DISUSUN OLEH :
FAKULTAS TEKNIK
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam peradaban dunia sekarang ini, bagaikan anak panah yang melesat dari
busurnya, anak panah itu tidak akan berhenti sebelum mencapai sasaran. Perubahan-
perubahan dewasa ini sangat cepat, sementara itu, kekuatan peradaban terletak pada ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang akan membawa pengaruh bagi kehidupan manusia.
Dalam era globalisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi pendorong hubungan
antarbangsa, maka membangun masyarakat modern berarti harus membuka diri, sebab
bangsa yang tertutup akan ketinggalan kemajuan bangsa lain. Dalam membangun, bangsa
kita bukan saja menyerap modal, teknologi, ilmu pengetahuan, dan keterampilan dari luar,
tetapi terbawa masuk pula nilai-nilai sosial dan politik yang berasal dari kebudayaan lain.
Untuk itu, kita harus mampu menyaring nilai-nilai dari luar tadi agar nilai-nilai yang
baik dan tidak bertentangan dengan kepribadian bangsa yang kita serap, seperti budaya kerja
keras, mandiri, menghargai waktu, investasi, keilmuan, rasional teknologi, dan lain-lain.
Nilai-nilai yang tidak sesuai/bertentangan harus kita tolak seperti minum-minuman keras,
pergaulan bebas, individualistis, dan lain sebagainya.
Era globalisasi yang berasal dari pengaruh asing sangat membahayakan bagi
kehidupan bangsa Indonesia yang mempunyai nilai yang sangat kental dengan nilai
kegotongroyongan, persatuan dan kesatuan, mementingkan kepentingan umum di atas
kepentingan pribadi atau golongan, serta nilai religius yang sangat konsisten melaksanakan
ajaran agama dengan ditandai toleransi yang mendalam. Untuk itu, bangsa Indonesia harus
tetap waspada.
Namun, globalisasi juga mempunyai arti penting bagi kemajuan bangsa Indonesia,
dalam hal ini arus komunikasi berkembang pesat. Di era tahun tujuh puluhan alat transportasi
juga komunikasi sangat terbatas, tetapi di era globalisasi terdapat berbagai komunikasi, di
antaranya internet, handphone, telepon, dan sebagainya. Ini semua membawa dampak positif
bagi kemajuan bangsa di pelosok tanah air. Pada prinsipnya informasi mudah diserap mulai
dari lapisan atas sampai masyarakat yang paling bawah (masyarakat pedesaan).
Meskipun demikian, masyarakat harus tetap waspada dengan adanya informasi yang
sangat global, dan harus pandai menyaring mana yang harus dilakukan atau diikuti maupun
yang harus dihindari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Globalisasi
Sebelum kita mengkaji lebih jauh tentang globalisasi, seyogyanya kita harus
memahami terlebih dahulu pengertian globalisasi. Kamus Bahasa Inggris Longman
Dictionary of Contemporary English, mengartikan global dengan concerning the
whole earth. Maksudnya sesuatu yang berkaitan dengan dunia internasional atau
seluruh alam jagad raya. Sesuatu hal yang dimaksud disini dapat berupa masalah,
kejadian, kegiatan, atau bahkan sikap yang sangat berpengaruh dalam kehidupan yang
lebih luas.
Kata globalisasi berasal dari global dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia, berarti secara keseluruhan. Globalisasi berarti suatu proses yang
mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak nampak lagi
adanya batas-batas yang mengikat secara nyata. Dalam keadaan global, tentu apa saja
dapat masuk sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol.
Terkait dengan kehidupan berbangsa dan bernegara, makna globalisasi
memiliki dimensi luas dan kompleks yaitu bagaimana suatu negara yang memiliki
batas-batas teritorial dan kedaulatan tidak akan berdaya untuk menepis penerobosan
informasi, komunikasi dan transportasi yang dilakukan oleh masyarakat di luar
perbatasan.
Globalisasi dalam arti literal adalah sebuah perubahan sosial, berupa
bertambahnya keterkaitan di antara masyarakat dan elemen-elemennya yang terjadi
akibat transkulturasi dan perkembangan teknologi di bidang transportasi dan
komunikasi yang memfasilitasi pertukaran budaya dan ekonomi internasional.
Demikian pula pendapat beragam yang dikemukakan para ahli berkaitan
dengan konsep Globalisasi, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Malcolm Waters
Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat bahwa pembatasan
geografis pada keadaan sosial-budaya menjadi kurang penting, yang terjelma di
dalam kesadaran orang.
b. Princeton N. Lyman
Globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas saling ketergantungan dan
hubungan antara negara-negara di dunia dalam hal perdagangan dan keuangan.
c. Emmanuel Ritcher
Globalisasi adalah jaringan kerja global yang secara bersamaan menyatukan
masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi ke dalam saling
ketergantungan dan persatuan dunia.
d. Thomas L. Friedman
Globalisasi memiliki Dimensi Ideologi dan Teknologi. Dimensi Ideologi, yaitu
kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan Dimensi Teknologi adalah teknologi
informasi yang telah menyatukan dunia.
e. Leonor Briones
Demokrasi bukan hanya dalam bidang perniagaan dan ekonomi namun juga
mencakup globalisasi terhadap institusi-institusi demokratis, pembangunan sosial,
hak asasi manusia dan pergerakan wanita.
f. Prijono Tjjiptoherijanto
Konsep globalisasi pada dasarnya mengacu pada pengertian ketiadaan batas antar
negara (stateless). Konsep ini merujuk pada pengertian bahwa suatu negara (state)
tidak dapat membendung sesuatu yang terjadi di negara lain. Pengertian
sesuatu tersebut dikaitkan dengan banyak hal seperti pola perilaku, tatanan
kehidupan, dan sistem perdagangan.
g. John Huckle
Globalisasi adalah suatu proses dengan mana kejadian, keputusan, dan kegiatan di
salah satu bagian dunia menjadi suatu konsekuensi yang signifikan bagi individu
dan masyarakat di daerah yang jauh.
h. Albrow
Globalisasi adalah keseluruhan proses di mana manusia di bumi ini
diinkorporasikan (dimasukkan) ke dalam masyarakat dunia tunggal, masyarakat
global. Karena proses ini bersifat majemuk, kita pun memandang globalisasi di
dalam kemajemukan.
C. Fenomena Globalisasi
Fenomena globalisasi yang sedang dihadapkan oleh umat manusia semenjak
abad ke-20 dapat ditandai oleh beberapa hal, di antaranya adalah :
a. Arus Etnis ditandai dengan mobilitas manusia yang tinggi dalam bentuk imigran,
turis, pengungsi, tenaga kerja dan pendatang. Arus manusia ini telah melewati
batas-batas teritorial negara.
b. Arus Teknologi ditandai dengan mobilitas teknologi, munculnya multinational
corporation dan transnational corporation yang kegiatannya dapat menembus
batas-batas negara.
c. Arus Keuangan yang ditandai dengan makin tingginya mobilitas modal, investasi,
pembelian melalui internet penyimpanan uang di bank asing.
d. Arus Media yang ditandai dengan makin kuatnya mobilitas informasi, baik
melalui media cetak maupun elektronik. Berbagai peristiwa di belahan dunia
seakanakan berada di hadapan kita karena cepatnya informasi.
e. Arus Ide yang ditandai dengan makin derasnya nilai baru yang masuk ke suatu
negara. Dalam arus ide ini muncul isu-isu yang telah menjadi bagian dari
masyarakat internasional. Isu-isu ini merupakan isu internasional yang tidak hanya
berlaku di suatu wilayah nasional negara.
Berdasarkan fenomena yang nampak pada globalisasi, dapat dijumpai adanya tanda-
tanda yang dapat kita rasakan di dalam kehidupan sehar-hari tentang globalisasi
sebagai berikut :
a. Meningkatnya perdagangan global.
b. Meningkatnya aliran modal internasional, diantaranya investasi langsung luar
negeri.
c. Meningkatnya aliran data lintas batas, seperti penggunaan internet, satelit
komunikasi dan telepon.
d. Adanya desakan berbagai pihak untuk mengadili para penjahat perang di
Mahkamah Kejahatan Internasional (International Criminal Court), dan adanya
gerakan untuk menyerukan keadilan internasional.
e. Meningkatnya pertukaran budaya (cultural exchange) internasional, misalnya
melalui ekspor film-film Hollywood and Bollywood.
f. Menyebarluasnya paham multikulturalisme dan semakin besarnya akses individu
terhadap berbagai macam budaya.
g. Meningkatnya perjalanan dan turisme lintas negara.
h. Berkembangnya infrastruktur telekomunikasi global.
i. Berkembangnya sistem keuangan global.
j. Meningkatnya aktivitas perekonomian dunia yang dikuasai oleh perusahaan-
perusahaan multinasional.
k. Meningkatnya peran organisasi-organisasi internasional, seperti WTO, WIPO,
IMF, yang berurusan dengan transaksi-transaksi internasional.
D. Tantangan Globalisasi
Tantangan nyata pada era globalisasi adalah semakin kompleksnya berbagai
bidang kehidupan karena adanya teknologi informasi, telekomunikasi dan transportasi
yang membawa pengaruh terhadap berbagai nilai dan wawasan masyarakat
internasional.
Tantangan globalisasi yang mendasar dan akan dihadapi, antara lain sebagai
berikut :
a. Sikap Individualisme, yaitu munculnya kecenderungan mengutamakan
kepentingan diri sendiri di atas kepentingan bersama, memudarkan solideritas dan
kesetiakawanan sosial, musyawarah mufakat, gotong royong dan sebagainya.
b. Apresiasi Generasi Muda, yaitu banyaknya generasi muda yang sudah melupakan
para pejuang dan jati diri bangsanya dengan fenomena baru yaitu lebih tahu dan
mengidolakan artis, bintang-bintang film, pemain sepak bola asing yang ditiru
dengan segala macam aksesorisnya.
c. Pandangan Kritis terhadap Ideologi Negaranya, yaitu banyaknya masyarakat yang
sudah acuh tak acuh terhadap ideologi atau falsafah negaranya. Mereka sudah
tidak tertarik lagi untuk membahasnya bahkan lebih cenderung bersikap kritis
dalam operasionalnya dengan cara membanding-bandingkan dengan ideologi lain
yang dianggapnya lebih baik.
d. Diversifikasi Masyarakat, yaitu munculnya kelompok-kelompok masyarakat
dengan profesi tertentu yang terus berkompetisi dalam berbagai bidang kehidupan
guna mencapai tingkat kesejahteraan yang bertaraf internasional (mengglobal).
e. Keterbukaan Yang Lebih Tinggi, yaitu tuntutan masyarakat terhadap
penyelenggaraan pemerintah yang lebih mengedepankan pendekatan dialogis,
demokratisasi, supremasi hukum, transparansi, akuntabilitas, efektif dan efisien.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Globalisasi merupakan suatu gejala wajar yang pasti akan dialami oleh setiap
bangsa di dunia, baik pada masyarakat yang maju, masyarakat berkembang,
masyarakat transisi, maupun masyarakat yang masih rendah taraf hidupnya.
Dalam era global, suatu masyarakat/negara tidak mungkin dapat mengisolasi
diri terhadap proses globalisasi. Jika suatu masyarakat/negara mengisolasi diri dari
globalisasi, mereka dapat dipastikan akan terlindas oleh jaman serta terpuruk pada era
keterbelakangan dan kebodohan.
Dampak positif dan negatif pada pengaruh globalisasi terhadap kehidupan
berbangsa dan bernegara pun ada. Salah satunya era globalisasi pada sistem politik.
Bangsa Indonesia telah menerapkan kehidupan berdemokrasi yang telah membawa
perubahan-perubahan yang besar, diantaranya pelaksanaan pemilu legislatif dengan
sistem multipartai dan pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung. Itu
dampak positifnya.
Sedang dampak negatifnya ialah pada kebanyakan negara berkembang akan
memunculkan sikap dan tindakan anarkis yang dapat memakan banyak korban
diantara sesama. Wawasan kebangsaan semakin terpuruk sehingga dapat
menimbulkan disintegrasi bangsa. Seperti munculnya Gerakan Papua Merdeka dan
Gerakan Aceh Merdeka.
B. Saran
Sebaiknya kita dapat berfikir lebih cerdas agar tidak terjerumus dalam dampak
negatif globalisasi yang sangat memanjakan dan memudahkan kita untuk melakukan
segala hal, dan kita harus dapat membentengi diri agar dapat memilah/menyaring
budaya luar yang masuk ke dalam negeri kita dan mencintai produk dalam negeri
daripada produk dari luar negeri. Dengan adanya langkah- langkah tersebut
diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai
nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian
bangsa.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Astrid S. Susanto. 1995. Globalisasi dan Komunikasi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Bonnie Setiawan. 2001. Menggugat Globalisasi. Jakarta: INFID ( International NGO Forum
on Indonesia Development) dan dan IGJ (Intstitut for Global Justice).
Muhlisin dan Sujiyanto. 2005. Praktik Belajar Kewarganegaraan. Jakarta : Ganeca Exact.