Anda di halaman 1dari 35

sejarah modern, desain dan penggunaan bantalan yang

terdokumentasidengan baik dimulai oleh Leonardo


Davinci, pada tahun 1452. Dia menggunakan bantalan
gelinding untuk kincir angin dan penggilingan gandum.
Paten pertama tentangbantalan didaftarkan di Perancis
400 tahun kemudian.
Selanjutnya katalog bantalan pertama di dunia
diterbitkan di inggris pada tahun 1900.
Saat ini, penggunaan bantalan sebagai komponen anti
gesek telah digunakan secara luas dengan variasi
ukuran, variasibeban, variasi putaran yang sangat lebar.
Bantalan
Fungsi : menumpu poros berbeban sehingga poros dapat berputar
halus aman dan panjang umur.
Klasifikasi :
1. Atas dasar gerakan :
a. Bantalan luncur,
- Terjadi gesekan luncur antara poros dan bantalan dengan
perantara minyak.
b. Bantalan gilinding,
- Terjadi gesekan gelinding antara bagian yang perputar (poros) dan
bagian yang diam.
2. Atas dasar arah beban.
a. Bantalan radial :
- Arah beban yang ditumpu tegak lurus sumbu poros.
b. Bantalan aksial :
- Arah beban yang ditumpu sejajar sumbu poros.
c. Bantalan gelinding khusus :
- Dapat menerima beban tegak lurus dan sejajar poros
Perbandingan antara bantalan gelinding dan
bantalan luncur.
1. Bantalan luncur :
- Menumpu beban berat dan putaran tinggi.
- Kontruksi sederhana.
- Memerlukan momen awal besar.
- Butuh pelumasan dan pendingin terutama pada beban
besar.
2. Bantalan gelinding :
- Gesekan kecil
- Cocok beban kecil.
- Kontruksi sukar dan ketelitian tinggi.
- Pelumasan sangat sederhana.
Bantalan luncur

Bantalan luncur : 1. aksial


2. radial

Syarat-syarat bantalan luncur :


a. Kekakuan cukup (tahan thd beban kelelahan).
b. Tahan thd keausan,karat, harga murah.
c. Koefisien gesek kecil, kerugian tenaga kecil.
d. Tidak mudah menempel pd poros Jika terjadi kontak langsung.
e. Bersifat mudah terhindar dari kotoran dan debu.
f. Penghantar panas yang baik.
Perhitungan bantalan
Ukuran pokok bantalan radial .

F
L
Bantalan Luncur
Bantalan Luncur Aksial : a. bantalan telapak
b. bantalan kerah
a. Bantalan telapak
Perhitungan Bantalan Telapak
dD
r
Jari-jari bantalan = 4

Momen tahanan gesek (Mf)


dD
M f f .F . kgcm
4
f .F .n
Hf H f 30kgcm / cm 2 det
30( D d )
Di mana :
f = koefisien gesek
F = gaya aksial [kg]
N = putaran [rpm]
Hf= kerja gesekan persatuan waktu kg cm/cm 2 det
Bantalan Kerah
Tekanan yang diijinkan (Pa) :
F
pa
2
z. [ D d 2 ]
4
Kerja gesekan ( H f ) :
f .F .n
Hf
30.z.( D d )

Di mana : Hf < 30 kg cm/cm2 det


Pengecekan Panas
33 z.n d
10
[ ][ ] k
10 p c
.w.v
Hg kcal / menit
j
Di mana :
Hg = panas yang timbul pada bantalan kcal / menit
= koefisien gesek
n = putaran bantalan
P = tekanan pada bantalan kg/cm2 = beban bantalan = luas = l.d
d = diameter bantalan
C = perbedaan antara diameter poros dan bantalan
k = faktor pebandingan panjang dan diameter poros
= 0,002 untuk l/d = 0,75 s/d 2,8
W = beban bantalan kg
= p ( l.d )
V = kecepatan keliling m/menit
J = 427 kg m/kcal
Z = viskositas pelumas centipoise

v d n
Ht = m . S . t k cal/men
Ht = Hg

Panas yang dapat diserap bantalan

Hd = Cp. A. ( tb ta ) kcal / menit

Di mana :
Cp = koefisien perpindahan panas kcal/menit/cm2 /oC.
A = luas bantalan Cm2 = l . d
Tb = temperatur permukaan bantalan oC.
Ta = temperatur udara sekitar oC.
Cp = 0,0002 s/d 0,0006 kcal/men Cm2 /oC.
Tb ta = ( to ta )
To = temperatur minyak pelumas oC.
S = panas spesifik minyak pelumas
Macam Bantalan Gelinding
Bantalan bola
Beban radial (R)

n

R Po 1 2 (cos i ) 5 / 2
i 1
Tekanan ( Po )
kb .R
P0 n z jumlah bola
z
untuk :
z 10 36 ; kb 4, 38
z 15 24 ; kb 4, 37
z 20 18 ; kb 4, 36
4, 37 R
P0
z
360

n
Dalam pemilihan bantalan banyak hal yang
harus dipertimbangkan seperti :
Jenis pembebanan yang diterima oleh
bantalan (aksial atau radial )
Beban maksimum yang mampu diterima oleh
bantalan
Kecocokan antara dimensi poros yang dengan bantalan sekaligus
dengan keseluruhan sistim yang telah direncanakan.
Keakuratan pada kecepatan tinggi
Kemampuan terhadap gesekan
Umur bantalan
Harga
Mudah tidaknya dalam pemasangan
Perawatan.
1. Kesalahan bahan
2. Penggunaan bearing melewati batas waktu
penggunaannya (tidak sesuai dengan petunjuk
buku fabrikasi pembuatan bearing).
3. Pemilihan jenis bearing dan pelumasannya yang
tidak sesuai dengan buku petunjuk dan keadaan
lapangan (real).
4. Pemasangan bearing pada poros yang tidak hati-
hati dan tidak sesuai standart yang ditentukan.
5. Terjadi misalignment
6. Karena terjadi unbalance (tidak imbang)
7. Bearing kurang minyak pelumasan,
1. Melakukan penggantian bearing sesuai umur waktu
kerja yang telah ditentukan.
2. Mengganti bearing yang sesuai dengan klasifikasi
kerja pompa tersebut.
3. Melakukan pemasangan bearing dengan hati-hati
sesuai standar yang telah ditentukan.
4. Melakukan alignment pada poros pompa dan
penggeraknya.
5. Melakukan tes balancing pada poros dan impeller.
6. Memasang deflektor pada poros dan pemasangan
rubber seal pada rumah bantalan dan perbaikan pada
seal gland, untuk mengantisipasi kebocoran.

Anda mungkin juga menyukai