Multiple Fracture
Oleh:
Pendamping:
2016
1
IDENTITAS PASIEN
ANAMNESA
a. Keluhan utama :
Bengkak, nyeri pada paha dan betis kiri dan tidak bisa digerakan
b. Riwayat penyakit sekarang
Os datang diantar oleh temannya dengan keluhan luka dan lebam
pada muka dan kedua tangan. Teman Os menceritakan 30 menit yang
lalu Os mengalami kecelakaan lalu lintas saat akan berangkat ke sekolah di
jalan raya daerah pedati yaitu antara motor vs mobil, saat itu Os sedang
mengendarai sepeda motor sedangkan temannya duduk dibelakang Os, Os
mengendarai motor dengan kecepatan 60 km/jam, Os tidak memakai
helm dan tiba-tiba motor yang dikendarai oleh Os oleng dan terjatuh
kesebelah kiri, Os terjatuh dengan posisi telentang di tengah jalan, tiba-
tiba dari arah berlawanan datang mobil dengan kecepatan 60 km/jam,
mobil itu melindas tubuh bagian kiri os yaitu melindas paha dan kaki kiri
Os.
2
Menurut teman Os, Os langsung di bawa ke IGD RS Rafflesia
Kota Bengkulu karena Os mengerang kesakitan, selain nyeri dan bengkak
kaki kiri Os tidak bisa digerakan, terdapat pula luka dan memar pada
daerah pelipis dan kedua lengan.
Riwayat penyakit dahulu
Tidak ada
Riwayat pengobatan
Tidak ada
Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalisata
Keadaan umum : Tampak sakit berat
Kesadaran : Somnolen
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Pernafasan : 26 x/menit
Suhu : 37 oC
3
STATUS LOKALISATA
Extremitas Bawah : Femur, tibia, fibulla sinistra
Look : Terdapat luka robek (-)
Edema (+),
Deformitas shortening (+),
Angulasi (+)
Hiperemis (-)
Feel : Suhu sama dengan suhu tubuh
Nyeri tekan (+)
Move : gerakan terbatas karena nyeri (+)
Jari-jari dapat digerakkan (-)
Krepitasi (+)
USULAN PEMERIKSAAN
Darah lengkap
Foto rontgen
Foto rontgen
RESUME
Nyeri pada regio Femoralis, cruris sinistra
Kaki kiri tidak bisa digerakkan karena nyeri
4
Jari tidak bisa digerakan
Pada inspeksi femur proksimal tampak bengkak (+)
Sensabilitas (+), edema (+), nyeri tekan (+)
DIAGNOSA BANDING
- Close fraktur Os Femur Sinistra, fraktur os tibia et os fibula sinistra
- Dislokasi Os femur Sinistra, os tibia et os fibula sinistra
DIAGNOSIS KERJA
- Close fraktur 1/3 middle os femur sinistra complete displace
- Close fraktur 1/3 middle os Tibia sinistra complete displace
- Close fraktur 1/3 middle os Fibulla sinistra complete displace
PENATALAKSANAAN
Mendikamentosa :
IVFD RL 20 Tpm
Inj Cefriaxone 1 gr/12 jam iv
Inj Antrain 1 gr (Drip)
Inj Citicolin 250 mg/12 jam iv
Inj Ranitidine 50 mg/12 jam iv
Inj Ketorolac 30 mg/8 jam iv
Inj Asam Tranexamat 500 mg iv (ekstra)
Non Mendikamentosa
Konsultasi dokter bedah orthopedi dan rujuk
Tindakan Operatif :
Edukasi Pasien untuk dilakukan tindakan operasi Open reduction Internal
Fixation (ORIF)
PROGNOSIS
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad fungsional : Dubia
5
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Fraktur adalah patah tulang atau terputusnya kontinuitas jaringan tulang
dan ditentukansesuai jenis dan luas. Penyebab fraktur meliputi pukulan langsung,
gaya meremuk, dan kontraksiotot ekstrem. Fraktur terjadi jika tulang dikenai
stress yang lebih besar dari pada yang diarbsorbsinya. Fraktur pada tulang dapat
menyebabkan edema jaringan lemak, persyarafan ke ototdan sendi terganggu,
dislokasi sendi, kerusakan saraf, dan kerusakan pembuluh darah.
ETIOLOGI
1. Cedera / injury
2. Stres yang berulang
3. Lemahnya tulang yang abnormal
6
Gejala klinis :
Terapi :
Internal fiksasi
Prosthetic replacement
Internal fiksasi
7
Prinsip internal fiksasi adalah reduksi yang aman dengan melakukan traksi
45 derajat difleksikan dan sedikit diabduksikan, lalu perlahan-lahan di
ekstensikan, terakhir lakukan internal rotasi.
Reduksi dapat ddinilai dengan x-ray. Kepala, heher, trabecula femur harus
dalam posisi normal saat dilihat di x-ray baik posisi AP maupun lateral. Poros
femur berada dalam posisi 155-180 derajat.
Prosthetic replacement
8
Lebih tepat dilakukan untuk stadium III dan stadium IV terutama pada
orang tua.
Indikasi :
Komplikasi
General komplikasi
Tombosis vena, emboli pulmonary, dan pneumonia sering terjadi
pada pasien dengan usia lanjut.
Avasculer necrotik
Nekrosis iskemik terjadi pada 30 persen fraktur displaced femur
dan 10 persen pada fraktur undisplaced. Biasanya beberapa bulan setelah
kejadian akan terasa nyeri dan fungsinya berkurang secara progresif. Hal
ini terjadi karena vaskuler ke tulangnya berkurang dan tulangnya menjadi
mati. Pada usia lebih dari 45 tahun terapi dengan penggantian sendi secara
total.
Non-union
Sering terjadi pada fraktur berat dan displaced juga disebabkan
oleh suplay darah yang kurang, fiksasi yang kurang kuat, dan pengobatan
yang terlambat. Pasien akan mengeluh nyeri, dan lama kelamaan
ekstremits akan memendek dan pasien menegluh sulit berjalan.
Osteoarthritis
Terjadi setelah beberapa tahun dan terjadinya avaskuler necrosis,
sehingga terjadi secondary osteoarthritis mengenai panggul. Gerakan
panggul akan sulit dan terjadi kerusakan pada persendian.
Intertrochanteric fraktur
Intertrochanter fraktur yaitu extracapsuler, umumnya terjadi pada lansia
yang juga mengalami osteoporosis. Fraktur extracapsuler mudah bersatu dan
jarang menimbulkan nekrosis avaskuler.
Mekanisme :
Trochanter mayor memutar saat jatuh ke arah lateral.
9
Klasifikasi :
Gejala klinis :
Pasien biasanya tidak dapat berdiri, kaki memendek sebelah, sulit
melakukan eksternal rotasi dan pasien tidak dapat mengangkat kakinya.
Foro rontgen ;
Pada undisplaced biasanya terlihat intertrochanter linenya. Jika frakturnya
multiple biasanyanya comminutif dan lebih sulit untuk ditindak.
Terapi :
Fiksasi internal untuk memperbaiki posisi dan agar pasien dapat berjalan
secepatnya. Selain itu juga mengurangi komplikasi jika ditangani terlambat.
Non-operatif :
Traksi ditempat tidur
Operatif :
Dilakukan pemasangan screw agar fiksasi lebih baik
10
Fraktur subtrochanter femur
Fraktur dimana garis patahnya berada 5cm distal dari trochanter
minor, dibagi dalam beberapa klasifikasi tetapi yang lebih sederhana dan
mudah dipahami adalah klasifikasi Fielding & Magliato, yaitu :
- Tipe 1 : garis fraktur 1 level dengan trochanter minor
- Tipe 2: garis patah berada 1-2 inc dibawah dari batas atas
trochanter minor
- Tipe 3: garis patah berada 2-3 inc dibawah dari batas atas
trochanter minor
11
Treatment dengan traksi
12
Klasifikasi menurut Neer, Grantham, Shelton (1967) :
Tipe IIB ; sama seperti IIA tetapi bagian metafisis lebih kecil.
13
Komplikasi :
Early
- Arterial damage
Late
- Joint stifness
- Malunion
- Non-union
14