Anda di halaman 1dari 12

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH


YOGYAKARTA
2012

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


ASI EKSKLUSIF

I. IDENTIFIKASI MASALAH
Mendapatkan Air Susu Ibu atau ASI adalah proses pemenuhan hak pertama yang harus
diterima oleh anak ketika baru lahir dan sebelum mendapatkan hak yang lain. Namun pada
kenyataannya hak dasar anak ini banyak yang belum terpenuhi. Penyebabnya bermacam-macam,
misalnya karena ASI belum atau tidak keluar, kondisi ibu yang belum memungkinkan menyusui
satu jam pasca melahirkan maka bayi diberi susu formula. Alasan tersebut sering digunakan
untuk tidak memberikan ASI pada saat bayi baru lahir, sehingga mengakibatkan bayi tidak
terpenuhi haknya. Hal ini banyak terjadi pada bayi dimanapun, tidak terkecuali di Temon
Kulonprogo.
Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu faktor untuk mengukur kualitas
kesehatan.Sampai saat ini, tingginya angka kematian bayi masih merupakan prioritas dibidang
kesehatan. Salah satu penyebab kematian bayi adalah penyakit diare yang ditimbulkan dari
pemberian susu formula secara dini. Pemberian susu formula secara dini masih terjadi di daerah
Temon,Kulonprogo. Keadaan sosial masyarakat temon Kulonprogo masih tergolong rendah. Hal
ini dapat dilihat dari pola pemenuhan pemberian ASI ekslusif yang kurang. Mereka lebih
memilih memberikan susu formula pada bayi karena susu susu formula dinilai lebih praktis dan
efektif. Selain keadaan sosial yang kurang, keadaan ekonomi masyarakat sekitar juga masih
tergolong rendah. Sebagian besar mata pencaharian masyarakat sebagai petani dan pedagang
yang mempunyai penghasilan rata-rata perbulan di batas UMR. Masyarakat sekitar mempunyai
kepercayaan bahwa dengan menyusui secara ekslusif (6 bulan) dan menyebabkan payudaranya
kendor sehingga kecantikannya berkurang. Hal tersebut semakin memperkuat bahwa masih
banyak masyarakat yang tidak menyadari pentingnya ASI bagi bayi. Sehingga mereka cenderung
tidak memberikan ASI secara ekslusif. Daerah Temon kulonprogo merupakan daerah
pegunungan yang jauh dari pusat kota. Pusat pelayanan kesehatan didaerah tersebut masih
jarang. Karena pusat pelayanan kesehatan tersebut terletak di pusat kota yang jauh dari
jangkauan penduduk.
Dinas Kesehatan Provinsi DIY melaporkan bahwa bayi yang diberi ASI eksklusif
perkabupaten atau kota tahun 2004 yaitu Gunung Kidul 40,52%, kota Yogyakarta 31,46%,
Sleman 30,03%, Kulonprogo 21,56%, dan Bantul 21,62% (Dinkes DIY, 2005). Menurut uraian
diatas bahwa cakupan ibu yang memberikan ASI eksklusif di Kabupaten Kulonprogo terendah di
Daerah Istimewa Yogyakarta.

II. PENGANTAR
Bidang Studi : Kebidanan Komunitas
Topik : ASI Eksklusif
Sub Topik : Pentingnya ASI Eksklusif untuk bayi
Sasaran : Ibu menyusui
Hari/Tanggal : 18 Mei 2012
Jam : 08.20-09.00 WIB
Waktu : 40 menit
Tempat : di halaman rumah Dukuh I Temon, Kulon Progo

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang ASI Eksklusif di Posyandu dusun I
Temon Kulon Progo selama 40 menit, diharapkan ibu menyusui dapat memahami dan mampu
melaksanakan ASI eksklusif.
IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang ASI Eksklusif di Posyandu dusun I
Temon, Kulon Progo selama 40 menit, diharapkan ibu-ibu menyusui dapat mengetahui dan
memahami tentang:
1. Pengertian ASI eksklusif
2. Keuntungan ASI untuk ibu
3. Keuntungan ASI untuk bayi
4. Teknik cara menyusui yang benar
5. Cara pemberian dan penyimpanan ASI bagi ibu yang bekerja
6. Masalah dalam menyusui dan penanganannya
V. MATERI
Terlampir
VI. METODE
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab
VII. MEDIA
1. Materi SAP
2. Leaflet
3. Power Point
VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Metode
1. 5 menit Pembukaan : Menjawab salam Ceramah
Mendengarkan
1. Mengucapkan salam dan
dan
memperkenalkan diri
memperhatikan

2. Menjelaskan tujuan
umum dan khusu
penyuluhan

3. Menyebutkan
materi/pokok bahasan
yang akan disampaikan
2. 20 menit Pelaksanaan Kegiatan Ceramah
Penyuluhan: Mendengar,
Menjelaskan materi penyuluhan melihat dan
secara berurutan dan teratur. memperhatikan
Materi :
1. Pengertian ASI Eksklusif
2. Keuntungan air susu ibu untuk
ibu
3. Keuntungan air susu ibu untuk
bayi
4. Teknik menyusui yang benar
5. Cara pemberian dan
penyimpanan ASI untuk ibu yang
bekerja
6. Masalah dalam menyusui dan
penanganannya

3. 10 menit Evaluasi : Ceramah ,


Menyimpulkan inti penyuluhan Mendengar, tanya
Menyampaikan secara singkat memperhatkan jawab
materi penyuluhan ,bertanya dan
Memberi kesempatan kepada menjawab
ibu-ibu untuk bertanya
Memberi kesempatan kepada
ibu-ibu untuk menjawab
pertanyaan yang dilontarkan
4. 5 menit Penutup : Ceramah
Menyimpulkan materi Menyimak,
penyuluhan yang telah mendengar dan
disampaikan menjawab salam
Menyampaikan terima kasih atas
perhatian dan waktu yang telah di
berikan kepada peserta
Mengucapkan salam
IX. EVALUASI
Metode Evaluasi : Diskusi dan Tanya jawab
Jenis Pertanyaan : a. Tes Tertulis
1. Sebutkan manfaat ASI ekslusif bagi ibu dan bayi?
2. Bagamimana cara menyusui yang benar?
b. Tes Lisan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ASI eksklusif?
2. Bagaimana cara pemberian dan penyimpanan ASI untuk ibu yang bekerja?
3. Penanganan apa yang dilakukan apabila payudara bengkak?
X. PENGESAHAN
Yogyakarta, 18 Mei 2012

Pemberi Penyuluhan

( Bidan)
Mengetahui,
Pembimbing PKL

(Dwi Ernawati, S.Sit


XI. LAMPIRAN MATERI
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
ASI EKSKLUSIF
1. Pengertian ASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada
bayi berumur nol sampai enam bulan (Depkes RI, 2004). Pemberian ASI eksklusif adalah bayi
hanya diberikan ASI saja tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh,
air putih dan tanpa bubur nasi dan tim ( Roesli U, 2001 ). Pada tahun 2001 World Health
Organization / Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa ASI eksklusif selama enam bulan
pertama hidup bayi adalah yang terbaik. Dengan demikian, ketentuan sebelumnya (bahwa ASI
eksklusif itu cukup empat bulan) sudah tidak berlaku lagi. (WHO, 2001)
2. Keuntungan ASI untuk ibu
a. Mengurangi insiden kanker payudara karena pada saat menyusui hormon esterogen
mengalami penurunan, sementara itu tanpa aktivitas menyusui, kadar hormon esterogen tetap
tinggi dan inilah yang diduga menjadi salah satu pemicu kanker payudara karena tidak adanya
keseimbangan hormon esterogen dan progesterone.
b. Mencegah perdarahan pasca persalinan
Perangsangan pada payudara ibu oleh isapan bayi akan diteruskan ke otak dan ke kelenjar
hipofisis yang akan merangsang terbentuknya hormone oksitosin. Oksitosin membantu
mengkontraksikan kandungan dan mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan.
c. Mempercepat pengecilan kandungan
Sewaktu menyusui terasa perut ibu mulas yang menandakan kandungan berkontraksi dan dengan
demikian pengecilan kandungan terjadi lebih cepat.
d. Mengurangi anemia
Menyusui eklusif akan menunda masa subur yang artinya menunda haid. Penundaan haid dan
berkurangnya perdarahan pasca persalinan akan mengurangi angka kejadian anemia kekurangan
besi
e. Dapat digunakan sebagai metode KB sementara
Menyusui secara eklusif dapat menjarangkan kehamilan. Rata-rata jarak kelahiran ibu yang
menyusui adalah 24 bulan sedangkan yang tidak menyui adalah 11 bulan.
Hormon yang mempertahankan laktasi bekerja menekan hormon untuk ovulasi, sehingga dapat
menunda kembalinya kesuburan. ASI yang dapat digunakan sebagai metode KB sementara
dengan syarat: bayi berusia belum berusia 6 bulan, ibu belum haid kembali dan ASI diberikan
secara eklusif.
f. Mempercepat kembali ke berat semula
Selama hamil, ibu menimbun lemak dibawah kulit. Lemak ini akan terpakai untuk membentuk
ASI, sehingga apabila ibu tidak menyusui, lemak tersebut akan tetap tertimbun dalam tubuh.
g. Steril, aman dari pencemaran kuman
h. Selalu tersedia dengan suhu yang sesuai dengan bayi
i. Mengandung antibodi yang dapat menghambat pertumbuhan virus.
j. Tidak ada bahaya alergi

2. Keuntungan ASI untuk bayi


a. ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi
ASI adalah cairan hidup yang mengandung zat kekebalan yang akan melindungi bayi dari
berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit, dan jamur.
b. ASI sebagai nutrisi
ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan sesuai
dengan kebutuhan pertumbuhan bayi.
c. ASI meningkatkan jalinan kasih sayang
Kontak kulit dini akan berpengaruh terhadap perkembangan bayi. Walaupun seorang ibu dapat
memberikan kasih saying dengan memberikan susu formula, tetapi menyusui sendiri akan
memberikan efek psikologis yang besar. Interaksi yang timbul waktu menyusi antara ibu dan
bayi akan menimbulkan rasa aman bagi bayi. Perasaan aman sangat penting untuk membangun
dasar kepercayaan bayi (basic sense of trust) yaitu dengan mulai mempercayai oranglain (ibu),
maka selanjutnya akan timbul rasa percaya pada diri sendiri.
d. Mengupayakan pertumbuhan yang baik
Bayi yang mendapat ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik setelah lahir, pertumbuhan
setelah periode perinatal yang baik, dan mengurangi kemungkinan obesitas. Ibu-ibu yang
diberikan penyuluhan tentang ASI dan laktasi, turunya berat badan bayi (pada minggu pertama
kelahiran) tidak sebanyak ibu-ibu yang tidak diberi penyuluhan. Hal ini karena kelompok ibu-ibu
tersebut segera memberikan ASI setelah melahirkan. Frekuensi menyusu yang sering (tidak
dibatasi) juga dibuktikan bermanfaat karena volume ASI yang dihasilkan lebih banyak sehingga
penurunan berat badan bayi hanya sedikit.
3. Teknik menyusui yang benar
Teknik menyusui perlu diperhatikan, karena sangat menentukan keberhasilan dalam
mempertahahankan menyusui dan memperbanyak produksi ASI.
a. Posisi ibu menyusui
Duduk dengan posisi enak dan santai kalau perlu pakailah kursi yang ada sandaran punggung
dan lengan.
Gunakan bantal untuk mengganjal bayi, agar jarak bayi tidak terlalu jauh dari payudara
b. Memasukkan putting susu
Bila menyusukan mulai dengan payudara kanan, letakkanlah kepala bayi pada siku bagian
dalam lengan kanan, badan bayi mengahadap ke badan ibu.
Lengan kiri bayi di letakkan di seputar pinggang ibu, tangan kanan ibu memegang pantat / paha
kanan bayi.
Sanggahlah payudara kanan ibu dengan keempat jari tangan kiri dibawahnya, dan ibu jari
diatasnya, tetapi tidak diatas bagian yang berwarna hitam ( aerola mamae )
Sentuhlah mulut bayi dengan putting susu
Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar-lebar
Masukkan putting susu secepatnya kedalam mulut sampai daerah berwarna hitam
c. Melepaskan hisapan bayi
Setelah selesai menyusukan bayi selama 10 menit, lepaskanlah isapan bayi dengan cara:
Masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke sudut mulut bayi
Dengan menekan dagu bayi kebawah
Dengan menutup lubang hidung bayi
Jangan menarik putting susu untuk melepaskannya

d. Menyendawakan bayi
Setelah hisapan bayi dilepaskan, sendawakan bayi sebelum menyusukan dengan payudara yang
lain, dengan cara :
Sandarkan bayi dipundak ibu tepuklah punggungnya dengan pelan sampai keluar sendawa
Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu, sambil digosok punggungnya.

4. Cara pemberian dan penyimapanan ASI untuk ibu yang bekerja


Cara Pemberian :
Sebelum berangkat bekerja, ibu menyusu bayinya kemudian setelah menyusui,ibu
memeras ASI untuk disimpan,dengan aturan ASI dapat bertahan selama 6 jam jika disimpan
dalam suhu ruangan,ASI dapat bertahan selama 24 jam jika disimpan dalam lemari es
(kulkas),dan ASI dapat bertahan selama 6 bulan jika disimpan dalam freezer kulkas
Untuk ASI yang disimpan dalam freezer,beberapa jam sebelum disusukan harus
dikeluarkan terlebih dahulu untuk dihangatkan dengan cara direndam dengan air hangat,tanpa
harus dihangatkan secara langsung dengan api karena apabila dihangatkan dengan api secara
langsung maka akan merusak kandungan gizi dalam ASI.
Cara Penyimpanan :
Masukan ASI dalam kantung plastik polietilen (misal plastik gula); atau wadah plastik untuk
makanan atau yang bisa dimasukkan dalam microwave, wadah melamin, gelas, cangkir keramik.
Jangan masukkan dalam gelas plastik minuman kemasan maupun plastik styrofoam.
Beri tanggal dan jam pada masing-masing wadah.
Dinginkan dalam refrigerator (kulkas). Simpan sampai batas waktu yang diijinkan ( + 2
minggu).
Jika hendak dibekukan, masukkan dulu dalam refrigerator selama semalam, baru masukkan ke
freezer (bagian kulkas untuk membekukan makanan).
Gunakan sebelum batas maksimal yang diijinkan. (+ 3-6 bulan
5. Masalah dalam Menyusui dan Penanganannya
ng
Seringkali ibu merasa produksi ASInya kurang padahal sebenarnya tidak, apalagi bila bayinya
sering menangis, ibu tergesa-gesa ingin memberikan tambahan susu formula.
Penanganannya :
Ibu harus mengkonsumsi makanan yang bergizi
Menyusuilah dengan sabar
Menyusui secara bergantian antara kedua payudara
Minimalkan penggunaan alat (misal : dot) karena akan membingungkan bayi dan akhirnya
mengurangi rangsangan untuk memproduksi ASI
b. Bayi Bingung Putting
Bayi yang mendapatkan susu formula bergantian dengan ASI akan mengalami nipple confusion
sehingga waktu menyusu ibunya sering terputus-putus bahkan kadang-kadang menolak menyusu
ibunya.
Penanganannya :
Ibu harus mengusahakan pemberian ASI eksklusif
Menyusui dengan cara yang benar
Menyusui lebih lama dan sering
c. Payudara Bengkak
Pada hari-hari pertama, seringkali menyusui kurang efektif sehingga ASI mengumpul di dalam
payudara, menekan pembuluh darah dan saluran limfe. Hal ini mengakibatkan payudara menjadi
bengkak dan nyeri.
Untuk menghindari hal tersebut lakukanlah :
Susui bayi segera setelah bayi lahir
Susui menurut kehendak bayi, jangan dijadwalkan
Susui bayi dengan menggunakan tehnik menyususi yang benar
Keluarkan sisa ASI dengan tangan atau pompa
Penanganannya:
Bayi disusukan untuk menghindari pembengkakan
Berikan kompres dingin untuk menguragi nyeri
Lakukan pengurutan atau massage payudara
d. Putting payudara nyeri
Rasa sakit akan berkurang setelah ASI keluar. Bila posisi mulut bayi dan putting susu ibu benar,
perasaan nyeri akan segera hilang. Cara menanganinya:
a) Posisi menyusui sudah benar
b) Mulai menyusui pada putting susu yang tidak sakit, guna membantu mengurangi sakit pada
putting susu yang sakit.
c) Segera setelah minum, keluarkan sedikit ASI. Oleskan diputing susu dan biarkan payudara
terbuka untuk beberapa waktu sampai piting susu kering.
e. Putting payudara lecet
Putting payudara yang lecet dapat dirawat dengan:
a) Ibu dapat memberikan ASI pada keadaan luka yang tidak begitu sakit.
b) Mengoleskan kolostrum atau ASI disekitar putting susu dan sesudah menyusui.
c) Putting susu diistirahatkan selama kurang lebih 1 x 24 jam.
d) Selama putting susu diistirahatkan, sebaiknya ASI tetap dikeluarkan dengan tangan dan tidak
dianjurkan dengan alat pompa karena nyeri
e) Meminumkan ASI pada bayi dengan menggumakan sendok bersih selama masa istirahat.
f) Tidak diperbolehkan mencuci payudara dengan menggunakan sabun.
f. Mastitis
Mastitis adalah peradangan payudara akibat infeksi. Biasanya terjadi pada minggu-minggu
pertama setelah melahirkan yang tersumbat atau luka pada putting yang terinfeksi.
Penanganannya:
Kompres air hangat
Ibu tetap menyusui bayinya pada payudara yang tidak terinfeksi
Cukup istirahat
Minum air putih minimal 2 liter/hari
Minum anti biotic
Lakukan perawatan payudara
DAFTAR PUSTAKA

Kristiyansari Weni, 2009,ASI, Menyusui & Sadari, Nuha Medika, Yogyakarta

Suradi, Rululina dkk,2008, Manfaat Asi dan Menyusui,Fakultas Kedokteran Universirtas


Indonesia, Jakarta

Kartika, 2008. Sehat Setelah Melahirkan. Cetakan ke-1. Yogyakarta: Kawan Kita.

Roesli Utami,2001,Asi Ekslusif,Pustaka Bunda,Jakarta

FKUI, Buku Pedoman Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,


Cetakan 1, 2002, Yayasan Bina Pustaka: Jakarta.

http: //depkes.go.id

http://d34info.wordpress.com/2010/04/29/asi-eksklusif/

Anda mungkin juga menyukai