Anda di halaman 1dari 3

7.

Azolla pinnata
Morfologi Tanaman Azolla pinnata
Daun
Daun Azolla pinnata terdiri dari 2 cuping, cuping bagian tengah sirip
belakang dan sirip perut tipis tetapi berukuran agak besar. Pada bagian sirip
belakang ada klorofil, kecuali pada bagian tepi atau pinggir yang transparan terisi
oleh koloni Anabaena. Cuping yang berklorofil merupakan tempat
berlangsungnya proses fotosintesis dan simbion yang Anabaenanya berbeda.
Cuping bagian bawah tidak berwarna dan fungsinya sebagai pengapung (Lumpkin
and Plucknet, 1982). Menurut Anonymous dalam Setiyowati (1997) menyatakan
bahwa tanaman Azolla pinnata mempunyai jumlah stomata yang banyak terdapat
dipermukaan daun yang tersusun secara vertical dan tiap 1 mm terdapat kira-kira
100 stomata (Gambar 2.1).Gambar 2.1. Azolla pinnata
Akar
Tanaman Azolla pinnata mempunyai akar yang muncul pada sisi bawah
batang utama yang berfungsi sebagai pengambil air dan mineral-mineral, serta
nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Panjang akar bervariasi sesuai
dengan varietasnya yaitu sekitar 1,5-11 cm. Akar Azolla pinnata mengantung di
dalam air (Arifin, 1996).

Batang dan Cabang


Azolla pinnata tidak mempunyai batang, tetapi berupa rimpang. Pada
cabang tanaman Azolla pinnata terdapt akar-akar yang menempel yang tersusun
rapi seperti rambut yang lebat tumbuh secara horisontal dipermukaan air. Batang
(rimpang) utama tidak bercabang secara bergantian, setiap cabang terdapat daun
yang saling menindih (Djojosuwito, 2000).

8. antrhospira
Spirulina adalah ganggang renik (mikroalga) berwarna hijau kebiruan yang hidupnya tersebar
luas dalam semua ekosistem, mencakup ekosistem daratan dan ekosistem perairan baik itu air
tawar, air payau, maupun air laut. Klasifikasi Spirulina menurut Bold & Wyne (1978) dalam
Pamungkas (2005) adalah sebagai berikut :

Spirulina merupakan mikroorganisme autrotrof berwarna hijau-kebiruan dengan sel berkolom


membentuk filamen terpilin menyerupai spiral (helix), sehingga disebut alga biru-hijau
berfilamen (cyanobacterium) (Richmond 1988 dalam Pamungkas, 2005). Bentuk tubuh
Spirulina sp yang menyerupai benang merupakan rangkaian sel yang berbentuk silindris dengan
dinding sel yang tipis, berdiameter 1-12 mikrometer. Filamen Spirulina sp hidup berdiri sendiri
dan dapat bergerak bebas (Richmond, 1988 dalam Pamungkas, 2005).

Spirulina, ganggang biru hijau ini ditemukan pada air payau yang bersifat alkalis. Salah satu
spesies Spirulina telah lama dikonsumsi sebagai bahan pangan di daerah Afrika. Bahkan pada
abad ke-16, bangsa Astec Indian ditemukan sebagai pengguna Spirulina yang merupakan sumber
protein utama dan ternyata kemudian ditemukan mengandung berbagai vitamin. Ada beberapa
spesies Spirulina yang telah ditelaah secara baik. Spirulina yang tumbuh di Meksiko dikenal
sebagai Spirulina maxima, dan di Afrika Spirulina
platensis. Spirulina maxima terlihat sebagai benang filamen bersel banyak
dengan ukuran panjang 200-300 dan lebar 5-70 mikron. Suatu filamen
dengan 7 spiral akan mencapai ukuran 1000 mikron dan berisi 250-400
sel (Angka dan Suhartono 2000).

9. chlamydomonas

chlamydomonas memiliki sel berbentuk lonjong dan dinding sel berbahan selulosa sobat! Dan
juga memiliki sepasang flagela yang terdapat di depan sel. Chlamydomonas juga memiliki bintik
mata yang mengandung pigmen berwarna kemerahan terletak di pangkal flagela yang biasa
disebut dengan stigma

10. Volvox. Volvox merupakan ganggang hijau yang berkoloni yang sering ditemukan di danau
atau telaga. Koloninya berbentuk bola yang besar sehingga bisa dilihat dengan mata telanjang.
Sel-sel koloni volvox berjumlah antara 500 sampai 20.000 sel.

Setiap sel terhubung berdampingan di sekelilingnya melalui untaian sitoplasma. Setiap sel
Volvox dalam keadaan bebas (individual) sangatlah mirih dengan Chlamydomonas.

Volvox dapat berkembang biak secara seksual maupun aseksual. Reproduksi aseksual dengan
membentuk beberapa koloni kecil di dalam bola, dan koloni tersebut akan berkembang dengan
pembelahan sel yang bergerak bebas dalam koloni induk. Koloni baru akan melepaskan diri
bersamaan dengan hancurnya koloni induk.

Reproduksi seksual Volvox bersifat oogami. Beberapa sel dalam koloni membesar dan
menghasilkan sel-sel telur yang diam. Beberapa sel lainnya menghasilkan sperma motil yang
nantinya akan membuahi sel telur. Setelah terjadi pembuahan, zigot akan membesar membentuk
dinding. Zigot lalu keluar bersamaan dengan hancurnya koloni. Lalu kemudian zigot akan
membelah berulang-ulang membentuk koloni baru.

3. Spirogyra. Spirogyra merupakan ganggang berfilamen yang berukuran besar dan mempunyai
daerah penyebaran yang luas. Spirogyra dapat dijumpai pada permukaan sungai maupun kolam.

11.

Spirogyra (ganggang hijau)

Sel-sel Spirogyra tumbuh dalam filamen atau benang-benang yang tidak bercabang, setiap sel
mengandung satu atau lebih kloroplas yang berpilin. Di dalam kloroplas terdapat pirenoid yang
letaknya beraturan biasanya dikelilingi oleh butiran-butiran padi.
Spirogyra dapat berkembang biak secara aseksual maupun seksual. Aseksual dengan cara
fragmentasi benang, sehingga memungkinkan potongan benang menjadi organisme baru. Dan
reproduksi seksual dengan konjugasi.

12. CHORELLA
Mikroalga jenis Chlorella spp. berwarna hijau, pergerakannya tidak motil dan
struktur tubuhnya tidak memiliki flagel. Selnya berbentuk bola berukuran sedang
dengan diameter 2-10 m, bergantung pada spesiesnya, dengan kloroplas
berbentuk seperti cangkir.

Anda mungkin juga menyukai