Data GLOBOCAN, International Agency for Research on Cancer (IARC), diketahui
bahwa pada tahun 2012 terdapat 14.067.894 kasus baru kanker dan 8.201.575 kematian akibat kanker di seluruh dunia. Dalam data WHO tahun 2008 Asia Tenggara menyumbang 725.600 kasus dan 501.000 meninggal dunia akibat kanker (ACS, 2011). Leukemia jenis LLA menjadi salah satu jenis kanker yang memiliki prevalensi dengan lebih dari 250.000 kasus baru setiap tahun di Amerika Serikat (Pascual Palomares-Anda, 2014). WHO menyatakan bahwa setiap tahun jumlah penderita leukemia pada anak terus meningkat. Jumlahnya mencapai 110 130 kasus per 1 juta anak per tahun. Di Indonesia setiap tahun ada kira kira 11.000 kejadian leukemia dan 650 kasus. Anak yang menderita LLA harus menjalani kemoterapi secara intensif di rumah sakit. Selama proses kemoterapi ini akan ada perubahan psikologi yang terjadi pada anak seperti cemas dan depresi. Untuk itu diperlukan sebuah program yang bisa menjadi sarana rehabilitasi serta bisa meningkatkan kualitas hidup anak penderita leukemia. HEART House Of Art adalah sebuah rumah seni anak leukemia berbasis art therapy sebagai inovasi untuk meningkatkan kualitas hidup anak penderita kanker leukimia. Tujuan dibentuknya HEART ini adalah agar anak penderita leukemia mampu untuk meningkatkan kualitas hidup yang optimal serta mengurangi tingkat cemas dan depresi selama menjalani proses kemoterapi. Program yang ada di HEART ini meliputi latihan seni seperti bermain musik dan menggambar, edukasi mengenai leukemia, dan konseling dengan penderita dan orang tua. Penderita akan dikaji terlebih dahulu kondisi psikologis, kemudian akan diidentifikasi jenis latihan yang sesuai. HEART diharapkan mampu menjadi wadah dalam meningkatkan kualitas hidup anak leukemia yang optimal.