berlebihan, jika menggunakan
aksesoris hanya diperbolehkan jam aksesoris hanya diperbolehkan jam
tangan, cincin kawin, gelang 1 buah, tangan, cincin atau cincin kawin,
kalung dengan tidak terlihat kalung dengan panjang tidak
Memakai sabuk standar, kepala sabuk berlebihan
tidak boleh lebih besar dari ukuran Memakai sabuk jika ada tempat
sabuk sabuk, kepala sabuk tidak boleh
lebih besar dari ukuran sabuk
Sepatu: Sepatu:
Sepatu pantofel, sepatu bertali Flatshoes maksimal tinggi hak 1cm,
Memakai kaos kaki sepatu bertali
Menutupi jari dan tumit (depan Menutupi jari dan tumit (depan
belakang tertutup) samping belakang tertutup)
Tidak diperbolehkan memakai Tidak transparant
sepatu bermodel wakai (Tom Tidak diperbolehkan menggunakan
shoes), sepatu olahraga Jelly shoes, crocs, high heels,
flatform, wakai (Tom shoes), sepatu
olahraga
* bagi yang melanggar pertama kali diberikan teguran di tempat, untuk yang
kedua kali akan diserahkan ke PJ Kaderisasi, untuk yang ketiga kali diserahkan
kepada Wakil Dekan III
b. Penampilan
PRIA WANITA
Rambut pendek (tidak mengenai kuping, Rambut rapih
Saat praktikum dan keterampilan medic
kerah, dan poni di atas alis); rapih ; tidak
dicat ; diperbolehkan menggunakan diikat kuncir ; tidak diperbolehkan
pomed atau gel rambut menggunakan jepit, lingling, cepol, jedai
Tidak dicat
Tidak bertindik dan tidak bertato Tindik hanya pada telinga yang
semestinya
Tidak merokok** Tidak menggunakan kerudung dengan
model yang menyulitkan saat praktikum
dan keterampilan medik
Saat praktikum, kerudung dimasukan
kedalam jas lab
Tidak diperbolehkan menggunakan bros
lebih dari satu, dan hanya boleh dipakai
di sekitar leher
Tidak berjambang, jenggot dan berkumis Tidak merokok**
Tidak berkuku panjang Tidak menggunakan cat kuku warna
apapun dan termasuk cat kuku transparan
Tidak berkuku panjang
Hanya boleh memakai kontak lens
berwarna hitam atau bening
Tidak boleh memakai make up, kecuali
bedak tipis dan lipstick berwarna bibir
(tidak berwarna merah terang)
** tidak diperbolehkan merokok di sekitar Kampus (batas : gerbang depan sampai
gerbang belakang) dan gang dor (batas : mesjid sampai Kost Saweri Gading 1) selama
jam kuliah (07.00-16.00) dengan atribut FK (Pin FK, Batik FK) dan jas almamater
Unjani ; Merokok di luar kampus / lingkungan FK Unjani di luar jam kuliah (07.00-
16.00) tanpa menggunakan atribut FK (Pin FK & Batik FK) dan jas almamater Unjani
Dasar Hukum Larangan Merokok:
UU 36 tahun 2009 pasal 115 ; PP no.119 tahun 2012 pasal 50 dilarang merokok di
fasilitas pelayanan kesehatan, tempat belajar mengajar, tempat ibadah, tempat
bermain anak, tempat kerja, dan angkatan umum.
Peraturan FK Unjani
Dukungan FK Unjani terhadap FCTC
SK no. Skep/08/FK Unjani/VI/2010 tentang kawasan kampus bebas rokok
c. Perilaku
1 Sopan dan santun
2 Diperbolehkan minum pada saat sedang mengikuti perkuliahan harap
dikondisikan
3 Tidak diperkenankan makan
4 Tidak mengkonsumsi miras dan narkoba
5 Tidak diperbolehkan melakukan tindak kekerasan (berkelahi/menganiaya)
6 Tidak melakukan tindakan asusila dalam bentuk apapun
7 Menjaga kebersihan di lingkungan FK Unjani
Pasal 3
Rapat
3.1.1 Rapat Besar (Rabes) adalah rapat yang dihadiri oleh seluruh anggota
kepanitiaan Kaderisasi Mahasiwa Baru
3.1.2 Rapat Pimpinan(Rapim) adalah Rapat yang terdiri dari PJ, SC, OC
(Ketua, Wakil, Sekretaris, Bendahara)
3.1.3 Rapat Koordinator (Rakor) adalah Rapat yang terdiri dari SC, dan OC
(Ketua, wakil, sekretaris, bendahara, dan koordinator bidang)
3.2.1 Rutin: rapat yang diadakan secara berkala sesuai dengan kepentingan
dan kesepakatan panitia
3.2.2 Urgensi: Rapat yang bersifat sangat penting dan segera dan wajib untuk
dihadiri oleh panitia yang berkepentingan, dan rapat ini akan diinformasikan
sesegera mungkin. Bagi panitia yang memiliki kepentingan wajib
mengkonfirmasi kehadiran maksimal 30 menit setelah informasi diberikan.
3.3.1 rapat dilaksanakan sesuai dengan kepentingan dan sifat rapat serta
berkoordinasi dengan pihak yang bersangkutan
3.3.3 Perizinan untuk tidak hadir atau telat maksimal 2 jam sebelum rapat
3.3.4 Notulensi rapat sesuai dengan ketentuan yang diarahkan dari sekretaris
internal
Pasal 4
Alur Komunikasi
4.1 Informasi kegiatan dari PJ dan SC disampaikan ke ketua dan wakil OC lalu ketua
dan wakil OC menyampaikan ke sekretaris, bendahara, dan koordinator bidang untuk
disampaikan ke anggota
4.2 Informasi mengenai Kaderisasi untuk mahasiswa non panitia disampaikan oleh PJ
dan SC melalui Ketua angkatan
Pasal 5
Sanksi
5.1 Setiap konsep, hasil rapat dan informasi kaderisasi mahasiswa baru bersifat
rahasia
5.2.1 Bila terjadi kesalahan yang dilakukan mahasiswa non panitia hanya
dapat diberikan oleh PJ dan SC melalui ketua angkatan
5.2.3 Bila terjadi kesalahan yang berhubungan dengan aturan kampus, maka
yang berhak melakukan tindakan adalah dengan alur PJ kepada ketua OC dan
wakil ketua OC. Ketua dan wakil ketua OC kepada sekretaris, bendahara, dan
koordinator bidang. Koordinator bidang kepada anggota bidang.
5.2.3 Bila terjadi kesalahan yang berhubungan dengan konsep dan alur
kegiatan dari SC dan PJ ke koordinator bidang, maka SC dan PJ berhak
melakukan tindakan dengan syarat telah diketahui dan disetujui oleh Ketua
dan Wakil ketua OC
5.3.1 Bila didapatkan ketidak hadiran tanpa alasan yang jelas pada rapat dalam
bentuk dan sifat apapun sebanyak tiga (3) kali berturut-turut, maka akan
diberikan surat pemberhentian sebagai anggota kepanitiaan yang
ditandatangani oleh PJ, SC, dan Ketua OC.
5.4.1. Penampilan
5.4.2. Perilaku
5.4.3 Pakaian
5.5.1 Sanksi kode etik diberikan kepada panitia yang melanggar BAB IV Pasal
1, Pasal 4 dan Pasal 5 (5.1 dan 5.2) akan diberikan sanksi secara bertahap: 1.
Diberikan peringatan oleh SC dan PJ yang diketahui oleh ketua dan wakil
ketua OC, 2. Menandatangani surat perjanjian yang diajukan oleh SC dan PJ,
3. Bila langkah 1 dan 2 tidak dapat menyelesaikan, maka akan diberikan
hukuman terberat yaitu, dikeluarkan dari kepanitiaan kaderisasi.
Setiap pelanggaran yang dilakukan akan dituliskan pada kertas evaluasi yang
nantinya akan diserahkan ke Penanggung Jawab untuk ditindaklanjuti dan
dipertimbangkan kedepannya. (Format Lembar evaluasi terlampir)
BAB VI
PENUTUP
1. Peraturan dan kode etik ini merupakan rujukan bersama dan dibuat oleh PJ san SC
kaderisasi mahasiswa baru serta dapat ditinjau dan dirubah setiap saat sesuai dengan
perkembangan dan kondisi.
2. Peraturan dan ketetapan lain yang dibuat secara terpisah merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari peraturan umum dan kode etik.
3. Segala hal yang belum tercakup dalam peraturan dan kode etik ini akan diatur dan
ditetapkan kemudian.