Anda di halaman 1dari 1

Dalam 5 tahun (1991-1995) Sastrowiyoto S (1998) melaporkan 61 kasus aspirasi benda asing

organik trakeobronkial yang menjalani bronkoskopi, 28 di antaranya berumur kurang dari 3


tahun lokasi benda asing terbanyak di bronkus kanan 50,82 %.1

Bloom et al. meninjau semua kasus anak-anak ( 1874 pasien ) menjalani laringoskopi langsung
dan / atau bronkoskopi dari 1 Januari 1997 sampai 9 September 2003, di Anak Rumah Sakit dan
Regional Medical Center di Seattle ( USA ) . Sebanyak 105 benda asing diidentifikasi . 9 benda
asing laring termasuk : 5 jelas plastic item radiolusen , 2 item makanan radiolusen , dan 2 tajam
pin radio opak.2
Shlizerman et al. melakukan penelitian retrospektif dari semua grafik anak di bawah
usia 16 tahun, yang menjalani bronkoskopi untuk tersangka FB ( foreign body) aspirasi di
Ha'Emek Medical Center, dari 1994 sampai 2004. Kajian ini disajikan kasus tentang 136 anak-
anak yang menjalani bronkoskopi. Benda asing yang ditemukan pada 73% kasus.2
Sebuah analisis retrospektif dari FBS saluran napas pada 132 anak (80 laki-laki, 52
perempuan) selama 20 tahun dilakukan oleh Yadav et al. Penulis menyarankan bahwa FBS
memerlukan pengetahuan yang baik tentang kejadian yang di alami pasien dan gambaran
radiology yang mampu untuk menentukan lokasi. Bronkoskopi kaku dengan anestesi umum
dilakukan pada 129 kasus. Pada kasus aspirasi FB inhalasi atau episode tersedak tiba-tiba pada di
71 anak, pasien dapat kembali sembuh dan berhasil 93,2% dari kasus. Penulis menyimpulkan
Bahwa bronkoskopi kaku biasanya memberikan hasil yang baik dalam mendeteksi FBS napas.2

Referensi :
1. Christanto at all. 2013. Gigi Palsu di Trakea-Laporan Kasus. (online), vol40. Hal 685-
686.
2. Passali.D et All. 2010. Foreign body inhalation in children: an update. (online).vol 30.28.
diakses dari : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2881610/

Anda mungkin juga menyukai