Anda di halaman 1dari 11

KODE ETIK DAN PERATURAN

KADERISASI MAHASISWA BARU 2017

BAB I

PENDAHULUAN

Kode etik Kaderisasi Mahasiswa Baru 2017 dibuat dengan maksud dan tujuan sebagai
berikut:

1. Melindungi kepentingan mahasiswa (panitia/non panitia) dari hal hal yang


mengakibatkan kerugian bagi kepanitiaan Kaderisasi Mahasiwa Baru
2. Memudahkan kepanitiaan Kaderisasi Mahasiwa Baru dalam rangka memajukan dan
menjalankan kinerja dari setiap bidang
3. Mengatur dan melindungi kepentingan (hukum) kepanitiaan Kaderisasi Mahasiswa
Baru dari tindakan pihak lain yang berakibat merugikan organisasi BEM
4. Menegaskan hubungan antar anggota kepanitiaan Kaderisasi Mahasiwa Baru
5. Menjelaskan hak, tanggung jawab, dan kewajiban para panita dalam menjalankan
tugas.
6. Mengatur standar sopan santun atau etika berusaha dan bertanggungjawab diantara
para panita
BAB II

ISTILAH DAN PENGERTIAN

Untuk menyamakan persepsi dalam memahami peraturan tata tertib dan etika
kepanitiaan, dipandang perlu memberikan penjelasan tentang istilah dan pengertian yang
dipergunakan dalam peraturan tatib dan etika kaderisasi

1. Kaderisasi Mahasiwa Baru bersifat Wajib karena merupakan tahap awal atau
pengenalan Mahasiswa baru terhadap segala sesuatu yang berkaitan di dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani(FK Unjani)
2. Kaderisasi Mahasiwa Baru adalah kegiatan yang dilakukan oleh FK Unjani yang
diselenggarakan oleh BEM KM FK Unjani yang ditenderkan kepada angkatan tahun
ke- 3
3. Penanggung jawab (PJ) Kaderisasi Mahasiwa Baru terdiri dari ketua BEM KM FK
Unjani, dan Perwakilan Departemen PSDM BEM KM FK Unjani
4. Steering Committe (SC) adalah perwakilan dari angkatan yang menerima tender
untuk menjalankan tugas sebagai konseptor Kaderisasi Mahasiwa Baru dan
mengarahkan Organizing Committe(OC)
5. Organizing Committe(OC) adalah Kepanitiaan yang terdiri dari Ketua, wakil ketua,
sekretaris, bendahara, koordinator bidang dan anggota yang dibentuk untuk
melaksanakan Kaderisasi Mahasiwa Baru sesuai dengan yang telah dikonsepkan oleh
SC. OC terdiri dari angkatan yang menerima tender dan beberapa perwakilan seluruh
angkatan yang masih aktif di tingkat S.Ked dan S.Kg FK Unjani
BAB III

PERSYARATAN MENJADI ANGGOTA KEPANITIAAN

1. Persyaratan Umum
1.1 Beragama
1.2 Mahasiswa aktif di tahap S.Ked dan S.Kg
1.3 Sehat jasmani, rohani, dan dapat mengendalikan emosinya
1.4 Telah mengikuti kaderisasi FK Unjani dan/atau LKMM lokal FK Unjani
1.5 Mencalonkan diri dengan sadar, tanpa ada tekanan/paksaan dari pengaruh
pihak lain
1.6 Secara sadar rela berkorban pikiran, fisik, mental, dan waktu untuk
berkontribusi dalam kegiatan dari awal sampai selesai
1.7 Dapat bekerja secara profesional dengan berlandaskan kode etik yang
ditentukan SC
1.8 Memiliki pengalaman kepanitiaan terutama dalam kegiatan FK Unjani dan
diluar FK Unjani
1.9 Memiliki wawasan yang baik tentang berbangsa dan bernegara serta seluk-
beluk lingkungan FK Unjani baik PSPD maupun PSPDG

2. Persyaratan Khusus Koordinator


2.1 Acara
2.1.1 Minimal 2x menjadi panitia bidang acara dikegiatan FK Unjani
2.2 Mentor
2.2.1 Minimal pernah menjadi mentor LKMM Lokal FK Unjani
dan/atau Ospek 2016
2.3 Komisi Disiplin
2.3.1 Tidak memiliki masalah akademik maupun non-akademik
2.3.2 Minimal 3x menjadi mengikuti kepanitiaan di FK Unjani
2.4 Lapangan
2.4.1 Pernah menjadi panitia Ospek di FK Unjani
2.4.2 Memahami PBB
2.4.3 Minimal menjadi panitia bidang keamanan Ospek
2.4.4 Dapat membangun relasi yang baik dengan fakultas lain, aparat
kampus dan masyarakat.
2.5 Publikasi dan Dokumentasi
2.5.1 Minimal 3x menjadi panitia di bidang publikasi dan dokumentasi di
kepnitiaan FK Unjani.
2.5.2 Menguasai penggunaan kamera (foto & video), editing (foto, video,
dan slide show), dan publikasi via internet (blog, google docs, line,
twitter, instagram,dll)
2.6 Kesekretariatan
2.6.1 Minimal 3x menjadi panitia di bidang kesekretariatan di FK Unjani
2.6.2 Mempunyai relasi yang baik dengan percetakan, konveksi, dan toko
alat tulis.
2.7 Kesehatan
2.7.1 Pernah menjadi panitia bidang kesehatan di FK Unjani
2.7.2 Mengikuti KSR atau KRBM FK Unjani
2.8 Dana Usaha
2.8.1 Pernah menjadi panitia bidang dana usaha dikegiatan FK Unjani
2.8.2 Dapat membangun relasi yang baik dengan perusahaan atau yang
berhubungan dengan pendanaan
2.9 Logistik
2.9.1 Minimal 2x menjadi panitia bidang logistik dikegiatan FK Unjani
2.9.2 Mempunyai relasi yang baik dengan toko perlengkapan atau yang
berhubungan dengan kelogistikan
2.10 Konsumsi
2.10.1 Minimal 2x menjadi panitia bidang konsumsi dikegiatan FK Unjani
2.10.2 Mempunyai relasi yang baik dengan catering atau yang berhubungan
dengan konsumsi
2.11 Transportasi
2.11.1 Pernah menjadi panitia bidang transport dikegiatan FK Unjani
2.11.2 Dapat mengendarai kendaraan roda 2 dan atau roda 4
2.12 Humas
2.12.1 Pernah menjadi panitia bidang humas dikegiatan FK Unjani
2.12.2 Dapat membangun relasi yang baik dengan fakultas lain, aparat
kampus dan masyarakat sekitar kampus.
3. Persyaratan Umum Anggota Bidang
a. Mahasiswa aktif di tahap S.Ked dan S.Kg
b. Mencalonkan diri dengan sadar, tanpa ada tekanan/paksaan dari pengaruh
pihak lain
c. Secara sadar rela berkorban pikiran, fisik, mental, dan waktu untuk
berkontribusi dalam kegiatan dari awal sampai selesai
d. Dapat bekerja secara professional dengan berlandaskan kode etik yang
ditentukan SC
e. Beragama
f. Sehat jasmani, rohani, dan dapat mengendalikan emosinya
g. Telah mengikuti kaderisasi FK Unjani dan/atau LKMM lokal FK Unjani
h. Memiliki pengalaman kepanitiaan terutama dalam kegiatan FK Unjani dan
diluar FK Unjani
i. Memiliki wawasan yang baik tentang berbangsa dan bernegara serta seluk-
beluk lingkungan FK Unjani, baik PSPD maupun PSPDG

4. Persyaratan Khusus Anggota bidang


Disesuaikan dengan kebutuhan bidang masing-masing.

BAB IV

PERATURAN DAN KODE ETIK KEPANITIAAN

Pasal 1

Alur Kerja
1.1 PJ bertanggung jawab atas seluruh rangkaian kegiatan yang disesuaikan dengan
arahan pihak dekanat
1.2 PJ memberi komando kepada SC dan SC memberi komando kepada OC
1.3 SC berkoordinasi dengan PJ dan OC terkait dengan konsep Kaderisasi Mahasiwa
Baru
1.4 OC merupakan pelaksana dari kegiatan kaderisasi, berkoordinasi dengan SC dan
bertanggung jawab kepada PJ
1.5 PJ memberikan komando kepada Ketua dan Wakil lalu komando disampaikan
kepada seluruh OC lainnya

Pasal 2

Peraturan Kampus

Peraturan Kampus (SKEP-19/FKUNJANI/VIII/2009)

a. Berpakaian
1 Pada saat perkuliahan

PRIA WANITA
Atasan: Atasan:
Kemeja berkerah lengan pendek, Kemeja berkerah (kerah berdiri,
panjang lengan maksimal 10 cm diatas kerah tidur, kerah cina) lengan
epicondilus (sikut) lateral saat fleksi pendek, panjang lengan maksimal 3
90o jari dari lipatan sikut arah depan.
Kemeja berkerah lengan panjang Kemeja berkerah (kerah berdiri,
Baju muslim dan baju batik kerah tidur, kerah cina) lengan
diperbolehkan tidak berkerah dan panjang, bagian lengan boleh
dikeluarkan dilipat ; kemeja berkerah berlaku
Bahan : tidak diperbolehkan memakai juga untuk wanita muslimah yang
kaos, blouse, denim berkerudung
Memakai kaos dalam Batas kancing atas atau lahak
Jaket atau sweater memakai dalaman maksimal 3 jari dari dagu saat
kemeja sesuai di atas. Saat tutorial menunduk
dibuka Longdress berkerah (kerah berdiri,
kerah tidur, kerah cina), longdress
dengan dalaman terpisah (dalaman
wajib memakai kemeja seperti di
atas) ,minimal panjang lengan
pendek seperti di atas
Busana muslimah tetapi tidak
bercadar
Tidak ketat, tidak menerawang
Kemeja dikeluarkan saat memakai
celana (kemeja harus longgar dan
menutupi bagian bokong); kemeja
dimasukkan saat memakai rok
Bahan : diperbolehkan memakai
twiscone, viscone, katun, blouse
Memakai tengtop
Jaket, cardigan, sweater memakai
dalaman kemeja sesuai di atas. Saat
tutorial dilepas
Bawahan: Bawahan
Celana berbahan kain Rok pendek hanya boleh rok 3/4
Model celana panjang standar bentuk (batas bawah: minimal 1/2 betis;
pipa (pengecekan dengan dimasukan batas atas: umbilicus (pusar))
botol air mineral 600ml pada bagian Rok panjang (batas bawah:
bawah celana), saku di dalam, tidak maksimal mata kaki; batas atas:
menggunakan jahitan model celana umbilicus (pusar))
jeans Model: span hanya diperbolehkan
Bahan tidak jeans, chino dan kaos untuk rok panjang semata kaki, tidak
Warna celana bebas diperbolehkan untuk rok
Batasan belahan: rok = tidak
berbelah ; rok panjang = panjang rok

Model celana panjang standar, saku
di dalam, tidak menggunakan jahitan
model celana jeans ; Diameter celana
minimal ditambahkan 2 cm dari
diameter asli kaki*
Tidak ketat serta tidak menjiplak
pakaian dalam dan bokong
Bahan : katun, twiscone, viscone,
chiffon (menggunakan furing dengan
panjang sesuai dengan peraturan
panjang minimal rok 3/4) , tidak
diperbolehkan memakai kaos, jeans,
jersey, renda, tutu
Tidak menggunakan aksesoris Tidak menggunakan aksesoris
berlebihan, jika menggunakan berlebihan, jika menggunakan
aksesoris hanya diperbolehkan jam aksesoris hanya diperbolehkan jam
tangan, cincin kawin, gelang 1 buah, tangan, cincin atau cincin kawin,
kalung dengan tidak terlihat kalung dengan panjang tidak
Memakai sabuk standar, kepala sabuk berlebihan
tidak boleh lebih besar dari ukuran Memakai sabuk jika ada tempat
sabuk sabuk, kepala sabuk tidak boleh
lebih besar dari ukuran sabuk
Sepatu: Sepatu:
Sepatu pantofel, sepatu bertali Flatshoes maksimal tinggi hak 1cm,
Memakai kaos kaki sepatu bertali
Menutupi jari dan tumit (depan Menutupi jari dan tumit (depan
belakang tertutup) samping belakang tertutup)
Tidak diperbolehkan memakai Tidak transparant
sepatu bermodel wakai (Tom Tidak diperbolehkan menggunakan
shoes), sepatu olahraga Jelly shoes, crocs, high heels,
flatform, wakai (Tom shoes), sepatu
olahraga
* bagi yang melanggar pertama kali diberikan teguran di tempat, untuk yang
kedua kali akan diserahkan ke PJ Kaderisasi, untuk yang ketiga kali diserahkan
kepada Wakil Dekan III

b. Penampilan

PRIA WANITA
Rambut pendek (tidak mengenai kuping, Rambut rapih
Saat praktikum dan keterampilan medic
kerah, dan poni di atas alis); rapih ; tidak
dicat ; diperbolehkan menggunakan diikat kuncir ; tidak diperbolehkan
pomed atau gel rambut menggunakan jepit, lingling, cepol, jedai
Tidak dicat
Tidak bertindik dan tidak bertato Tindik hanya pada telinga yang
semestinya
Tidak merokok** Tidak menggunakan kerudung dengan
model yang menyulitkan saat praktikum
dan keterampilan medik
Saat praktikum, kerudung dimasukan
kedalam jas lab
Tidak diperbolehkan menggunakan bros
lebih dari satu, dan hanya boleh dipakai
di sekitar leher
Tidak berjambang, jenggot dan berkumis Tidak merokok**
Tidak berkuku panjang Tidak menggunakan cat kuku warna
apapun dan termasuk cat kuku transparan
Tidak berkuku panjang
Hanya boleh memakai kontak lens
berwarna hitam atau bening
Tidak boleh memakai make up, kecuali
bedak tipis dan lipstick berwarna bibir
(tidak berwarna merah terang)
** tidak diperbolehkan merokok di sekitar Kampus (batas : gerbang depan sampai
gerbang belakang) dan gang dor (batas : mesjid sampai Kost Saweri Gading 1) selama
jam kuliah (07.00-16.00) dengan atribut FK (Pin FK, Batik FK) dan jas almamater
Unjani ; Merokok di luar kampus / lingkungan FK Unjani di luar jam kuliah (07.00-
16.00) tanpa menggunakan atribut FK (Pin FK & Batik FK) dan jas almamater Unjani
Dasar Hukum Larangan Merokok:
UU 36 tahun 2009 pasal 115 ; PP no.119 tahun 2012 pasal 50 dilarang merokok di
fasilitas pelayanan kesehatan, tempat belajar mengajar, tempat ibadah, tempat
bermain anak, tempat kerja, dan angkatan umum.
Peraturan FK Unjani
Dukungan FK Unjani terhadap FCTC
SK no. Skep/08/FK Unjani/VI/2010 tentang kawasan kampus bebas rokok

c. Perilaku
1 Sopan dan santun
2 Diperbolehkan minum pada saat sedang mengikuti perkuliahan harap
dikondisikan
3 Tidak diperkenankan makan
4 Tidak mengkonsumsi miras dan narkoba
5 Tidak diperbolehkan melakukan tindak kekerasan (berkelahi/menganiaya)
6 Tidak melakukan tindakan asusila dalam bentuk apapun
7 Menjaga kebersihan di lingkungan FK Unjani

Pasal 3

Rapat

Rapat adalah Pertemuan untuk membicarakan sesuatu; sidang; majelis.

3.1. Jenis Rapat

3.1.1 Rapat Besar (Rabes) adalah rapat yang dihadiri oleh seluruh anggota
kepanitiaan Kaderisasi Mahasiwa Baru

3.1.2 Rapat Pimpinan(Rapim) adalah Rapat yang terdiri dari PJ, SC, OC
(Ketua, Wakil, Sekretaris, Bendahara)

3.1.3 Rapat Koordinator (Rakor) adalah Rapat yang terdiri dari SC, dan OC
(Ketua, wakil, sekretaris, bendahara, dan koordinator bidang)

3.1.4 Rapat Bidang(Rabid) adalah Rapat antara koordinator bidang dan


anggotanya yang dihadiri SC

3.2 Sifat Rapat

3.2.1 Rutin: rapat yang diadakan secara berkala sesuai dengan kepentingan
dan kesepakatan panitia

3.2.2 Urgensi: Rapat yang bersifat sangat penting dan segera dan wajib untuk
dihadiri oleh panitia yang berkepentingan, dan rapat ini akan diinformasikan
sesegera mungkin. Bagi panitia yang memiliki kepentingan wajib
mengkonfirmasi kehadiran maksimal 30 menit setelah informasi diberikan.

3.3 Peraturan rapat

3.3.1 rapat dilaksanakan sesuai dengan kepentingan dan sifat rapat serta
berkoordinasi dengan pihak yang bersangkutan

3.3.1 Jarkom rapat maksimal 2 hari sebelum hari H

3.3.2 jarkom rapat urgensi diinformasikan sesegera mungkin

3.3.3 Perizinan untuk tidak hadir atau telat maksimal 2 jam sebelum rapat

3.3.4 Notulensi rapat sesuai dengan ketentuan yang diarahkan dari sekretaris
internal

3.3.5 Hasil Notulensi akan dijadikan evaluasi yang selanjutnya akan


diserahkan ke koor melalui SC/Ketua dan Wakil OC

3.3.6 Rapat dilaksanakan secara efektif dan efisien

Pasal 4

Alur Komunikasi

4.1 Informasi kegiatan dari PJ dan SC disampaikan ke ketua dan wakil OC lalu ketua
dan wakil OC menyampaikan ke sekretaris, bendahara, dan koordinator bidang untuk
disampaikan ke anggota

4.2 Informasi mengenai Kaderisasi untuk mahasiswa non panitia disampaikan oleh PJ
dan SC melalui Ketua angkatan

Pasal 5

Sanksi

5.1 Setiap konsep, hasil rapat dan informasi kaderisasi mahasiswa baru bersifat
rahasia

5.2 Alur pemberian hukuman

5.2.1 Bila terjadi kesalahan yang dilakukan mahasiswa non panitia hanya
dapat diberikan oleh PJ dan SC melalui ketua angkatan

5.2.2 OC tidak memberikan hukuman kepada mahasiswa non panitia

5.2.3 Bila terjadi kesalahan yang berhubungan dengan aturan kampus, maka
yang berhak melakukan tindakan adalah dengan alur PJ kepada ketua OC dan
wakil ketua OC. Ketua dan wakil ketua OC kepada sekretaris, bendahara, dan
koordinator bidang. Koordinator bidang kepada anggota bidang.

5.2.3 Bila terjadi kesalahan yang berhubungan dengan konsep dan alur
kegiatan dari SC dan PJ ke koordinator bidang, maka SC dan PJ berhak
melakukan tindakan dengan syarat telah diketahui dan disetujui oleh Ketua
dan Wakil ketua OC

5.3 Sanksi Rapat

5.3.1 Bila didapatkan ketidak hadiran tanpa alasan yang jelas pada rapat dalam
bentuk dan sifat apapun sebanyak tiga (3) kali berturut-turut, maka akan
diberikan surat pemberhentian sebagai anggota kepanitiaan yang
ditandatangani oleh PJ, SC, dan Ketua OC.

5.3.1.1 Rapat besar

5.3.1.1.1. Rapat besar wajib dimulai tepat waktu. Untuk


keterlambatan maksimal 15 menit. Setiap keterlambatan baik
dengan alasan maupun tanpa alasan dikenakan sanksi 1 kali
push-up per satu orang yang terlambat untuk setiap panita.

5.3.1.1.2 Jika tidak dapat menghadiri rapat besar, maka


dikenakan denda Rp. 30.000,- untuk panitia yang tidak hadir
tersebut dan membuat resumekan hasil rapat yang tidak dihadiri
kepada PJ.

5.3.1.2 Rapat Pimpinan

5.3.1.2.1. Disesuaikan dengan kesepakatan PJ, SC, dan ketua


serta wakil ketua OC.

5.3.1.3 Rapat Koordinasi

5.3.1.3.1. Disesuaikan dengan kesepakatan SC, ketua serta


wakil ketua OC, dan koordinator setiap bidang

5.3.1.4 Rapat Bidang

5.3.1.4.1 Disesuaikan dengan kesepakatan koordinator bidang


dan anggota.

5.4 Sanksi peraturan kampus

5.4.1. Penampilan

5.4.1.1 Bila terdapat pelanggaran yang dilakukan oleh mahasiswa non-


panitia yang dibuktikan dengan laporan dengan bentuk apapun, maka
diberikan sanksi secara bertahap: 1. Diberikan peringatan oleh SC dan
PJ melalui ketua angkatan, 2. Menandatangani surat perjanjian yang
diajukan oleh SC dan PJ, 3. Bila langkah 1 dan 2 tidak dapat
menyelesaikan, maka akan diserahkan kepada wakil dekan 3 dan
sekretaris program studi(Prodi).

5.4.1.2 Bila terdapat pelanggaran yang dilakukan oleh mahasiswa


panitia yang dibuktikan dengan laporan dengan bentuk apapun, maka
diberikan sanksi merapihkan pelanggaran yang dilakukan dalam kurun
waktu maksimal 1x24 jam dan lari 3x lapangan tutorial FK Unjani
disaksikan oleh alur yang berlaku. Jika tidak dilaksanakan diserahkan
ke wadek 3 dan sekretaris prodi.

5.4.2. Perilaku

5.4.2.1 Bila terdapat pelanggaran yang dilakukan oleh mahasiswa


panitia maupun non-panitia yang dibuktikan dengan laporan dalam
bentuk apapun, maka diberikan sanksi secara bertahap:

a. Diberikan peringatan langsung oleh saksi mata yang kemudian


dilaporkan kepada PJ,
b. Jika pelanggar melakukan pelanggaran untuk yang kedua kalinya
maka diberikan peringatan langsung oleh saksi mata dan dilaporkan
kembali kepada PJ agar PJ dapat meberitahukan kepada ketua
angkatan pelanggar untuk diberi peringatan oleh ketua angkatan
c. Jika pelanggar melakukan pelanggaran untuk yang ketiga kalinya
maka saksi langsung melaporkan kepada PJ dan ketua angkatan
pelanggar untuk ditindak lebih lanjut.
d. Bila langkah a,b dan c tidak dapat menyelesaikan, maka akan
diserahkan kepada wakil dekan 3.

5.4.3 Pakaian

5.4.3.1 Bila terdapat pelanggaran yang dilakukan oleh mahasiswa non-


panitia yang dibuktikan dengan laporan dengan bentuk apapun, maka
diberikan sanksi secara bertahap: 1. Diberikan peringatan oleh SC dan
PJ melalui ketua angkatan, 2. Menandatangani surat perjanjian yang
diajukan oleh SC dan PJ, 3. Bila langkah 1 dan 2 tidak dapat
menyelesaikan, maka akan diserahkan kepada wakil dekan 3 dan
sekretaris prodi.

5.4.3.1 Bila terdapat pelanggaran yang dilakukan oleh mahasiswa


panitia yang dibuktikan dengan laporan dengan bentuk apapun, maka
diberikan sanksi: 1. Baju. Mengganti baju tersebut dalam kurun waktu
1x1 jam dan jika tidak menyanggupi maka pelanggar diwajibkan
memakai jas almamater dalam lingkungan kampus FK Unjani sampai
kegiatan akademik berakhir dan jika ketahuan melepas atau tidak
melaksankan akan diserahkan ke wadek 3 dan sekretaris prodi. Jika
terdapat laporan lebih dari 2x maka tiap pelanggaran kembali ditambah
sanksi lari 3x lapangan tutorial FK Unjani, 2. Celana/rok. Mengganti
celana/rok tersebut dalam kurun waktu 1x1 jam dan jika tidak
menyanggupi maka pelanggar diwajibkan memakai jas almamater
dalam lungkungan kampus FK Unjani dan mengganti celana/rok yang
digunakan dengan celana/rok yang telah disediakan sampai kegiatan
akademik berakhir dan jika ketahuan melepas atau tidak melaksanakan
juga terdapat laporan lebih dari 2x maka diserahkan ke wadek 3 dan
sekretaris prodi, 3. Aksesoris. Melepas aksesoris tersebut. Jika
ketahuan tetap menggunakan dan tidak melepas aksesoris tersebut dan
jika terdapat laporan lebih dari 2x maka aksesoris tersebut akan
diambil dan diserahkan ke wadek 3 dan sekretaris prodi.

5.5 Sanksi Kode Etik

5.5.1 Sanksi kode etik diberikan kepada panitia yang melanggar BAB IV Pasal
1, Pasal 4 dan Pasal 5 (5.1 dan 5.2) akan diberikan sanksi secara bertahap: 1.
Diberikan peringatan oleh SC dan PJ yang diketahui oleh ketua dan wakil
ketua OC, 2. Menandatangani surat perjanjian yang diajukan oleh SC dan PJ,
3. Bila langkah 1 dan 2 tidak dapat menyelesaikan, maka akan diberikan
hukuman terberat yaitu, dikeluarkan dari kepanitiaan kaderisasi.

5.6 Lembar Evaluasi

Setiap pelanggaran yang dilakukan akan dituliskan pada kertas evaluasi yang
nantinya akan diserahkan ke Penanggung Jawab untuk ditindaklanjuti dan
dipertimbangkan kedepannya. (Format Lembar evaluasi terlampir)

BAB VI

PENUTUP

1. Peraturan dan kode etik ini merupakan rujukan bersama dan dibuat oleh PJ san SC
kaderisasi mahasiswa baru serta dapat ditinjau dan dirubah setiap saat sesuai dengan
perkembangan dan kondisi.
2. Peraturan dan ketetapan lain yang dibuat secara terpisah merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari peraturan umum dan kode etik.
3. Segala hal yang belum tercakup dalam peraturan dan kode etik ini akan diatur dan
ditetapkan kemudian.

Anda mungkin juga menyukai