PENDAHULUAN
autosomal resefif pada hemofilia C. Hemofilia terjadi oleh karena adanya defisiensi
atau gangguan fungsi salah satu faktor pembekuan yaitu faktor VIII pada hemofillia
dari setiap 100.000 kelahiran laki-laki. Angka kejadian di Indonesia secara tepat
belum diketahui secara tepat, namun diperkirakan dengan populasi 200 juta terdapat
spontan yang berat, kelainan pada sendi, nyeri menahun, perdarahan pasca trauma
atau tindakan medis ekstrasi gigi atau operasi. Pendarahan internal merupakan
konsentrat faktor pembekuan darah selama hidupnya. Saat ini pengobatan hemofilia
di titikberatkan pada profilaksis dan terapi gen dan eradikasi inhibitor Faktor VIII. 5
mencegah perdarahan dan kerusakan sendi. Pada tahun 1930 telah dilakukan transfusi
whole blood dan plasma untuk terapi hemofillia. Pemberian cryoprecipitate sebagai
1
terapi hemofillia dimulai pada tahun 1964. Sampai dewasa ini pemberian faktor VIII
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Hemofilia
1.1 Definisi
defisiensi atau gangguan fungsi salah satu faktor pembekuan yaitu faktor VIII
Disease).1,2,3
1.2 Epidemiologi
1:10.000 per kelahiran hidup. Hasil survei World Federation of Hemofillia (WFH)
2003 saat ini diperkirakan ada sekitar 320.000 orang penderita hemofillia di
kecil berkisar 0,7/1 juta pupulasi, dan 3,3/1 juta populasi di India. Sedangkan di
Negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Australia berkisar 76/1
juta populasi di Australia dan 104/1 uta di Inggris. Hemofilia A jauh lebih banyak
Hemofilia dapat terjadi pada semua suku bangsa namun jarang ditemui pada
3
kelahiran laki-laki, hemofillia B diperkirakan 1 dari setiap 30.000 kelahiran laki-
Angka kejadian di Indonesia secara tepat belum diketahui secara tepat, namun
terdata yaitu dengan jumlah penderita 257 orang dengan jumlah penduduknya 8,7
1.3 Etiologi2
a. Herediter. Gen untuk faktor VIII dan IX keduanya terletak di
1.4 Patofisiologi1
Pasien dengan hemofillia mengalami defisiensi faktor VIII dan faktor IX.
4
Faktor VIII adalah protein koagulasi rantai tunggal yang mengatur
intrinsik. Protein ini disintesa di sel parenkim hati dan beredar dalam bentuk
timbul bila kadar faktor VIII fungsional dalam sirkulasi kurang dari 5 persen
dan kadar faktor VIII memiliki korelasi erat dengan keparahan klinis
penderita.
Untuk dapat menjadi kofaktor yang efektif untuk pembentukan faktor IXa
maka faktor VIII harus diaktivasi terlebih dahulu oleh trombin sehingga
membentuk heterotrimer yang terbentuk dari domain A1, A2 dan A3, -C1,
-C2. Faktor VIIIa dan faktor IXa yang menempel pada permukaan platelet
aktifasi dari faktor X oleh faktor IX aktif akan meningkat secara cepat. Atas
dasar itu kita dapat melihat gambaran klinis yang hampir sama pada hemofili
permukaan benda asing diluar lumen yang melapisi pembuluh darah normal
dan ini akan menghasilkan f XI aktif. Faktor XI aktif ini akan mengaktifkan f
ekstrinsik dipicu oleh faktor jaringan yang kontak dengan darah akibat rusaknya
jaringan atau endotil. Faktor VII akan berikatan dengan faktor jaringan dan
5
akan menjadi faktor VII aktif (VIIa). Komplek ini akan mengaktifkan faktor IX
adalah pembentukan fibrin yang kuat, dan ini dilakukan dengan bantuan
faktor XIII. Pada kondisi normal sistem fibrinolitik berada dalam keadaan
antiplasmin.
6
Gambar 2.1 Kaskade Koagulasi dan fribrinolisis.3
Gambar 2.2 Skema perbedaan perdarahan pada penderita hemofillia dan yang
normal.3
hemofilia A, dipengaruhi oleh proses mutasi yang terjadi pada faktor VIII.
Variasi fenotip dapat ditemukan pada penderita dengan genotip yang sama
terhadap pembentukan faktor VIII terletak pada gen 28q, terletak pada lengan
beberapa tipe mutasi yang berbeda pada faktor VIII mempengaruhi berat
ringannya manifestasi perdarahan yang timbul. Pada mutasi titik bisa terjadi
perdarahan ringan hingga berat, tergantung pada efek mutasi yang timbul
terhadap fungsi gen. Namun pada mutasi dengan delesi gen hampir selalu
7
Manifestasi Klinis yang timbul pada hemofillia A dan hemofillia B dapat
spontan ataupun post trauma, timbul pada usia muda ataupun dewasa.1,3,8
Ciri khas hemofillia adalah hemartrosis, dengan keluhan nyeri sendi berulang
juga pincang. Perdarahan hebat juga bisa terjadi setelah tindakan medis, seperti
pencabutan gigi, operasi ataupun ruda paksa. Hematuria lebih sering terjadi
rectum.1,3,8
Hematom intramuscular timbul karena trauma kecil. Trauma luka robek yang
relative kecil, seperti pada lidah atau bibir, yang berdarah terus-menerus selama
diagnosis.8
dapat merupakan sebab kematian penting pada pasien dengan manifestasi klinis
yang berat.1,8
Daerah sendi, otot, dan jaringan jarang terjadi perdarahan pada hemofillia C.3
8
1.6 Diagnosis
pemeriksaan penunjang.
a. Anamnesis
sejak lahir atau sejak kecil seperti perdarahan intra cranial, sefalhematom,
perdarahaan saat sirkumsisi. Karena kelainan perdarahan didapat sejak dari lahir
sehingga perdarahan sendi sebagai akibat jatuh saat mulai berjalan merupakan
gejala yang sering dijumpai. Dan juga didapatkan pernah/ seringnya transfuse
b. Pemeriksaan Fisik
Perdarahan pada sendi siku, lutut dan pergelangan kaki menyebabkan rasa
nyeri, pembengkakan, dan pembatasan gerak sendi. Selain itu akibat perdarahan
9
osteoporosis, atrofi otot, dan akhirnya sendi tidak dapat digunakan. Pseudokista
hemofilik bisa terjadi pada tulang sebagai akibat dari perdarahan berulang pada
hemofillia pada pasien yang tidak mendapat terapi profilaksis. Data CDC Amerika
adalah usia kurang dari lima tahun atau di atas 51 tahun, adanya inhibitor, serta
inveksi HIV.9
c. Pemeriksaan Penunjang
banyak atau sedikit persamaan dimana itu sangat penting agar melakukan
procedure pemeriksaan yang tepat untuk mengetahui terapi yang juga tepat.3
10
c. Platelet count
d. Activated partial thromboplastin time (APTT)
tidak tersedia.2,3
3. Assays Faktor
dan juga sebagai tes untuk melihat kualitas kriopresipitat. Assays faktor
plasma artificial.2,3,10
11
Tabel 2.5 Derajat keparahan hemofillia C berdasarkan temuan kadar faktor
dalam plasma3
1.7 Tatalaksana
berupa terapi secara umum dan khusus. Secara umum tujuannya untuk
seperti orang normal dengan batasan-batasan tertentu. Terapi umum ini dapat
defisiensi protein koagulasi faktor VIII. Sampai saat ini pemberian faktor VIII
merupakan pengobatan utama pada hemofillia. Produk AHF ada 2 macam yaitu
12
plasma derived faktor concentrates dan rekombinan. Plasma derived dapat berupa
kadarnya pada resipien yang hemofillia dari 0-100% (0-100 unit/dL). 2,3,4,8
dengan faktor level yang dibutuhkan dalam IU/dl lalu dikalikan dengan
VIII.2
ml per menit pada dewasa dan tidak lebih dari 100 unit per menit pada
1 kali bila 1 vial sudah terbuka. Karena waktu paruh 8-12 jam, infus
b. Konsentrat Faktor IX
13
terdiri dari plasma derived atau rekombinan; 2. Konsentrat IX yang
mengandung faktor II, VII, IX, dan X, atau nama lainnya prothrombin
dengan pasien yang tidak dapat menggunakan PCC. Konsentrat FIX bebas
(DIC).2
per kg berat badan hanya dapat menaikkan kadar FIX 0,8 IU/dl pada orang
paruhnya dalam tubuh 18-24 jam. Satu unit faktor IX/kg menaikkan faktor
faktor VIII plasma resipien dengan 2 %). Jadi untuk mencapai aktivitas
tidak lebih 3 ml per menit pada dewasa dan 100 unit per menit pada anak-
anak.2
14
15
Gambar 2.3 Berbagai macam Konsentrat FVIII, IX, dan XI di pasaran3
16
yang mengandung FIX dapat digunakan untuk terapi hemofillia B di
mencapai kadar FVIII lebih dari 30 IU/dl dengan FFP. Dosis yang
d. Kriopresipitat
fibrinogen, dan FXIII. Produk dari 250 mL plasma segar adalah satu
penyakit yang timbul dari darah seperti hepatitis B dan AIDS lebih rendah
mengandung 70-80 unit FVIII dalam volume 30-40 ml. 2 Daya tahan
kecil, dibuat dari donor relatif sedikit sehingga komponen lain masih
17
1.7.2 Terapi Farmakologi Lain
a. Desmopressin (DDAVP) 2
plasma FVIII dan VWF. DDAVP dapat menjadi pilihan terapi pada pasien
kadar terapeutik yang sesuai karena dapat mengurangi biaya dan resiko
plasma lainnya adalah biaya yang cukup murah dan rendahnya resiko
beberapa pasien, tapi dapat juga diberikan secara intravena dan nasal
spray. Sangat penting untuk memilih kadar yang tepat untuk pemakaian
18
subkutan, 150 g/ml permeter dosis untuk nasal spray. 0,3 g/kg berat
cocok pada pasien dewasa. Untuk orang yang memiliki berat badan
dibawah 40 kg, pemberian intranasal spray dosis tunggal pada satu lubang
19
Gambar 2.4 Formula desmopresin.11
b. Asam traneksamat2
lainnya.
sehari. Dan juga dapat diberikan secara intravena 2 -3 kali perhari, dapat
20
Gangguan gastrointestinal seperti mual, muntah, atau diare merupakan
efek samping yang ditimbulkan, namun jarang terjadi. Apabila terjadi, efek
karena memiliki waktu prauh plasma yang lebih pendek, kurang potent,
Dosis yang diberikan pada pasien hemofillia dewasa secara oral atau
21
1.8 Komplikasi3,8
1. Timbulnya inhibitor.
Inhibitor adalah cara tubuh untuk melawan apa yang dilihatnya sebagai
benda asing yang masuk. Hal ini berarti segera setelah konsetrat faktor
terjadi jika sistem kekebalan tubuh melihat konsetrat faktor VIII atau faktor IX
berulang didalam dan disekitar rongga sendi. Kerusakan yang menetap dapat
oleh darah.
1.9 Prognosis
Prognosis untuk hemophilia baik jika terapi diberikan dini, dan pengobatan
BAB IV
PENUTUP
22
Hemofilia adalah suatu penyakit gangguan perdarahan yang bersifat herediter,
autosomal resefif pada hemofilia C. Hemofilia terjadi oleh karena adanya defisiensi
atau gangguan fungsi salah satu faktor pembekuan yaitu faktor VIII pada hemofillia
Angka kejadian di Indonesia secara tepat belum diketahui secara tepat, namun
diperkirakan dengan populasi 200 juta terdapat sekitar 10.000 penderita hemofillia.
spontan yang berat, kelainan pada sendi, nyeri menahun, perdarahan pasca trauma
atau tindakan medis ekstrasi gigi atau operasi. Pendarahan internal merupakan
Penatalaksaan hemofillia sampai saat ini adalah pemberian faktor VIII yang
terdiri dari 2 macam yaitu plasma derived faktor concentrates dan rekombinan.
Plasma derived dapat berupa fresh frozen plasma (FFP), cryoprecipitate atau
konsentrat AHF. Selain itu dan terdapat terapi farmakologi lain yaitu Desmopressin
pada penderita hemophilia umumnya baik bila diberikan terapi sejak dini.
DAFTAR PUSTAKA
23
1. Renny NM, Suega K. Seorang Penderita Hemofilia Ringan dengan Perdarahan Masif.
drip kontinyu dan bolus hubungannya dengan kadar factor VIII plasma terukur pada
factor VIII pada Anak dengan hemophilia A. Sari Pediatri. 2013;14(5): 320-325.
10. Mantik MFJ. Gangguan Koagulasi. Sari Pediatri. 2004;6(1):60-67.
11. Hemophilia: Etiology, complications, and current options in management. 26 Juli
2016.http://formularyjournal.modernmedicine.com/formularyjournal/news/clinical/cli
nical-pharmacology/hemophilia-etiology-complications-and-current-
24