Beriman dengan taqdir adalah salah satu rukun iman yang keenam.
Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits ; tatkala Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam ditanya oleh Malaikat Jibril alaihis salaam tentang iman :
Orang yang tidak beriman dengan taqdir, maka akan terhalangi untuk
diterimanya amalan shalih yang dilakukan. Karena syarat seorang diterima amal
shalih yang dilakukan ada 3, yaitu : Ikhlas, Mutaabaah dan Memiliki Aqidah
Yang Benar.
Padahal mereka tidak diperintah kecuali supaya beribadah kepada Allah
dengan mengikhlaskan/memurnikan ketaatan kepada-Nya. Qs. Al-Bayyinah :
5.
.
Sungguh seandainya salah satu diantara mereka berinfak emas
sebesar gunung uhud, niscaya Alloh tidak akan menerimanya hingga dia
beriman dengan taqdir. HR. Muslim.
Dan shahabat Abdulloh bin Umar radhiyallahu anhu menyandarkan
ucapan beliau berlandaskan hadits Rasul shallallahu alaihi wasallam yang
menjelaskan tentang rukun iman yang enam ketika ditanya oleh Malaikat Jibril
alaihissalaam.
Manusia yang paling berat cobaannya adalah para Nabi, kemudian yang
semisal mereka, kemudian yang semisal. ( Hr. Al-Imam Hakim, At-Tirmidzi,
An-Nasaai, Ibnu Majah dan yang lainnya).
1. Dalil yang menjelaskan bahwa sakit itu sebab gangguan syaithon adalah :
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjawab:
Kamu tidak boleh meninggalkan shalat, (karena) apa yang kamu alami itu
hanyalah darah dari urat bukan haid. Apabila datang haidmu, tinggalkanlah
shalat. Jika haidmu telah berlalu, cucilah darah darimu (mandilah) dan
shalatlah. (HR. al-Bukhari no. 228 dan Muslim no. 751)
2. Anatomi/organ tubuh
Sabda Rasululah shallallahu alaihi wasallam kepada Hamnah:
Yang demikian itu hanyalah satu gangguan dari setan........... (HR. Ahmad, Abu
Dawud, At-Tirmidzi dan ia menshahihkannya. Dinukilkan pula penshahihan Al-
Imam Ahmad terhadap hadits ini, sedangkan Al-Imam Al-Bukhari
menghasankannya. Lihat Subulus Salam, 1/159-160)
G. Usaha
1. Hukum melakukan upaya kesembuhan
Hukum seorang melakukan upaya kesembuhan ada tiga macam :
1- Wajib
2- Sunnah
3- Mubah
2. Keyaqinan tentang sebab.
Pembahasan mengenai sebab itu terbagi menjadi 3 :
H. Doa
1. Keutamaan doa
2. Doa bagi orang yang tertimpa musibah
3. Doa bagi yang menjenguk orang yang sakit
I. Tawakkal