Kehidupan kampus adalah aktualisasi dari seluruh kegiatan yang saling berinteraksi
dalam pelaksanaan kegiatan tridharma perguruan tinggi yang melibatkan seluruh
mahasiswa, dosen dan pegawai atau yang disebut dengan masyarakat kampus atau sivitas akademika. Sivitas akademika bertanggungjawab dalam hal menciptakan suasana kehidupan kampus yang harmonis, taat aturan dan hukum. Untuk menjaga kehidupan kampus yang harmonis dan mengantisipasi terjadinya pelanggaran, maka penting di tetapkan tata tertib. Dalam hal pengawasan dilaksanakannya tata tertib dan peraturan dengan baik perlu diadakan badan pengawas. Di Unand lebih dikenal dengan komisi disiplin (Komdis). Komisi Disiplin adalah Komisi yang dibentuk oleh Rektor/Dekan/Direktur untuk memberikan pertimbangan dan atau usul bagi pemberian penghargaan atas prestasi atau penjatuhan sanksi kepada mahasiswa yang melakukan pelanggaran peraturan tata tertib. Hal ini sesuai dengan Peraturan Rektor nomor 53.a/XIII/A/Unand-2011tentang Tata Tertib KehidupanKemahasiswaan di Kampus. Komisi disiplin memiliki tugas pokok, memberikan pertimbangan dalam setiap penghargaan dan penjatuhan sanksi sedang atau berat kepada mahasiswa. Komisi disiplin harus ditetapkan dengan keputusan rektor, dekan dan atau direktur (SK Rektor/Dekan/Direktur). Komisi disiplin wajib ada disetiap Fakultas/Universitas dan komisi disiplin dianggarkan oleh Fakultas/Universitas. Dalam kehidupan kampus, mahasiswa memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga keharmonisan. Mahasiswa memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk ikut aktif dalam proses belajar mengajar dan bertanggung jawab dalam setiap aktifitas yang dilaksanakan. Hak dan kewajiban mahasiswa sesuai dengan PP nomor 60 tahun 1999 dan peraturan Rektor Universitas Andalas nomor 53a/XIII/a/Unand/2011. Namun tak jarang dalam aktifitas kampus, mahasiswa melakukan pelanggaran dan mengarah pada perbuatan pidana. Perbuatan tersebut akan mendapatkan sanksi ringan, sedang dan berat. Selain tanggungjawab dan kewajiban, mahasiswa juga memiliki hak. Hak Mahasiswa seperti menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab, menggunakan pengajaran dan layanan bidang akademik, memperoleh layanan kesejahteraan, ikut serta dalam kegiatan organisasi kemahasiwaan dan dapat menyampaikan pendapat di kampus baik lisan maupun tertulis. Sesuai pasal 18 pada Peraturan Rektor nomor 53a/XIII/a/Unand/2011 bahwa dalam hal mahasiswa terbukti melakukan tindak pidana umum, dengan hukuman diatas 1 (satu) tahun penjara, diberikan juga hukuman tambahan berupa, pemberhentian sebagai mahasiswa Universitas Andalas. Pada hal ini dimintakan pertimbangan kepada komisi disiplin fakultas atau Universitas untuk memberikan pertimbangan sanksi sedang dan berat. Adapun bentuk kejadian pelangaran yang pernah terjadi di Unand seperti perkelahian, perusakan, narkotika (di luar kampus), pelecehan seksual dan pencurian. Untuk mengantisipasi terjadinya pelanggaran- pelanggaran tersebut sangat penting membentuk komisi disiplin di Universitas Andalas. Komisi disiplin sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas proses pendidikan di Universitas Andalas. Anggota komisi disiplin perlu memiliki integritas, moralitas dan kedisiplinan tinggi, maka mereka patut menjadi contoh bagi civitas akademika. Rapat pembentukan komisi disiplin telah dilaksanakan pada hari Rabu, 23 Juli 2014 di ruang rapat Kemahasiswaan Gedung PKM Unand kampus Limau Manis. Hadir dalam rapat ini Dr.Ir.H.Aprisal, MP (Wakil Rektor III), H.Ilhamdi Taufik, SH., MH (Asisten Rektor Bidang Hukum), Para Wakil Dekan III Fakultas, Drs.M.Boni, MM (Kabag TU Fakultas Pertanian), Syafwardi, SE., M.Pd. (Ka BAK), Dr.Ir.Adrinal, MS (Asisten WR3), Rose Rizal, SE (Kabag.Kemahasiswaan) dan anggota komisi disiplin Unand. Dengan dibentukya komisi disipin di Universitas Andalas diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses pendidikan di Universitas Andalas sesuai dengan tujuan dibentuknya komisi ini. Rektor Unand Dr. H Werry Darta Taifur, SE., MA dalam pengarahannya menyampaikan beberapa hal yang harus dipahami oleh anggota Komisi Disiplin. Pertama, anggota Komdis harus bersih dari berbagai masalah karena akan memberikan pertimbangan pelanggaran berat kepada Rektor. Kedua, anggota Komdis harus mempunyai integritas dan tahan dari berbagai tekanan pada saat dan setelah melakukan pemeriksaan kasus. Ketiga, anggota Komdis diminta melaksanakan tugas dengan standar prosedur yang jelas dan mendokumentasikan berkas dengan rapi dan tidak ada yang tercecer, karena ketidakpuasan dari hasil pemeriksaan akan dapat dilanjutkan pada sidang Pengadilan Tata Usaha Negara. Dalam persidangan pengadilan bukti dokumen sangat diperlukan. Keempat, Rektor meminta segera diadakan focus group discussion (FGD) untuk penyamaan persepsi tentang proses dan kelengkapan pemeriksaan. Kelima, komisi juga harus aktif memberi pertimbangan untuk penghargaan kepada mahasiswa. Terakhir Rektor menyampaikan terima kasih kepada anggota Komdis yang telah bersedia menjadi anggota dan mengucapkan selamat bekerja.