Anda di halaman 1dari 7

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latra Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksug dengan motor listrik?
2. Bagaimana prinsip kerja motor listrik?
3. Apa saja jenis- jenis motor listrik?
4. Apa yang dimaksud dengan roda gigi cacing ?
5. Apa saja keuntungan dan kerugian menggunakan roda gigi cacing?
1.3 tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan motor listrik
2. Mengetahui bagaimana prinsip kerja motor listrik
3. Mengetahui apa saja jenis- jenis motor listrik
4. Mengetahui apa yang dimaksud dengan roda gigi cacing
5. Mengetahui keuntungan dan kerugian menggunakan roda gigi cacing
1.3.2 Manfaat
1. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan motor listrik
2. Dapat engetahui bagaimana prinsip kerja motor listrik
3. Dapat Mengetahui apa saja jenis- jenis motor listrik
4. Dapat Mengetahui apa yang dimaksud dengan roda gigi cacing
5. Dapat Mengetahui keuntungan dan kerugian menggunakan roda gigi cacing
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Motor Listrik


Motor listrik adalah suatu perangkat elektromagnetik yang digunakan untuk
mengkonversi atau mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Hasil konversi ini atau
energi mekanik ini bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan seperti digunakan untuk
memompa suatu cairan dari satu tempat ke tempat yang lain pada mesin pompa, untuk
meniup udara pada blower, digunakan sebagai kipas angin, dan keperluan keperluan yang
lain.

Gambar 2.1 motor listrik


2.1.2 prinsip kerja motor listrik
Prinsip kerja motor listrik pada dasarnya sama untuk semua jenis motor secara umum
-Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya, jika kawat yang membawa arus
dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan
medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.Pasangan gaya
menghasilkan tenaga putar/ torque untuk memutar kumparan.Motor-motor memiliki beberapa
loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan
magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.
Gambar 2.2 prinsip kerja motor listrik
2.1.3 Jenis - jenis Motor Listrik

a.Motor DC
Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan medan untuk diubah
menjadi energi mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak
berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Jika terjadi putaran
pada kumparan jangkar dalam pada medan magnet, maka akan timbul tegangan (GGL) yang
berubah-ubah arah pada setiap setengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolak-balik.
Prinsip kerja dari arus searah adalah membalik phasa tegangan dari gelombang yang
mempunyai nilai positif dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus yang
berbalik arah dengan kumparan jangkar yang berputar dalam medan magnet. Bentuk motor
paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bisa berputar bebas di antara kutub-
kutub magnet permanen.

Gambar 2.3 motor listrik DC

b.Motor Listrik AC
Motor AC adalah jenis motor listrik yang bekerja menggunakan tegangan AC
(Alternating Current). Motor AC memiliki dua buah bagian utama yaitu stator dan rotor.
Stator merupakan komponen motor AC yang statis. Rotor merupakan komponen motor AC
yang berputar. Motor AC dapat dilengkapi dengan penggerak frekuensi variabel untuk
mengendalikan kecepatan sekaligus menurunkan konsumsi dayanya.Motor listrik AC
dibedakan menjadi dua macam, yakni motor sinkron dan motor induksi.

Gambar 2.4 motor listrik AC


c. Motor Stepper
Motor stepper adalah motor yang digunakan sebagai penggerak/pemutar. Prinsip
kerja motor stepper mirip dengan motor DC, sama-sama dicatu dengan tegangan DC untuk
memperoleh medan magnet. Bilamotor DC memiliki magnet tetap pada stator, motor stepper
mempunyai magnet tetap pada rotor.
Gambar 2.5 motor stepper

d. Motor Servo
Motor servo adalah sebuah motor DC yang dilengkapi rangkaian kendali dengan
sistem closed feedback yang terintegrasi dalam motor tersebut. Pada motor servo posisi
putaran sumbu (axis) dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada
di dalam motor servo.

Gambar 2.6 motor servo


2.2 Roda gigi cacing (Worm gear)
Roda gigi cacing (worm gear) menyerupai screw berbentuk batang yang
dipasangkan dengan roda gigi biasa atau spur. Roda gigi cacing merupakan salah satu
cara termudah untuk mendapatkan rasio torsi yang tinggi dan kecepatan putar yang
rendah. Biasanya, pasangan roda gigi spur atau heliks memiliki rasio maksimum 10:1,
sedangkan rasio roda gigi cacing mampu mencapai 500:1.

Roda gigi cacing memiliki setidaknya satu gigi yang mampu mengelilingi
badannya beberapa kali. Jumlah gigi pada roda gigi cacing biasanya disebut dengan
thread.Dalam pasangan roda gigi cacing, batangnya selalu bisa menggerakkan roda
gigi spur. Jarang sekali ada spur yang mampu menggerakkan roda gigi cacing.
Sehingga bisa dikatakan bahwa pasangan roda gigi cacing merupakan transmisi satu
arah.
Gambar 2.7 Roda gigi cacing (Worm gear) n
2.2.1 Ciri ciri roda gigi cacing
Kedua sumbu saling bersilang dengan jarak sebesar a, biasanya sudut yang dibentuk
kedua sumbu sebesar 90.Kerjanya halus dan hampir tanpa bunyi.Umumnya arah transmisi
tidak dapat dibalik untuk menaikan putaran dari roda cacing ke cacing (mengunci sendiri).

Pasangan roda gigi cacing terdiri dari sebuah poros yang mempunyai ulir luar dan
sebuah roda cacing yang berkait dengan poros cacing tersebut. Perbandingan transmisi roda
gigi cacing dapat dibuat hingga perbandingan reduksi 1 : 100 dan cara kerjanya halus atau
hampir tanpa bunyi. Namun, pada umumnya transmisi tidak dapat dibalik untuk menaikkan
putaran, yakni pada roda cacing ke cacing.

2.2.3 Kentungan dan kekurangan


Adapun keuntungan dan kekurangan dari roda gigi cacing ialah. :

a. Keuntungan dari roda gigi ini adalah dengan meberikan input minimal dapat dihasilkan
output dengan kekuatan maksimal. Roda gigi ini biasanya digunakan untuk kecepatan-
kecepatan tinggi dengan kemampuan mereduksi kecepatan yang maksimal

b. Adapun kekurangan dari transmisi roda gigi cacing adalah memiliki efisiensi mekanis ()
yang rendah, terutama jika sudut kisarya () kecil. Dalam kerjanya, cacing dan roda cacing
terjadi gesekan yang cukup besar sehingga dapat menimbulkan banyak panas, oleh sebab itu
kapasitas transmisi roda gigi sering dibatasi jumlah panas yang timbul.
2.2.4 Gaya yang terjadi pada (worm gear)
Dalam penerusan putaran ulir cacing akan melakukan putaran, sehingga akan
menerima beberapa gaya.diantaranya ialah :

a. Gaya Aksial : gaya yang bekerja sejajar dengan poros roda gigi cacing.

b. Gaya Radial : gaya yang tegak lurus garis singgung, gaya ini menuju titik pusat roda
gigi

c. Gaya Tangensial : gaya yang sejajar dengan garis singgung, perputaran gaya
tangensial tergantung pada alur ulir gigi cacing tersebut, apakah ulir tersebut bentuk
ulir kanan atau kiri.

2.2.5 Aplikasi roda gigi cacing

Pada umumnya roda gigi cacing digunakan untuk menghasilkan perbandingan reduksi
yang besar, sehingga dapat menghasilkan putaran yang rendah namun mendapatkan torsi
yang tinggi. Penggunaan roda gigi cacing diantaranya ialah;

a. Pada Gardan

b. Pada mesin uji punti

Anda mungkin juga menyukai