Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

MENGGAMBAR MESIN
TOLERANSI & KONFIGURASI PERMUKAAN

KELOMPOK 8
Nama : - Kurniawan wahyu P (151331034)
-Krisnaji pangestu (151331035)
-Faisal (151331036)
-Exi nurhandika (151331037)

JURUSAN TEKNIK MESIN D3


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA
2015/2016

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga tugas
gambar mesin ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, 18 Juni 2016

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................ 1
DAFTAR ISI.......................................................................... 2
DAFTAR GAMBAR............................................................. 3
DAFTAR TABEL................................................................. 4
BAB I (Toleransi)
A. Pengertian toleransi......................................................... 6
B. Tujuan toleransi............................................................... . 6
C. Macam-macam toleransi pada gambar ........................... 6
D. Penyajian toleransi.......................................................... 9
BAB II (Konfigurasi Permukaan)
A. Tujuan..................................................................... 16
B. Lambang konfigurasi permukaan........................... 16
C. Penunjuk tingkat kekasaran.................................... 17
D. Perincian Lambang Konfigurasi Permukaan........................ 18
E. lambang arah bekas pengerjaan.......................................... 19
F. Contoh Penunjukan Simbol dan Huruf pada Gambar......... 19
DAFTAR PUSTAKA........................................................... 20

3
DAFTAR GAMBAR

Gambar.1 toleransi
khusus.........................................................................................................
.... 8
Gambar.2 contoh penyajian
toleransi........................................................................................ 9
Gambar.3 contoh penyajian toleransi ukuran
dasar........................................................... 9
Gambar.4 contoh penyajian toleransi
simetris...................................................................... 10
Gambar.5 contoh penyajian toleransi dengan menuliskan ukuran
max/min......... 10
Gambar.6 contoh penyajian
toleransi....................................................................................... 10
Gambar.7 contoh penulisan tolerasi
sudut............................................................................. 11
Gambar.8 contoh penulisan toleransi untuk gambar
susuan......................................... 11
Gambar.9 contoh penulisan toleransi
bentuk........................................................................ 12
Gambar.10 toleransi
posisi...........................................................................................................
. 12
Gambar.11 bidang
patokan.......................................................................................................
.... 13
Gambar.12 Bidang patokan pada garis
sumbu..................................................................... 13

4
Gambar.13 bidang
patokan.......................................................................................................
.... 14
Gambar.14 Bidang
patokan.......................................................................................................
.... 14
Gambar.15 lambang
dasar............................................................................................................
. 16
Gambar.16 gambar permukaan yang di proses
permesinan........................................... 16
Gambar.17 lambang permukaan yang permukaannya tidak di proses
dengan
pemesinan...................................................................................................
........................................... 17
Gambar.18 Penunjukan Simbol dan Huruf pada
Gambar................................................. 19

DAFTAR TABEL

Tabel1.1 toleransi standar(toleransi


internasionl/IT)............................................... 7

5
Table1.2 toleransi
umum.........................................................................................................
7
Tabel1.3 lambang toleransi
geometri................................................................................ 15
Tabel1.4 harga dan kelas angka
kekasaran ................................................................... 17
Tabel1.5 lambang arah berkas
pengerjaan.................................................................... 19

6
BAB I
Toleransi

A.Pengertian Toleransi

Toleransi adalah suatu penyimpangan ukuran yang diperbolehkan


atau diizinkan. Kadang-kadang seorang pekerja hanya mengerjakan bagian
mesin yang tertentu saja, sedangkan pekerja yang lain mengerjakan bagian
lainnya. Tetapi antara satu bagian dengan bagian lain dari bagian yang
dikerjakan itu harus bisa dipasang dengan mudah.
Oleh karena itu, harus ada standar ketepatan ukuran yang harus
dipatuhi dan dipakai sebagai pedoman dalam mengerjakan sesuatu benda
agar bagian-bagian mesin itu dapat dipasang, bahkan ditukar dengan
bagian lain yang sejenis.
ISO merupakan suatu badan internasional yang menentukan masalah
standardisasi, telah mengembangkan dan menentukan suatu standar
toleransi yang diikuti oleh negara-negara industri di seluruh dunia.

B.Tujuan toleransi
Penggunaan toleransi bertujuan agar benda kerja dapat diproduksi
secara massal pada tempat yang berbeda dan tetap dapat memenuhi
fungsinya, terutama fungsi mampu tukar, seperti pada suku cadang mesin
otomotif yang diperdagangkan.

C.Macam-macam toleransi pada gambar


1.Toleransi ukuran : Toleransi Ukuran adalah dua batas penyimpangan yang
diijinkan pada setiap ukuran elemen.
Toleransi ukuran dibedakan lagi menjadi :
1. Toleransi Standar (Toleransi Internasional/IT)

7
Besarnya toleransi ditentukan oleh ISO /R286 (sistem ISO untuk limit
dan suaian) agar sesuai dengan persyaratan fungsional dan untuk
keseragaman. Berikut ini adalah table toleransi internasional (IT).

Tabel1.1 toleransi standar(toleransi internasionl/IT)

2.Toleransi Umum dan Toleransi Khusus


Toleransi umun adalah besaran angka toleransi yang berlaku untuk
semua ukuran yang terdapat pada gambar, kecuali ukuran-ukuran yang
telah dicantumi angka toleransi secara khusus.

8
Table1.2 toleransi umum

Toleransi khusus adalah toleransi di luar angka toleransi umum, dan


diletakkan langsung setelah angka nominalnya.

Gambar.1 Contoh toleransi khusus

3.Toleransi suaian
Suaian adalah suatu istilah untuk menggambarkan tingkat
kerekatan atau kelonggaran yang mungkin dihasilkan dari suatu elemen
mesin yang berpasangan.
Dua bagian benda dari golongan lubang dan poros yang mempunyai
ukuran dasar yang sama, misalnya poros dan bantalan gelinding (ball
bearing), disebut suaian (fits), terdapat tiga jenis suaian, yaitu :
1. Suaian longgar (clearance fits), setelah dipasang selalu ada celah
(clearance) karena lubang lebih besar dari poros.
Kelonggaran (Clearance)
Kelonggaran adalah selisih jarak antara lubang dengan poros
dimana ukuran lubang lebih besar daripada ukuran poros.
Kelonggaran maksimum adalah seliisih antara lubang terbesar
dengan poros terkecil dalam suatu suaian longgar.

9
Kelonggaran minimum adalah selisih ukuran lubang terkecil
dengan poros terbesar dalam suatu suaian longgar.

2. Suaian paksa (sesak/interference fits), harus dipasang dengan cara


paksa (dipres) karena poros lebih besar dari lubang (terdapat
kesesakan).
Kesesakan (Interference)
Kesesakan adalah suatu nilai selisih ukuran antara lubang
dengan poros, dimana ukuran poros lebih besar daripada ukuran
lubang.
Kesesakan maksimum adalah selisih ukuran antara lubang
terkecil dengan poros terbesar pada suaian sesak.
Kesesakan minimum adalah selisih ukuran antara lubang terbesar
dengan poros terkecil pada suaian sesak.

3. Suaian transisi (tidak tentu/transition fits), kemungkinan terjadi


suaian longgar atau suaian paksa, tergantung dari ukuran
sesungguhnya, setelah benda kerja dibuat.

D.Penyajian Toleransi
Penyajian dimulai dari ukuran dasar (20), daerah toleransi (f) dan
kualitas toleransi (7). Jika harga penyimpangannya perlu dicantumkan
maka dapat dicantumkan dalam tanda kurung.

Gambar.2 contoh penyajian toleransi

10
Penyajian toleransi dengan angka dimulai dengan ukuran dasar,
diikuti harga penyimpangannya.

Gambar.3 contoh penyajian toleransi ukuran dasar

Penyajian toleransi simetris dengan harga penyimpangan yang


sama(dengan tanda yang berbeda), penulisannya sekali saja
dengandidahului tanda (artinya penyimpangan atas +0,2 dan
penyimpanganbawah 0,2).

Gambar.4 contoh penyajian toleransi simetris

Penyajian toleransi dapat juga dengan cara menuliskan ukuran


maksimum izin dan ukuran minimum izin. Ukuran maksimum ditulis
diatas ukuran minimum.

Gambar.5 contoh penyajian toleransi dengan menuliskan ukuran


max/min

11
Penulisan toleransi yang dibatasi oleh satu batas dinyatakan dengan
kata min atau maks di belakang ukuran dasarnya.

Gambar.6 contoh penyajian toleransi

Penulisan toleransi ukuran untuk sudut pada dasarnya sama


dengan toleransi satuan panjang, hanya saja satuannya dinyatakan
dalam derajat

Gambar.7 contoh penulisan toleransi untuk sudut

Berikut adalah cara penulisan toleransi untuk gambar susunan ,


seperti poros terhadap lubangnya.

12
Gambar.8 contoh penulisan toleransi untuk gambar susuan

2.Toleransi geometrik : Toleransi geometrik adalah toleransi yang membatasi


penyimpangan bentuk, posisi tempat, dan penyimpangan putar terhadap suatu
elemen geometris. Pemakaian toleransi geometrik hanya dianjurkan apabila
memang diperlukan setelah melalui pertimbangan yang matang.
Toleransi geometrik ini membahas mengenai 2 aspek toleransi, yaitu :
1. Toleransi bentuk
adalah penyimpangan bentuk benda kerja yang diizinkan apabila
dibandingkan dengan bentuk yang dianggap ideal.

Gambar.9 Toleransi bentuk

13
2. Toleransi posisi
adalah penyimpangan posisi yang diizinkan terhadap posisi yang
digunakan sebagai patokan (datum feature).

Gambar.10 Toleransi posisi

- Penyajian pada gambar kerja


Lambang untuk menunjukkan suatu patokan digambarkan dengan
segitiga sama kaki yang dihitamkan, disambung dengan garis tipis
yangberakhir pada kotak, di dalam kotak terdapat huruf patokan
yangdibuat dengan huruf kapital. Huruf-huruf yang menyerupai
angka harusdihindarkan, misalnya huruf O.
Untuk patokan Gambar berikut ini menunjukkan bahwa
bidang sebagai patokan, cara penggambarannya ialah segi tiga
patokan tidak segarisdengan garis ukur .

14
Gambar.11 Bidang patokan

Untuk menunjukkan bahwa garis tengah (sumbu) sebagai patokan maka


cara menggambarnya ialah dengan mencantumkan segi tiga patokan
segaris dengan garis ukur, seperti diperlihatkan oleh gambar dibawah
ini .

Gambar.12 Bidang patokan pada garis sumbu

Segi tiga patokan dicantumkan pada garis tengah dari beberapa lubang
untuk menunjukkan bahwa garis tengah tersebut sebagai
patokan,diperlihatkan oleh gambar berikut ini.

Gambar.13 Bidang patokan

Menunjukan bahwa praktik Penitik (Senter) boleh bergeser asal


janganlebih dari 0,02 mm, untuk mudahnya ukuran 10 akan berada

15
antara 9,99mm10,01 mm dan ukuran 11 akan berada antara 10,99 mm-
11,01 mm.

Gambar.14 Bidang patokan

Tabel1.3 lambang toleransi geometri

16
BAB II
Konfigurasi permukaan
A. Tujuan
Untuk mengetahui mutu tiap-tiap bagian dari suatu komponen,
kekasaran permukaan dan pengerjaan permukaan merupakan suatu
ketentuan mutlak didalamteknik penggambaran sketsa. Pada penunjukkan
kekasaran permukaan diperlukan suatu lambang, yang dapat mewakili
tingkat kekasaran dari hasil proses suatu benda kerja.

B. Lambang Konfigurasi Permukaan

Lambang dasar terdiri dari kaki yang tidak sama panjangnya, dan
membuat sudut kira-kira 60 derajat menunjukkan suatu lambang dasar.
Lambang ini dapat
dipergunakan apabila dijelaskan dengan penambahan suatu
catatan.

17
Gambar.15 lambang dasar

Menunjukkan suatu permukaan yang diproses dengan pemesinan


tanpa keterangan ataupun detail yang lain.

Gambar.16 lambang permukaan yang di proses dengan permesinan

Menunjukkan suatu permukaan yang permukaannya tidak


diproses (tidak diijinkan untuk dibuang bahannya) Lambang ini dapat
dipergunakan pada gambar mengenai proses produksi yang menjelaskan
bahwa sebuah permukaan harus tetap berada pada kondisi awal dari proses
sebelumnya, meski keadaan ini diperoleh dari hasil pembuangan bahan
maupun cara lain.

Gambar.17 lambang permukaan yang permukaannya tidak di proses dengan


pemesinan

18
C. Penunjukkan Kualitas Tingkat Kekasaran

Tabel1.4 harga dan kelas angka kekasaran

D. Perincian Lambang Konfigurasi Permukaan

Keterangan lambang konfigurasi permukaan secara


lengkap dapat dijabarkan sebagai berikut :

19
Huruf a menunjukkan : Nilai kekasaran Ra (m)
Huruf b menunjukkan : cara proses produksi, pengerjaan, pelapisan.
Huruf c menunjukkan : panjang contoh
Huruf d menunjukkan : arah bekas pengerjaan
Huruf e menunjukkan : Kelonggaran pemesinan
Huruf f menunjukkan : Nilai kekasaran lain (dalam kurung)

Contoh Konfigurasi permukaan secara lengkap

N6 : Nilai kekasaran 0,8 m


Milling : Proses produksi dengan milling machine.
2 : kelonggaran pemesinan 2 mm
2,5 : panjang contoh 2,5 mm
R1 : persyaratan kekasaran lain yang dipakai misal R1= 0,4 m
Lambang tegak lurus adalah arah bekas pengerjaan : tegak lurus pada
bidang proyeksi dari pandangan.
E. Lambang Arah Bekas Pengerjaan

20
Tabel1.5 lambang arah berkas pengerjaan

F. Contoh Penunjukan Simbol dan Huruf pada Gambar

Gambar.18 Penunjukan Simbol dan Huruf pada Gambar

DAFTAR PUSTAKA

21
J.La Heij dan Bruijn. Ilmu Menggambar Bangunan Mesin . Jakarta:
Pradnya Paramita, 1991.
Sato,T dan Sugiarto. Menggambar Mesin. Jakarta: Pradnya Paramita,
2000
Warren J. Luzadder. Menggambar Teknik. Erlangga. Jakarta. 1999.
www.google.com
www.google/gambarteknik.com

22

Anda mungkin juga menyukai