I. IDENTIFIKASI MASALAH
Mendapatkan Air Susu Ibu atau ASI adalah proses pemenuhan hak pertama yang harus
diterima oleh anak ketika baru lahir dan sebelum mendapatkan hak yang lain. Namun pada
kenyataannya hak dasar anak ini banyak yang belum terpenuhi. Penyebabnya bermacam-macam,
misalnya karena ASI belum atau tidak keluar, kondisi ibu yang belum memungkinkan menyusui
satu jam pasca melahirkan maka bayi diberi susu formula. Alasan tersebut sering digunakan
untuk tidak memberikan ASI pada saat bayi baru lahir, sehingga mengakibatkan bayi tidak
terpenuhi haknya. Hal ini banyak terjadi pada bayi dimanapun, tidak terkecuali di Temon
Kulonprogo.
Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu faktor untuk mengukur kualitas
kesehatan.Sampai saat ini, tingginya angka kematian bayi masih merupakan prioritas dibidang
kesehatan. Salah satu penyebab kematian bayi adalah penyakit diare yang ditimbulkan dari
pemberian susu formula secara dini. Pemberian susu formula secara dini masih terjadi di daerah
Temon,Kulonprogo. Keadaan sosial masyarakat temon Kulonprogo masih tergolong rendah. Hal
ini dapat dilihat dari pola pemenuhan pemberian ASI ekslusif yang kurang. Mereka lebih
memilih memberikan susu formula pada bayi karena susu susu formula dinilai lebih praktis dan
efektif. Selain keadaan sosial yang kurang, keadaan ekonomi masyarakat sekitar juga masih
tergolong rendah. Sebagian besar mata pencaharian masyarakat sebagai petani dan pedagang
yang mempunyai penghasilan rata-rata perbulan di batas UMR. Masyarakat sekitar mempunyai
kepercayaan bahwa dengan menyusui secara ekslusif (6 bulan) dan menyebabkan payudaranya
kendor sehingga kecantikannya berkurang. Hal tersebut semakin memperkuat bahwa masih
banyak masyarakat yang tidak menyadari pentingnya ASI bagi bayi. Sehingga mereka cenderung
tidak memberikan ASI secara ekslusif. Daerah Temon kulonprogo merupakan daerah
pegunungan yang jauh dari pusat kota. Pusat pelayanan kesehatan didaerah tersebut masih
jarang. Karena pusat pelayanan kesehatan tersebut terletak di pusat kota yang jauh dari
jangkauan penduduk.
Dinas Kesehatan Provinsi DIY melaporkan bahwa bayi yang diberi ASI eksklusif
perkabupaten atau kota tahun 2004 yaitu Gunung Kidul 40,52%, kota Yogyakarta 31,46%,
Sleman 30,03%, Kulonprogo 21,56%, dan Bantul 21,62% (Dinkes DIY, 2005). Menurut uraian
diatas bahwa cakupan ibu yang memberikan ASI eksklusif di Kabupaten Kulonprogo terendah di
Daerah Istimewa Yogyakarta.
II. PENGANTAR
Bidang Studi : Kebidanan Komunitas
Topik : ASI Eksklusif
Sub Topik : Pentingnya ASI Eksklusif untuk bayi
Sasaran : Ibu menyusui
Hari/Tanggal : 18 Mei 2012
Jam : 08.20-09.00 WIB
Waktu : 40 menit
Tempat : di halaman rumah Dukuh I Temon, Kulon Progo
2. Menjelaskan tujuan
umum dan khusu
penyuluhan
3. Menyebutkan
materi/pokok bahasan
yang akan disampaikan
2. 20 menit Pelaksanaan Kegiatan Ceramah
Penyuluhan: Mendengar,
Menjelaskan materi penyuluhan melihat dan
secara berurutan dan teratur. memperhatikan
Materi :
1. Pengertian ASI Eksklusif
2. Keuntungan air susu ibu untuk
ibu
3. Keuntungan air susu ibu untuk
bayi
4. Teknik menyusui yang benar
5. Cara pemberian dan
penyimpanan ASI untuk ibu yang
bekerja
6. Masalah dalam menyusui dan
penanganannya
Pemberi Penyuluhan
( Bidan)
Mengetahui,
Pembimbing PKL
d. Menyendawakan bayi
Setelah hisapan bayi dilepaskan, sendawakan bayi sebelum menyusukan dengan payudara yang
lain, dengan cara :
Sandarkan bayi dipundak ibu tepuklah punggungnya dengan pelan sampai keluar sendawa
Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu, sambil digosok punggungnya.
Kartika, 2008. Sehat Setelah Melahirkan. Cetakan ke-1. Yogyakarta: Kawan Kita.
http: //depkes.go.id
http://d34info.wordpress.com/2010/04/29/asi-eksklusif/