Anda di halaman 1dari 14

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENGGUNAAN ALAT

PELINDUNG DIRI PADA PEKERJA INDUSTRI BATU BATA DUSUN


LAMSEUNONG KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2015

Teuku Sultan Alauddinsyah 1 , dr. Hendra Kurniawan, M.Sc 2 , dr. Siti Hajar,
M.Kes, Sp.M 3

1) Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, 2) Bagian Ilmu


Kesehatan Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala 3) Bagian Ilmu
Kesehatan Mata RSUD dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

ABSTRAK

Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu cara untuk
melindungi pekerja dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.Tahap akhir dalam
pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yaitu dengan penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD). Kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja juga dapat terjadi
pada saat pengolahan batu bata yang diakibatkan oleh tanah yang banyak mengandung
nematoda, asap pembakaran dan debu akibat pembakaran yang tidak sempurna.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap
dengan penggunaan APD pada pekerja industri batu bata di Dusun Lamseunong Desa
Kajhu Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar. Desain penelitian ini adalah
crosssectional survey yang dilakukan pada 62 responden yang diambil dengan teknik
total sampling. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2015.
Penggunaan APD diukur melalui observasi sedangkan pengetahuan dan sikap melalui
wawancara dengan menggunakan kuesioner. Hasil uji statistik dengan Chi-Squre pada
CI 95% dan =0,05 untuk variabel pengetahuan didapatkan p value 0,02 sedangkan
hasil uji statistik dengan Chi-Squre pada CI 95% dan =0,05 untuk variabel sikap
didapatkan p value 0,2. Kesimpulan pada penelitian ini terdapat hubungan antara
pengetahuan dengan penggunaan APD dan tidak terdapat hubungan antara sikap
dengan penggunaan APD pada pekerja industri batu bata di Dusun Lamseunong Desa
Kajhu Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar.

Kata Kunci : Kesehatan dan Keselamatan Kerja, APD, Pengtahuan, Sikap, Pekerja
industri batu bata.
ABSTRACT

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) is a way to protect workers from occupational
accidents and occupational diseases. The final stage in the prevention of occupational
accidents and occupational diseases is by used of Personal Protective Equipment
(PPE). Occupational accidents and occupational diseases can also occur during the
processing of bricks caused by soil which contains nematodes, burning fumes and dust
as a result of incomplete combustion. This study aims to determine the relationship
between knowledge and attitudes to the use of PPE in the brick industry workers in
Dusun Lamseunong Desa Kajhu Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar. The
study design was cross-sectional survey conducted in 62 respondents were taken with
total sampling technique. Collecting data in this study was conducted in May 2015.
The use of PPE was measured through observation while knowledge and attitudes
through interviews using a questionnaire. Results of statistical test by Chi-Square on
CI 95% and = 0,05 for the variable knowledge obtained PValue of 0,02, while the
results of the statistical test Chi-square on CI 95% and = 0,05 for the attitude
variable obtained P Value 0,2. The conclusion of this research there is a relationship
between knowledge and use of PPE and there was no correlation between attitudes to
the use of PPE in the brick industry workers in Dusun Lamseunong Desa Kajhu
Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar.

Keywords: occupational health and safety, PPE, knowledge, attitude, brick industry.
Pendahuluan ditunjang dengan perkembangan Alat

Indonesia merupakan salah satu Pelindung Diri (APD) sesuai dengan

negara dengan kecelakaan dan penyakit faktor risiko kerja. (3)

akibat kerja tertinggi di dunia. Pada sebuah penelitian di Rusia,

Berdasarkan laporan (International dua dekade terakhir didapatkan

Labour Organization) ILO tahun 2007 semakin meningkatnya jumlah

Indonesia menempati peringkat kedua kematian saat kerja. Penyebab eksternal

dunia tertinggi dengan jumlah 1.451 dari meningkatnya jumlah kematian

orang tenaga kerja meninggal dunia, tersebut adalah kecelakaan, keracunan

5.326 cacat dan 58.697 sembuh tanpa dan cedera. Disamping itu, penyebab

cacat. (1,2) lainnya adalah manajemen industri

Pesatnya pembangunan di negara yang kurang baik seperti pihak industri

berkembang, ditandai dengan yang tidak menyediakan standar

pembangunan industri untuk memenuhi keamanan kerja dengan baik,

kebutuhan penduduk yang semakin kurangnya personil yang melatih dan

meningkat. Salah satu industri yang memberi penyuluhan terhadap pekerja

berperan penting adalah industri batu tentang cara menjaga kesehatan dan

bata yang merupakan salah satu keselamatan saat bekerja, juga

material untuk membangun sebuah disebabkan kurangnya perhatian pihak

bangunan seperti rumah sebagai tempat industri dalam melakukan pemeriksaan

berteduhnya manusia. Batu bata terbuat kesehatan berkala bagi pekerja. (4)

dari tanah liat yang dibakar sehingga Proses pembuatan batu bata

berwarna menjadi kemerahan. diawali dengan penggalian bahan

Peningkatan kebutuhan akan batu bata mentah. Pengolahan bahan mentah

mengakibatkan banyak berdirinya dilakukan dengan tangan sehingga

industri batu bata diberbagai daerah menyebabkan tingginya resiko

sehingga kebutuhan akan tenaga kerja terjangkit infeksi cacing dan

pun meningkat. Tetapi kemajuan mikroorganisme. Pada tahap

industri yang pesat dapat menimbulkan pembakaran dapat mengganggu

dampak negatif bagi pekerja apabila kesehatan saluran pernapasan karena

tidak diiringi dengan perhatian terhadap banyaknya asap pembakaran. (5)

kesehatan dan keselamatan kerja yang


Salah satu langkah dalam industri batu bata dan masih
pencegahan kecelakaan dan menjaga menggunakan teknik pembuatan batu
kesehatan kerja adalah dengan bata dengan cara tradisional. Di dusun
menggunakan Alat Pelindung Diri tersebut terdapat 16 industri batu bata
(APD) yang baik, benar dan sesuai yang dimiliki oleh perorangan dengan
dengan kebutuhan kerja, penggunaan mempekerjakan masyarakat yang
APD merupakan langkah akhir dalam berasal dari suku Aceh maupun suku
mejaga keselamatan dan kesehatan luar Aceh. Masing-masing industri
kerja. (6) Langkah awal dalam menjaga memiliki jumlah pekerja yang
kesehatan dan keselamatan kerja adalah bervariasi dan tidak mempunyai surat
manajemen dan teknis yang baik. izin untuk membangun industri batu
Walaupun hal tersebut telah bata. Dikhawatirkan bila belum ada
dilaksanakan dengan baik, namun APD kebijakan Pemerintah kota dan daerah
tetap harus digunakan. (4,6) Di Rusia, yang menjamin kesehatan dan
terdapat suatu organisasi yang bertugas keselamatan pekerja dengan pengadaan
mencegah terjadinya kecelakaan dan APD yang diberikan kepada pekerja
gangguan kesehatan akibat kerja indutri batu bata.
dengan memberikan penyuluhan Survei awal yang dilakukan
kepada pekerja tentang cara peneliti pada bulan November 2014
penggunaan APD yang baik dan benar. menunjukkan 2 dari 8 pekerja industri
(4) bata bata yang sering berhubungan
Berdasarkan data depnaketrans, dengan tanah dan paparan asap masih
angka kecelakaan dan penyakit akibat belum menggunakan APD. Pada
kerja di Indonesia dari tahun 2000 Puskesmas Darussalam didapatkan
hingga 2007 terus mengalami jumlah kunjungan pasien pada bulan
penurunan, walaupun begitu jumlah Mei - Juni tahun 2014 dengan diagnosa
kecelakaan dan penyakit akibat kerja di penyakit ISPA (Infeksi Saluran
Indonesia masih tergolong tinggi. (7) Pernafasan Atas) 146 orang, katarak 8
Dusun Lamseunong, Desa Kajhu, orang, konjungtivitis 34 orang dan
Kecamatan Baitussalam, Kabupaten infeksi cacing 5 orang dibandingkan
Aceh Besar, Provinsi Aceh adalah salah dengan Puskesmas Jeulingke yang
satu daerah yang mempunyai banyak tidak terdapat industri batu bata di
sekitar puskesmas dengan jumlah Populasi
kunjungan yang didiagnosa ISPA 93 Populasi pada penelitian ini
orang, Katarak tidak ada, konjungtivitis adalah seluruh pekerja industri batu
17 orang dan infeksi cacing tidak ada. bata yang bekerja di Dusun
Berdasarkan uraian diatas, maka Lamseunong Desa Kajhu Kecamatan
peneliti merasa tertarik untuk Baitussalam Kabupaten Aceh Besar
melakukan penelitian mengenai yang berjumlah 81 orang.
hubungan pengetahuan dan sikap
Sampel
dengan penggunaan APD pada pekerja
industri batu bata Dusun Lamseunong Sampel pada penelitian ini adalah
Desa Kajhu Kecamatan Baitussalam seluruh pekerja industri batu di Dusun
Kabupaten Aceh Besar. Lamseunong Desa Kajhu Kecamatan
Baitussalam Kabupaten Aceh Besar
METODE PENELITIAN
tahun 2015 serta memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi penelitian. Teknik
Jenis dan Rancangan Penelitian
pengambilan sampel yang dilakukan
Jenis penelitian adalah analitik dengan teknik total sampling.
observasional dengan desain cross-
sectional survey yaitu pengumpulan Kriteria sampel

data yang dilakukan pada satu saat a. Kriteria inklusi


(point time approach). 1. Pekerja tetap industri batu bata.
Tempat dan Waktu Penelitian 2. Bersedia menjadi sampel
penelitian dan menandatangani
Penelitian ini dilaksanakan di
surat persetujuan.
industri batu bata Dusun Lamseunong
b. Kriteria eksklusi
Desa Kajhu Kecamatan Baitussalam
1. Tidak hadir pada saat
Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh.
pengambilan data.
Penelitian ini dilakukan dari Bulan Juli
2. Tidak dapat berkomunikasi
2014 sampai April 2015. Sedangkan
dengan baik.
pengambilan data dalam penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Mei 2015.

Populasi dan Sampel Variabel Penelitian dan Definisi

Operasional
Variabel penelitian bata yang bekerja di Dusun
Variabel dalam penelitian ini Lamseunong tidak termasuk ke dalam
adalah dependen yaitu penggunaan alat kriteria inklusi. Karakteristik pekerja
pelindung diri dan variabel independen berdasarkan umur, jenis kelamin, lama
yaitu pengetahuan dan sikap. kerja dan bagian pekerjaan dapat dilihat
pada tabel 1 di bawah ini.
Instrumen Penelitian

Alat pengumpul data dalam Tabel 1 Karakteristik Pekerja


Industri Batu Bata Dusun
penelitian ini adalah kuesioner dan Lamseunong
contoh gambar APD sebagai pemandu
Karakteristi Frekuensi Persentase
peneliti dalam melakukan wawancara k (n) (%)
saat pengumpulan data. Umur
<26 0 0
Analisa Data 26-35 29 47
36-45 31 50
Analisis univariat digunakan 46-55 2 3
untuk mendeskripsikan frekuensi >55 0 0
Jenis
masing-masing variabel, baik
Kelamin
variabel dependen maupun variabel Laki-laki 32 52
independen. Analisis data bivariat Perempuan 30 48
Lama kerja
dilakukan untuk mencari korelasi
< 1 tahun 0 0
antara variabel dependen dan 1-5 tahun 41 66
independen. Dalam analisis ini dapat 6 tahun 21 34
Bagian
dilakukan pengujian ststistik salah Pekerjaan
satunya dengan menggunakan Chi- Pengolahan
Tanah 15 24
Square.
Pencetakan 35 56
Pembakaran 12 19
HASIL DAN PEMBAHASAN
Total 62 100

Hasil Penelitian Berdasarkan tabel 1 di atas,


pekerja industri batu bata Dusun
Karakteristik Pekerja
Lamseunong Desa Kajhu Kecamatan
Jumlah responden dalam Baitussalam Kabupaten Aceh Besar
penelitian ini adalah 62 orang dari 81 paling banyak berusia 36-45 tahun
orang, 19 orang atau 13% pekerja batu yaitu sebesar 50%, dengan jenis
kelamin laki-laki 52%, lama bekerja 1- pakaian pelindung saat bekerja, 98%
5 tahun yaitu sebesar 66%, yang pekerja tidak menggunakan pelindung
bekerja dibagian pengolahan tanah mata, 92% pekerja tidak menggunakan
24%, pencentakan 56% dan pelindung organ pernafasan, 42%
pembakaran 19%. Adapun frekuensi pekerja tidak menggunakan pelindung
karakteristik jenis kelamin berdasarkan kaki dan terdapat 19% pekerja batu
bagian pekerjaannya dapat dilihat pada bata tidak menggunakan pelindung
tabel 2 dibawah ini. tangan saat bekerja.
Tabel 2 Karakteristik Jenis
Kelamin Pekerja Industri Setelah dilakukan observasi
Batu Bata Dusun penggunaan APD pada pekerja industri
Lamseunong Berdasarkan
Bagian Pekerjaan. batu bata Lamseunong Desa Kajhu
Kecamatan Baitussalam Kabupaten
Jenis Kelamin
Bagian Aceh Besar, di peroleh hasil seperti
Laki-laki Perempuan
Pekerjaan
n % n % terlihat pada tabel 3 di bawah ini.
Pengolahan
Tanah 15 24 0 0 Tabel 3 Distribusi Frekuensi
Pencetakan 6 10 29 47 Pekerja Batu Bata yang
Pembakara Menggunakan APD di
n 12 19 0 0 Dusun Lamseunong

Berdasarkan tabel 2 di atas, Penggunaan Frekuensi Presentase


APD (n) (%)
pekerja industri batu bata Dusun
Lengkap 29 47
Lamseunong Kabupaten Aceh besar Tidak
33 53
yang bekerja dibagian pengolahan Lengkap
Total 62 100
tanah, bejenis kelamin laki-laki
sebanyak 24%, dibagian pencetakan Berdasarkan tabel 3 di atas

10% laki-laki dan 47% perempuan, menunjukkan bahwa pekerja yang tidak

sedangkan dibagian pembakaran 19% lengkap menggunakan APD dengan

laki-laki. lengkap adalah 53%.

Pengetahuan
Penggunaan APD

Berdasarkan hasil wawancara


Berdasarkan hasil pengumpulan
dengan menggunakan kuesioner
data yang dilakukan peneliti,
didapatkan 97% pekerja industri batu
didapatkan pekerja yang menggunakan
bata yang tidak mengetahui akan harus diganti dan 55% pekerja tidak
kewajiban mengingatkan pekerja setuju untuk mengingatkan pekerja
lainnya untuk menggunakan APD industri batu bata lain yang tidak
dengan baik dan benar, dan terdapat menggunakan APD saat bekerja.
40% pekerja industri batu bata yang
Hasil pengumpulan data yang
tidak mengetahui jenis-jenis APD yang
dilakukan peneliti tentang sikap dapat
harus digunakan saat bekerja.
dilihat pada tabel 5 di bawah ini.
Pengetahuan pekerja mengenai
Tabel 5 Distribusi Frekuensi
penggunaan APD dapat dilihat pada Sikap Pekerja Industri
tabel 4 berikut. Batu Bata di Dusun
Lamseunong
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Frekuens Presentas
Tingkat Pengetahuan Sikap
i (n) e (%)
Pekerja Industri Batu
Setuj
Bata di Dusun 25 40
Lamseunong u
Tidak
Pengetahua Frekuensi Presentas Setuj 37 60
n (n) e (%) u
Baik 33 53 Total 62 100
Kurang baik 29 47
Total 62 100 Bersadarkan tabel 5 diatas
terlihat bahwa pekerja industri batu
Berdasarkan tabel 4 diatas
bata memiliki sifat tidak setuju sebesar
terlihat bahwa pekerja industri batu
60%.
bata memiliki pengetahuan baik tentang
penggunaan APD sebesar 53%. Berdasarkan hasil wawancara,
terdapat pekerja industri batu bata yang
Sikap
memiliki pengetahuan baik namun

Berdasarkan hasil wawancara memiliki sikap tidak setuju seta pekerja

dengan menggunakan kuesioner yang memiliki pengetahuan kurang

tentang sikap, didapatkan 100% pekerja namun memiliki sikap setuju terhadap

industri batu bata yang setuju untuk penggunaan APD seperti terlihat pada

mencuci tangan saat sebelum dan Tabel di bawah ini.

setelah bekerja, 98% pekerja setuju Hubungan Pengetahuan dengan


APD yang tidak layak pakai atau rusak Penggunaan APD
Tabel 6 Hubungan Pengetahuan dengan pekerja yang berpengetahuan
dengan Penggunaan APD
baik.
pada Pekerja Industri
Batu Bata di Dusun
Lamseunong Hubungan Sikap dengan Penggunaan

Pengetahua Penggunaan APD P RP APD


n Valu
Lengka Tidak Total
e
p lengkap Tabel 7 Hubungan Sikap dengan
n % n % n %
Penggunaan APD pada
Baik 2 66 13 3 3 100% 0,02 1,9 Pekerja Industri Batu
0 4 3
Kurang 9 31 20 6 2 100% Bata di Dusun
baik 9 9 Lamseunong

Berdasarkan Tabel 6 diatas Penggunaan APD P


RP
Sikap Lengkap Tidak lengkap Total Value
didapatkan bahwa pekerja industri batu
n % n % n %
bata yang berpengetahuan baik Setuj 6 10
15 12 34 27
u 6 0
0,3 1,37
menggunakan APD dengan lengkap Tidak
14
4
21 60 35
10
setuju 0 0
yaitu sebesar 66% dan yang
berpengetahuan kurang baik 29% tidak Berdasarkan Tabel 7 diatas

memakai APD. didapatkan bahwa pekerja industri batu


bata yang memiliki sikap setuju
Hasil uji statistik dengan Chi- cenderung menggunakan APD dengan
Square untuk variabel pengetahuan lengkap yaitu sebesar 66% dan yang
pada interval kepercayaan 95% dengan tidak setuju 60% tidak memakai APD.
=0,05 menunjukkan p value 0,02
sehingga H0 ditolak yang berarti Hasil uji statistik dengan Chi-

terdapat hubungan antara pengetahuan Square untuk variabel sikap pada

pekerja industri batu bata dengan interval kepercayaan 95% dengan

penggunaan APD di Dusun =0,05 menunjukkan p value 0,3

Lamseunong Desa Kajhu Kecatamatan sehingga H0 diterima yang berarti tidak

Baitussalam Kabupaten Aceh Besar. terdapat hubungan antara sikap pekerja

Pada penelitian ini didapatkan RP 1,93 industri batu bata dengan penggunaan

artinya pekerja yang memiliki APD di Dusun Lamseunong Desa

pengetahuan kurang baik memiliki Kajhu Kecamatan Baitussalam

peluang 1,93 kali untuk tidak Kabupaten Aceh Besar. Pada penelitian

menggunakan APD dibandingkan ini didapatkan RP 1,37 artinya pekerja


yang memiliki sikap tidak setuju
memiliki peluang 1,37 kali untuk tidak kerja 1-5 tahun yaitu sebesar 66%, yang
menggunakan APD dibandingkan bekerja dibagian pencetakan sebanyak
dengan pekerja yang memiliki sikap 35 orang atau 56% dengan jenis
setuju. kelamin perempuan 29 orang dan 6
orang laki-laki, dibagian pengolahan
Pembahasan
tanah sebanyak 15 orang atau 24%
Karakteristik Pekerja dengan jenis kelamin laki-laki semua
dan dibagian pembakaran berjumlah 12
Karakteristik pekerja yang
orang atau 19% yang berjenis kelamin
dinilai dalam penelitian ini dibagi
laki-laki semua.
menjadi tiga katagori yaitu umur, jenis
kelamin, lama kerja dan bagian APD
pekerjaan. Pembagian umur dalam
Alat Pelindung Diri (APD)
penelitian ini dibagi sesuai dengan
adalah seperangkat alat keselamatan
ketentuan WHO dan ILO K138 yang
yang digunakan oleh pekerja untuk
membahas tentang usia minimum untuk
melindungi seluruh atau sebagian
diperbolehkan masuk kerja, dalam
tubuhnya dari kemungkinan adanya
pasal 3 ayat 1 menyatakan bahwa usia
pemaparan potensi bahaya lingkungan
minimum untuk diperbolehkan bekerja
dari PAK dan kecelakaan kerja.
dimana pekerjaan itu membahayakan
Penggunaan APD merupakan tingkat
kesehatan, keselamatan atau moral
pengendalian resiko kerja paling akhir
muda, tidak boleh kurang dari 18 tahun.
dan murah, diharapkan dengan
Bersarkan hasil penelitian ini
penggunaan APD dapat mencegah atau
didapatkan umur pekerja paling banyak
meminimalkan terjadinya kecelakaan
berusia 36-45 tahun yaitu sebesar 50%
dan penyakit akibat kerja (21)
dan diikuti oleh umur 26-35 tahun Hasil penelitian ini
sebesar 47%, usia tersebut merupakan menunjukkan semua pekerja industri
usia produktif untuk bekerja menurut batu bata di Dusun Lamseunong Desa
ILO (30). Kajhu Kecamatan Baitussalam
Kabupaten Aceh Besar tidak
Presentase jenis kelamin
menggunakan pakaian pelindung, 98%
terbanyak dalam penelitian ini adalah
tidak menggunakan pelindung mata, 92
laki-laki yaitu sebesar 52% dan lama
% tidak menggunakan pelindung organ
pernafasan, 81% menggunakan bata memiliki pengetahuan yang baik
pelindung tangan dan 58% sedangkan yang memiliki pengetahuan
menggunakan pelindung kaki. Hasil kurang baik 47%. Hasil penelitian tidak
penelitian ini hampir sama dengan jauh berbeda dengan yang dilakukan
penelitian yang dilakukan oleh saudara oleh saudara Arianto Wibowo (2010)
Al Bukhari (2014) namun pada pekerja pada pekerja pengolahan emas di Bogor
yang berbeda yaitu pada pekerja dengan hasil 66,4% berpengetahuan
pengolah emas di Kecamatan Krueng baik dan 33,6% berpengetahuan kurang
Sabee Aceh Jaya, dengan hasil semua baik (11).
pekerja tidak menggunakan pelindung
Peningkatan penggunaan APD
mata, 95% tidak menggunakan pakaian
dapat ditingkatkan dengan pengawasan
pelindung, 85% tidak menggunakan
yang dilakukan oleh pihak perusahaan
pelindung organ pernafasan, 82% tidak
dan peningkatan pengetahuan pekerja
menggunakan pelindung tangan dan
akan pentingnya pemakaian APD.
60% menggunakan pelindung kaki
Pengetahuan merupakan hal yang
(31). Hasil yang tidak jauh berbeda
paling berpengaruh dalam
juga didapatkan pada penelitian saudara
meningkatkan penggunaan APD bagi
Arianto Wibowo (2010) namun pada di
pekerja. Pengetahuan sendiri dapat
Bogor dengan hasil 66,4%
ditingkatkan dengan cara memberikan
menggunakan APD dan 33,6% tidak
penyuluhan kepada pekerjadan
menggunakan APD (11).
Kondisi industri batu bata di menempelkan poster-poster tentang

Dusun Lamseunong Desa Kajhu penggunaan APD.

Kecamatan Baitussalam Kabupaten


Keadaan pengetahuan pekerja
Aceh Besar, 12 industri hanya
indu//////////stri batu bata di Dusun
menyediakan pelindung tangan kepada
Lamseunong Desa Kajhu Kecamatan
pekerjanya, yang diganti dalam 2
Baitussalam Kabupaten Aceh Besar
minggu sekali, sedangkan 4 industri
sendiri masih sangat minim, hal ini
lagi tidak menyediakan APD.
dapat dilihat dari hasil penelitian ini

Pengetahuan sendiri, hasil wawancara responden


didapatkan salah satu penyebab
Hasil penelitian ini
minimnya pengetahuan adalah
menunjukkan 53% pekerja industri batu
kurangnya penyuluhan dan Kecatamatan Baitussalam Kabupaten
pemberitahuan akan pentingnya Aceh Besar dengan p value 0,02.
penggunaan APD.
Hasil hubungan pengetahuan
Sikap dengan penggunaan APD pada
penelitian ini juga tidak jauh berbeda
Hasil penelitian ini menujukkan
denga penelitian saudara Arianto
60% pekerja industri batu bata di
Wibowo di Bogor dengan hasil uji
Dusun Lamseunong Desa Kajhu
statistik dengan p value 0,000 yang
Kecamatan Baitussalam Kabupaten
menunjukkan terdapat hubungan antara
Aceh Besar memiliki sikap tidak setuju,
pengetahuan dengan penggunaan APD.
sedangkan yang memiliki sikap setuju
Hasil penelitian yang sama juga
adalah 40%. Hasil penelitian yang
didapatkan dalam penelitian saudara Al
dilakukan oleh saudara Al Bukhari
Bukhari dengan p value 0,033 yang
(2014), dengan hasil 63,41% memiliki
berarti terdapat hubungan antara
sikap setuju dan 36,59% memiliki sikap
pengetahuan dengan penggunaan APD
setuju (31).
(31).
Hubungan antara Pengetahuan dengan
Hasil dari penelitian ini juga
Penggunaan APD
juga sesuai dengan pendapat green
Pekerja industri batu bata (1980) yang menyatakan bahwa
dengan tingkat pengetahuan baik pengetahuan merupakan salah satu
cenderung menggunakan APD dengan faktor yang berpengaruh yang
lengkap dan yang memiliki mendorong atau menghambat individu
pengetahuan kurang baik 66% tidak untuk berperilaku (32). Ramsey (1978)
lengkap menggunakan APD. juga menyatakan pengetahuan
Berdasarkan hasil uji statistik dengan merupakan faktor yang sangat penting
menggunakan Chi-Square pada interval untuk terbentuknya perilaku seseorang,
kepercayaan 95% dengan =0,05 bila pekerja mempunyai pengetahuan
menunjukkan terdapat hubungan antara yang kurang terhadap potensi atau pun
pengetahuan dengan penggunaan APD sumber bahaya yang ada di lingkungan
pada pekerja industri batu bata di kerjanya, maka individu tersebut akan
Dusun Lamseunong Desa Kajhu
cenderung membuat suatu keputusan perilaku dan ketertarikan pekerja untuk
yang salah (11). menggunakan APD, namun dari hasil
wawancara responden didapatkan
Hubungan antara Sikap dengan
masih kurangnya pemberitahuan untuk
Penggunaan APD
menggunakan APD kepada pekerja
Pekerja industri batu bata yang industri batu bata di Dusun
memiliki sikap tidak setuju cenderung Lamseunong Desa Kajhu Kecatamatan
menggunakan APD dengan tidak Baitussalam Kabupaten Aceh Besar,
lengkap dan yang memiliki sikap setuju dari hasil wawancara responden
63% lengkap menggunakan APD. didapatkan beberapa faktor yang
Berdasarkan hasil uji statistik dengan mempengaruhi pekerja yang memiliki
menggunakan Chi-Square pada interval sikap setuju tetapi tidak menggunakan
kepercayaan 95% dengan =0,05 APD dengan baik adalah: 1) kurangnya
menunjukkan tidak terdapat hubungan ketersediaan APD, 2) sosial ekonomi
antara sikap dengan penggunaan APD yang rendah, 3) menganggap tidak
pada pekerja industri batu bata di memakai APD adalah hal biasa.
Dusun Lamseunong Desa Kajhu
Sikap bukan salah satu faktor
Kecatamatan Baitussalam Kabupaten
yang dominan terhadap pengaruh
Aceh Besar dengan p value 0,2. Hasil
perilaku penggunaan APD. Sikap
hubungan antara sikap dengan
dipengaruhi oleh pengetahuan, pikiran
penggunaan APD pada penelitian ini
dan emosi yang berperan dalam
tidak jauh berbeda dengan hasil yang
berperilaku menggunakan APD. Ada
didapatkan dalam penelitian saudara Al
beberapa tingkatan sikap, dalam
Bukhari dengan hasil p value 0,300
penelitian ini, pekerja industri batu bata
yang berarti tidak terdapat hubungan
di Dusun Lamsenong memiliki sikap
antara sikap dengan penggunaan APD
dalam tingkatan receiving yaitu
(31).
menerima atau setuju tetapi belum
Seharusnya pekerja yang sampai dalam tahap praktik atau
memiliki sikap setuju memiliki perilaku tindakan (33).
yang baik dalam penggunaan APD,
Keterbatasan Penelitian
pengetahuan pekerja tentang
penggunaan APD dapat meningkatkan
1. Hasilnya sebatas industri batu bata APD pada pekerja industri batu bata
dimana penelitian ini dilakukan, di Dusun Lamseunong Kabupaten
perilaku, pengetahuan dan sikap Aceh Besar.
4. Tidak terdapat hubungan antara
bukan hal yang bersifat menetap
sikap dengan penggunaan APD
sehingga hasilnya bukan hasil yang
pada pekerja industri batu bata di
menetap seterusnya.
2. Bias apabila responden salah Dusun Lamseunong Kabupaten
menangkap maksud dari Aceh Besar.
pertanyaan kuesioner saat
diwawancarai. Saran

KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil dan


kesimpulan penelitian di atas, maka di
Kesimpulan bawah ini peneliti mencoba

Dari penelitian ini dapat ditarik memberikan saran-saran ataupun

beberapa kesimpulan sebagai berikut : masukan, yakni sebagai berikut :

1. Jumlah pekerja industri batu bata di 1. Hendaknya Dinas Kesehatan

Dusun Lamseunong yang mengadakan penyuluhan tentang

berpengetahuan baik adalah 33 pentingnya penggunaan APD untuk

orang atau 53% sedangkan 29 orang meningkatkan pengetahuan dan

atau 47% berpengetahuan kurang memperbaiki sikap pekerja industri

baik. batu bata di Dusun Lamseunong


2. Jumlah pekerja industri batu bata di Kabupaten Aceh Besar.
Dusun Lamseunong yang memiliki 2. Hendaknya pemilik usaha industri

sikap tidak setuju 37 orang atau batu bata menyediakan APD yang

60% sedangkan 25 orang atau 40% layak bagi pekerja industri batu bata

memiliki sikap setuju. di Dusun Lamseunong Kabupaten


3. Terdapat hubungan antara Aceh Besar.
pengetahuan dengan penggunaan

Anda mungkin juga menyukai