Anda di halaman 1dari 5

A.

PENGERTIAN CYBER STALKING

Cyberstalking adalah penggunaan internet atau alat elektronik


lainnya.untuk.melecehkan seseorang, sekelompok orang, atau organisasi. Ini
mungkin termasuk tuduhan palsu, pemantauan, membuat ancaman, pencurian
identitas, kerusakan pada data atau peralatan, permohonan dari anak- anak untuk
seks, atau mengumpulkan informasi dalam rangka untuk melecehkan. Aksi
cyberstalking bisa sangat berbahaya dan menakutkan, terutama bagi anak dan
remaja.

Hal ini lantaran informasi identitas pribadi seseorang yang tidak diketahui di Internet
memberikan peluang bagi para penguntit (stalker) untuk berkeliaran bebas
menjalankan aksinya. Cyberstalker (pelaku cyberstalker alias penguntit) bahkan
seringmelakukan tindakkan ekstrim karena mereka merasa tidak dapat ditangkap
dan/atau dihukum karena sulit dideteksi.

B. KRITERIA YANG TERMASUK CYBER


STALKING
Berikut sejumlah kriteria cyberstalking yang beraksi dengan beberapa macam cara
dan tujuan :

1. Tuduhan palsu. Banyak cyberstalkers mencoba untuk merusak reputasi korban


mereka. Mereka posting informasipalsu tentang mereka di situs dan website tertentu.

2. Upaya untuk mengumpulkan informasi tentang korban. Mereka dapat memantau


informasi di Internet, atau menyewa seorang detektif swasta .

3. Mendorong orang lain untuk melecehkan korban. Banyak cyberstalkers


mencobauntuk melibatkan pihak ketiga dalam pelecehan.ini. Mereka mungkin
mengklaim korban telah merugikan penguntit atau keluarganya dalam beberapa cara,
misalnya dengan memposting nama korban dan nomor telepon untuk mendorong
orang lain ikut mengganggu korban.
4. Salah korban. cyberstalker akan mengklaim bahwa korban melecehkan dirinya.

5. Serangan terhadap data dan peralatan .Mereka mungkin mencoba untuk merusak
komputer korban dengan mengirimkan virus.

6. Memesan barang dan jasa. Mereka memesan barang atau berlangganan majalah
atas nama korban. Ini sering melibatkan langganan untuk melakukan tindakkan
pornografi atau memesan barang kemudian dikirim ke tempat korban.

C. MOTIF MELAKUKAN CYBER STALKING


Banyak alasan mengapa pelaku melakukan cyber stalking. Diantaranya karena
merasa marah atau sakit hati, frustasi dan ingin balas dendam kepada korban atau
sifat superior yang suka mengintimidasi orang lain. Namun ada juga ebagian besar
pelaku yang melakukan dengan maksud untuk hiburan dan luculucuan. Ada pula
yang melakukannya dengan tidak sengaja. Namun, tindakan pelecehan atau
penghinaan melalui dunia maya baik secara sengaja atau tidak sengaja dapat
merugikan korban dan berdampak negatif pada kondisi psikologisnya.

D. TARGET DARI CYBER STALKING

Target utama penguntit sebagian besar perempuan , dan anak-anak , yang secara
emosional lemah atau tidak stabil . Biasanya, korban penguntit maya adalah
pendatang baru di web, dan tidak berpengalaman dengan aturan keselamatan netiket
dan internet. Hal ini diyakini bahwa lebih dari 75% dari korban adalah perempuan,
tapi kadang- kadang pria juga menjadi korban. Jumlah korban yang sebenarnya tidak
pernah benar- benar bisa diketahui karena kejahatan ini sebagian besar tidak
dilaporkan.

E. CONTOH KASUS CYBER STALKING


Contoh dari kasus CyberStalking yang kami dapat yaitu mengenai Seorang wanita
bernama Kaley Hennessy, 26 tahun, ia dijatuhi hukuman satu tahun penjara dan 40
tahun masa percobaan karena melakukan pelecehan terhadap seorang ibu (mantan
iparnya) dan dua anak laki- laki dengan berbagai cara. Selain mengambil alih akun
mereka di media sosial, Kaley juga mengirimkan email keji mecemarkan nama baik
mereka. Tindakan Kaley inilah yang disebut sebagai Cyberstalking.

Sebuah survei yang baru-baru ini digelar menunjukkan bahwa 69% dari remaja yang
sedang online mengaku mendapat pesan pribadi dari seseorang yang mereka tidak
kenal. Sebanyak 50% remaja yang memasuki ruang chatroom mengatakan mereka
telah berbagi informasi pribadi dengan orang asing, termasuk nomor telepon, alamat
dan di mana mereka bersekolah. Dan 73% daripermintaan seksual online terjadi
ketika menggunakan komputer di rumah. Dalam kasus terburuk, cyberstalker
memikat anak untuk mau melakukan pertemuan rahasia, di mana mereka mengalami
pelecehan seksual dan bahkan dibunuh.

Contoh lainnya yaitu kasus tentang pencemaran nama baik Inggrid Kansil oleh akun
@TrioMacan2000 Tentang Isu Selingkuh Dengan Anak Tirinya. Penyidik Subdit
Cyber Crime, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya tengah
memproses laporan pencemaran nama baik oleh pemilik dan pengelola akun Twitter
anonim @TrioMacan2000 terhadap Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah, Syarief Hasan. Di akun itu, Syarief digosipkan memergoki sang istri
sedang berhubungan intim dengan anak sulung Syarief dari istri sebelumnya.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Pol. Rikwanto,
mengatakan penyidik sudah mengantongi nama pemilik akun yang sering menyebar
pernyataan provokatif itu, yang sejumlah di antaranya diyakini merupakan fitnah
tanpa dasar fakta.

F. UNDANG-UNDANG MENGENAI CYBER


STALKING
Dalam UU ITE, cyberstalking.dapat dikategorikan sebagai perbuatan yang dilarang
yang dimuat dalam pasal 27 ayat.(4) UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik (UU ITE) :

Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/ atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik yang memiliki muatan pemerasan dan/atau pengancaman.

Kebanyakan hukum negara- negara di dunia yang mengatur mengenai stalking


mensyaratkan bahwa sutau perbuatan baru disebut sebagai kejahatan stalking apabila
pelaku melakukan ancaman terhadap korban. Hal ini yang nampaknya juga diatur
dalam UU ITE. Sementara tindakan harassment atau menggangu belum diatur dalam
UU ITE tersebut, padahal suatu tindakan cyberstalking yang bersifat harassment
dapat menjadi langkah awal dari sebuah tindak pidana lainnya, misalnya kasus
penculikan anak di bawah umur oleh orang yang baru dikenalnya melalui facebook.
Pelaku pasti telah lama membuntuti calon korbannya melalui jejaring sosial dan itu
merupakan salah satu dari 5 tindakan cyberstalking.

Sehingga dengan alasan tersebut maka sangat perlu pengaturan lebih lengkap dan
lebih tegas mengenai tindak pidana cyberstalking ini. Cyberstalking telah menjadi
kejahatan baru dalam dunia teknologi informasi dan merupakan masalah serius yang
makin berkembang.

Di Amerika Serikat, pada tahun 1990 California adalah Negara bagian yang pertama
memiliki hukum tentang stalking. Undang- undang tersebut dibuat sebagai hasil dari
terjadinya pembunuhan terhadap aktris Rebecca Schaeffer oleh Roberr Bardo pada
tahun 1989. Kemudian New York mengundangkan Penal code 240.25 pada tahun
1992 yang telah diubah pada tahun 1994. Kemudian Negara-negara bagian di
Australia juga mengundangkan undang-undang mengenai stalking pada tahun 1998.
Dan Indonesia baru mengatur tentang stalking dalam UU ITE namun hanya masih
terbatas pada tindakan pengancamannya semata.

G. MENCEGAH CYBER STALKING


Ada beberapa hal yant bisa dilakukan untuk mencegah tindak cyber stalking :

1. Jangan berbagi informasi pribadi dihadapan publik mana saja secara online, atau
memberikannya kepada orang asing, termasuk dalam email atau chat room. Jangan
menggunakan nama asli anda atau nama panggilan sebagai nama layar anda atau ID
pengguna. Pilih nama yang gender dan usianya netral atau sesuai. Dan jangan
posting informasi pribadi sebagai bagian dari profil pengguna.
2. Sangat berhati-hati dengan pertemuan dan kenalan secara online dengan orang
lain. Jika anda memilih untuk bertemu, lakukanlah di tempat umum dan bawa serta
teman anda.

3. Pastikan bahwa anda memiliki jaringan acceptable use policy yang melarang
cyberstalking. Dan jika jaringan anda gagal untuk menanggapi keluhan anda
pertimbangkan untuk beralih ke penyedia yang lebih responsif terhadap keluhan
pengguna.

4. Jika situasi menjadi bermusuhan secara online, log off atau online di tempat lain.
Jika Anda dalam situasi ketakutan pada suatu tempat, kontak lembaga penegak
hukum setempat.

H. KESIMPULAN
1. Cyber Stalking adalah tindak kejahatan yang harus di basmi oleh kita sebagai
pengguna media dunia maya ataupun lainnya karena tindakan tersebut bisa sangat
meresahkan dan berdampak psikis pada korbannya.

2. CyberStalking merupakan tindak pidana yang pelakunya wajib mendapat


hukuman sesuai undang-undang yang berlaku.

3. Para orang tua wajib memantau pergaulan anaknya, karena CyberStalking paling
banyak terjadi mengintai para remaja

4. Para pemakai media harus menjaga privasi masing- masing, dan tidak terlalu
mengumbar2 tentang keberadaan.

Anda mungkin juga menyukai