TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Puskesmas
di bidang kesehatan
10
Universitas Sumatera Utara
11
2.2. Diare
2.2.1. PengertianDiare
konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dengan frekuensi lebih
sering dari biasanya (tiga kali atau lebih) dalam satu hari.
Diare akut adalah buang air besar yang frekuensinya lebih sering dari
biasanya (pada umumnya 3 kali atau lebih) perhari dengan konsistensi cair dan
2. Diare Bermasalah
a. Diare berdarah
b. Kolera
Secara klinis penyebab diare dibagi dalam 4 kelompok, tetapi yang sering
ditemukan ataupun klinis adalah diare yang disebabkan infeksi terutama infeksi
virus. Penyebab penyakit diare adalah sebagai berikut, (Kemenkes RI, 2011):
1. Faktor Infeksi
b. Bakteri:
Camphylobacter, Aeromonas
c. Parasit:
Cryptosporidium
2. Malabsorpsi
a. Malabsorbsi karbohidrat
b. Malabsorbsi lemak
c. Malabsorbsi protein
3. Keracunan Makanan
renik,Ikan,Buah-buahan,sayur-sayuran
pada pasien anak di 6 Rumah Sakit, penyebab infeksi terutama disebabkan oleh
Rotavirus dan Adenovirus (70%) sedangkan infeksi karena bakteri hanya 8,4%.
Tanda-Tanda diare adalah buang air besar cair lebih sering dari biasanya
(tiga kali atau lebih) dalam satu hari, yang kadang disertai dengan muntah
berulang-ulang, rasa haus yang nyata, makan atau minum sedikit, demam dan
2.3.1. Tujuan
Tujuan Umum: Menurunkan angka kesakitan dan kematian karena diare bersama
Tujuan Khusus:
2.3.2. Kebijakan
kabupaten/kota.
2.3.3. Strategi
benar.
2. Surveilans epidemiologi.
3. Promosi kesehatan.
4. Pencegahan diare.
5. Pengelolaan logistik.
1. Berikan Oralit
(NaCl), kalium klorida (KCI), trisodium sitrat hidrat dan glukosa anhidrat. Oralit
Oralit bermanfaat untuk mengganti cairan dan elektolit dalam tubuh yang
terbuang saat diare. Walaupun air sangat penting untuk mencegah dehidrasi, air
garam yang terkandung dalam oralit dapat diserap dengan baik oleh usus
pemderita diare Oralit diberikan segera bila anak diare sampai diare berhenti. Cara
pemberian oralit yaitu satu bungkus oralit dimasukkan ke dalam satu gelas air
matang.
a. Anak kurang dari 1 tahun diberi 50-100 cc cairan oralit setiap kali buang air
besar.
b. Anak lebih dari 1 tahun diberi 100-200 cc cairan oralit setiap kali buang air
besar.
saat ini tersedia dalam formula baru dengan tingkat osmolaritas yang berbeda.
Perbedaan oralit lama dengan oralit baru yaitu terdapat pada tingkat
osmolaritas. Osmolaritas oralit baru lebih rendah yaitu 245 mmol/l dibanding total
Anak yang tidak menjalani terapi intravena, tidak harus dirawat di rumah
sakit. Sehingga risiko anak terkena infeksi di rumah sakit dapat berkurang,
pemberian ASI tidak terganggu dan orangtua dapat menghemat biaya. WHO dan
memproduksi oralit dengan osmolaritas rendah (oralit baru). (Kemenkes RI, 2011)
Zinc merupakan salah satu zat gizi mikro yang penting untuk kesehatan
dan pertumbuhan anak. Zinc yang ada dalam tubuh akan menurun dalam jumlah
besar ketika anak mengalami diare. Untuk menggantikan zinc yang hilang selama
diare, anak dapat diberikan zinc yang akan membantu penyembuhan diare serta
menjaga agar anak tetap sehat. Sejak tahun 2004, WHO dan UNICEF
oralit dan Zinc selama 10-14 hari. Hal ini didasarkan pada penelitian selama 20
oralit disertai zinc lebih efektif dan terbukti menurunkan angka kematian akibat
Pada saat diare, anak akan kehilangan zinc dalam tubuhnya. Pemberian
Zinc mampu menggantikan kandungan Zinc alami tubuh yang hilang tersebut dan
tubuh sehingga dapat mencegah risiko terulangnya diare selama 2-3 bulan setelah
zinc harus tetap dilanjutkan meskipun diare sudah berhenti. Hal ini dimaksudkan
Obat zinc merupakan tablet dispersible yang larut dalam waktu sekitar 30
Zinc diberikan dengan cara dilarutkan dalam satu sendok air matang atau
ASI. Untuk anak yang lebih besar, zinc dapat dikunyah. Zinc aman dikonsumsi
dengan oralit. Zinc diberikan satu kali sehari sampai semua tablet habis (selama
10 hari) sedangkan oralit diberikan setiap kali anak buang air besar sampai diare
berhenti.
usus yang rusak dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh secara keseluruhan.
ibu tentang manfaat jangka pendek dan panjang zinc, termasuk mengurangi
diare dalam 2-3 bulan selanjutnya setelah perawatan. Selama itu juga zinc dapat
mencegah diare dan meningkatkan sistem imunitas tubuh bayi. Jika anak
menderita diare teruskan pemberian ASI sebanyak yang anak inginkan. Pemberian
makan selama anak diare juga harus ditingkatkan sampai dua minggu setelah anak
Anak yang berusia kurang dari 2 tahun, dianjurkan untuk mengurangi susu
formula dan menggantinya dengan ASI sedangkan untuk anak yang berusia lebih
dari 2 tahun dianjurkan untuk meneruskan pemberian susu formula dan dipastikan
hanya diberikan jika ada indikasi, seperti diare berdarah atau diare karena kolera,
atau diare dengan disertai penyakit lain. Tanpa indikasi tersebut tidak perlu
pemberian antibiotik
Penggunaan antibiotik juga harus sesuai dosis yang dianjurkan oleh tenaga
kesehatan. Pemberian antibiotik yang tidak tepat sangat berbahaya karena dapat
normal yang justru dibutuhkan tubuh. Efek samping dari penggunaan antibiotik
yang tidak rasional dapat menimbulkan gangguan fungsi ginjal, hati dan diare
yang disebabkan oleh antibiotik. Hal ini juga akan mengeluarkan biaya
petugas kesehatan jika mengalami tanda-tanda sebagai berikut : Buang air besar
cair lebih sering, Muntah berulang-ulang, Mengalami rasa haus yang nyata,
Makan atau minum sedikit, Demam, Tinjanya berdarah dan Tidak membaik
1. Riwayat Penyakit
A B C
PENILAIAN
Bila ada 2 tanda atau lebih
Lihat :
Keadaan Umum Baik, sadar Gelisah, rewel Lesu, lunglai atau
tidak sadar
Rasa Haus (beri air Minum biasa, Haus,ingin minum Malas minum atau
minum) Tidak Haus banyak tidak bisa minum
Raba :
Turgor Kulit Kembali cepat Kembali lambat Kembali sangat
1. Pojok Oralit
kesehatan dalam tatalaksana penderita diare. Pojok oralit juga merupakan sarana
untuk observasi penderita diare, baik yang berasal dari kader maupun masyarakat.
oral.
a. Fungsi
b. Tempat
tunggu pasien) dengan 1-2 meja kecil. Seorang petugas puskesmas dapat
akan ianjurkan bagaimana cara menyiapkan oralit dan berapa banyak oralit
c. Sarana Pendukung
2) Prasarana:
a) Tempat pendaftaran.
gelas, sendok, lap bersih, sarana cuci tangan dengan air mengalir
penderita diare.
menyiapkan larutan.
6. Gelas.
7. Sendok.
disampaikan pada ibu selama berada di Pojok Oralit. Selain itu pojok oralit
sangat bermanfaat bagi ibu untuk belajar mengenai upaya rehidrasi oral serta
tambahan, penggunaan air bersih, mencuci tangan dengan air mengalir dan
fasilitas pelayanan).
2. Pelayanan Penderita
selanjutnya dan bawalah ibu ke Pojok URO untuk menunggu selama diobservasi
serta:
c. Perhatikan penderita secara periodic dan catat keadaanya setiap 1-2 jam
sistematis dan terus menerus terhadap penyakit diare dan kondisi yang
yang biasa pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka.
pada suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu, dengan salah satu
(harian/mingguan/bulanan).
tahun lalu.
3. Terdapat satu atau lebih penderita atau kematian karena diare dengan gejala
1. Laporan rutin
Dilakukan oleh Puskesmas dan Rumah Sakit melalui SP2TP (LB), SPRS
(RL), STP dan rekapitulasi diare. Karena diare termasuk penyakit yang dapat
menimbulkan wabah maka perlu dibuat laporan mingguan (W2). Untuk dapat
membuat laporan rutin perlu pencatatan setiap hari (register) penderita diare yang
datang ke sarana kesehatan, posyandu atau kader agar dapat dideteksi tanda-tanda
a. Laporan KLB/wabah
Pengumpulan data ini dapat dilakukan satu tahun sekali, misalnya pada
pemecahannya.
pengambil Keputusan dan berbagai pihak dalam pengendalian Penyakit Diare agar
pengambil keputusan
2) DPRD
3) Bappeda
4) Media Informasi
5) LSM
6) Dunia Usaha
7) Swasta
8) Penyandang Dana
dicapai
leaflet.
2. Bina Suasana
Bina suasana adalah upaya menciptakan opini atau lingkungan sosial yang
pengendalian penyakit diare. Tujuan dari bina suasana adalah terciptanya opini
penyakit diare.
b. Menentukan sasaran
antara lain:
2) Organisasi keagamaan
3) Organisasi kepemudaan
4) LSM
5) PKK
6) Petugas Kesehatan
7) Kelompok Professi
8) Tokoh Masyarakat
3. Gerakan/Pemberdayaan Masyarakat
sasaran, agar sasaran tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu, mau, mampu
a. Beri lebih banyak minum cairan rumah tangga, yaitu air tajin, air teh, air
bila anak tidak membaik selama 3 hari atau ada salah satu tanda berikut:
2) Muntah berulang-ulang
5) Demam
pencegahan penyakit diare yang benar dan efektif yang dapat dilakukan adalah
1. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting yaitu
sebelum makan, setelah buang air besar, sebelum memegang bayi, setelah
2. Pemberian ASI. Pemberian ASI saja, tanpa cairan atau makanan lain dan
bakteri dan organisme lain yang akan menyebabkan diare. Keadaan ini
Tambahkan minyak, lemak, dan gula ke dalam nasi atau bubur dan biji-bijian
untuk energi. Tambahkan hasil olahan susu, telur, ikan, daging, kacang-
terhadap serangan diare yaitu dengan menggunakan air yang bersih dan
b. Simpan air dalam tempat yang bersih dan tertutup serta gunakan gayung
a. Jaga sumber air dari pencemaran oleh binatang dan untuk mandi anak-
anak.
d. Cuci semua peralatan masak dan makan dengan air yang bersih dan
cukup.
benar, pisahkan makanan yang telah dimasak dan yang belum dimasak,
pisahkan pula makanan yang telah dicuci bersih dan yang belum dicuci, dan
c. Bila tidak ada jamban, jangan biarkan anak-anak pergi ke tempat buang
air besar sendiri, buang air besar hendaknya jauh dari rumah,
8. Buang air besar dan air kecil bayi pada tempatnya. Yang harus diperhatikan
a. Kumpulkan segera tinja bayi atau anak kecil dan buang ke jamban.
b. Bantu anak-anak buang air besar di tempat yang bersih dan mudah
dijangkau olehnya.
c. Bila tidak ada jamban, pilih tempat untuk membuang tinja anak seperti
d. Bersihkan dengan benar setelah buang air besar dan cuci tangan dengan
sabun.
2.4. Monitoring
teratur.
rencana.
4. Sumber data yang penting digunakan adalah alat verifikasi pada tingkat
sebagainya.
kegiatan.
rencana
3. Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah
kemajuan.
dari tujuan
organisasi
d. Monitoring harus dapat memotifasi staf dan sumber daya lainnya untuk
berprestasi
2.4.5. Manfaat
selanjutnya.
Perencanaan
Pelaksanaan
Angka Kesakitan Diare
Evaluasi
Monitoring
sebagai berikut:
1. Perencanaan ialah tahap menetapkan target atau sasaran yang ingin dicapai
tahap ini dilakukan pembandingan antara hasil yang dicapai dengan target
yang telah ditetapkan, apabila hasil yang dicapai tak sesuai target maka
5. Angka Kesakitan Diare ialah jumlah kejadian diare yang dipengaruhi oleh
kejadian diare bisa ditekan, namun apabila pelaksanaan program tak berjalan
kejadian diare.