Anda di halaman 1dari 72

Pengeboran & Penggalian

Eksplorasi
Pemboran (Drilling) Eksplorasi - 1
Dalam melakukan perencanaan
pemboran, hal-hal yang perlu
diperhatikan dan direncanakan
dengan baik adalah:
kondisi geologi dan topografi,
tipe pemboran yang akan
digunakan,
spasi pemboran,
waktu pemboran, dan
pelaksana (kontraktor) pemboran.
Selain itu aspek logistik juga harus dipikirkan dengan
cermat, antara lain:
juru bor,
peralatan dan onderdil yang dibutuhkan,
alat transportasi,
konstruksi peralatan pemboran, dll.
Pemboran (Drilling) Eksplorasi - 2

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan alat


pemboran:
tujuan (open hole coring),
topografi dan geografi (keadaan medan, sumber air),
litologi dan struktur geologi (kedalaman pemboran, pemilihan mata
bor),
biaya dan waktu yang tersedia, serta
peralatan dan keterampilan.

Hasil yang diharapkan dari pemboran eksplorasi, antara lain:


identifikasi struktur geologi,
sifat fisik batuan samping dan badan bijih,
mineralogi batuan samping dan badan bijih,
geometri endapan,
sampling, dll.
Perencanaan Pemboran
Metode pemboran yang digunakan bergantung kepada asumsi letak dan
ketebalan target yang akan dibor berdasarkan pada informasi/data
permukaan yang diperoleh.
Pembuatan lubang bor secara vertikal untuk kondisi dimana zona
mineralisasi diperkirakan pada kedalaman yang dangkal atau pada
endapan disseminated.

S
DDH 02
N
40
Overburden
(tanah penutup) Anomali
Kondisi lubang bor yang
cenderung miring atau curam
Weathered zone digunakan untuk target
(zona pelapukan) 50
endapan yang mempunyai
"Fresh" bedrock kemiringan yang besar, agar
(batuan dasar segar)
dapat menembus zona
mineralisasi pada sudut 900
i
as
lis

EOH
ra

(relatif tegak lurus).


ine
m
na
Zo
Pola Pemboran

Pemboran dilakukan untuk:


menentukan batas (outline) dari beberapa endapan, dan
kemenerusan dari endapan tersebut yang berfungsi untuk
perhitungan cadangan.
Spasi antar lubang bor bergantung pada tipe mineralisasi
dan kemenerusannya.
Contoh kasus seperti endapan urat - tipe spasi untuk
endapan urat adalah 2550 m sedangkan untuk endapan
stratiform spasinya antara 100 m sampai beberapa ratus
meter.
Penentuan pola pemboran secara normal dilakukan
dengan grid yang teratur pada suatu zona mineralisasi.
Berikut adalah gambar Lay out pemboran berdasarkan anomali permukaan
(Annels, 1991)

N
Anomali

4 1 2 5

6 3 7
Drill lines

8 9 Titik bor
tambahan
(In fill drilling)

Titik bor ke-1 dan ke-2 ditujukan untuk memastikan (membuktikan)


adanya zona mineralisasi (secara vertikal) pada pusat anomali.
Pemboran pada titik bor ke-3 bersifat memastikan kemenerusan zona
mineralisasi tersebut (ke arah kemiringan).
Titik bor ke-4 dan ke-5 merupakan titik bor yang ditujukan untuk
melihat kemenerusan zona mineralisasi ke arah jurus dari hasil
pemboran pada titik ke-1 dan ke-2.
Begitu juga dengan titik bor ke-6 dan ke-7, ditujukan untuk
mengetahui kemenerusan searah jurus hasil pemboran pada titik bor
ke-3.
Dilanjutkan dengan titik bor ke-8 dan ke-9, yang ditujukan untuk
mengetahui kemenerusan titik bor sebelumnya, dan seterusnya
dengan pola yang sama sampai diperkirakan zona mineralisasi telah
tercakup secara keseluruhan.
Pemboran yang dilakukan
merupakan kombinasi
antara bor tegak dan
pemboran miring.
Sketsa suatu hasil pemboran
dalam penentuan badan
bijih suatu endapan (Evans,
1995)
Keputusan Pemboran Diakhiri

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengambil


keputusan adalah :
Tidak adanya mineralisasi yang dijumpai.
Mineralisasinya dapat dilokalisasi tetapi tidak ekonomis
atau terlalu dalam.
Pemboran yang dilakukan menghasilkan beberapa zona
mineralisasi yang ekonomis tetapi penyebaran kadarnya
terbatas atau perhitungan cadangan menunjukkan bahwa
endapan tersebut terlalu kecil dibanding yang diinginkan.
Tubuh kadar yang ekonomis sudah diketahui pasti.
Biaya pemboran sudah habis.
SECARA KESELURUHAN PEMBORAN BERTUJUAN UNTUK :

Eksplorasi mineral dan batubara

Kontrol pertambangan

Memperoleh data geologi

Keperluan perhitungan cadangan

Penirisan tambang

Ventilasi tambang

Geoteknik

Eksplorasi dan produksi minyak

Eksplorasi dan produksi gas

Peledakan

Pembuatan lubang pipa air, kabel listrik, kabel telepon dan lain-lain
Komponen atau peralatan pemboran:

1. Mesin bor

2. Pompa atau kompresor

3. Stang bor (drill rod)

4. Casing

5. Core barrel

6. Mata bor (bit)

7. Perlengkapan lainnya
Hal penting dalam pemilihan mesin
bor :

a. Tipe / model mesin bor


b. Kemampuan rotasi/ tumbuk per satuan waktu
c. Diameter lubang
d. Hoisting capasity
e. Sliding stroke
f. Dimensi (panjang x lebar x tinggi)
g. Berat mesin bor
h. Power unit
i. dll
Gambar:
Skema Perlengkapan Pemboran
Mesin Bor Putar

Jenis mesin bor yang berguna untuk memcahkan batuan menjadi


kepingan. Kecil dengan mengandalkan putaran mesin dan
beban rangkaian stang bor.

Komponen utama dari jenis mesin bor putar adalah :


Swivel
Kelly bar
Stang bor
Stabilizer (jika diperlukan)
Stang pemberat (drill collar)
Mata bor
Gambar Mesin Bor Putar Australia Gambar Mesin Bor Hidrolik/ Putar
Mesin bor tumbuk
Mesin Bor Tumbuk atau Cable Tool / Spudder rig dioperasikan dengan cara
Mengangkat dan menjatuhkan alat bor yang berat secara berulang-ulang ke
Dalam lubang bor

Faktor-faktor yang mempengaruhi kec. Laju pemboran dlm


pemboran tumbuk diantaranya :
1. Kekarasan lapisan batuan
2. Diameter kedalaman lubang bor
3. Jenis mata bor
4. Beban pada alat bor (tool string)
5. Kecepatan dan jarak tumbuk (stroke)
Gambar
Skema Mesin Bor Tumbuk
Kelebihan dan Kekurangan Mesin Bor Tumbuk

Kelebihannya:

1. Ekonomis
2. Menghasilkan contoh pemboran (slurry) yang lebih
baik
3. Lebih mempermudah pengenalan lokasi akifer
4. Tanpa sistem sirkulasi
5. Kemungkinan kontaminasi karena pemboran relatif
lebih kecil
Kelebihan dan Kekurangan Mesin Bor Tumbuk

Kekurangannya:

1. Kecepatan laju pemboran rendah


2. Tidak memiliki sarana pengontrol jika dijumpai
keadaan artesis positif
3. Tidak memiliki sarana pengontrol kestabilan lereng
4. Sering terjadi sling putus
5. Terbatasnya personil yg berpengalaman
6. Pada formasi yg mengalami swelling clay akan
menghadapi banyak hambatan.
7. Tidak bisa untuk mendapatkan core
Mesin Bor Putar Hidrolic (Hidraulic Rotary)

Cara kerja mesin ini adalah mengkombinasikan tekanan hidrolik,


stang bor dan putaran mata bor di atas formasi batuan.

Macam-macam mesin bor hidrolik


1. Top Drive
2. Spindle
Pompa / Kompresor

Hal Penting pada Pompa adalah :


a) Tipe Acting Piston
b) Diameter Piston
c) Discharge Capasity (Volume Pressur)
d) Working pressure
e) Power
f) Dimensi
g) Berat

Hal Penting pada Kompresor adalah:


a) Tekanan udara yg dihasilkan
b) Volume udara yg dihasilkan per satuan waktu
Gambar
Skema Pompa Lumpur (Muda Pump)
Gambar :
Kompressor 1600 CFM
Stang Bor

Fungsi Stang Bor :


1. Menstransmisikan putaran, tekanan, dan tumbukan
2. Jalan keluar masuknya fluida bor

Rangkaian Stang Bor pada Mesin Bor Tumbuk


1. Mata bor pahat
2. Drill stem :
3. Drilling jars
4. Swivel socket
Pipa Casing (Casing Tubes)

Fungsinya adalah menjaga lubang bor dari colaps (keruntuhan) dan


peralatan pemboran lain dari gangguan

Ada 2 tipe untuk menghubungkan pipa casing

1. Tipe Flush Join


2. Tipe Flush Coupled
Casing Swivel :
Untuk menghubungkan
antara pipa casing dan
stang bor
Casing Head :
dipasang pd bagian atas
casing untuk melindungi
dari casing bagian
atas
Casing Shoe :
Melindungi casing
bagian bawah dari
kerusakan.
Casing Cutter :
Gunanya untuk
memotong casing pada
titik yang kita inginkan
Casing Band :
gunanya untuk menjepit
pipa casing selama
operasi pengangkatan dan
penurunan.
Corre Barel

Salah satu cara untuk memperoleh sampel inti yang baik


yaitu dengan memperhatikan kelayakan corre barrel yang
digunakan.

Fungsi Correl Barel :


1. Membungkus sampel inti
2. Memotong sampel inti
3. Mengangkat sampel inti
4. Menarik kembali sampel inti dari lubang bor
Tipe Core Barrel :
1. Single tube Core Barrel
tipe ini sangat efektif digunakan pada tipe formasi yang
terkonsolidasi dan keras.
2. Double-tube Core-barrel

Tipe ini mempunyai ciri khas, yaitu :

a) Terdiri dari 2
tabung, sehingga
core yang diperoleh
dalam tabung
mendapat pengaruh
yang kecil oleh
putaran bit
b) Fluida bor melewati
ruang antara 2
tabung
c) Core tertahan
dalam core-lifter
3. Triple-tube Core-
barrel

Tipe ini digunakan


untuk formasi lepas
dan lunak dsan
dapat ditambahkan
saat menembus
formasi yang keras
Komponen-komponen pada Core barel dan fungsinya
1. Tube Core barrel ( tabung core barel )
Fungsinya untuk mengangkat sample core
Type Single-tube core barrel
fungsinya sebagai tempat penampungan core (inti bor) dan untuk melewatkan fluida bor
Type double-tube core barrel
fungsinya sebagai tempat penampungan core, sedangkan fluida bor dialirkan pd ruang
diantara tabung pertama dan tabung kedua
Type triple-tube core barrel
fungsinya membawa core lifter dan sebagai tempat penampungan core

2. Core-Tube Coupling
Fungsinya untuk menghubungkan tabung core dengan stang bor
3. Prolong Coupling
Fungsinya untuk menghubungkan 2 buah single core tube
4. Core shell Complete
Fungsinya untuk mendorong core pada lubang bor dan mengeluarkannya.
5. Crown Coupling
Fungsinya untuk mencegah core tube dari keausan
6. Closed Sludge Barrel
Fungsinya untuk menangkap dan mengumpulkan slime ketika pengeboran dilakukan pd
formasi halus
7. Sludge Barrel
Fungsinya untuk mengumpulkan hancuran-hancuran untuk memperlancar proses
pemboran.
Mata Bor (Bit)

Faktor-faktor penting dalam pemilihan BIT :


1. Ukuran dan bentuk mata bor
2. Ukuran gigi mata bor
3. Berat mata bor
4. Kekerasan matriks
5. Konfigurasi pelulusan air
Jenis-Jenis Mata Bor

1. Mata Bor Rotasi


a)Mata Bor Pisau (Blade Bit)
b)Air Coring Bits
c)Roller Bits

2. Mata Bor Tumbuk


a)Chisel Bit
b)Cross Bit
c)Button Bit

3. Mata Bor Auger


a)Tipe Auger
b)Tipe Kelly
Jenis-Jenis Mata Bor

4. Mata Bor pada pengeboran kabel (cable drill bits)


a)Mata Bor Chisel
b)Mata Bor Tabung

5. Mata Bor Intan


a)Impregnated Bits
b)Surface Set Bits
c)Mata Bor Formasi Lunak
Lumpur Bor (1)

Fungsi Lumpur Bor :

Mengangkat cutting ke permukaan


Mengontrol tekanan di bawah permukaan
Pelicin dan pendingin stang bor dan mata bor
Pembersih dasar sumur
Membantu evaluasi formasi (akifer)
Membantu perlindungan produktifitas akifer
Lumpur Bor (2)

Hal-hal yang berperan dalam pemboran:

Mud weight
Solid content and type solids
Mud viscosity, laminar and turbulent
Water-loss and also spurt loss
Liquid phase, water oil
Lumpur Bor (3)

Pengamatan & antisipasi agar lumpur tetap dlm


kondisi yg dibutuhkan:

Derajat keterpompaan lumpur


Kandungan solid yang rendah
Kondisi thixotropi yang optimum
Kondisi dinding pemboran yang mantap
Kontrol efektif atas pH
Lumpur Bor (4)

Persyaratan lumpur pemboran:

Sodium bentonite adalah suatu lempung yang


biasanya digunakan sebagai lumpur pemboran
setelah dicampur dengan air, campuran air akan
menaikkan viskositas dari cairan tersebut.
Lumpur Bor (5)

Syarat Kimia Lumpur Pemboran

1. PH Konsentarsi Hidrogen
Parameter untukmengekspresikan konsentrasi ion hidrogen
dikenal dengan pH, pH didefinisikan dengan logaritma dari
konsentrasi ion hidrogen (H+), yaitu: pH = - log 10 (H+)
Yang perlu diperhatikan dalam pemboran dengan lumpur
bor adalah:
Pompa lumpur yang cukup kuat yang menjamin dapat
memompa lumpur yang efisien dan stabil.
Lumpur dengan kandungan solid yang rendah
Kondisi thixotropi yang optimum
Kondisi dinding pemboran yang mantap
Kontrol efektif atas pH
Lumpur Bor (6)

Syarat Kimia Lumpur Pemboran

2. Viskositas Lumpur
Adalah derajat ketahanan fluida tersebut untuk
mengalir.

3. Gel Strength
Merupakan fungsi dari gaya antar partikel dan
didefinisikan sebagai ketahanan untuk menyebar
Bahan Tambahan dan
Pemantauan Lumpur Bor

1. Pengencer - tujuannya adalah untuk


menurunkan viskositas dan gel strength
pada lumpur bor dengan mengurangi gaya-
gaya antar partikel.
2.Mengontrol pH
3.Berat lumpur bor
4.Kehilangan sirkulasi dan ledakan
Tipe-Tipe Lumpur Pemboran
Secara umum jenis atau tipe-tipe lumpur bor adalah :
1. Inhibited Mud
adalah suatu fluida lumpur yg didesain untuk menghasilkan suatu
filtrat minimum sehingga dpt mencegah hidrasi yg terjadi bila fluida
lumpur bersentuhan dengan formasi.
fungsinya adalah
Mengurangi runtuhnya dinding lubang (sloughing)
Mencegah pengembangan formasi
2. Lumpur Kapur (Lime Mud)
adalah suatu tipe yg khusus dari inhibited mud yg mempunyai
kemampuan khusus untuk menahan sejumah invasi ion Ca2+
3. Lumpur Air Asin Standar
adalah suatu jenis inhibitive mud yang mempunyai konsentrasi NaCl
melebihi 1 % berdasarkan berat.
4. Lumpur Minyak (soluble oil mud)
Pelaksanaan Pemboran

Klasifikasi Pemboran berdasarkan :


A. Mekanisme Pemboran
1. Pemboran tumbuk (Percussive drilling)
2. Pemboran putar (Rotary drilling)
3. Pemboran putar-hidrolik (Hidrolic rotary)

B. Berdasarkan arah aliran/sirkulasi fluida bor


1. Pemboran sirkulasi langsung (direct circukation)
2. Pemboran sirkulasi terbalik (reverse circulation)

C. Berdasarkan fluida bor


1. Pemboran dengan menggunakan cairan / lumpur (mud flush)
2. Pemboran dengan menggunakan udara (air flush)
Tahapan Pemboran
Tahapan dalam kegiatan pemboran, diantaranya adalah:
1. Persiapan pemboran
Pembuatan bak pengendap, bak penampung serta saluran
sirkulasinya.
Pengesetan mesin dan pompa
Pemasangan balok landasaan mesin, papan untuk saluran sirkulasi
dan lantai dasar mesin
Pendirian menara
2. Pemboran sampai kedalaman tertentu (yang dibutuhkan) dengan
diameter yang ditentukan. Tahapan ini dapat untuk pemboran
coring dan pemboran non coring
Core yang didapat disimpan dalam core box (untuk pemboran inti)
Cutting disimpan dalam kantong sampel yang selanjutnya untuk
dianalisa (pemboran air). Pengamatan cutting sebaiknya langsung
dilaksanakan.
Tahapan Pemboran Air
Tahapan dalam pemboran air diantaranya adalah :
1. Pemboran awal (pilot hole)
Tujuannya adalah : untuk mengetahui litologi secara rinci.

2. Pembesaran lubang bor (reaming)


Tujuannya adalah untuk mendapatkan kemudahan-kemudahan dalam hal
Peletakan pipa dan saringan (konstruksi)
Peletakan pipa pengantar saat pengisian gravel dan grouting ctement
Peletakan pipa piezometer (kalau ada)
Peletakan pipa pelindung sementara (temporay casing)

3. Konstruksi sumur
tujuannya adalah untuk
Menyekat air yang tidak dikehendaki (agar air permukaan tidak masuk
ke dalam sumur)
Mengangkat pipa konstruksi dengan dinding lubang bor agar kondisi pipa
konstruksi kokoh dan tidak meluncur turun.
4. Pembersihan sumur (development)
dilakukan dengan melalui bebrapa tahapan, seperti :
1. Pengocokan mekanis (surging)
Tujuannya adalah :
Mengelurkan kotoran yg ada di dalam sumur (saat ditekan)
Menghisap air dari akifer ke dalam sumur sehingga kondisi lumpur yg
kental menjadi encer (saat ditarik) dan kotoran-kotoran yg
menempel dalam saringan terbawa ke dalam smur.
Membantu proses pemadatan dan gradasi gravel (saat ditarik)

2. Penyemprotan air bertekanan tinggi (water jetting)


tujuannya adalah :
Membantu proses gradasi dan gravel, sehingga gravel dapat tersebar
merata dan semakin padat.
Memperbesar dan membuka lubang saringan yang masih tersumbat.
Membersihkan kotoran yg masih trsisa didalam smur
3. Pengurasan sumur (Over pumping)
tujuannya adalah :
Membersihkan kotoran yg tersisa dalam sumur.
Menentukan debitn pompa pd saat uji pemompaan
Memperkirakan letak pompa yg aman pd saat uji pemompaan
5. Pengujian sumur (pumping test)
uji pemompaan yg biasa dilakukan pd sumur bor adalah :

1. Uji pemompaan bertahap (step drawn down test)


dilakukan untuk menentukan nilai karakteristik sumur.
pelaksanaannya adalah memompa air dengan debit terkecil sampai
penurunannya konstan, kemudian dilanjutkan dengan debit berikut
yg lebih besar sampai penurunannya konstant, demikian seterusnya
sampai debit terbesar dan penurunannya konstan.

2. Uji pemompaan menerus (long term test)


Tujuannya adalah untuk menentukan karaktristik akifer.
hal-hal yg perlu diperhatikan adalah sama dengan uji pemompaan
bertahap, yang berbeda hanya debit pemompaan. Pada uji
pemompaan menerus debit yg digunakan konstan dan waktu
pengamatan umumnya jauh lebih lama dari pengamatan umumnya
jauh lebih lama dari pengamatan uji pemompaan bertahap.
Geophysical Well Loging (1)

Proses wellm loging adalah pengumpulan informasi sebanyak-banyaknya


secara berkesinambungan di sumur-sumur eksplorasi, agar diperoleh suatu
pengendalian yg lebih baik dari susunan geologi yg kemudian dpt
dikolerasikan dgn sumur-sumur lainnya untuk pengembangan suatu
maksud eksplorasi yg diinginkan.

Log adalah suatu grafik kedalaman (kadang-kadang waktu), dari satu set
kurva yg menunjukkan parameter yg diukur secara berkesinambungan di
dalam sebuah sumur.
Geophysical Well Loging (2)

Beberapa metode loging yg dapat dilakukan ,


diantaranya adalah;
1. Metode temperatur
2. Metode magnit dan elektrik
3. Metode radiasi nuklir
4. Metode akustik dan metode grafimetri.

Contoh pengaturan geofisika lubang bor adalah:


1. Spontaneos Potential (SP)
2. Log Tahanan Jenis (Resistivity)
3. Log Sinar Gamma dan log gamma-gamma (Density Log)
4. Log Kaliper (Caliper Log)
Pemboran Kering

Pemboran kering adalah pemboran yang dilaksanakan tanpa


menggunakan fluida bor dalam pelaksanaan pemboran, sehingga
pemboran tidak memerlukan pompa atau kompresor.

Alat bor yang dipakai untuk tujuan ini adalah :

1. Pemboran dengan Auger


Auger dengan Ulir menerus ( continous flight auger )alat ini
dipergunakan untuk :
Percontoan Geokimia
Pemboran dang engambilan conto penelitian lingkungan
Penyelidikan mineral alluvial
Sebagai lubang elektrode penyelidikan geofisika
Pemboran Kering

Kelebihan alat ini adalah :


Biaya peralatan murah
Biaya operasi pemboran murah
Penetrasi cepat pada formasi yang cocok.
Sample tidak tercemar oleh aliran fluida

Kekurangan alat ini adalah :


Laju penetrasinya lambat pada formasi yang kasar dan cukup
keras
Sulit dilaksanakan pada formasi yang bertekanan atau pasir
yang berat
Auger berlubang tengah (hollow auger )
Auger berulir pendek dan bercakar ( short flight and plate auger ) fungsi
alat ini adalah :
Pembuatan lubang untuk penyelidikan pondasi bangunan
Pengambilan conto mineral
Lubang untuk berbagai keperluan

Kelebihan alat ini adalah :


Menghasilkan lubang yang bersih dan kering
Diameter pemboran besar.
Kekurangan :
Bila ada air dalam lubang bor, cutting sulit diambil.

Auger Bakul (Bucket Auger)

Kelebihan alat ini adalah :


Lubang bor lebih besar
Tidak memerlukan casing
Dapat mengebor di bawah air pada lubang yang terisi mud
Dengan tenaga mesin mampu menembus formai yang lebih keras.
Kekurangan :
Kapasitas kedalaman pemboran terbatas.
Bor Bangka

Digunakan pada eksplorasi endapan alluvial

Kelebihan dari alat ini adalah :


Mobilisasi lincah
Biaya operasi murah
Dapat digunakan untuk mengambil sample yang berada di bawah
permukaan air

Kekurangan dari alat ini adalah :


Kedalaman pemboran terbatas pada kedalaman sekitar 30 m
Hanya digunakan untuk endapan alluvial atau formasi lunak
Organisasi Divisi Pemboran

Bentuk organisasi dalam kegiatan pemboran umunya

Pimpinan Puncak Teknik Pemboran (chief drilling engineer)


Teknik mesin
Inspektur teknik pemboran
Administrasi
Keuangan
Kepala teknik pemboran
Juru bor
Staf pelaksana
Struktur organisasi divisi pemboran
Kendala Teknis dan non-Teknis Pada
Operasi Pemboran

Hambatan dalam pengeboran ini dapat dikelompokan


sebagai berikut:

Tidak sempurnanya inti yang diperoleh (khusus pada


pengeboran inti)
Caving shale problem
Hilangnya lumpur pengeboran (lost circulation/water lost)
Pipa terjepit
Semburan liar (blow out)
Kendala Non-Teknis

Lokasi Base Camp ( Tempat tinggal sementara bagi crew bor )

Letak titik pemboran harus terletak pada lokasi/ daerah yang

bebas dari masalah kepemilikan

Proses kegiatan pemboran harus diusahakan tidak mengganggu

kondisi lingkungan setempat

Kondisi kesehatan crew bor.


Analisa Biaya Pemboran (1)

Beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah biaya dalam


pekerjaan pemboran diantaranya adalah :

Personil
Teknik pengeboran yang digunakan
Peralatan yang dipakai
Lokasi dan kondisi daerah
Analisa Biaya Pemboran (2)

Beberapa faktor yang mempengaruhi biaya dalam


pekerjaan pemboran diantaranya adalah :

Variable factor (faktor yang bisa dirubah)


Kemampuan mesin
Kemampuan personil
Sifat lumpur bor
Jenis mata bor

Fixed Factor ( faktor yang tidak dapat dirubah )


Kekrasan Batuan
Type tekanan pada pori formasi
Pengontrolan Biaya Pemboran

Beberapa pengontrolan yang dapat dilakukan, diantaranya


adalah :
Perencanaan yang terbaik terdiri atas :
Penganalisian sasaran pemboran dan merumuskan hal-hal
yang harus dikerjakan untuk mencapai sasaran.
Memutuskan siapa yang akan dipilih untuk mengerjakan tugas
dan menginstruksikan bagaimana dan kapan tugas itu mesti
dikerjakan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai