GEJALA
Yersinia enterocolitica baru akan menimbulkan efek kesehatan setelah berada didalam
tubuh selama 1-11 hari (pada umumnya 24-48 jam). gejala yang diitimbulkan oleh Yersinia
enterocolitica meliputi sakit perut (bagian abdomen) seperti ketika terserang usus buntu,
demam, muntah, mual dan diare. Gejala ini hanya berlangsung selama 2 sampai 3 hari atau
dapat mencapai 1 sampai 3 minggu dengan gejala yang lebih ringan. Ketika gejala
berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama (beberapa bulan) pada 2-3% kasus yang
terjadi akan timbul gejala baru yaitu penyakit reiter, keluhan pada mata dan ruam, kolangitis,
septikemia, abseshati dan limfa, limfadenitis, pneumonia, spondilitis, radang pada kulit dan
radang sendi. Apabila sudah cukup parah, akan terjadi bakteremia. Bakteremia merupakan
peristiwa masuknya suatu mikroorganisme ke dalam darah dan menimbulkan hal yang fatal.
OUTBREAK
Yersinia enterocolitica adalah jenis penyakit yang umum ditemukan di Eropa Utara, Jepanng
dan Skandinavia. Infeksi sering diperoleh melalui konsumsi produk daging babi mentah atau
setengah matang, atau konsumsi susu yang telah tekontaminasi. Yersinia enterocolitica
diketahui menyebabkan kelainan pada usus halus dan menyebabkan penyakit saluran
pencernaan yang berat seperti penyakit enterika akut disertai dengan febris (demam)
sisertai kehilangan banyak cairan, enterokolitis atau ileitis terminalis, limfadenitis akut pada
masentrium yang gejalaya mirip apendicitis. Penyakit tersebut biasanya menyerang anak
kecil. Selain itu dapat juga menyebabkan septikemia abses (bertahannya bakteri patogen
dalam darah) yang biasanya terjadi pada penderita yang daya tahan tubuhnya menurun. Di
AS dan Kanada, dimana wabah keracunan makanan dari Yersinia enterocolitica tidak biasa,
kasus terutama telah dikaitkan dengan konsumsi mentah, atau recntaminated susu
pasteurisasi. Pada tahun 1976 wabah melibatkan 217 orang di AS terkait dengan konsumsi
susu. Yersinia enterocolitica terkadang terjadi saat donor darah, darah yang terkontaminasi
tersebut akan menyebabkan yersenia bakteremia dan kematian bagi penerima.
CARA PENCEGAHAN
Strain-strain Y. enterocolitica dapat ditemukan pada daging (babi, sapi, kambing, dsb.),
tiram, ikan, dan susu mentah. Yersinia peka terhadap panas dan akan terbunuh dengan
pemanasan yang merata (di atas 70C). Sumber utama infeksi bakteri ini adalah makanan
mentah, makanan yang kurang matang dan kontaminasi silang, yaitu apabila makanan yang
sudah dimasak bersentuhan dengan bahan mentah atau peralatan yang terkontaminasi
(misalnya alas pemotong). Karena itu, pemasakan dengan benar dan penanganan makanan
secara higienis dapat mencegah infeksi Yersinia. Tingkat konsumsi Yersinia enterocolitica
dalam daging babi mentah dapat dikurangi dengan menggunakan langkah untuk membatasi
tingkat kontaminasi feses pada bangkai babi setelah disembelih. Pengendalian patogen
pada produk segar harus fokus pada penghilangan kontaminan. Proses pemasakan susu
pasteurisasi adalah cara yang efektif untuk menghancurkan patogen dan pengolahan
lanjutan harus dilakukan untuk memastikan bhawa kontaminasi ulang makanan
heatprocessed tidak terjadi setelah proses pemasakan. Resika tertular Yersinia
enterocolitica meningkat dengan konsumsi daging babi mentah, atau babi dimasak.
Konsumen harus disarankan pada langkah untuk memastikan bahwa produk babi yang
dimasak secara menyeluruh dan menghindari kontaminasi silang dari babi yang mentah
terhadap produk. Konsumen juga harus diberitahu tentang resika dari minum susu mentah
dan air dari sumber yang tidak diobati, terutama didaerah dimana babi disimpan.
Lawley, Richard; Lauries Curtis; Judy Davis. 2008. The Food Safety Hazard Guidebook. The
Royal Society of Chemistry. Thomas Graham House, Science Park, Milton Road, Cambrige
CB40 0WF, UK.