BAB I.docx Gangguan Pendengaran
BAB I.docx Gangguan Pendengaran
BAB I
PENDAHULUAN
sehat 2015 adalah mewujudkan masyarakat, bangsa dan Negara yang hidup
bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi
kesehatannya tidak memburuk dan tetap hidup produktif (Depkes RI, 2012).
Indonesia akan meningkat sebesar 414% dalam kurun waktu tahun 1990-
diperkirakan di seluruh dunia saat ini jumlah lanjut usia lebih dari 629 juta
jiwa (satu dari 10 orang berusia lebih dari 60 tahun), pada tahun 2025 lanjut
usia akan mencapai 1,2 milyar, namun di negara maju pertumbuhan
populasi/penduduk lanjut usia telah diantisipasi sejak abad ke-20, jadi tidak
nada yang sangat tinggi sebagai akibat dari berhentinya pertumbuhan saraf
(Maryam et al,2008).
salah satu atau kedua telinga. Ada tiga jenis gangguan pendengaran, yaitu
konduktif terdapat masalah di dalam telinga luar atau tengah, sedangkan pada
2010).
2
Data World Health Organization (WHO) mencatat angka gangguan
"WHO Multi Center Study" pada tahun 1998, Indonesia termasuk empat
cukup tinggi (4,6%), tiga negara lainnya adalah Sri Lanka (8,8%), Myanmar
komunikasi dari usia antara 25-40% dari penduduk berusia 65 tahun atau
lebih tua, dan tuna rungu (19,20). Prevalensi presbikus meningkat seiring
bertambahnya usia, mulai dari 40% sampai 60% pada lansia berusia 75 tahun
dan lebih dari 80% pada pasien berusia 85 tahun. Prevalensi gangguaan pada
3
obat ototoksik (0,3%), tuli sejak lahir/kongenital (0,1%) dan tuli akibat
kelompok umur 15-24 tahun, yaitu untuk prevalensi serumen (14,3%), 15-24
tahun dan 25-34 tahun untuk sekret (masing-masing 2,0%), dan 2-4 tahun
(Rinkesdas sumbar,2013).
Table 1
Data 10 penyakit terbanyak di PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin,
tahun 2015
No Penyakit Jumlah
1. Gangguan pendengaran 15
2. Rematik 19
3. Asam urat 13
4. Hipertensi 13
5. Katarak 11
6. Retensio urine 10
7. Dermatitis 10
8. Diare 9
9. Dimensia 9
10. DM 8
Jumlah 117
(Sumber : PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin,2015).
Berdasarkan data diatas, semua jenis penyakit yang dirasakan oleh lansia
di PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin tidaklah menetap setelah ditangani dan
diobati oleh para medis yang ada disana. Dari hasil yang diperoleh peneliti
4
pada 15 januari 2016, yaitu berdasarkan data dari PSTW Sabai Nan Aluih
Sicincin di dapatkan data banyak lansia 110 orang, dengan laki-laki 68 orang
dan perempuan 42 orang, dengan klasifikasi usia antara 61-101 tahun dan
serumen ( 6 orang ).
5
Untuk mengetahui Gambaran Asuhan Keperwatan Pada Tn Dengan
Pariaman.
4. Untuk melaksnakan tindakan keperawatan dengan Penumpukan
Pariaman.
5. Untuk mengevaluasi asuhan keperawatan dengan Penumpukan
Pariaman.
6
lansia yang mengalami gangguan pendengaran untuk menghindari