Pelaporan Keuangan
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Akuntansi
Disusun Oleh:
Fitrarena Widhi Rizkyana 12030116420034
Puspita Dewi Wulandari 12030116420049
Rini Meliana 12030116420035
Abstract
This paper has a point to the introduction of concerning the theory finance accounting which is
good for students accounting and the practitioners of in understanding the theory and as a basis a
practitioner of the success of accounting .This paper contains a brief review of the theory of
accounting , evaluation theory based on the consideration logic and the facts .In addition this
writing also contained on the environmental financial reporting which includes a review of the
development and regulations of accounting practices , rationality over regulations , financial
accounting practices of the , and the role of professional judgment in financial accounting , as
well as the power possessed an accountant .A few things it was expected that useful for the
development of the science of the theory of accounting .
2
Chapter 1
Introduction to Financial Accounting Theory
Pengantar
Pengenalan Teori Akuntansi diawali dengan pembahasan isu-isu yang terkait didalamnya.
Isu-isu tersebut antara lain mengapa mahasiswa akuntansi perlu untuk memahami teori, bukan
hanya sebatas pada pemahaman terhadap standar akuntansi, mengapa teori akuntansi menjadi hal
yang sangat diperhatikan oleh para praktisi, serta bagaimana teori akuntansi dapat memenuhi
perannya sebagai dasar terlaksananya praktik akuntansi .
Memahami Teori
Sebelum membahas lebih jauh mengenai Teori Akuntansi, sebaiknya kita memahami dulu
pengertian atau definisi dari teori itu sendiri. Adapun terdapat beberapa pandangan mengenai
definisi dari teori. Menurut Oxford English Dictionary, Teori merupakan suatu skema atau sistem
dari suatu gagasan atau pernyataan yang berfungsi sebagai suatu penjelasan atau laporan dari
suatu kelompok fakta atau fenomena. Pandangan lain dari seorang peneliti Akuntansi,
Hendriksen (1970, p. 1) menyatakan bahwa teori merupakan kelompok hipotesis yang saling
berkaitan, konseptual dan prinsip pragmatis yang membentuk kerangka umum dari sebuah
referensi untuk suatu bidang penelitian. Adapun penelitian dari Hendriksen tersebut menyerupai
definisi teori dari US FASB dalam kerangka konseptualnya, dimana dijelaskan bahwa teori
merupakan suatu sistem yang saling berkaitan dari objek yang saling berelasi dan fundamental
yang mengarah pada suatu standar yang konsisten (FASB, 1976). Dari ketiga definisi tersebut
dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya teori haruslah berdasarkan dari suatu alasan yang
berlogika, sistematik, dan saling berkaitan.
Demikian pula bila dikaitan dengan Teori Akuntansi itu sendiri, yang mana akuntansi
merupakan aktivitas manusia. Dimana akuntansi tidak dapat dilakukan tanpa adanya akuntan,
sehingga Teori Akuntansi Keuangan selanjutnya juga akan mempertimbangkan hal-hal terkait
tingkah laku dan kebutuhan manusia akan informasi akuntasi keuangan, atau alasan mengapa
orang-orang yang berperan penting dalam organisai menyediakan informasi penting bagi para
pemangku kepentingan organisasi. Contohnya antara lain, bahwa teori ;
Menentukan bagaimana, berdasarkan pada perspektif utama dari peran akuntansi, aset dinilai
untuk kepentingan pelaporan pada pihak eksternal.
3
Memprediksi, bahwa manajer yang memberikan bonus berdasarkan suatu capaian, misalnya
profit, akan cenderung mengadopsi metode akuntansi yang akan menghasilkan laba dalam
laporan keuangan yang lebih tinggi.
Berusaha menjelaskan bagaimana latar belakang budaya individu dapat mempengaruhi tipe
informasi akuntasi yang diperlukan untuk membuktikan pada pihak-pihak diluar organisasi.
Menentukan informasi akuntansi yang perlu disajikan pada pemangku kepentingan
berdasarkan kebutuhan dari tiap pemangku kepentingan.
Memprediksikan bahwa kekuatan relative dari pemangku kepentingan menentukan informasi
keuangan mana yang berhak didapatkan.
Memprediksikan bahwa organisasi berusaha untuk mendapatkan pengakuan dari masyarakat
sebagai organisasi yang sah dan bahwa laporan keuangan dapat digunakan organisasi untuk
membuktikan legitimasinya.
4
a. Inductive Accounting Theory
Awal pengembangan teori akuntansi bergantung pada proses induksi. Dimana proses
induksi disini berarti pengembangan gagasan atau teori dilakukan melalui observasi terhadap
praktik yang sesungguhnya dilakukan oleh akuntan.
b. Predictive Accounting Theory
Pada pertengahan 1970 terjadi perubahan sudut pandang oleh para peneliti akuntansi,
dimana mereka mulai berfokus pada suatu teori yang dapat menjelaskan (describe) dan
memprediksikan praktik akuntansi yang sebelumnya lebih terarah pada teori akuntansi yang
menentukan (prescribe) pendekatan yang harus dilakukan. Dapat dikatakan perubahan sudut
pandang ini terjadi dari yang dulunya descriptive research menjadi predictive research.
Penelitian akuntansi sendiri secara umum dibagi menjadi positive research dan normative
research. Dimana penelitian yang bertujuan menjelaskan dan memprediksikan fenomena
penting diklasifikasikan ke dalam positive research dan teori yang terkait disebut sebagai
positive theory. Sehingga predictive accounting theory umumnya disebut pula positive
theory. Menurut Henderson, Peirson, and Brown (1992, p. 326) positive theory dimulai
dengan beberapa asumsi dan deduksi logis yang memungkinkan munculnya suatu prediksi.
Jika prediksi tersebut cukup akurat terhadap hasil pengamatan dari fakta yang sesungguhnya
terjadi, maka prediksi tersebut dianggap mampu menjelaskan mengapa hal-hal tersebut
terjadi.
c. Prescriptive (Normative) Accounting Theory
Normative Accounting Theory didasari oleh norma (nilai/keyakinan) dari peneliti teori
tersebut, bukan berdasarkan observasi. Oleh karena itu Normative Accounting Theory tidak
dapat dievaluasi berdasarkan praktik akuntansi yang sesungguhnya. Dan faktanya bahwa
teori ini mungkin menyajikan sudut pandang lain dari praktik akuntansi pada umumnya.
5
It has provided no accomplishments (Sterling, 1990, p. 97)
It is marred by oversight, inconsistencies and paradoxes (Chambers, 1993, p. 1)
It is imperiously dictatorial (Sterling, 1990, p. 130)
Dan masih banyak kritik lainnya terhadap pandangan dari positive theory yang bagi sebagian
peneliti dianggap sebagai teori yang tidak lebih baik dari normative theory. Demikian juga
sebaliknya, para peneliti dari golongan positive theory banyak mengkritik pandangan dari
normative theory. Namun hal tersebut kembali lagi kepada sudut pandang dan tujuan
digunakannya teori tersebut dan pilihan akan teori tersebut bergantung pada value judgement dari
tiap penggunanya.
6
Deduksi logis dalam hal ini menekankan bahwa argumen dapat dikatakan logis jika hal
yang mendasarinya adalah benar, sehingga kesimpulan yang diambil menjadi benar pula.
Misalnya secara sederhana dikatakan bahwa seluruh A memiliki B, dan C adalah A. maka
dapat disimpulkan bahwa C memiliki B, dan hal ini adalah benar.
b. Mengevaluasi Asumsi yang Mendasari Teori
Dalam mengevaluasi asumsi yang mendasari suatu gagasan atau teori, yang perlu
diperhatikan adalah peneliti atau pengguna teori harus waspada dan memastiakn bahwa
penerimaan terhadap asumsi tersebut tidak sebatas dipengaruhi oleh penggunaan bahasa
asumsi tersebut. Peneliti harus memastikan apakah ia akan tetap menerima asumsi tersebut,
bila bahasa yang digunakan dalam menjelaskan diubah. Sehingga hasil evaluasi asumsi
tersebut dapat menjadi lebih berguna.
c. Penggunaan Teori secara Universal
Logika dari argumen dan asumsi yang disusun merupakan hal utama yang perlu
diperhatikan, namun disisi lain hal yang perlu diingat dalam social science secara alami,
teori merupakan abstrak dari suatu realita. Sehingga tidak sepenuhnya teori tersebut dapat
diaplikasikan secara umum, sepanjang waktu. Untuk itu, penggunaan teori secara universal
sebenarnya sulit diterapkan dan tidak mungkin satu teori dapat diterima oleh semua sudut
pandang, sehingga yang dimungkinkan dalam hal ini adalah adanya batas penerimaan
terhadap suatu teori yang setidaknya mampu menjelaskan fenomena dan kecenderungan
respon individu terhadap fenomena tersebut.
d. Generalisasi Teori dari Pengujian Sampel
Dalam menguji teori akuntansi, peneliti masih cenderung menggunakan metode dari
penelitian science yang berasumsi bahwa fenomena yang dipelajari akan memberikan hasil
yang sama pada semua situasi. Hal ini berarti bahwa dalam sudut pandang tersebut, teori
akuntansi dengan mudah dapat digeneralisasi pada semua kondisi. Namun sudut pandang
lain berpendapat bahwa hal tersebut tidak tepat, memandang bahwa akuntansi merupakan
human activity yang tidak dapat disamakan dengan penelitian yang bersifat science, dan
bahwa respon individu akan selalu berbeda dengan individu yang lain. Untuk itu dalam
generalisasi teori akuntansi, hal utama yang perlu ditekankan adalah pemahaman logika dari
suatu argumen atau asumsi, sehingga dalam pengambilan sampel untuk populasi yang besar
pun harus didasari atas logika tersebut.
7
CHAPTER 2
THE FINANCIAL REPORTING ENVIRONMENT
(LINGKUNGAN PELAPORAN KEUANGAN)
Dengan suatu mekanisme seperti program kerangka konseptual, profesi akuntansi akan dapat
melahirkan pandangan atau tinjauan bahwa suatu laporan akuntansi jika dipersiapkan dengan
sempurna, maka hasilnya akan lebih objektif dan akan lebih dapat dipercaya jika laporan tersebut
sudah mencerminkan transaksi atau kejadian/event atas pelaporan suatu entitas bisnis.
Pengantar
Akuntansi keuangan adalah suatu proses yang melibatkan pengumpulan dan pemrosesan atas
informasi keuangan untuk membantu pengambilan berbagai keputusan oleh berbagai pihak
external perusahaan, misalnya saja dalam hal ini adalah investor, investor potensial, pelanggan,
pemasok, kreditor dan sebagainya. Dengan banyaknya pihak eksternal tersebut, tentunya hal ini
akan menjadi sangat potensial untuk terjadinya perbedaan permintaan dan kebutuhan informasi
yang signifikan, dan merupakan suatu hal yang tidak mungkin untuk dapat membuat suatu
laporan keuangan yang memuaskan bagi semua pihak.
Pada umumnya, akuntansi keuangan di hampir semua negara sudah diatur dengan demikian
ketatnya, dimana banyak standar akuntansi yang mengatur bagaimana transaksi itu diakui, diukur
dan diungkapkan. Semua laporan yang dihasilkan dari proses akuntansi tentunya dipengaruhi
secara langsung oleh regulasi standar akuntansi setempat. Ketika suatu standar akuntansi yang
ada berubah, atau standar akuntansi yang baru diterbitkan, maka akan mengakibatkan pengaruh
tertentu atas rekening-rekening yang ada, termasuk dalam hal ini laporan keuangan yang akan
diterbitkan ke publik.
Idealnya, pengguna laporan keuangan seharusnya memiliki pemahaman yang cukup atas
berbagai standar akuntansi, karena tanpa mengetahui hal tersebut, akan sangat susah untuk
menginterpretasikan apa yang yang benar-benar direfleksikan oleh suatu laporan keuangan.
a. Pasar untuk suatu informasi tidak akan efisien tanpa adanya suatu regulasi yang mengatur
seberapa banyak informasi yang harus dihasilkan.
b. Investor memerlukan perlindungan atas kecurangan dari organisasi yang mungkin
menghasilkan dan menunjukkan informasi yang menyimpang sebagai penyebab
terjadinya suatu asimetri informasi yang tidak dapat diketahui sebagai suatu kecurangan
sewaktu digunakan.
c. Regulasi membawa kita kepada keseragaman metode yang diadopsi oleh entitas bisnis
yang berbeda, sehingga lebih meningkatkan daya banding antar perusahaan, sehingga
keputusan yang lebih baik dapat diambil.
2. Adapun alasan dari pihak yang membantah pentingnya regulasi tersebut adalah :
a. Informasi akuntansi sama saja dengan barang lain, dan orang (dalam hal ini pengguna
laporan keuangan) akan dipersiapkan untuk membayar sejumlah tertentu untuk
memperolehnya lalu digunakan. Ini akan membawa kepada titik keseimbangan optimal
terhadap informasi oleh entitas yang bersangkutan.
b. Pasar modal membuthkan informasi dan setiap perusahaan yang gagal dalam menyajikan
informasi akan dihukum oleh pihak pasar. Tentunya hal ini akan merugikan perusahaan
sendiri jika mencoba untuk menghilangkan suatu informasi yang dibutuhkan.
c. Regulasi pada dasarnya membatasi penggunaan metode akuntansi yang boleh digunakan.
Ini berarti beberapa organisasi dilarang menggunakan metode tertentu yang sebenarnya
mereka yakini bahwa metode tersebut adalah yang terbaik dalam merefleksikan kinerja
dan posisi keuangan. Ini dianggap berpengaruh pada efisiensi dan kinerja yang dilaporkan
perusahaan kepada pasar mengenai operasi mereka.
d. Adanya regulasi hanya akan memunculkan over-supply informasi yang akan dilaporakan
ke publik/pasar
10
Ketika suatu regulasi diperkenalkan, ada dua teori yang menjelaskan siapa yang beruntung
dengan adanya regulasi tersebut.
1. Publik Interest Theory
Teori ini menyatakan bahwa regulasi diterbitkan atau diperkenalkan untuk melindungi
kepentingan publik/masyarakat (public interest). Proteksi ini diperlukan sebagai akibat dari
ineffisiensi pasar. Teori ini mengasumsikan bahwa regulator (pemerintah) adalah
pelaksana netral atas kepentingan publik dan tidak membiarkan kepentingannya sendiri
mempengaruhi proses pengambilan keputusannya.
2. Capture theory
Teori ini membantah bahwa walaupun teori itu diperkenalkan untuk melindungi
kepentingan masyarakat, mekanisme peregulasian sering dikontrol (capture) sehingga hal itu
berubah dengan melindungi kepentingan dari kelompok tertentu dalam masyarakat, dan
pada umumnya adalah orang yang aktivitasnya paling dipengaruhi oleh regulasi.
11
Kekuatan yang Dimiliki oleh Akuntan
Mungkin dalam berbagai literature fiksi dan berbagai film yang pernah ditampilkan, biasanya
akuntan dianggap sebagai pihak yang lemah. Akan tetapi sebenarnya, banyak orang yang tidak
menyadari akan hebatnya posisi akuntan tersebut. Seorang yang dianggap memiliki kekuatan
yang powerful. Hal itu dikarenakan :
1. Apa yang dihasilkan proses akuntansi mempengaruhi banyak keputusan seperti keputusan
apakah memilih untuk menginvestasikan atau meminjam dana dari kreditor, apakah
menambah karyawan atau menambah mesin, dan sebagainya.
2. Akuntan sebagai penyedia informasi dianggap memiliki kekuatan untuk mendorong
perubahan perilaku dari suatu perusahaan dan yang terakhir dengan berdasarkan pada
kinerja (misalnya laba).
3. Akuntan dapat memberikan opini/pendapat atas laporan keuangan perusahaan.
12
Daftar Pustaka
Craig Deegan, 2007, Financial Accounting Theory, Penerbit Luisa Cecotti, Australia.
13