Anda di halaman 1dari 26

METABOLISME KARBOHIDRAT DAN LEMAK YANG TERJADI

DALAM TUBUH MANUSIA

Oleh :

Kelompok E7

Joses Prima 102011451


Lusye Diana Jacob 102012058
Resti Aulia Wulaandari 102012171
Andri Nugraha 102012231
Ega Farhatu Jannah 102012277
Timy Christian Tahun 102012358
Anestesya Monica 102012410
Tommy Darmasaputra 102012425
Saefanius Ovalinsky 102012463

UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


FAKULTAS KEDOKTERAN
2013

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lemak dan karbohidrat merupakan salah satu zat makanan yang sangat penting bagi
tubuh kita yang dapatmenghasilkan energi. Karbohidrat dan lemak yang kita makan
akan bermetabolisme didalam tubuh melalui beberapa proses sehingga dapat
menghasilkan energi dan energi yang kita pakai dapat membantu mempertahankan
tubuh kita untuk dapat melakukan aktivitas sehari-hari.

1
Kelebihan atau kekurangan karbohdrat dan lemak akan mengganggu metabolisme
sehingga tubuh kita juga akan mengalami gangguan pertumbuhan tubuh. Untuk itu,
setiap orang harus mengonsumsi lemak dan karbohidrat dengan seimbang. Dengan
berpola makan yang benar kita dapat membuat tubuh kita menjadi sehat. Tetapi
sebaliknya apabila pola makan kita salah dan kita tidak dapat menjaga pola makan
kita maka tubuh kita akan mengalami gangguan sehingga kita dapat terserang
berbagai penyakit seperti obesitas atau kegemukan yang disebabkan oleh kelebihan
lemak dan kolesterol.
Dalam kasus PBL mengatakan seorang remaja berumur 17 tahun memiliki tinggi
badan 150cm dan berat 75kg. Menutut dokter remaja tersebut harus bisa mengatur
diet. Dengan mengurangi konsumsi lemak dan karbohidrat yang berlebihan. Sehingga
dalam makalah ini penulis akan membahas tentang pola makan yang baik,
metabolisme, sumber, fungsi, klasifikasi dan penggunaan dari karbohidrat dan
lemak.

1.2 Tujuan Penulisan


Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih dalam
tentang metabolisme karbohidrat dan lemak masing-masing dengan metabolisme
dangan enzim-enzim dan hormon-hormon yang berperan, serta fungsi,klasifikasi,
sumber dan penggunaan dari kerbohidrat dan lemak.

1.3 Rumusan Masalah

Remaja usia 17 tahun bertubuh gemuk dengan kolesterol dan gula darah yang tinggi.

1.4 Analisis Masalah

2
KH dan Lemak
RM Pola makan
Metabolisme
Sumber
Klasifikasi
Fungasi

BAB II
PEMBAHASAN

Berat badan seseorang dipengaruhi oleh tingkat pemenuhan kebutuhan gizinya.


Adapun kebutuhan gizi seseorang dipengaruhi oleh tinggi badan, berat badan, umur
serta jenis kelaminnya. Setiap individu memiliki tingkat pemenuhan yang beragam
terhadap berbagai jenis bahan makanan. Zat makanan bahan dasar menurut Ilmu Gizi
atau Nutrient yaitu :
1. Karbohidrat atau hidrat arang
2. Lemak
3. Protein atau zat putih telur

3
4. Vitamin
5. mineral
Standar utama untuk menilai kualitas makanan sehari-hari ialah makanan
tersebut memenuhi syarat 4 sehat 5 sempurna. Dimana makanan tersebut
mengandung bahan makanan pokok, lauk-pauk, sayur dan buah-buahan, susu, yang
masing-masing dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan badan.1

1. Bahan makanan pokok


Karbohidrat kompleks : yang dimaksud dengan karbohidrat kompleks ialah
makanan yang mengandung oligosakarida dan polisakarida (lebih dari 2 gugus
gula). Bahan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks ialah nasi, roti,
mie, kentang, umbi-umbian ataupun sagu
Karbohidrat simpleks: yang dimaksud dengan karbohidrat simpleks ialah
bahan makanan yang mengandung monosakarida dan disakarida yang lebih
mudah mengalami oksidasi di dalam tubuh untuk menghasilkan energi.
Frekuensi makan karbohidrat simpleks ialah yang terkecil dibanding zat gizi
yang lain. Bahan makanan seperti madu mengandung jenis karbohidrat ini
2. Bahan makanan lauk-pauk
Pada umumnya kelompok bahan makanan ini merupakan sumber utama
protein. Protein dibagi menjadi protein hewani dan nabati. Protein berfungsi
sebagai zat pembangun tubuh. Protein memiliki fungsi yang sangat khas dan
penting bagi kelanjutan struktural tubuh. Oleh karena itu asupan protein seperti
yang terkandung di dalam daging, ikan, tahu, tempe, dan kacang-kacangan
menjadi hal yang penting bagi tubuh.
3. Bahan makanan sayur dan buah-buahan
Merupakan penghasil vitamin dan mineral. Fungsinya tentu saja menjaga
kestabilan proses dalam tubuh. Ada beberapa jenis sayur dan buah yang
menghasilkan energi, seperti nangka muda untuk sayur, pisang, sawo dan
alpukat.1

Karbohidrat

a. Klasifikasi Karbohidrat

4
Karbohidrat merupakan gabungan dari bentuk gula yang paling sederhana
yaitu glukosa, fruktosa dan galaktosa. Bentuk paling sederhana ini dikenal sebagai
monosakarida atau monosa. Dua monosa dapat saling terikat, membentuk
disakarida atau diosa, dan tiga monodisakarida yang saling terikat diberi nama
trisakarida atau triosa. Bila ada 3-11 monosakarida bergabung, maka akan
terbentuk oligosakarida (oligo = sedikit). Bila jumlah monosakarida semakin
banyak yang bergabung maka akan terbentuk polisakarida.1Penggabungan dua
molekul glukosa akan membentuk maltosa, penggabungan satu molekul glukosa
dan satu molekul galaktosa akan membentuk laktosa (biasanya dikenal sebagai
gula susu) dan penggabungan satu molekul glukosa dengan satu molekul fruktosa
akan membentuk sukrosa.
Karbohidrat berdasarkan jumlah molekul monosakarida yang berikatan
didalamnya digolongkan menjadi 2, yaitu:
Karbohidrat simpleks, yaitu monosakarida dan disakarida.
Karbohidrat kompleks, yaitu oligosakarida dan polisakarida.

b. Fungsi Karbohidrat
Sebagai sumber energi utama
Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh. Satu
gram karbohidrat menghasilkan 4 kilokalori. Karbohidrat di dalam tubuh
berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi segera
sebagian disimpan sebagi glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian
diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di
dalam jaringn lemak. Seseorang yang memakan karbohidrat dalam jumlah
berlebihan akan menjadi gemuk. System saraf sentral dan otak sama sekali
tergantung pada glukosa untuk keperluan energinya.
Sebagai simpanan glikogen
Glikogen disintesa dari glukosa di otot dan digunakan bila diperlukan
dalam proses kerja otot. Selain itu, glikogen juga dapat disintesa di hati.
Glikogen di hati merupakan produk konversi dari glukosa, fruktosa, galaktosa
dan hasil pemecahan protein serta lemak.

5
Sebagai cadangan lemak dan pengatur metabolisme lemak
Saat otot dan hati sudah menyimpan cukup banyak glikogen, maka sisa
karbohidrat yang masih ada dapat diubah menjadi lemak untuk kemudian
disimpan dalam jaringan adiposa. Dan karbohidrat mencegah terjadinya
oksidasi lemak yang tidak sempurna. Bila energi tidak cukup tersedia maka
akan mengakibatkan terjadi peningkatan katabolisme lemak, akibatnya terjadi
penumpukan/akumulasi benda-benda keton, dan terjadi keasaman pada darah
(asidosis).2

c. Sumber Karbohidrat
Sumber utama karbohidrat didalam makanan berasal dari tumbuh-tumbuhan,
dan hanya sedikit saja yang berasal dari hewani. Yang merupakan sumber energi
terutama terdapat dalam bentuk zat tepung (amylum) dan zat gula (mono dan
disakarida). Timbunan zat tepung terdapat didalam biji, akar dan batang. Gula
terdapat didalam daging buah atau didalam cairan tumbuhan didalam batang
(tebu). Dan bisa ditemukan dalam beberapa jenis buah-buahan (Anggur, jeruk
manis, mangga, pisang, nangka, durian,sawo). Fruktosa dapat ditemukan dalam
madu dan buah-buahan. Fruktosa dikenal sebagai gula buah. Sukrosa adalah tipe
gula sehari-hari yang kita kenal sebagai pemanis (gula tebu, gula dapur). Laktosa
merupakan jenis gula yang ditemukan dalam air susu mamalia. Galaktosa tidak
ditemukan dalam bahan makanan tertentu, tetapi merupakan hasil dari proses
penguraian terhadap laktosa. Maltosa ditemukan pada padi-padian yang mulai
tumbuh dan terbentuk juga pada proses fermentasi bir.1
Teknologi pangan telah mampu menciptakan jenis karbohidrat tertentu, seperti
maltrodekstrin, polidekstrosa, sirup jagung, dan gula invert. Kebanyakan dari
karbohidrat ini berfungsi sebagai pemanis tambahan yang dapat ditemukan dalam
kue, biskuit, soft drink dan saus.

d. Metabolisme Karbohidrat

6
Proses metabolisme karbohidrat terdiri dari proses metabolisme utama dan
metabolisme minor pathway. Proses metabolisme utama sering terjadi sedangkan
proses metabolisme minor pathway jarang terjadi dan bila terjadi maka proses ini
biasanya berlangsung di hati.
Yang termasuk ke dalam proses metabolisme utama ialah:
Glikolisis EM
Oksidasi Piruvat asetil koA
SAS
Glikogenolisis
Glikogenesis
HMP Shunt
Glukoneogenesis
Sedangkan yang termasuk ke dalam metabolisme minor pathway ialah:
Jalur metabolisme uronat
Metabolisme Fruktosa
Metabolisme Galaktosa
Metabolisme Glukosamin

Glikolisis Embden Meyerhof (EM)


Proses glikolisis ialah proses awal dari metabolisme gugus gula hasil
pemecahan karbohidrat di dalam sel. Proses glikolisis ialah suatu proses yang
bertujuan untuk menghasilkan piruvat dalam keadaan aerob ataupun laktat dalam
keadaan anaerob sehingga dapat terbentuk energi. Glikolisis terjadi di dalam
sitoplasma sel/sitosol. Pada keadaan aerob, 1 molekul glukosa yang melalui proses
glikolisis dapat menghasilkan 8 ATP sedangkan dalam keadaan anaerob jumlah
ATP yang dihasilkan lebih sedikit yaitu 2 ATP. Di eritrosit, proses glikolisis selalu
terjadi dalam keadaan anaerob karena ketiadaan mitokondria. Hal ini
menyebabkan hasil akhirnya selalu berupa laktat.5

7
Proses glikolisis terjadi melalui tahapan-tahapan tertentu. Tahapan-tahapan
tersebut adalah:
1. Glukosa glukosa 6-P.
Enzim yang berperan ialah glukokinase di hepar dan heksokinase di
jaringan ekstrahepatik. Proses perubahan ini memerlukan donor phospat yang
didapat melalui pelepasan gugus phospat dari sebuah molekul ATP menjadi
ADP. Selain itu diperlukan ion magnesium. Reaksi ini tidak dapat terjadi dalam
arah yang berlawanan.
Glukosa 6-P merupakan molekul yang penting bukan hanya dalam
glikolisis EM, melainkan juga proses lain seperti HMP shunt dan
glikogenolisis.
2. Glukosa 6-P Fruktosa 6-P
Enzim yang berperan adalah isomerase.
3. Fruktosa 6-P Fruktosa 1,6 bifosfat
Enzim yang berperan ialah fosfofruktokinase. Enzim ini bekerja bantuan
ion magnesium dan ambilan satu gugus phospat dari ATP. Enzim ini merupakan
enzim kunci yang mengatur kecepatan proses glikolisis.5
4. Fruktosa 1,6 bifosfat gliseraldehid 3-P + DHAP (bantuan enzim aldolase)
DHAP gliseraldehid 3-P (isomerase). Sehingga pada proses ini
dihasilkan 2 molekul gliseraldehid 3-P.
5. Gliseraldehid 3-P 1,3 bifosfogliserat (gliseraldehid 3-P Dehidrogenase)
Proses ini memerlukan koenzim NAD+ yang akan bereaksi dengan phospat
inorganik menjadi NADH dan melepas ion hidrogen. Proses ini akan
menghasilkan 3 ATP melalui rantai pernapasan. Proses ini dapat dihambat oleh
iodoasetat.
6. 1,3 bifosfogliserat 3 fosfogliserat (fosfogliserat kinase)
Dengan bantuan ion magnesium, proses ini akan menghasilkan 1 ATP pada
tingkat substrat.
7. 3 fosfogliserat 2 fosfogliserat (mutase)
8. 2 fosfogliserat Phospo enol piruvat (enolase)

8
Memerlukan ion magnesium dan akan dihambat oleh flourida.
9. Phospo enol piruvat (enol) piruvat (piruvat kinase)
Proses ini memerlukan ion magnesium dan ADP. Gugus phospat dari
phospo enol piruvat akan diambil untuk bergabung dengan ADP membentuk 1
molekul ATP.5
10. (enol) piruvat (keto) piruvat
Proses ini berlangsung secara spontan.
Proses diatas dalam keadaan normal akan menghasilkan 10 ATP. Langkah kelima
menghasilkan 3 ATP, namun karena ada 2 molekul gliseraldehid 3-P maka energi
yang dihasilkan menjadi 6 ATP. Proses yang berlangsung dibawahnya juga terjadi
dalam 2 molekul, sehingga ATP yang terbentuk pada langkah 6 sebanyak 2 ATP
dan langkah 9 sebanyak 2 ATP. Totalnya ialah 10 ATP. Sedangkan energi yang
digunakan dalam proses ini ialah 2 ATP. ATP ini digunakan pada langkah 1 dan 3.
Sehingga total energi dalam glikolisis pada proses aerob ialah sebesar 8 ATP.
Pada keadaan anaerob rantai pernafasan tidak terjadi. Yang terjadi adalah
pembentukan laktat. Sehingga 6 ATP pada langkah kelima tidak terbentuk. Oleh
karena itu jumlah ATP yang dihasilkan hanya 2 ATP.

9
Gambar 1. Glikolisis EM
sum

Oksidasi Piruvat Asetil KoA


Piruvat yang telah terbentuk sebagai hasil proses glikolisis dapat masuk ke
dalam mitokondria untuk mengalami oksidasi menjadi molekul asetil koA. 1
molekul glukosa akan menghasilkan 2 molekul piruvat yang memiliki 3 atom
karbon. Piruvat akan diubah menjadi asetil koA yang memiliki 2 atom karbon.
Dalam eritrosit, setelah mengalami glikolisis maka piruvat akan diubah menjadi
laktat.5

10
Piruvat dehidrogenase ialah enzim yang berperan dalam proses ini.
Konsentrasi dari piruvat dehidrogenase meningkat pada saat makan dan saat
piruvat banyak terbentuk. Sebaliknya kondisi kelaparan serta konsentrasi asetil
koA yang meningkat akan menghambat kerja dari piruvat dehidrogenase.
Selain itu kinase spesifik juga berperan dalam proses oksidasi piruvat.
Fosforilasi kinase dapat menghambat aktivitas enzim ini, sedangkan defosforilasi
kinase dapat mempercepat kerja enzim ini. Enzim ini memerlukan koenzim NAD+
yang melalui rantai pernapasan akan berubah menjadi NADH dan menghasilkan 3
ATP.
Proses reaksi memerlukan 5 vitamin dalam bentuk koenzim, yaitu vitamin
asam lipoat, vitamin B1, B2, B5 dan vitamin asam pantotenat. Sedangkan
hambatan pada enzim piruvat dehidrogenase dapat menyebabkan laktat asidosis.
Kondisi ini dapat terjadi pada keracunan ion merkuri dan pada penderita diabetes
melitus.5
Jumlah ATP yang dihasilkan pada proses ini ialah sebesar 6 ATP.

Gambar 2. Oksidasi piruvat

11
Siklus Asam Sitrat
Siklus asam sitrat merupakan jalur akhir bersama metabolisme karbohidrat,
protein dan lemak. Asetil koA sebagai substrat awal kerja enzim pada siklus asam
sitrat dapat dihasilkan dari katabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Siklus ini
dapat terjadi di mitokondria. Siklus ini merupakan siklus dimana terjadi
penggabungan antara molekul asetil koA dengan oksaloasetat hingga terbentuk
asam trikarboksilat yaitu asam sitrat. Asam sitrat akan mengalami beberapa reaksi
untuk akhirnya kembali membentuk oksaloasetat.5
Proses yang terjadi adalah sebagai berikut:
1. Asetil koA + oksaloasetat + H2O sitrat + koASH (enzim sitrat sintase)
2. Sitrat isositrat (enzim akonitase)
Kerja enzim dapat dihambat oleh fluoroasetat. Hal ini dikarenakan
fluoroasetat dapat berkondensasi dengan oksaloasetat membentuk fluorositrat
yang menghambat kerja enzim akonitase.
3. Isositrat + NAD+ ketoglutarat + CO 2 + NADH + H+ (enzim isositrat
dehidrogenase)
Proses ini melalui rantai pernapasan akan menghasilkan 3 ATP.
4. ketoglutarat + NAD + + koASH Suksinil ko-A + CO2 + NADH + H+ (enzim
ketoglutarat dehidrogenase)
Proses ini juga menghasilkan 3 ATP. Kerja enzim dapat dihambat oleh
arsenat.
5. Suksinil KoA + GDP +Pi Suksinat + GTP + koASH (enzim suksinat tiokinase)
Melalui tingkat substrat maka GTP dapat menyumbang 1 gugus phospat ke
ADP untuk menghasilkan ATP.3
6. Suksinat + FAD Fumarat + FADH2 (enzim suksinat dehidrogenase)
Kerja enzim dapat dihambat malonat yang sifat inhibisinya ialah
kompetitif. Jumlah ATP yang dihasilkan melalui proses ini ialah 2 ATP.5

12
7. Fumarat + H2O Malat (enzim fumarase)
8. Malat + NAD+ Oksaloasetat + NADH + H+ (enzim malat dehidrogenase)
Jumlah ATP yang dihasilkan melalui proses ini ialah sebesar 3 ATP.
Regulasi terutama dari siklus asam sitrat adalah konsentrasi produk.
Semakin tinggi konsentrasi produk, maka enzim untuk mensintesisnya semakin
dihambat.5
Hasil dari siklus asam sitrat adalah 24 ATP, yang terdiri dari:
3 NADH : 9 ATP
1 FADH2 : 2 ATP
1 GTP : 1 ATP
Karena ada 2 molekul asetil koA, maka jumlah energi menjadi 12 x 2 ATP =
24 ATP.
Dari ketiga proses diatas total energi yang dihasilkan dalam oksidasi satu molekul
glukosa ialah sebesar 38 ATP (glikolisis 8 ATP, oksidasi piruvat 6 ATP dan siklus
asam sitrat 24 ATP)

13
Gambar 3. Siklus Asam Sitrat2

HMP Shunt
HMP merupakan singkatan dari hexose mono phospat = pentose phospat
pathway. Proses ini merupakan jalan lain untuk oksidasi glukosa melalui
dehidrogenasi dengan NADP sebagai akseptor H+. Proses ini terjadi di sitoplasma
sel dan tidak menghasilkan ATP. HMP shunt aktif di hati, jaringan adiposa, sel
darah merah, korteks adrenal, kelenjar tiroid, kelenjar mammae yang sedang
laktasi dan kelenjar testis. Bagi sel darah merah, proses ini menyediakan glutation
untuk melindungi membran sel dari proses oksidasi oleh molekul H2O2.5
Proses ini bertujuan untuk menyediakan NADPH + H +. NADPH penting bagi
sintesis asam lemak, kolesterol, hormon steroid, asam amino dan hormon tiroid.

14
Selain itu proses ini akan menyediakan ribosa 5 phospat untuk sintesis nukleotida
(RNA DNA).
HMP Shunt merupakan proses multisiklik, karena molekul glukosa 6-P yang
digunakan dapat kembali menjadi glukosa 6-P. Proses ini memerlukan 3 molekul
glukosa 6 phospat.
Adapun enzim yang dibutuhkan dalam proses ini ialah :
Glukosa 6-P dehidrogenase yang mengubah glukosa 6-P menjadi 6-
fosfoglukonat.
6-fosfo glukonat dehidrogenase mengubah 6 fosfoglukonat menjadi ribulosa
5-Phospat.
Epimerase mengubah ribulosa 5 phospat xilulosa 5 phospat dan ribosa 5
phospat arabinosa 5 phospat.
Keto isomerase mengubah ribulosa 5 phospat menjadi ribosa 5 phospat.
Transketolase dan transadolase.

Glikogenesis
Merupakan proses pembentukan glikogen dari molekul glukosa. Fungsi dari
pembentukan glikogen ialah sebagai cadangan energi terutama di hati dan otot.
Proses glikogenesis umumnya meningkat sesaat setelah makan dan menurun pada
saat puasa/lapar.5
Proses glikogenesis terjadi di hati dan otot. Di hati fungsi utama glikogen
ialah sebagai simpanan glukosa dan akan dipakai bila sewaktu-waktu kadar
glukosa di dalam darah mengalami penurunan. Sedangkan glikogen di otot
berfungsi sebagai sumber energi untuk proses glikolisis di dalam sel otot sendiri,
bukan sebagai sumber glukosa untuk meningkatkan kadar glukosa darah.
Mengapa? Karena tidak ada enzim glukosa 6-P fosfatase yang dapat mengubah
glukosa 6-P menjadi glukosa bebas di otot. Enzim ini terdapat di hati.5
Proses glikogenesis awalnya memerlukan molekul glikogen asal yang
terbentuk dari protein. Pada asam amino tiroksin dari protein inilah akan terjadi

15
glikosilasi. Namun glukosa bebas tidak dapat langsung ditautkan pada glikogen
primer ini. Bentuk glukosa yang dapat ditautkan ialah UDP glukosa.
Proses glikogenesis yang terjadi adalah sebagai berikut:
1. Pembentukan UDP glukosa dari glukosa 1-P. Reaksi ini terjadi dengan bantuan
enzim UDP glukosa pirofosforilase. Reaksinya ialah:
Glukosa 1-P + UTP UDP Glukosa + 2Pi
2. Pembentukan unit glukosil 14 dari molekul glikogen primer yang ditambahkan
molekul UDP glukosa dengan bantuan enzim glikogen sintase.
3. Bila jumlah molekul dalam rantai lurus telah mencapai 11 molekul glukosa,
maka enzim percabangan akan memindahkan 6 molekul glukosa ke cabang
lain.

Glikogenolisis
Merupakan proses kebalikan dari glikogenesis, yaitu proses pemecahan
glikogen menjadi glukosa. Dapat terjadi di hati dan otot. Di hati proses ini akan
meningkatkan kadar glukosa darah meskipun dalam jumlah yang kecil. Sedangkan
di otot glikogenolisis terjadi pada keadaan kerja fisik seperti berolahraga.
Proses yang terjadi adalah sebagai berikut:
1. Pada rantai cabang dari glikogen, enzim fosforilase yang merupakan enzim
regulator akan mengkatalisis reaksi pemecahan ikatan glikosidik atau yang
disebut juga dengan fosforilisis (pemecahan dengan phospat). Oleh
fosforilase, molekul glukosa akan dilepas dan diikat dengan phospat pada
atom karbon nomor 1. Proses pelepasan ini akan terus berlanjut sampai tinggal
4 molekul glukosa di cabang.5
2. Glukan transferase akan memindahkan 3 dari 4 molekul glukosa yang
tersisa ke rantai lurus dan meninggalkan 1 molekul glukosa pada cabang
tersebut.

16
3. Debranching enzyme akan menghidrolisis tempat percabangan dimana tersisa
1 molekul glukosa untuk menghasilkan 1 glukosa bebas. Dengan kata lain
enzim ini meniadakan percabangan.
Karena hanya 1 molekul glukosa bebas yang dihasilkan (meskipun ada
glukosa 1-P), maka hanya sedikit terjadi kenaikan kadar glukosa darah akibat
proses ini.

Glukoneogenesis
Merupakan reaksi pembentukan karbohidrat dari senyawa non karbohidrat.
Senyawa yang dimaksud adalah asam amino glukogenik, laktat, gliserol dan
propionat. Tujuannya ialah menyediakan glukosa bagi tubuh bila dalam keadaan
lemah dan berpuasa. Proses ini terjadi di hati dan ginjal. Proses ini melibatkan
sebagian besar glikolisis EM, siklus asam sitrat dan beberapa reaksi lainnya.

e. Hormon yang berperan


Dalam proses metabolisme karbohidrat terdapat beberapa macam hormon
yang berperan, antara lain:
Growth Hormon (GH) : hormon ini akan mengurangi pemakaian glukosa
oleh sel. Glukosa akan cenderung ditimbun sehingga growth hormon bersifat
meningkatkan glikogenesis. Selain itu karena terjadi pengurangan
pemakaian glukosa oleh sel maka hormon ini memacu proses timbulnya
glukosa dari substansi non karbohidrat/glukoneogenesis.6
Hormon tiroid : seperti growth hormon, kerja hormon tiroid akan
menyebabkan peningkatan proses glikolisis, glukoneogenesis dan kecepatan
absorbsi glukosa di lumen usus halus. Selain itu hormon tiroid dapat
merangsang keluarnya hormon insulin.
Insulin : insulin merupakan hormon yang bekerja secara luas. Di hati insulin
akan merangsang kerja glukokinase sehingga dapat meningkatkan proses
glikolisis EM. Pada saat yang bersamaan insulin akan mencegah terjadinya

17
pembentukan glukosa sehingga insulin akan menekan proses
glukoneogenesis dan glikogenolisis.6
Selain itu insulin juga bekerja merangsang hormon glikogen sintase
sehingga membentuk glikogen dalam jumlah lebih banyak untuk
menurunkan kadar glukosa darah.
Di dalam jaringan adiposa, insulin akan meningkatkan HMP shunt. Hal
ini dikarenakan hasil dari proses HMP shunt, yaitu NADPH dapat digunakan
untuk sintesis lemak dari glukosa.
Glukagon : merupakan hormon yang berperan untuk meningkatkan kadar
gula darah. Hormon ini antagonis terhadap insulin. Sehingga kerja hormon
ini akan meningkatkan proses glikogenolisis dengan cara meningkatkan
kerja enzim glikogen fosforilase.6
Kortisol : ialah suatu jenis glukokortikoid yang dapat bekerja seperti insulin
dengan cara meningkatkan glikogenesis, namun pada saat yang sama
kortisol dapat menurunkan glukoneogenesis.
Epinefrin : merupakan hormon yang memiliki efek simpatomimetik.
Kerjanya di otot dengan cara menghasilkan glukosa untuk proses kerja otot.
Sehingga epinefrin dapat meningkatkan glukoneogenesis dan
glikogenolisis.6

Lemak
a. Klasifikasi Lemak
Lemak merupakan molekul yang tersusun dari karbon, hidrogen dan oksigen,
yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat-zat pelarut tertentu (zat pelarut
lemak), seperti petroleum benzene, ether. Lemak yang mempunyai titik lebur
tinggi bersifat padat pada suhu kamar yang disebut lemak atau gaji, sedangkan
yang mempunyai titik lebur rendah bersifat cair yang disebut minyak. 1Lemak
umumnya terbentuk oleh gabungan antara molekul gliserol dan asam lemak bebas.
Lemak bisa dibagi menjadi 2 jenis yaitu lemak jenuh dan tak jenuh. Lemak tidak
jenuh dapat dibagi lagi menjadi lemak dengan satu ikatan rangkap

18
(monounsaturated fatty acid), maupun lemak dengan banyak ikatan rangkap
(polyunsaturated fatty acid).
Lemak secara umum terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
Lipid sederhana : merupakan ester dari asam lemak dan gliserol. Seperti pada
lemak, minyak dan lilin.
Lipid campuran : merupakan ester asam lemak, gliserol dan tambahan gugus
lain. Bentuk lipid campuran dapat kita jumpai pada fosfolipid dan lipoprotein.
Derivat lipid : hasil dari hidrolisi lipid sederhana. Contohnya ialah asam lemak,
gliserol dan badan keton.

b. Fungsi Lemak
Lemak penghasil energi yang besar karena satu gram lemak dapat
menghasilkan sembilan kalori.
Sumber gliserida dan kolesterol yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh bayi
sampai usia tiga bulan
Memberiakn rasa kenyang karena lemak meninggalkan lambung secara
perlahan selama 3,5 jam
Pelarut vitamin A,D,E,K
Mengatur suhu tubuh, lemak dibawah kulit berfungsi menjaga suhu tubuh
sehingga panas tidak keluar dari tubuh
Pelindung, melindungi organ vital dalam tubuh, seperti jantung dan ginjal
Asam linolenat dan linoleat berfungsi dalam pembentukan sel otak
DHA merupakan komponen mayor pada membran fosfolipid dalam retian,
jaringan korteks otak, testis dan sperma
Asam oleat (omega 9) yang termasuk monounsaturated fatty acid dan
merupakan komponen mayor pada mielin (sel saraf).3

c. Sumber Lemak

19
Dalam makanan, lipid bisa ditemukan dalam minyak sayur, minyak jagung,
minyak kedelai, minyak kacang tanh dengan segala macam biji yang
menghasilkan minyak. Selain itu daging dan produk olahannya juga mengandung
kadar lemak yang cukup besar. Tidak ketinggalan produk olahan susu seperti
margarin dan mentega. Selain itu terdapat sumber dari asam lemak. Ada jenis
makanan yang lebih banyak mengandung asam lemak jenuh. Jenis makanan
tersebut ialah minyak kacang, sawit, kelapa serta sebagian besar lemak hewani dan
nabati.1Sedangkan jenis makanan yang merupakan sumber dari asam lemak tidak
jenuh adalah minyak hewan laut, jagung, kedelai, ganggang laut dan minyak ikan.

d. Metabolisme Lemak
Setelah mengalami pencernaan di usus, molekul lemak akan diabsorpsi.
Namun molekul lemak tidak dapat diabsorpsi begitu saja. Hal ini dikarenakan sifat
lemak yang hidrofobik. Sehingga harus ada molekul pembawa, yaitu khilomikron.
Khilomikron akan membawa asam lemak bersama 2 monogliserida ke dalam limfe
kemudian beredar dalam darah. Selain menggunakan khilomikron, bentuk
transportasi lemak yang lain di dalam darah ialah VLDL, HDL, LDL, IDL, dan
FFA yang terikat albumin. Jalur metabolisme lemak akan dimulai ketika asam
lemak masuk ke dalam sel.5
Metabolisme lemak di dalam tubuh meliputi metabolisme:
Asam lemak jenuh
Asam lemak jenuh dapat masuk ke dalam sel untuk mengalami oksidasi.
Di dalam sel, oksidasi asam lemak akan terjadi di dalam mitokondria. Namun
asam lemak yang masuk ke dalam mitokondria umumnya berukuran kecil.
Bila jumlah atom C pada asam lemak lebih dari 12, maka akan ada molekul
pembawa yang disebut sebagai karnitin yang akan membawa asam lemak
jenis ini masuk untuk mengalami oksidasi di dalam mitokondria. Di dalam
mitokondria, jenis oksidasi asam lemak jenuh ini ialah oksidasi beta. Oksidasi
ini merupakan oksidasi utama yang terjadi di dalam mitokondria. Senyawa
awal dari proses metabolisme ini ialah asil ko-A yang merupakan bentuk

20
aktivasi dari molekul asam lemak bebas. Pada proses oksidasi ini memerlukan
koenzim NAD dan FAD yang akan menghasilkan energi melalui rantai
pernapasan. Oksidasi asam lemak jenuh dapat meghasilkan asetil ko-A dan
propionil ko-A (bila jumlah atom C ganjil). Asetil ko-A dapat masuk ke dalam
siklus asam sitrat.5
Asam lemak tidak jenuh
Pada reaksi ini jumlah ATP yang dihasilkan lebih sedikit dibanding asam
lemak jenuh. Hal ini dikarenakan akan dipakai 2 ATP pada reaksi oksidasi
beta yang merupakan bagian dari reaksi yang menghasilkan FADH2. Produk
oksidasinya sama dengan oksidasi asam lemak jenuh, akan tetapi jumlah ATP
berbeda.
Asam lemak juga dapat disintesis dengan menggunakan jalur sintesis de novo
maupun pemanjangan gugus asam lemak. Jalus sintesis de novo merupakan
jalur ekstramitokondria yang mengubah asetil ko-A menjadi asam palmitat.
Jalur ini akan berlangsung bila ada kelebihan kalori makanan. Sumber utama
jalur ini ialah karbohidrat. Melalui proses glikolisis dan oksidasi piruvat akan
dihasilkan asetil KoA.
Awalnya asetil ko-A akan diubah ke malonil ko-A dengan bantuan asetil ko-A
karboksilase. Selanjutnya malonil ko-A akan masuk ke kompleks enzim untuk
menghasilkan asam palmitat. Kompleks enzim ini terdiri dari 7 enzim yang
akan menambah 2 atom C pada setiap kerja enzimnya.5
Benda keton
Proses ketogenesis terjadi di mitokondria dan hati. Proses ini memakai
asetil-KoA sebagai bahan baku. Pada proses ini dibutuhkan enzim tiolase,
HMG-koA sintase, HMG-koA liase dan beta 3-OH butirat .
Jenis bedan keton yang dihasilkan ialah aseton, asam asetoasetat dan
asam beta 3-OH butirat. Kedua asam ini bisa saling interkonversi.
Benda keton yang terbentuk bisa dibawa darah ke jaringan ekstrahepatik
untuk diaktifkan menjadi asetil ko-A. Sementara aseton akan keluar melalui
udara pernapasan.5

21
Ketogenesis meningkat pada peningkatan asam lemak bebas dalam darah
yang bisa terjadi pada keadaan kelaparan, DM tidak terkontrol, diet tinggi
lemak dan hormon yang meningkatkan lipolisis. Akibat peningkatan
ketogenesis dapat menyebabkan ketosis dan asidosis metabolik.
Lipoprotein
Lemak dalam darah ditranspor dalam bentuk lipoprotein. Lipoprotein
didalam darah dapat dipisahkan dengan cara ultrasentrifugasi dan
elektroforesa. Bila dipisahkan lipoprotein akan tersusun dari yang memiliki
berat molekul terkecil (lapisan atas) hingga berat molekul terbesar (lapisan
bawah). Dengan cara ultrasentrifugasi didapat susunan dari atas ke bawah
ialah khilomikron, VLDL, LDL dan HDL.
Khilomikron disintesis dalam sel usus dengan menggunakan protein apo-
B48 dalam ribosom dan retikulum endoplasma kasar serta sintesis lipid di
retikulum endoplasma halus. Setelah itu terjadi penggabungan antara
komponen lipid dan protein di retikulum endoplasma halus. Kemudian terjadi
sintesis apo-AI dan apo-AII membentuk khilomikron yang belum sempurna.
Tambahan apo-C dan apo-E akan menyempurnakan khilomikron. Pada badan
golgi dapat terjadi penambahan karbohidrat pada lipoprotein ini.5
VLDL disintesis bagian proteinnya menggunakan apo-B100 di ribosom
dan retikulum endoplasma kasar sedangkan lipid disintesis di retikulum
endoplasma halus. Dalam retikulum endoplasma halus juga akan bergabung
membentuk VLDL nascent seperti khilomikron. Kemudian akan mendapat
penambahan apo-E dan apo-C serta karbohidrat.
HDL disintesis dengan menggunakan apo A1. HDL awalnya berbentuk
diskoid hingga menjadi sferis yang merupakan HDL sempurna. Dalam HDL
terdapat banyak fosfolipid.

22
Gambar 3. Metabolik khilomikron

Gambar 4. Metabolik VLDL dan proses produksi LDL

e. Hormon yang berperan


Pada proses metabolisme lemak, hormon yang berperan adalah:
Growth Hormon: menyebabkan pelepasan asam lemak dari jaringan
adiposa. Hal ini menyebabkan konsentrasi asam lemak tubuh meningkat.
Selain itu GH meningkatkan perubahan asam lemak menjadi asetil koA

23
yang banyak dipakai untuk pembentukan energi dibanding karbohidrat
dan protein.6
Kortisol : meningkatkan lipolisis jaringan adiposa sehingga kadar asam
lemak dalam darah naik. Asam lemak kemudian dapat digunakan sebagai
bahan bakar untuk menghasilkan energi sehingga glukosa bisa dihemat
untuk otak.
Hormon tiroid : meningkatkan metabolisme lemak sehingga lipolisis
jaringan adiposa terjadi yang menyebabkan peningkatan kadar asam
lemak bebas dalam plasma darah.
Insulin : meningkatkan aktivitas lipogenesis. Defisiensi insulin dapat
menyebabkan penumpukan asam lemak bebas yang dapat membentuk
benda keton sehingga menyebabkan ketoasidosis.6
Glukagon : meningkatkan lipolisis sehingga meningkatkan produksi
keton di hati.

Kolesterol

Fungsi kolesterol untuk menghasilkan hormon steroid dan asam empedu,


komponen membran sel dan lipoprotein. Lipoprotein mengangkut kolesterol bebas
dalam sirkulasi darah. Sintesis kolesterol terjadi di sitosol dan retikulum endoplasma,
senyawa awalnya asetil koA, dan memerlukan ATP, NADPH, Mg++, Mn++. Enzim
regulatornya HMG-koA reduktase. Sintesis kolesterol ini juga dipengaruhi oleh
puasa, asam empedu, kolesterol, mevalonat (bahan awal pembentukan kolesterol),
obat (golongan statin) dan hormon. Jalur untuk pembentukan kolesterol berlangsung
dalam 3 fase. Pada fase pertama, unit-unit asetil ko-A berkondensasi membentuk
mevalonat. Pada fase kedua, mevalonat diubah menjadi unit-unit isopren 5-karbon,
yang mengalami fosforilasi dan berkondensasi membentuk senyawa 30-karbon, yaitu
skualen. Pada fase ketiga, skualen mengalami siklisasi membentuk lanosterol, yang
memiliki cincin-cincin inti steroid. Lanosterol mengalami modifikasi melalui
serangkaian reaksi untuk membentuk kolesterol.

24
Pada fase awal pembentukan kolesterol, dua molekul asetil koA sitosol
berkondensasi membentuk asetoasetil KoA. Molekul asetil KoA lainnya berikatan
dengan asetoasetil KoA membentuk HMG-KoA. Reaksi pada biosintesis kolesterol
berikutnya dikatalisis oleh HMG-KoA reduktase. Enzim ini mengubah HMG-KoA
menjadi mevalonat, dengan menggunakan ekuivalen pereduksi yang disediakan oleh
NADPH, dan terletak di retikulum endoplasma dengan tempat aktifnya menonjol ke
dalam sitosol. Walaupun enzim lain juga diatur, reduktase adalah enzim penentu
kecepatan utama dan sangat diatur bagi jalur biosintesis ini.4

Gambar 5. Sintesis Kolesterol

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Remaja usia 17 tahun bertubuh gemuk dengan kolesterol dan gula darah
tinggi, karena asupan gizi yang tidak seimbang. Karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral serta komponen lainnya merupakan zat yang sangat penting bagi
kelangsungan pertumbuhan manusia. Diperlukan diet yang seimbang antara
komponen gizi seperti yang disarankan dalam 4 sehat 5 sempurna agar seseorang
dapat menjaga kesehatannya.

25
Daftar Pustaka
1. Sediaoetama AD. Ilmu gizi. Jakarta: Dian rakyat; 2008.h.17-40, 91-5
2. Suhardjo, Kusharto CM. Prinsip-prinsip ilmu gizi. Yogyakarta: Kanisius;
1992.h.23-7
3. Nirmala D. Nutrition and food. Jakarta: Buku kompas; 2010.h.41-3
4. Marks DB, Marks AD, Smith CM. Biokimia kedokteran dasar. Jakarta: EGC;
2000.h.517-9
5. Murray RK, Granner DK, Rodwall VW. Biokimia harper. Edisi ke-27. Jakarta:
EGC; 2009.h.158-207
6. Ganong WF. Buku ajar fisiologikedokteran. Edisi ke-20. Jakarta:
PenerbitBukuKedokteran EGC; 2003.h.276-88

26

Anda mungkin juga menyukai