PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat lebih mengerti dan
memahami tentang infeksi saluran kemih (ISK) bawah atau yang disebut
dengan lower uretra traktus infection (UTI).
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui konsep dasar dari lower UTI (Urinary Tract Infection)
2. Mengetahui asuhan keperawatan secara umum yang ada dalam kasusu
lower UTI
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi
Urinary Tract Infection (UTI) atau dalam bahasa Indonesia sering
disebut Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu infeksi yang menyerang
daerah saluran kemih yang sering disebabkan oleh bakteri, namun tak jarang
juga disebabkan oleh jamur atau virus. Pada ISK bawah atau lower UTI berarti
infeksi saluran kemih yang menyerang bagian bawah, yaitu infeksi pada area
kandung kemih dan urethra. Lower UTI ini ada 3 macam, yaitu cystitis,
urethritis, dan prostatitis. Cyctitis adalah peradangan pada kandung kemih
(baldder) yang disertai bakteriuria. Urethritis ialah peradangan pada bagian
urethra. Sedangkan prostatitis yaitu inflamasi pada kelenjar prostat yang
dapat disebabkan oleh bakterial maupun non-bakterial. Pada prostatitis ini
ada yang akut dan kronik.
2.2. Epidemiologi
Kasus lower UTI ini banyak menyerang pada perempuan dibandingkan
kasus pada laki-laki. Sering terjadi pada perempuan dimasa remaja dan
masa produktif. Wanita dewasa 30 kali lebih mungkin terkena ISK
dibandingkan laki-laki. Seiring bertambahnya usia, peningkatan lower UTI
juga menambah. Pada usia lebih dari 50 tahun hinggan usia 60 tahunan,
prevalensi antara wanita dan pria sama tingginya.
2.3. Patofisiologi
Secara normal, urine adalah steril alias bebas kuman. Infeksi terjadi bila
bakteri atau kuman yang berasal dari saluran cerna jalan-jalan ke uretra atau
ujung saluran kencing untuk kemudian berkembang biak disana. Maka dari
itu kuman yang paling sering menyebabkan ISK adalah E.coli yang umum
terdapat dalam saluran pencernaan bagian bawah.
Pertama-tama bakteri akan menginap di uretra dan berkembang biak
disana. Akibatnya, uretra akan terinfeksi yang kemudian disebut dengan
nama Urethritis. Jika kemudian bakteri naik ke atas menuju saluran kemih
dan berkembang biak disana maka saluran kemih akan terinfeksi yang
kemudian disebut dengan istilah Cystitis. Jika infeksi ini tidak diobati maka
bakteri akan naik lagi ke atas menuju ginjal dan menginfeksi ginjal yang
dikenal dengan istilah Pyelonephritis (ISK atas).
Mikroorganisme seperti Klamidia dan mikoplasma juga dapat
menyebabkan ISK namun infeksi yang diakibatkan hanya terbatas pada
uretra dan system reproduksi. Tidak seperti E.coli, kedua kuman ini
menginfeksi orang melalui perantara hubungan seksual.
Infeksi saluran kemih disebabkan oleh adanya mikroorganisme patogenik
dalam traktus urinarius.
Masuknya mikroorganisme kedalam saluran kemih dapat melalui :
1. Penyebaran endogen yaitu kontak langsung dari tempat infeksi terdekat
(ascending) yaitu :
Masuknya mikroorganisme ke dalam kandung kemih, antara lain :
faktor anatomi dimana pada wanita memiliki uretra yang lebih
pendek daripada laki-laki sehingga terjadinya ISK lebih tinggi,
faktor tekanan urine saat kencing, kontaminasi fekal, pemasangan
alat ke dalam traktus urinarius (pemasangan kateter), adanya
dekubitus yang terinfeksi.
Naiknya bakteri dari kandung kemih ke ginjal
Kuman penyebab ISK pada umumnya adalah kuman yang berasal
dari flora normal usus (E.Coli). Dan hidup secara komersal di dalam
introitus vagina, prepusium penis, kulit perineum, dan di sekitar
anus. Mikroorganisme memasuki saluran kemih melalui uretra
prostate vas deferens testis (pada pria) buli-buli ureter, dan
sampai ke ginjal.
2. Hematogen
Sering terjadi pada pasien yang system imunnya rendah sehingga
mempermudah penyebaran infeksi secara hematogen. Ada beberapa hal
yang mempengaruhi struktur dan fungsi ginjal sehinggal mempermudah
penyebaran hematogen, yaitu adanya : bendungan total urine yang dapat
mengakibatkan distensi kandung kemih, bendungan intrarenal akibat
jaringan parut.
3. Limfogen
Pielonefritis (infeksi traktus urinarius atas) merupakan infeksi bakteri
pada ginjal, tubulus, dan jaringan interstisial dari salah satu atau kedua
ginjal. Bakteri mencapai kandung kemih melalui uretra dan naik ke ginjal
meskipun ginjal 20% sampai 25% curah jantung ; bakteri jarang
mencapai ginjal melalui aliran darah ; kasus penyebaran secara
hematogen kurang dari 3%. Pielonefritis akut biasanya terjadi akibat
infeksi kandung kemih asendens. Pielonefritis akut juga dapat terjadi
melalui infeksi hematogen. Infeksi dapat terjadi di satu atau di kedua
ginjal. Pielonefritis kronik dapat terjadi akibat infeksi berulang, dan
biasanya dijumpai pada individu yang mengidap batu, obstruksi lain, atau
refluks vesikoureter.
Sistitis (inflamasi kandung kemih) yang paling sering disebabkan oleh
menyebarnya infeksi dari uretra. Hal ini dapat disebabkan oleh aliran
balik urine dari uretra ke dalam kandung kemih (refluks urtrovesikal),
kontaminasi fekal, pemakaian kateter atau sistoskop.
Uretritis suatu inflamasi biasanya adalah suati infeksi yang menyebar naik
yang digolongkan sebagai general atau mongonoreal. Uretritis gonoreal
disebabkan oleh Neisseria gonorhoeae dan ditularkan melalui kontak
seksual. Uretritis non gonoreal : uretritis yang tidak berhubungan dengan
Neisseria gonorhoeae biasanya disebabkan oleh Klamidia frakomatik atau
urea plasma urelytikum.
1. Jenis kelamin
Sering terjadi pada wanita. Berhubungan dengan anatomi yang dimiliki
wanita, yaitu urethra yang lebih pendek dan lebih dekat dengan anus.
Karena tingkat estrogen perempuan menurun seiring menopause,
risikonya terkena infeksi saluran kemih meningkat karena hilangnya flora
vagina yang melindungi.
2. Pemasangan kateter
3. Lainnya
Faktor risiko lainnya meliputi diabetes, belum disunat, dan mengalami
prostat besar. Pada anak, ISK dikaitkan dengan refluks vesikoureteral
(pergerakan abnormal urin dari kandung kemih menuju ureter atau ginjal)
dan konstipasi.
b Ceftriaxone 250 mg IM
Subkategori IIIA
Subkategori IIIB
2. Kelola Antibiotik
2. Urinary clarity
3. Urinary color
5. Nocturia
6. Urinary
incontinence
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Infeksi saluran kemih bawah adalah salah satu penyakit pada
sistem urin yang tidak jarang terjadi pada masyarakat. Wanita memang
lebih cenderung terkena lower UTI karena beberapa faktor resiko, tetapi
pada saat usia mencapai lebih dari 50 tahun, prevalensi antara wanita
dan pria sama untuk terkena lower UTI ialah sama. Lower UTI sering
disebabkan oleh mikroorganisme E. Colli. Manifestasi klinis yang muncul
pada lower UTI ini juga bervariasi, yaitu mulai keinginan berkemih yang
sering tetapi jumlah urin yang keluar sedikit, dan menimbulkan rasa sakit
atau nyeri. Hingga terjadi demam akibat terjadinya infeksi. Untuk
pemeriksaan diagnostik dapat dilakukan mulai urinalisis hingga kultur urin
yang bertujuan untuk mengidentifikasi organisme spesifik.
3.2Saran
Penulis sangatlah sadar akan kekurangan dari pengerjaan tugas ini. Maka
dari itu penulis berharap kepada teman (mahasiswa) dan dosen
pembimbing untuk memberikan kritik dan saran yang membangun, untuk
menjadikan tugas ini lebih baik lagi.
REFERENSI
Disusun Oleh: