Anda di halaman 1dari 39

UU NO 12 TAHUN 2012

TENTANG
PENDIDIKAN TINGGI
AKADEMI BENTUK PERGURUAN TINGGI INSTITUT

POLITEKNIK SEKOLAH
UNIVERSITAS TINGGI
PPK dapat
Dilaksanakan
Setiap Tahun

Kompetensi
Sudah
Dipetekan

Bagaimana Kemungkinan Penerapan


UHAP Kurikulum D-III Gizi Tahun 2008
KKNI adalah
Pengguna lulusan kerangka penjenjangan
ASOSIASI INDUTSRI kualifikasi kerja yang
9 menyandingkan,
Kemenakertrans menyetarakan,
8 mengintegrasikan,
sektor pendidikan dan
7 pelatihan serta pengalaman
kerja dalam rangka pemberian
6 pengakuan kompetensi kerja
ASOSIASI PROFESI 5 sesuai dengan jabatan kerja di
Pengembangan berbagai sektor.
individu & karir 4
3 perwujudan mutu dan jati diri
Kemendikbud 2 bangsa Indonesia terkait
Pengembangan dengan sistem pendidikan dan
keilmuan, pengetahuan,
1 pelatihan serta program
dan keterampilan peningkatan SDM secara
INSTITUSI PENDIDIKAN nasional
TUGAS TUGAS MASYARAKAT
PERGURUAN TINGGI PENGGUNA

IJASAH
SERTIFIKAT LEMBAGA
KOMPETENSI
SERTIFIKASI
S3
PENDIDIKAN
S2 PROFESI

D IV

KOMPETENSI
D III STANDAR ASOSIASI
S1

UJI
S1 KOMPETENSI PROFESI
D II

DI

PROGRAM PROGRAM
PROGRAM PROGRAM LEMBAGA
PENDIDIKAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN
PROFESI VOKASI
PELATIHAN PELATIHAN
AKADEMIK

8/24/2016 6
endrop3ai@ its.ac.id
endrop3ai@ its.ac.id
Hubungan level lulusan perguruan tinggi dengan Pasar Kerja

S3 S3 (Terapan) Spesialis
9
S2 S2 (Terapan) AHLI
8
Profesi
7
S1 D IV 6
TEKNISI /
D III ANALIS
5
D II 4
DI
3
SMA Sekolah Menengah Kejuruan OPERATOR
(3) (3) 2
9 Tahun Pendidikan Dasar (6+3)
Pendidikan Pra Sekolah (1-2) 1
PENGEMBANGAN
KARIER
LEVEL 5 (setara dengan lulusan D III)

Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode yang


sesuai dari beragam pilihan yang sudah maupun belum baku dengan
menganalisis data, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu
dan kuantitas yang terukur.

Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum,


serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.
Mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis
secara komprehensif.

Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung


jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok.
8
LEVEL 6 (setara dengan lulusan S 1)

Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan


IPTEKS pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu
beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi.
Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara
umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang
pengetahuan tersebut secara mendalam, serta mampu
memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.

Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis


informasi dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam
memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok.

Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung


jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.
LEVEL 7 (setara dengan lulusan Pendidikan Profesi)

Mampu merencanakan dan mengelola sumberdaya di bawah


tanggung jawabnya, dan mengevaluasi secara komprehensif
kerjanya dengan memanfaatkan IPTEKS untuk menghasilkan
langkah-langkah pengembangan strategis organisasi.

Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau


seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan
monodisipliner.
Mampu melakukan riset dan mengambil keputusan strategis
dengan akuntabilitas dan tanggung jawab penuh atas semua
aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang
keahliannya.
LEVEL 8 (setara dengan lulusan S 2)

Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan atau


seni di dalam bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya
melalui riset, hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji.

Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau


seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter
atau multidisipliner .

Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat


bagi masyarakat dan keilmuan, serta mampu mendapat
pengakuan nasional maupun internasional.
LEVEL 9 (setara dengan lulusan S 3)

Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan atau


seni baru di dalam bidang keilmuannya atau praktek
profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya
kreatif, original, dan teruji.

Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau


seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter,
multi atau transdisipliner.
Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset
dan pengembangan yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan
dan kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat
pengakuan nasional maupun internasional.
DI DII DIII DIV
diarahkan pada hasil diarahkan pada hasil diarahkan pada hasil diarahkan pada hasil
lulusan yang menguasai : lulusan yang menguasai : lulusan yang menguasai : lulusan yang menguasai:

kemampuan dalam kemampuan dalam kemampuan dalam bidang kemampuan dalam


melaksanakan pekerjaan melaksanakan pekerjaan kerja yang bersifat rutin melaksanakan pekerjaan
yang bersifat rutin, atau yang bersifat rutin, atau maupun yang yang kompleks, dengan
memecahkan masalah memecahkan masalah belum akrab dengan dasar kemampuan
yang sudah akrab sifat- yang sudah akrab sifat- sifat-sifat maupun profesional tertentu,
sifat maupun sifat maupun kontekstualnya, termasuk ketrampilan
kontekstualnya kontekstualnya secara mandiri dalam merencanakan,
di bawah bimbingan. secara mandiri, baik pelaksanaan maupun melaksanakan kegiatan,
dalam bentuk tanggung jawab memecahkan masalah
pelaksanaan maupun pekerjaannya, dengan tanggung jawab
tanggung jawab serta mampu mandiri pada tingkat
pekerjaannya. melaksanakan tertentu,
pengawasan dan memiliki ketrampilan
bimbingan atas dasar manajerial, serta
ketrampilan manajerial mampu mengikuti
yang dimilikinya. perkembangan,
pengetahuan, dan
teknologi di dalam bidang
keahliannva.

Endro.ITS.2004
13
PENATAAN JENIS DAN JENJANG PENDIDIKAN TINGGI KE DEPAN

Doktor Doktor Muti Entry


Spesialis 2
(S3) (S3) Terapan dan
Multi Exit
Magister Magister Spesialis 1
(S2) (S2) Terapan Sistem RPL

persyaratan masuk
Profesi matrikulasi
Spesialis

Sarjana Diploma 4
(S1) (D4)

Diploma 3 (D3)

Diploma 2 (D2)

Diploma 1 (D1)

Sekolah Menegah Atas/ Kejuruan/ Madrasah Alyah


14
PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
BERPUSAT PADA BERPUSAT PADA
DOSEN/ GURU MAHASISWA

15
endrop3ai@ its.ac.id
MODEL
TEACHER CENTERED LEARNING
MODEL
STUDENT CENTERED LEARNING
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai pendidikan
tertentu

Pendidikan diselenggarakan dengan


memberikan keteladanan, membangun
kemauan, dan mengembangkan kreatifitas
peserta didik dalam proses pembelajaran
(Pasal 4 ayat 4 UU No. 20 Th. 2003)
Kompetensi adalah akumulasi kemampuan
seseorang dalam melaksanakan suatu deskripsi
kerja secara terukur melalui asesmen yang
terstruktur, mencakup aspek kemandirian dan
tanggung jawab individu pada bidang kerjanya.

Capaian Pembelajaran (learning outcomes) :


merupakan internasilisasi dan akumulasi ilmu
pengetahuan, ketrampilan, afeksi, dan kompetensi
yang dicapai melalui proses pendidikan yang
terstruktur dan mencakup suatu bidang
ilmu/keahlian tertentu atau melalui pengalaman
kerja.
19
2

1. Kurikulum berbasis isi


(Kepmendikbud no 056/U/1994)
2. Pergeseran paradigma ke konsep KBK
(Kepmendiknas no 232/U/2000, dan perubahannya
Kepmendiknas no 045/U/2002)
3. Kurikulum dikembangkan oleh PT sendiri.
(PP 19 th 2005, PP 17 th 2010)
4. Dikembangkan berbasis kompetensi .
(PP 17 th 2010,ps 97, ayat 1)
5. Minimum mengandung 5 elemen kompetensi.
(PP 17 th 2010, ps 97, ayat 3)
20
Pengelompokan mata kuliah dalam kurikulum

KELOMPOK Sk Mendiknas no.056/U/1994


MATA KULIAH Kurikulum Inti Kur. Lokal
MKU 10-20 % 6-7 % 4-14 %
MKDK 30-35 % 20-35 % 10-30 %
MKK 30-60 % 20-40 % 10-40 %
JUMLAH 100 % 50-80 % 20-50 %

KELOMPOK MATA KULIAH KURIKULUM KURIKULUM


(SK mendiknas no 232/U/2000) INTI INSTITUSIONAL
Kel.Pengembangan Kepribadian (MPK)
Kel.Keilmuan dan Ketrampilan (MKK)
Kel.Keahlian Berkarya (MKB) 40%-80%
Kel.Perilaku Berkarya (MPB)
Kel.Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)

INTI : Pancasila dan Kewarganegaraan , Agama, Bahasa Indonesia.


INST : Bahasa Inggris, ISD, IBD, IAD, Filsafat Ilmu, Olah Raga dsb.
KURIKULUM INTI ( Kompetensi Utama ) ditetapkan oleh Menteri.
1. Melakukan analisis konteks dan kebutuhan
2. Menentukan standar kompetensi lulusan dan pengelompokan
berdasarkan tahapan pencapaian
3. Menyusun substansi kajian
4. Mengidentifikasi dan mengelompokkan mata kuliah
5. Menentukan beban studi (SKS) mata kuliah
6. Menyusun struktur program
7. Menyusun garis besar mata kuliah
8. Review dan validasi
9. Finalisasi
10. Sosialisasi
11. Penjabaran Kurikulum (Pembuatan GBPP, silabus, SAP/RPP, pedoman
implementasi kurikulum dan Kurikulum institusi/ mulok).
Analisis konteks
dan kebutuhan

Penentuan standar
Penyusunan Substansi Kajian
Kompetensi Lulusan

Pengelompokan mata kuliah


Identifikasi Mata Kuliah dan pengecekan proporsinya
sesuai kerangka kurikulum

Penentuan Beban Studi Penyusunan Struktur Program


(SKS) mata kuliah

Penyusunan GBMK Draft Kurikulum


D III : 110-120 SKS
D IV : 140-160 SKS

Finalisasi Review dan


Sosialisasi Validasi
Ranah Pembelajaran
Sub
Kompetensi Kompetensi

K Level/ A Level/ P Level/


MK MK MK
Jumlah Ranah Jumlah Ranah Jumlah Ranah
KOGNITIF dengan AFEKTIF dengan PSIKOMOTOR
kedalaman kedalaman dengan kedalaman
KURIKULUM

INTI INSTITUSIONAL

NASIONAL MULOK
1. STANDAR ISI
2. STANDAR PROSES
3. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
4. STANDAR PENDIDIK & TENAGA
KEPENDIDIKAN
5. STANDAR SARANA & PRASARANA
6. STANDAR PENGELOLAAN
7. STANDAR PEMBIAYAAN
8. STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
RUANG LINGKUP MATERI & TINGKAT
KOMPETENSI YANG DITUANGKAN
DALAM KRITERIA TENTANG
KOMPETENSI TAMATAN, KOMPETENSI
BAHAN KAJIAN, KOMPETENSI MATA
PELAJARAN, DAN SILABUS
PEMBELAJARAN YANG HARUS
DIPENUHI OLEH PESERTA DIDIK PADA
JENJANG DAN JENIS PENDIDIKAN
TERTENTU.
1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum PT
dikembangkan oleh PT yang bersangkutan
2. Kurikulum tingkat satuan pendidikan tinggi
wajib memuat mata kuliah pendidikan
agama, pendidikan kewarganegaraan,
bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
3. Selain ketentuan pada ayat 2
tsb, kurikulum tingkat satuan
pendidikan tinggi program
sarjana & diploma wajib
memuat mata kuliah yang
bermuatan kepribadian,
kebudayaan serta mata kuliah
statistika, dan/atau
matematika.
4. Kurikulum tingkat satuan
pendidikan dan kedalaman
muatan kurikulum pendidikan
tinggi diatur oleh perguruan
tinggi masing-masing.
DIPLOMA III : 110 120 SKS

DIPLOMA IV : 144 160 SKS


ADAKAH KURIKULUM..?

D-III D-IV

Rasa Rasa
D-IV/S-1 D-III/S-2
Diarahkan pada lulusan yang Diarahkan pada hasil lulusan
menguasai kemampuan dalam yang menguasai kemampuan
bidang kerja yang bersifat rutin dalam melaksanakan pekerjaan
maupun yang belum akrab yg kompleks dg dasar
dengan sifat-sifat maupun kemampuan profesional tertentu,
konstekstualnya, secara termasuk ketrampilan
mandiri dalam pelaksanaan merencanakan, melaksanakan
maupun tanggungjawab kegiatan, memecahkan masalah
pekerjaannya, serta mampu dengan tanggungjawab mandiri
melaksanakan pengawasan & pd tingkat tertentu, memiliki
bimbingan atas dasar ketrampilan manajerial, serta
ketrampilan manajerial yg mampu mengikuti perkembangan
dimilikinya IPTEK didalam bidang
keahliannya
Kurikulum pendidikan tinggi dikembangkan oleh
Perguruan Tinggi yang bersangkutan dengan mengacu
pada standar nasional pendidikan untuk setiap program
studi

Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan


tinggi dikembangkan oleh Perguruan Tinggi yang
bersangkutan dengan mengacu pada standar nasional
pendidikan untuk setiap program studi
Keputusan Mendiknas Nomor: 045/U/2002
tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi
pada Pasal 6 Ayat 2

Menteri Pendidikan Nasional tidak menetapkan


kurikulum inti untuk setiap program studi
sebagaimana diatur pada pasal 11 ayat 1 Keputusan
Mendiknas Nomor: 232/U/2000, dan selanjutnya
ditetapkan oleh kalangan perguruan tinggi bersama
masyarakat profesi dan pengguna lulusan
1 SKS

1 Jam 2 Jam 4 Jam


Teori Praktikum Kerja Lapangan/Klinik

Keterangan:
1 Jam = 60 Menit

Anda mungkin juga menyukai