BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Otak (bahasa Inggris: encephalon) adalah pusat sistem saraf (bahasa Inggris:
central nervous system, CNS) pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya.
Berat otak manusia sekitar 1400 gram dan tersusun oleh kurang lebih 100 triliun
neuron. Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar
1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak terdiri dari empat bagian
besar yaitu serebrum (otak besar), serebelum (otak kecil), brainstem (batang otak), dan
diensefalon. (Satyanegara, 1998)
Otak mengatur dan mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi
tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan
suhu tubuh. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi. ingatan,
pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Anatomi otak
2. Bagian-bagian otak
3. Selaput otak atau meningen
4. Jenis-jenis selaput otak
5. Gangguan pada meningen
C . Tujuan
1. Untuk mengetahui anatomi otak
2. Untuk mengetahui Bagian-bagian otak
3. Untuk mengetahui selaput otak
4. Untuk mengetahui jenis-jenis selaput otak
5. Untuk mengetahui gangguan pada meningen
BAB II
PEMBAHASAN
A. Anatomi Otak
2
Otak (bahasa Inggris: encephalon) adalah pusat sistem saraf (bahasa Inggris:
central nervous system, CNS) pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya.
Berat otak manusia sekitar 1400 gram dan tersusun oleh kurang lebih 100 triliun
neuron. Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar
1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak terdiri dari empat bagian
besar yaitu serebrum (otak besar), serebelum (otak kecil), brainstem (batang otak), dan
diensefalon. (Satyanegara, 1998)
Otak mengatur dan mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi
tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan
suhu tubuh. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi. ingatan,
pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya.
Otak terbentuk dari dua jenis sel: glia dan neuron. Glia berfungsi untuk
menunjang dan melindungi neuron, sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk
pulsa listrik yang di kenal sebagai potensi aksi. Mereka berkomunikasi dengan neuron
yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang
disebut neurotransmiter. Neurotransmiter ini dikirimkan pada celah yang dikenal sebagai
sinapsis. Avertebrata seperti serangga mungkin mempunyai jutaan neuron pada otaknya,
vertebrata besar bisa mempunyai hingga seratus milyar neuron.
Apabila diuraikan lebih detail, setiap lobus masih bisa dibagi menjadi beberapa
area yang punya fungsi masing-masing, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Selain dibagi menjadi 4 lobus, cerebrum (otak besar) juga bisa dibagi menjadi dua
belahan, yaitu belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Kedua belahan itu terhubung
oleh kabel-kabel saraf di bagian bawahnya. Secara umum, belahan otak kanan
mengontrol sisi kiri tubuh, dan belahan otak kiri mengontrol sisi kanan tubuh. Otak
kanan terlibat dalam kreativitas dan kemampuan artistik. Sedangkan otak kiri untuk
logika dan berpikir rasional. Mengenai fungsi Otak Kanan dan Otak Kiri sudah kami
bahas pada halaman tersendiri. Anda bisa membacanya dengan klik disini.
gerakan otomatis yang dipelajari seperti gerakan mengendarai mobil, gerakan tangan
saat menulis, gerakan mengunci pintu dan sebagainya.
Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan gangguan pada sikap dan
koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak terkoordinasi, misalnya orang tersebut
tidak mampu memasukkan makanan ke dalam mulutnya atau tidak mampu
mengancingkan baju.
3. Brainstem (Batang Otak)
Batang otak (brainstem) berada di dalam tulang tengkorak atau rongga kepala
bagian dasar dan memanjang sampai ke tulang punggung atau sumsum tulang
belakang. Bagian otak ini mengatur fungsi dasar manusia termasuk pernapasan, denyut
jantung, mengatur suhu tubuh, mengatur proses pencernaan, dan merupakan sumber
insting dasar manusia yaitu fight or flight (lawan atau lari) saat datangnya bahaya.
Batang otak dijumpai juga pada hewan seperti kadal dan buaya. Oleh karena itu,
batang otak sering juga disebut dengan otak reptil. Otak reptil mengatur perasaan
teritorial sebagai insting primitif. Contohnya anda akan merasa tidak nyaman atau
terancam ketika orang yang tidak Anda kenal terlalu dekat dengan anda.
dan kejujuran. Carl Gustav Jung menyebutnya sebagai "Alam Bawah Sadar" atau
ketidaksadaran kolektif, yang diwujudkan dalam perilaku baik seperti menolong orang
dan perilaku tulus lainnya. LeDoux mengistilahkan sistem limbik ini sebagai tempat
duduk bagi semua nafsu manusia, tempat bermuaranya cinta, penghargaan dan
kejujuran.
C. Meningen
Lapisan pelindung otak terdiri dari rangka tulang bagian luar dan tiga lapisan
jaringan ikat yang disebut meninges. Dimulai dari lapisan paling luar, berturut-turut
terdapat dura mater, araknoid mater, dan pia mater. Araknoid dan pia mater saling
melekat dan seringkali dipandang sebagai 1 membran yang disebut pia-araknoid.
1. Dura mater
6
Dura mater secara konvensional terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan endosteal
dan lapisan meningeal. Dura mater merupakan selaput yang keras, terdiri atas
jaringan ikat fibrisa yang melekat erat pada permukaan dalam dari kranium.Karena
tidak melekat pada selaput arachnoid di bawahnya, maka terdapat suatu ruang
potensial (ruang subdura) yang terletak antara dura mater dan arachnoid, dimana
sering dijumpai perdarahan subdural.Pada cedera otak, pembuluh-pembuluh vena
yang berjalan pada permukaan otak menuju sinus sagitalis superior di garis tengah
atau disebut Bridging Veins, dapat mengalami robekan dan menyebabkan perdarahan
subdural.Sinus sagitalis superior mengalirkan darah vena ke sinus transversus dan
sinus sigmoideus.Laserasi dari sinus-sinus ini dapat mengakibatkan perdarahan
hebat.
Arteri-arteri meningea terletak antara dura mater dan permukaan dalam dari
kranium (ruang epidural).Adanya fraktur dari tulang kepala dapat menyebabkan
laserasi pada arteri-arteri ini dan menyebabkan perdarahan epidural.Yang paling
sering mengalami cedera adalah arteri meningea media yang terletak pada fosa
temporalis (fosa media).
2. Selaput Arakhnoid
Arachnoidea mater bentuknya seperti jaring laba-laba. Terdiri atas jaringan ikat
tanpa pembuluh darah. Permukaannya dilapisi oleh epitel selapis gepeng. Memiliki 2
komponen, yaitu lapisan yang berkontak dengan dura mater dan sebuah sistem
trabekel yang menghubungkan lapisan itu dengan pia mater. Rongga di antara
trabekel membentuk ruang subaraknoid, yang terisi cairan serebrospinal (CSF). Pada
beberapa daerah, araknoid menerobos dura mater, membentuk juluran-juluran yang
berakhir pada sinus venosus dalam dura mater. Juluran ini (yang dilapisi oleh sel-sel
endotel dari vena) disebut vili araknoid, fungsinya ialah untuk menyerap cairan
serebrospinal ke dalam darah dari sinus venosus. Perdarahan sub arakhnoid
umumnya disebabkan akibat cedera kepala.
3. Pia mater
Pia mater terdiri atas jaringan ikat longgar yang mengandung banyak pembuluh
darah. Pia mater dilapisi oleh sel-sel gepeng yang berasal dari mesenkim. Pia mater
menyusuri seluruh lekuk permukaan SSP dan menyusup ke dalamnya untuk jarak
tertentu bersama pembuluh darah. Pembuluh darah menembus SSP melalui
7
terowongan yang dilapisi oleh pia mater, disebut ruang perivaskular. Pia mater
lenyap sebelum pembuluh darah ditransformasi menjadi kapiler.
Susunan dari luar ke dalam: Periostem tengkorak - ruang epidural - duramater -
ruang subdural - arachnoid - ruang subarachoid piamater
1. Diantara arakhnoid dan piameter disebut ruang subrakhnoid, yang berisi cairan
serebrospinal dan pembuluh-pembuluh darah. Karena arakhnoid tidak mengikuti
lekukanlekukan otak, maka di beberapa tempat ruang subarakhnoid melebar yang
disebut sisterna. Yang paling besar adalah sisterna magna, terletak diantara bagian
inferior serebelum dan medulla oblongata. Lainnya adalah sisterna pontis di
permukaan ventral pons, sisterna interpedunkularis di permukaan
venttralmesensefalon, sisterna siasmatis di depan lamina terminalis. Pada sudut
antara serebelum dan lamina quadrigemina terdapat sisterna vena magna serebri.
Sisterna ini berhubungan dengan sisterna interpedunkularis melalui sisterna ambiens.
Ruang subarakhnoid spinal yang merupakan lanjutan dari sisterna magna dan sisterna
pontis merupakan selubung dari medula spinalis sampai setinggi S2. Ruang
subarakhnoid dibawah L2 dinamakan sakus atau teka lumbalis, tempat dimana cairan
serebrospinal diambil pada waktu pungsi lumbal.
2. Ruang Epidural
Diantara lapisan luar dura dan tulang tengkorak terdapat jaringan ikat yang
mengandung kapiler-kapiler halus yang mengisi suatu ruangan disebut ruang
epidural
3. Ruang Subdural
Diantara lapisan dalam durameter dan arakhnoid yang mengandung sedikit cairan,
mengisi suatu ruang disebut ruang subdural .
D. GANGGUAN PADA SELAPUT OTAK
1. Meningitis
8
a. DEFINISI
Meningitis adalah radang pada meningen (membran yang mengelilingi
otak dan medula spinalis) dan disebabkan oleh virus, bakteri atau organ-organ
jamur(Smeltzer, 2001).Meningitis merupakan infeksi akut dari meninges,
biasanya ditimbulkan oleh salah satu dari mikroorganisme pneumokok,
Meningokok, Stafilokok, Streptokok, Hemophilus influenza dan bahan aseptis
(virus) (Long, 1996). Meningitis adalah peradangan pada selaput meningen,
cairan serebrospinal dan spinal column yang menyebabkan proses infeksi pada
sistem saraf pusat (Suriadi & Rita, 2001).
Jadi meningitis adalah suatu reksi peradangan yang mengenai satu atau
semua apisan selaput yang membungkus jaringan otak dan sumsum tulang
belakang, yang menimbulkan eksudasi berupa pus atau serosa. Disebabkan oleh
bakteri spesifik atau nonspesifik atau virus.
b. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan terapeutik
1) Isolasi
2) Terapi antimikroba: antibiotik yang di berikan didasarkan pada hasil kultur,
diberikan dengan dosis tinggi melalui intravena.
3) Mempertahankan hidrasi optimum,: mengatasi kekurangan cairan dan
mencegah kelebihan cairan yang dapat menyebabkan edema serebral.
4) Mencegah dan mengobati komplikasi: aspirasi efusi subdural (pada bayi),
terapi heparin pada anak yang mengalami DIC.
5) Mengontrol kejang: pemberian terapi antiepilepsi
6) Mempertahankan ventilasi
7) Mengurangi meningkatnya tekanan intra kranial
8) Penatalaksanaan syok bakterial
9) Mengontrol perubahan suhu lingkungan yang ekstrim
10) Memperbaiki anemia
9
2. EDH
a. Pengertian
Epidural hematom adalah adanya pengumpulan darah diantara tulang
tengkorak dan duramater akibat pecahnya pembuluh darah/cabang-cabang
arteri meningeal media yang terdapat di duramater, pembuluh darah ini tidak
dapat menutup sendiri karena itu sangat berbahaya. Dapat terjadi dalam
beberapa jam sampai 1 2 hari. Lokasi yang paling sering yaitu dilobus
temporalis dan parietalis.
b. Terapi
Terapi Hematom epidural adalah tindakan pembedahan untuk evakuasi
secepat mungkin, dekompresi jaringan otak di bawahnya dan mengatasi sumber
perdarahan.
10
a. PENGERTIAN
Subdural hematoma adalah terkumpulnya darah antara durameter dan
jaringan otak, yang dapat terjadi secara akut dan kronik. Terjadi akibat pecahnya
pembuluh darah vena/jembatan vena yang biasanya terdapat diantara duramater,
perdarahan lambat dan sedikit. Periode akut terjadi dalam 48 jam 2 hari atau 2
minggu dan kronik dapat terjadi dalam 2 minggu atau beberapa bulan (corwin,
2009).
b. Penatalaksanaan Konservatif:
1) Bedrest total
2) Pemberian obat-obatan
3) Observasi tanda-tanda vital (GCS dan tingkat kesadaran)
Prioritas Perawatan
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Lapisan pelindung otak terdiri dari rangka tulang bagian luar dan tiga lapisan jaringan
ikat yang disebut meninges. Dimulai dari lapisan paling luar, berturut-turut terdapat dura mater,
araknoid mater, dan pia mater. Araknoid dan pia mater saling melekat dan seringkali dipandang
sebagai 1 membran yang disebut pia-araknoid.
Meningitis adalah radang pada meningen (membran yang mengelilingi otak dan medula
spinalis) dan disebabkan oleh virus, bakteri atau organ-organ jamur(Smeltzer, 2001)
Epidural hematom adalah adanya pengumpulan darah diantara tulang tengkorak dan
duramater akibat pecahnya pembuluh darah/cabang-cabang arteri meningeal media yang terdapat
di duramater
12
DAFTAR PUSTAKA
Doenges M.E. (2000) Nursing Care Plan, Guidlines for Planning Patient Care (2 nd ed).
Philadelpia, F.A. Davis Company.
Doenges M.E. (1989) Nursing Care Plan, Guidlines for Planning Patient Care (2 nd ed).
Philadelpia, F.A. Davis Company.
http://cyangtuti.blogspot.com/
http://hanyasekedarblogg.blogspot.com/2013/11/anatomi-fisiologi-otak.html
http://lomboksehat.blogspot.com/2012/03/anatomi-dan-fisiologi-kepala.html