Ungkapan Puji Syukur Alhamdulillah senantiasa terbersit dalam seluruh raga kami yang tak
henti-hentinya kami panjatkan kepada Sang Kholiq Allah SWT pemberi segala nikmat sehingga
dengan segala kehendak dan kekuasaanNya kami dapat menyelesaikan makalah yang menurut
kami jauh dari sempurna karena segala kesempurnaan milik Allah semata dan secara tidak
langsung kami dapat merefleksikan kebahagiaan atas selesainya makalah ini.
Seolah-olah tak nikmat manakala sebuah ungkapan puji syukur tidak disertai ungkapan
sholawat dan salam kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW sang tokoh shufi, figur
pembawa misi islami yang telah merubah zaman jahiliyyah menjadi zaman serba modern
ini.Dialah Rosululloh yang Mashum tak sedikitpun ada kemaksiatan dalam jiwa raga baginda Nabi
Akhirul Zaman.
Dewasa ini, pertumbuhan teknologi yang signifikan, terutama dalam industri-indutsri di
dunia semakin bersaing untuk memunculkan teknolgi canggih yang instan, ramah lingkungan,
hemat, dll. Dalam mata kuliah proses produksi II dipelajari lebih lanjut tentang pembentukan
(deformasi) pada benda kerja baik setengah pengerjaan maupun langsung finishing. Dalam dunia
industry sudah barang tentu taka asing dengan rolling, forging, press tool, dll.
Dalam makalah ini, kelompok kami akan memaparkan sedikit tentang pengerollan yang
merupakan salah satu materi dalam mata kuliah proses produksi II. Rolling adalah sebuah proses
Fabrikasi di mana logam, plastik, kertas, gelas, dan lain-lain adalah melewati sepasang (atau
pasangan) dari roti. Ada dua jenis proses bergulir, datar dan profil bergulir. Dan pembahasan lebih
lanjut akan dijelaskan dalam makalah ini.
Oleh karena itu, dalam makalah ini dengan tersipu malu kami akan mencoba memaparkan
sedikit tentang pengerollan baik yang dikerjakan dengan pengerjaan panas (hot working) maupun
pengerjaan dingin (cold working).untuk itu kami menyadari dengan sepenuh hati bahwasanya
selesainya makalah ini tak lepas dari bantuan dan motivasi baik spiritual maupun finansial dari
berbagai pihak sehingga tak lupa kami mengucapkan thanks very much yang tak terhingga
kepada:
1. Seluruh dosen dari segala jajaran di kampus tercinta Institut Sains dan Teknologi AKPRIND
Yogyakarta khususnya dosen pengampu proses produksi II semester 2 Teknik Mesin S-1
tahun ajaran 2009/2010 Beliau Ir. Joko Waluyo, MT
2. Kedua orang tua kami yang selalu memberikan motivasi spiritual serta yang tak kalah
penting yaitu bantuan finansialnya sehingga kami dapat menempuh pendidikan yang lebih
tinggi serta akan selalu kami nantikan doa-doa mujarab beliau orang tua kami tercinta.
3. Seluruh teman-teman senasib dan seperjuangan teknik mesin Institut Sains dan Teknologi
AKPRIND Yogyakarta dengan semboyan masyhurnya M Solidarity Forever khususnya
teman-teman Teknik Mesin S-1 angkatan 2009 yang telah berpartisipasi dalam pembuatan
makalah ini hingga presentasi kami.
Akhirnya kiranya cukup apa yang telah kami goreskan dalam kata pengantar ini, semoga
makalah ini berguna bagi kita semua dan memohon maaf yang sedalam-dalamnya manakala ada
kekeliruan dan kesalahan dalam makalah ini baik yang disengaja maupun tidak.Apabila ada kata-
kata yang benar datangnya dari Allah SWT dan apabila ada kata-kata yang salah datangnya dari
kami, selamat membaca.The last we say Aligato gozaimitsu.
Penulis(kelompok 2)
BAB I
PENDAHULUAN
Animo industri untuk bersaing di dunia global menuntut para pelajar untuk
bersikap kritis bukan dalam menyikapi glabalisasi dalam kancah industri tetapi
kerja. Masalah demi masalah dalam dunia indutri datang silih berganti, yang
trapesium, dll kiranya terlalu monoton untuk dipandang dan tidak efisien ketika
dipergunakan sebagai tempat menampung zat cair dan gas atau yang lainnya,
seperti air, minyak, gas elpigi, dll.Sudah barang tentu ini menjadi problem
manusia yang akhirnya menuntut sektor industri untuk bisa mengatasi masalah
tersebut.
bentuk dari lembaran menjadi gulungan yang kemudian dapat dibentuk menjadi
benda kerja yang mirip dengan tabung. Maka dari itu perkenankanlah kami untuk
memaparkan sedikit ilmu tentang pengerollan yang merupakan salah satu materi
produksi?
2. apa bahan dasar dan produk roll serta bagaimana proses rolling dasar?
I.c Tujuan
pengerollan
dibawah rekristalisasi
pengerollan
BAB II
PEMBAHASAN
Batang baja yang tidak dilebur kembali dan dituang dalam cetakan diubah
menjadi produk kasar. Material yang tebal diroll menjadi blooms, billets,
atau slab atau bentuk-bentuk ini bisa dibuat langsung dari continuous
casting.
rolling merupakan proses yang dominan dalam manufaktur dan peralatan
rendah.
Karena roll bentuk berat dan mahal, produk hot roll normalnya bisa
diperoleh hanya dalam bentuk dan ukuran standar, atau bentuk dan ukuran
Adapun gambar kema aliran produksi baja jadi menjadi setengah jadi dapat dilihat
di bawah ini:
II. b Bahan Dasar dan Produk dalam Pengerollan
Bloom : mempunyai penampang melintang segi empat atau bujur
sangkar dengan ketebalan lebih besar dari 6 inchi dan lebarnya 2x tebal.
Billet : biasanya lebih kecil dari bloom, penampang lintang bujur sangkar
atau lingkaran. Dibuat dengan beberapa kali forming seperti rolling atau
extrusi.
Slab : segiempat utuh dengan lebar penampang 2x tebal. Slab dapat
diproses lebih lanjut menjadi plate, sheet, atau strip
Proses rolling dasar sebagai berikut :
1. Logam yang telah dipanaskan dilewatkan antar dua roll yang berputar
berlawanan arah, dengan celah antara kurang dari ketebalan masuk
material.
2. Karena roll berputar dengan kecepatan permukaan melebihi kecepatan
logam yang masuk, gesekan sepanjang kontak antarmuka beraksi
memajukan logam.
3. Logam dijepit dan perpanjangan adalah sebagai kompensasi penurunan
luas penampang lintang.
4. Jumlah deformasi yang bisa dicapai pada sekali pengerolan tergantung pada
kondisi friksi (gesek) sepanjang permukaan.
5. Bila terlalu banyak yang diinginkan roll tak dapat memproses material dan
slip di atas permukaan.
6. Terlau sedikit deformasi sekali lewat mengakibatkan biaya produksi mahal.
roll dengan diameter lebih kecil menghasilkan panjang kontak yang lebih
pendek untuk pereduksian yang sama.
Panjang kontak yang lebih pendek gaya yang lebih kecil dan energi yang
lebih sedikit untuk memporduksi satu perubahan bentuk.
Namun penampang yang lebih kecil mengurangi kekakuan, dan roll
cenderung melengkung karena disangga pada ujung-ujungnya dan
mengeroll pada bagian tengahnya.
dan perubahan bentuk adalah pengerjaan panas dan pengerjaan dingin. Pada
pengerjaan panas, gaya deformasi yang diperlukan adalah lebih rendah dan
perubahan sifat mekanik tidak seberapa. Pada pengerjaan dingin, diperlukan gaya
yang lebih besar, akan tetapi kekuatan logam tersebut akan meningkat dengan
cukup berarti .
dingin .Pengerjaan panas logam dilakukan di atas suhu rekristalisasi atau di atas
berkisar antara 500 C dan 700 C. Tidak ada gejala pengerasan kerja diatas suhu
rekristalisasi. Pengerasan kerja baru mulai terjadi ketika limit bawah daerah
rekristalisasi dicapai.
Selama operasi pengerjaan panas, logam berada dalam keadaan plastik dan
mudah dibentuk oleh tekanan. Selama operasi pengerjaan panas, logam berada
dalam keadaan plastic dan mudah dibentuk oleh tekanan pengerjaan panas
logam.
3. Butir yang kasar dan butir berbentuk kolum diperhalus. Hal ini berlangsung di
daerah rekristalisasi.
keadaan panas jauh lebih rendah dibandingkan dengan energi yang dibutuhkan
untuk pengerjaan dingin. Segi negatif proses pengerjaan panas tidak dapat
diabaikan. Pada suhu yang tinggi terjadi oksidasi dan pembentukan kerak pada
Segi negatif proses pengerjaan panas tidak dapat diabaikan. Pada suhu yang tinggi
dengan pengerjaan logam pada suhu rendah. Batang baja yang tidak dilebur
kembali dan dituang dalam cetakan diubah bentuknya dalam dua tahap :
kemudian dikeluarkan dari cetakan. Selagi panas, ingot dimasukan dalam dapur
gas yang disebut pit rendam dan dibiarkan sampai mencapai suhu kerja merata
dibentuk menjadi bentuk setengah jadi seperti bloom, bilet, slab. Bloom
mempunyai ukuran minimal 150x150 mm. Bilet lebih kecil daripada bolm dan
mempunyai ukuran persegi, ukuran mulai dari 40x40mm sampai 150x150 mm.
Bloom atau bilet dapat digiling menjadi slab yang mempunyai lebar minimal 250
mm dan tebal minimal 40 mm. Lebar selalu tiga (atau lebih) kali tebal, dengan
ukuran maksimal 1500 mm. Pelat, skelp dan setrip tipis digiling dari slab. Salah
satu efek dari operasi pengerjaan panas pengerolan ialah penghalusan butir yang
disebabkan rekristalisasi. Hal ini dapat dilihat pada gamar 1 Struktur yang kasar,
yang tinggi, rekristalisasi terjadi dan butir halus mulai terbentuk. Butir-butir
tersebut tumbuh dengan cepat sampai limit bawah suhu rekristalisasi tercapai.
Gambar 1. Pengaruh pengerolan panas pada bentuk dan besar butir.
Busur AB dan AB merupakan daerah kontak dengan rol. Aksi jepit pada
benda kerja diatasi oleh gaya gesek pada daerah kontak dan logam tertarik
diantara rol. Logam keluar dari rol dengan kecepatan yang lebih tinggi
Pada titik antara A dan B kecepatan logam sama dengan kecepatan keliling
atau mesin rol kontinyu bertingkat tiga. Pada mesin bolak-balik bertingkat dua
dihentikan dan dibalik arahnya dan operasi tersebut diulang lagi. Pada interval
tertentu logam diputar 90 derjat agar penampang uniform dan butir-butir merata
ingot yang besar menjadi bloom (150 X 150 mm minimal). Pada rol atas maupun
berbagai ukuran. Mesin rol bertingkat dua adalah mesin serbaguna karena dapat
diatur kemampuannya sesuai dengan ukuran batangan dan laju reduksi. Hanya
ukuran panjang batangan yang dapat dirol tebatas dan pada setiap siklus
pembalikan gaya kelembaman harus diatasi. Kerugian ini diatasi pada mesin rol
bertingkat tiga, gambar 2.C, namun disini diperlukan adanya mekanisme elevasi.
Selain ini terdapat sedikit kesulitan dalam mengatur kecepatan nol, mesin rol
bertingkat tiga lebih murah dan mempunyai keluaran lebih tinggi dibandingkan
tingkat dua atau tiga dengan diameter roll 24 55 in (600 1400 mm).
Susunan roll tingkat dua tak mampu balik merupakan bentuk paling
terintegrasi.
Continuous mill untuk merolling panas strip baja terdiri dari sebuah kereta
pengasaran terdiri dari 4 roll tingkat empat dan untuk peneyelesaian akhir
ditambahkan serangkaian 6 atau 7 roll tingkat empat. Pada tipe continyu ini
roll pada setiap pasangan berisi hanya satu set bentuk groove. Pada roll tipe
kontinyu sejumlah material yang sama harus melewati setiap pasangan pada
secara proporsional. Jadi setiap pasangan roll yang berikutnya semakin cepat
sinkronisasi tak bisa dilakukan maka material akan tekumpul diantara roll, atau
Pada proses pengerolan cincin, satu roll ditempatkan melalui lubang dari cincin
Sejalan dengan penjepitan roll dan berputar ketebalan dinding cincin direduksi
dan diameter ring bertamabh besar. Roll yang dibentuk dapat dipakai untuk
sambungan untuk roket, turbin, pesawat terbang, jalur perpipaan, dan ketel
tekanan.
Gambar Skema operasi pengerollan cincin. Bila ketebalan direduksi,
produk hasi hot roll (di atas suhu rekristalisasi) sedikit perubahan dalam
sifatnya dan relatif bebas dari deformasi yang diakibatkan residual stress. Sifat
yang substansial dapat diberikan selama pendinginan non uniform dari suhu
hot working. Sheet yang tipis menunjukkan perubahan sifat yang tertentu
sementara plate yang lebih tebal (0.8 in atau 20 mm) biasanya mengalami
sejumlah residual stress bila bagian flens ini dipotong. Sebagai akibat dari
pengerollan panas dan pengontrolan yang bagus selama proses, produk hot
roll biasanya seragam dan mutu yang dapat diandalkan serta jaminan mutu
dapat diberikan.
permukaan produk hot roll sedikit kasar dan diliputi oleh oksida suhu tinggi
yang dikenal dengan lapisan penggiling. Lapisan oksida ini dapat dihapus
Toleransi dimensi produk hot roll bervariasi tergantung jenis logam dan ukuran
produk. Untuk produk yang dibuat dengan tonase besar, toleransi antara 2 5
:pengerjaan pada dapur ruang dengan suhu dapur tidak lebih dari 725 C
1) Penarikan
b) tabung
c) cetak-timbul
d) kawat
e) putar-tekan
f) putar-tekan-gunting
g) pembentukan-tarik
h) pembentukan-tarik-tekan
2) Penekanan
a) koin
b) pengerolan dingin
e) pembentukan intra
g) pengelingan
h) staking
3) Pelengkungan
a) pelengkungan sudut
b) pengerolan
c) pelengkungan pelat
d) curling
e) kampuh
4) Pengguntingan
a) bahan tebuk
b) pons
c) pemotongan
d) pemangkasan
e) perlubangan
f) takik
g) belah
h) tusuk
i) serut
5) Berenergi tinggi
a) ledakan
b) hidroelektrik
c) magnetic
Penyelesaian Tabung
sifat fisik yang baik dilakukan dengan penarikan dingin atau dengan mereduksi
asam lalu dicuci sampai bebas dari kerak. Sebelum penyelesaian, tabung diberi
pelumas untuk mengurang gesekan dan untuk meningkatkan kehalusan
tarik (Gambar 1). Pada salah satu sisi tabung terjadi reduksi diameter akibat
pemukulan sehingga dapat masuk ke dalam die, kemudian dijepit dengan penjepit
yang dihubungkan dengan rantai penarik. Lubang cetakan lebih kecil dari
diameter luar tabung. Permukaan dalam dan diameter ditentukan oleh mandril
yang terdapat di dalam tabung. Daya tarik berkisar antara 200 hingga 1300 kN,
Dengan penarikan dingin dapat dihasilkan tabung dengan diameter kecil atau
Reduksi tabung dilengkapi dengan die semi lingkaran beralur tirus. (gambar 2).
Tabung hasil pengerjaan panas ditarik sambil diputarkan melalui die ini. Die
bergoyang maju mundur ketika tabung melaluinya. Mandril tirus yang ada di
Tabung hasil penarikan dingin atau tabung hasil mesin pereduksi tabung, memiliki
segala kelebihan produk pengerjaan dingin, dan tabung lebih panjang dan lebih
Penarikan Kawat
Batang kawat, dengan diameter 6 mm, berasal dari billet yang digiling kemudian
dibersihkan dalam larutan asam untuk menghilangkan kerak dan karat. Batang
kawat diberi lapisan pelindung untuk mencegah terjadinya oksidasi, menetralkan
kontinyu.
Suatu gulungan kawat dipasangkan di mesin dan salah satu ujungnya dimasukkan
ke lubang penarik. Bila ril penarik berputar, kawat ditarik melalui lubang die
sambil digulung. Langkah ini diulang beberapa kali, setiap kali digunakan die yang
Kawat yang ditarik melalui beberapa die dan ril penarik disusun secara seri.
Jumlah die tergantung pada jenis logam atau paduan yang sedang ditarik. Die
Bahan baku berupa logam murni atau paduan, memerlukan pengendalian yang
sangat ketat. Logam murni atau campuran logam murni dimasukkan secara
kontinu ke dalam tanur peleburan, didinginkan lalu dirol langsung secara kontinu
menjadi lembaran tipis. Ketebalan lembaran diatur oleh tekanan rol dan tegangan
tarik dalam bahan. Permukaan mungkin halus dan mengkilap keduanya atau
salah satunya kusam. Efek kusam diperoleh dengan mengerol sepasang lembaran
sekaligus. Permukaan yang bersentuhan dengan rol akan mengkilap dan yang
Pembentukan Roll
Mesin pembentukan rol dingin terdiri dari pasangan rol yang secara progresif
memberi bentuk pada lembaran logam yang diumpankan secara kontinu dengan
Pelengkungsan Pelat
silindris. Mesin ini terdiri dari tiga rol yang berdiameter sama. Dua buah
diantaranya tetap dan yang satu lagi dapat diatur letaknya. Pelat logam masuk
mengatur letak rol ketiga, makin dekat dengan rol tetap, makin kecil diameter
akhir. Alat ini sederhana, dan terdapat dalam berbagai ukuran dari yang tipis
dengan proses pembentukan rol. Dan mesin standar, untuk pembentukan baja
mm. Untuk lembaran yang lebih tebal dan lebar di gunakan mesin khusus. Proses
ini cepat dan mampu mengasilkan produk dengan tebal yang sama.
Gambar Pelengkungan pelat
L= R X H
Keterangan
Tenaga Pengerollan
2 F Ln
Tenaga =
BAB III
Penutup
III. a Kesimpulan
Pengerollan merupakan pengurangan ketebalan sebuah lembaran benda
Batang baja yang tidak dilebur kembali dan dituang dalam cetakan diubah
Diatas langit masih ada langitdan tiada gading yang tak retak.Akhirnya
IPTEK dan penyempurna dari Pengerollan agar lebih bagus lagi dalam segi
apapun.
Untuk itu kami minta maaf jika ada kesalahan baik yang disengaja maupun
yang tidak disengaja.Besar harapan saya kritik dan saran yang membangun
demi sempurnanya makalah ini.