Teuku Sultan Alauddinsyah 1 , dr. Hendra Kurniawan, M.Sc 2 , dr. Siti Hajar,
M.Kes, Sp.M 3
ABSTRAK
Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu cara untuk
melindungi pekerja dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.Tahap akhir dalam
pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yaitu dengan penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD). Kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja juga dapat terjadi
pada saat pengolahan batu bata yang diakibatkan oleh tanah yang banyak mengandung
nematoda, asap pembakaran dan debu akibat pembakaran yang tidak sempurna.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap
dengan penggunaan APD pada pekerja industri batu bata di Dusun Lamseunong Desa
Kajhu Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar. Desain penelitian ini adalah
crosssectional survey yang dilakukan pada 62 responden yang diambil dengan teknik
total sampling. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2015.
Penggunaan APD diukur melalui observasi sedangkan pengetahuan dan sikap melalui
wawancara dengan menggunakan kuesioner. Hasil uji statistik dengan Chi-Squre pada
CI 95% dan =0,05 untuk variabel pengetahuan didapatkan p value 0,02 sedangkan
hasil uji statistik dengan Chi-Squre pada CI 95% dan =0,05 untuk variabel sikap
didapatkan p value 0,2. Kesimpulan pada penelitian ini terdapat hubungan antara
pengetahuan dengan penggunaan APD dan tidak terdapat hubungan antara sikap
dengan penggunaan APD pada pekerja industri batu bata di Dusun Lamseunong Desa
Kajhu Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar.
Kata Kunci : Kesehatan dan Keselamatan Kerja, APD, Pengtahuan, Sikap, Pekerja
industri batu bata.
ABSTRACT
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) is a way to protect workers from occupational
accidents and occupational diseases. The final stage in the prevention of occupational
accidents and occupational diseases is by used of Personal Protective Equipment
(PPE). Occupational accidents and occupational diseases can also occur during the
processing of bricks caused by soil which contains nematodes, burning fumes and dust
as a result of incomplete combustion. This study aims to determine the relationship
between knowledge and attitudes to the use of PPE in the brick industry workers in
Dusun Lamseunong Desa Kajhu Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar. The
study design was cross-sectional survey conducted in 62 respondents were taken with
total sampling technique. Collecting data in this study was conducted in May 2015.
The use of PPE was measured through observation while knowledge and attitudes
through interviews using a questionnaire. Results of statistical test by Chi-Square on
CI 95% and = 0,05 for the variable knowledge obtained PValue of 0,02, while the
results of the statistical test Chi-square on CI 95% and = 0,05 for the attitude
variable obtained P Value 0,2. The conclusion of this research there is a relationship
between knowledge and use of PPE and there was no correlation between attitudes to
the use of PPE in the brick industry workers in Dusun Lamseunong Desa Kajhu
Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar.
Keywords: occupational health and safety, PPE, knowledge, attitude, brick industry.
Pendahuluan ditunjang dengan perkembangan Alat
5.326 cacat dan 58.697 sembuh tanpa dan cedera. Disamping itu, penyebab
berperan penting adalah industri batu tentang cara menjaga kesehatan dan
berteduhnya manusia. Batu bata terbuat kesehatan berkala bagi pekerja. (4)
dari tanah liat yang dibakar sehingga Proses pembuatan batu bata
Operasional
Variabel penelitian bata yang bekerja di Dusun
Variabel dalam penelitian ini Lamseunong tidak termasuk ke dalam
adalah dependen yaitu penggunaan alat kriteria inklusi. Karakteristik pekerja
pelindung diri dan variabel independen berdasarkan umur, jenis kelamin, lama
yaitu pengetahuan dan sikap. kerja dan bagian pekerjaan dapat dilihat
pada tabel 1 di bawah ini.
Instrumen Penelitian
10% laki-laki dan 47% perempuan, menunjukkan bahwa pekerja yang tidak
Pengetahuan
Penggunaan APD
tentang sikap, didapatkan 100% pekerja namun memiliki sikap setuju terhadap
industri batu bata yang setuju untuk penggunaan APD seperti terlihat pada
Pada penelitian ini didapatkan RP 1,93 industri batu bata dengan penggunaan
peluang 1,93 kali untuk tidak Kabupaten Aceh Besar. Pada penelitian
sikap tidak setuju 37 orang atau batu bata menyediakan APD yang
60% sedangkan 25 orang atau 40% layak bagi pekerja industri batu bata