a. Pengertian
oleh sel-sel yang tumbuh terus menerus, tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan
3. Tumor Abdomen merupakan massa yang padat dengan ketebalan yang berbeda-beda, yang
di sebabkan oleh sel tubuh yang mengalami transformasi dan tumbuh secara uotonom lepas
dari kendali pertumbuhan sel normal, sehingga sel tersebut berbeda dengan sel normal
dalam bentuk dan strukturnya. Secara patologi kelainan ini mudah terkelupas dan dapat
meluas ke retroperitonium, dapat terjadi obstruksi ureter atau vena cava interior. Massa
jaringan fibrosis mengelilingi dan menentukan struktur yang di bentuknya tetapi tidak
menginvasinya.
Tumor Intra Abdomen adalah pembengkakan atau tonjolan yangdisebabkan oleh neoplasma, infeks.
karena pertumbuhan baru massaabnormal di sel-sel yang berpoloferasi yang bersifat : autonom
(tidak terkontrol), progresif (tumbuh tidak beraturan), tidak berguna.
Etiologi
Penyebab terjadinya tumor karena terjadinya pembelahan sel yangabnormal. Pembedaan sel tumor
tergantung dari besarnya penyimpangandalam bentuk dan fungsi aotonomnya dalam pertumbuhan,
kemampuanyamengadakan infiltrasi dan menyebabkan metastasis. Ada beberapa faktor yang dapat
menyebabkan terjadinya tumor antara lain:
1.Karsinogen
2 Hormon
3 Gaya hidup, kelebihan nutrisi khususnya lemak dan kebiasaanmakan makanan yang kurang berserat.
5 Genetic
Manifestasi Klinik
1 Hiperplasia
2 Konsistensi tumor umumnya padat atau keras
3 Tumor epital biasanya mengandung sedikit jaringan ikat danapabila berasal dari masenkim yang
banyak mengandung jaringanikat maka akan elastic kenyal atau lunak.
7 Nyeri
Patofisiologi
Tumor adalah proses penyakit yang bermula ketika sel abnormal diubah oleh mutasi ganetic dari DNA
seluler, sel abnormal ini membentuk kolon dan berpopliferasi secar abnormal, mengabaikan sinyal
mengatur pertumbuhan dalam lingkungan sekitar sel tersebut.Sel-sel neoplasma mandapat energi
terutama dari anaerob karenakemampuan sel untuk oksidasi berkurang, meskipun mempunyai
enzimyang lengkap untuk oksidasi.Susunan enzim sel uniform sehingga lebih
mengutamakan berkembang biak yang membutuhkan energi unruk anabolisme daripadauntuk
berfungsi yang menghasilkan energi dengan jalan katabolisme.Jaringan yang tumbuh memerlukan
bahan-bahan untuk membentuk protioplasma dan energi, antara lain asam amino. Sel-sel neoplasma
dapatmengalahkan sel-sel normal dalm mendapatkan bahan-bahan tersebut(Kusuma, Budi drg.
2001).Ketika dicapai suatu tahap dimana sel mendapatkan ciri-ciri invasi,dan terjadi perubahan pada
jaringan sekitarnya. Sel-sel tersebutmenginfiltrasi jaringan sekitar dan memperoleh akses ke limfe dan
pembuluh-pembuluh darah, melalui pembuluh darah tersebut sel-sel dapatterbawa ke area lain dalam
tubuh untuk membentuk metastase(penyebaran tumor) pada bagian tubuh yang lain.Meskipun penyakit
ini dapat diuraikan secara umum seperti yangtelah digunakan, namun tumor bukan suatu penyakit
tunggal dengan penyebab tunggal : tetapi lebih kepada suatu kelompok penyakit yang jelasdenagn
penyebab, metastase, pengobatan dan prognosa yang berbeda(Smelstzer, Suzanne C.2001).
1.4 Klasifikasi
1.4.1 Menurut keganasannya
1) Tumor manigna (tumor ganas) dapat menimbulkan kematian karena besarnya.
2) Tumor banigna ( tumor jinak) tidak mengadakan metastase
1.4.2 Menurut tipe jaringan asalnya
- Karsinoma (terdapat pada jaringan epitelial)
- Limfoma (terdapat pada limfatik)
- Leukemia (terdapat pada sumsum tulang)
- Sarkoma (terdapat pada jaringan penyambung)
h. Penatalaksanaan medik
1) Pembedahan
Pembedahan adalah modalitas penanganan utama, biasanya gastereksoni subtotal atau total,
Pasien dengan tumor lambung tanpa biopsy dan tidak ada bukti matastatis jauh harus
menjalani laparotomi eksplorasi atau seliatomi untuk menentukan apakah pasien harus
menjalani prosedur kuratif atau faliatif. Konflikasi yang berkaitan dengan tindakan adalah
2) Radioterapi
Penggunaan partikel energi tinggi untuk menghancurkan sel-sel dalam pengobatan tumor
dapat menyebabkan perubahan pada DNA dan RNA sel tumor. Bentuk energy yang
digunakan pada radioterapi adalah ionisasi radiasi yaitu energy tertinggi dalam spektrum
elektromagnetik.
3) Kemoterapi
Kemoterapi sekarang telah digunakan sebagai terapi tambahan untuk reseksi tumor, untuk
tumor lambung tingkat tinggi lanjutan dan pada kombinasi dengan terapi radiasi dengan
melawan sel dalam proses pembelahan, tumor dengan fraksi pembelahan yang tinggi
4) Bioterapi
Terapi biologis atau bioterapi sebagai modalitas pengobatan keempat untuk kanker dengan
2. Diagnosa Keperawatan
Penentuan diagnosa kepeawatan harus berdasarkan analisa data dari hasil pengkajian, maka
Pre operasi
Post operasi
3. Perencanaan
Pre operasi
1) Menunjukkan rentang yang tepat dari perasaan dan berkurangnya rasa takut
2) Tampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang pada tingkat dapat diatasi
pengturan obat.
Intervensi Rasional
untuk memulai
mengembangkan strategi
koping.
kemungkinan dibuktikan dengan oleh : keluhan nyeri, respon autonomic gelisah, perilaku
berhati-hati.
Intervensi Rasional
melakukan tindakan
selanjutnya.
umum klien.
Intervensi Rasional
termasuk frekuensi
konsistensinya
mencegah dehidrasi
Intervensi Rasional
tumor tumor
bebas. obat.
5) Meningkatkan kesejahteraan.
Tujuan : mempertahankan volume cairan adekuat dengan membrane mukosa lembab, turgor
kulit dan pengisian kapiler baik, tanda vital stabil dan haluara urine adekuat.
Intervensi Rasional
hepovelemik
(protein).
Intervensi Rasional
klien
Kriteria : Luka sembuh dengan baik, verband tdak basah dan tidak ada tanda infeksi ( kalor,
Intervensi Rasional
selanjutnya.
penyebab infeksi
obat antibiotik
Kriteria : klien mengungkapkan nafsu makan baik, badan tidak lemah, dan HB normal.
Intervensi Rasional
tindakan selanjutnya.
indikasi serta
memastikan metabolime.
perbaikan.
memperpanang penyembuhan
luka.
Intervensi Rasional
pemisahan luka.
4.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 1995. Diagnosa keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinik Edisi 6. Jakarta :
EGC.Ganong, F. William. 1998.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 17.Jakarta : EGC.Marrilyn, E.
Doengus. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian
Perawatan Pasien Edisi 3.Jakarta :EGC.Smelster, Suzanne C. 2001. Keperawatan Medikal Bedah,
Edisi 8, Vol. 2.Jakarta : EGC