I. Identitas Responden
a. Nama :
b. Umur :
c. Hubungan responden dengan balita :
1= Ayah 2= Ibu 3= Kakak 4= Kakek/Nenek 5= lain-lain
d. Pendidikan :
1= Tidak pernah sekolah 2= Tidak tamat SD 3= Tamat SD 4= Tamat SMP
5= Tamat SMA 6= Tamat Perguruan Tinggi
e. Jumlah anggota rumah tangga :
f. Apakah rumah tangga ini memiliki Asuransi Kesehatan (BPJS,ASKES dll) ?
1= Ya 2= Tidak
g. Pendapatan perbulan :
1= <1500.000,- 2= >1500.000,-
II.Identitas Balita
a. Nama :
b. Umur (bulan) :
c. Jenis Kelamin :
d. Berat Badan :
e. Tinggi Badan/PB :
V. Penimbangan Balita
a. Apakah anak Ibu (nama Balita) pernah ditimbang ?
1= Ya 2=Tidak 3= Tidak Tahu
Bila tidak, langsung ke bagian (e)
b. Bila ya, di timbang di mana?
1 = Di Posyandu, 2 = Pelayanan Kesehatan, 3 = Di rumah sendiri
c. Jika umur anak < 6 bulan, sudah berapa kali ditimbang?
d. Jika umur anak 6 bulan, sudah berapa kali ditimbang dalam 6 bulan terakhir?
e. Apakah anak ibu (nama Balita) memiliki KMS/buku KIA?
1 = Ya 2 = Tidak 3= Tidak tahu
VI. Pengetahuan Ibu Tentang Gizi
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Zat gizi merupakan sumber energi, menyumbang pertumbuhan
badan dan memelihara jaringan tubuh dan mengganti sel yang rusak.
2. Karbohidrat, lemak dan protein merupakan sumber tenaga dalam
tubuh.
3. Makanan yang dimakan balita diperlukan untuk tumbuh kembang
anak
4. Makanan yang seimbang terdiri dari karbohidrat, lemak, protein dan
vitamin
5. Kekurangan gizi pada balita dapat menyebabkan gizi buruk dan gizi
kurang sehingga pertumbuhan anak terganggu
6. ASI ekskluusif diberikan pada bayi umur 0-6 bulan
7. Makanan pendamping ASI (MPASI) diberikan setelah bayi berumur
6 bulan
8. Batuk, pilek, diare dan ISPA (infeksi saluran napas ata) dapat
mempercepat terjadinya gizi buruk dan gizi kurang
9. Tanda-tanda kekurangan tenaga pada anak adalah badan anak
tampak kurus, lemas, kulit wajah mengkerut.
10. Penimbangan berat badan setiap bulan secara teratur dapat
memantau pertumbuhan dan perkembangan balita