PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Otonomi berasal dari kata Yunani yaitu outos dan nomos, outos berarti sendiri dan
nomos berarti perintah. Sehingga otonomi bermakna memerintah sendiri, yang
dalam wacana administrasi publik otonomi sering disebut sebagai local self
government. Otonomi merupakan manifestasi dari proses pemberdayaan rakyat
dalam kerangka demokrasi dimana daerah kabupaten/kota yang merupakan unit
pemerintahan terdekat dengan rakyat diberikan keleluasaan untuk berekspresi.
Pemberian otonomi yang luas kepada daerah juga untuk memperlancar,
mengembangkan dan memacu pembangunan di daerah, memperluas peran serta
masyarakat serta lebih meningkatkan pemerataan pembangunan dengan
mengembangkan dan memanfaatkan potensi daerah. Sehingga kesenjangan antar
daerah dapat dikurangi karena masing-masing daerah akan membuka wawasan
untuk membangun dan bekerja sama dengan pihak lain, baik swasta maupun luar
negeri.
3. Provinsi Papua
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan
BAB. II
PEMBAHASAN
Otonomi berasal dari kata Yunani yaitu outos dan nomos, outos berarti sendiri dan
nomos berarti perintah. Sehingga dapat diartikan otonomi yaitu memerintah
sendiri (local self government). Otonomi merupakan manifestasi dari proses
pemberdayaan rakyat dalam kerangka demokrasi dimana daerah kabupaten/kota
yang merupakan unit pemerintahan terdekat dengan rakyat diberikan keleluasaan
untuk berekspresi. Pemberian otonomi yang luas kepada daerah juga untuk
memperlancar, mengembangkan dan memacu pembangunan di daerah,
memperluas peran serta masyarakat serta lebih meningkatkan pemerataan
pembangunan dengan mengembangkan dan memanfaatkan potensi daerah.
Sehingga kesenjangan antar daerah dapat dikurangi karena masing-masing daerah
akan membuka wawasan untuk membangun dan bekerja sama dengan pihak lain,
baik swasta maupun luar negeri.
I. OTONOMI DAERAH
Otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Secara bahasa, otonom adalah berdiri sendiri atau dengan pemerintahan sendiri.
Sedangkan daerah adalah suatu wilayah atau lingkungan pemerintah. Dengan
demikian pengertian secara istilah otonomi daerah adalah wewenang/kekuasaan
pada suatu wilayah/daerah yang mengatur dan mengelola untuk kepentingan
wilayah/daerah masyarakat itu sendiri. Pengertian yang lebih luas lagi adalah
wewenang/kekuasaan pada suatu wilayah/daerah yang mengatur dan mengelola
untuk kepentingan wilayah/daerah masyarakat itu sendiri mulai dari ekonomi,
politik, dan pengaturan perimbangan keuangan termasuk pengaturan sosial,
budaya, dan ideologi yang sesuai dengan tradisi adat istiadat daerah
lingkungannya.
Pengertian lain tentang otonomi daerah yaitu adalah hak, wewenang, dan
kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Otonomi daerah tidak mencakup bidang-bidang tertentu, seperti politik luar negeri,
pertahanan keamanan, peradilan, moneter, fiskal, dan agama. Bidang-bidang
tersebut tetap menjadi urusan pemerintah pusat. Pelaksanaan otonomi daerah
berdasar pada prinsip demokrasi, keadilan, pemerataan, dan keanekaragaman.
Otonomi Daerah berpijak pada dasar Perundang-undangan yang kuat, yaitu sebagai
berikut :
Pelaksanaan otonomi daerah merupakan titik fokus yang penting dalam rangka
memperbaiki kesejahteraan rakyat. Pengembangan suatu daerah dapat disesuaikan
oleh pemerintah daerah dengan potensi dan kekhasan daerah masing-masing.
c. Keadilan nasional.
e. Pemeliharaan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serta antar
daerah dalam rangka keutuhan NKRI.
Secara konseptual, Indonesia dilandasi oleh tiga tujuan utama yang meliputi: tujuan
politik, tujuan administratif dan tujuan ekonomi. Hal yang ingin diwujudkan melalui
tujuan politik dalam pelaksanaan otonomi daerah adalah upaya untuk mewujudkan
demokratisasi politik melalui partai politik dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Perwujudan tujuan administratif yang ingin dicapai melalui pelaksanaan otonomi
daerah adalah adanya pembagian urusan pemerintahan antara pusat dan daerah,
termasuk sumber keuangan, serta pembaharuan manajemen birokrasi
pemerintahan di daerah. Sedangkan tujuan ekonomi yang ingin dicapai dalam
pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia adalah terwujudnya peningkatan indeks
pembangunan manusia sebagai indikator peningkatan kesejahteraan masyarakat
Indonesia.
Otonomi Khusus adalah kewenangan khusus yang diakui dan diberikan kepada
daerah khusus, untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi dan hak-hak dasar masyarakat.
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi. Negara
mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat
khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang. Yang dimaksud
satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus adalah daerah yang
diberikan otonomi khusus.
c. Provinsi Aceh.
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Provinsi DKI Jakarta) sebagai satuan
pemerintahan yang bersifat khusus dalam kedudukannya sebagai Ibu kota Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan sebagai daerah otonom memiliki fungsi dan peran
yang penting dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Oleh karena itu, perlu diberikan kekhususan tugas, hak, kewajiban, dan
tanggung jawab dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Untuk itulah
Pemerintah Pusat mengeluarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang
Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibu kota Jakarta sebagai Ibu kota Negara
Kesatuan Republik Indonesia (LN 2007 No. 93; TLN 4744). UU ini mengatur
kekhususan Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibu kota Negara. Aturan sebagai daerah
otonom tingkat provinsi dan lain sebagainya tetap terikat pada peraturan
perundang-undangan tentang pemerintahan daerah.
Beberapa hal yang menjadi pengkhususan bagi Provinsi DKI Jakarta antara lain:
3. Provinsi DKI Jakarta berperan sebagai Ibu kota Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang memiliki kekhususan tugas, hak, kewajiban, dan tanggung jawab
tertentu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan sebagai tempat kedudukan
perwakilan negara asing, serta pusat/perwakilan lembaga internasional.
4. Wilayah Provinsi DKI Jakarta dibagi dalam kota administrasi dan kabupaten
administrasi.
5. Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta berjumlah paling banyak 125% (seratus
dua puluh lima persen) dari jumlah maksimal untuk kategori jumlah penduduk DKI
Jakarta sebagaimana ditentukan dalam undang-undang.
7. Dana dalam rangka pelaksanaan kekhususan Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibu
kota Negara ditetapkan bersama antara Pemerintah dan DPR dalam APBN
berdasarkan usulan Pemprov DKI Jakarta.
Aceh adalah daerah provinsi yang merupakan kesatuan masyarakat hukum yang
bersifat istimewa dan diberi kewenangan khusus untuk mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, yang dipimpin oleh seorang Gubernur.
Provinsi Papua adalah Provinsi Irian Jaya yang diberi Otonomi Khusus dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Otonomi Khusus sendiri adalah
kewenangan khusus yang diakui dan diberikan kepada Provinsi Papua, termasuk
provinsi-provinsi hasil pemekaran dari Provinsi Papua, untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan
aspirasi dan hak-hak dasar masyarakat Papua. Otonomi ini diberikan oleh Negara
Republik Indonesia melalui Undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 (LN 2001 No. 135
TLN No 4151). Hal-hal mendasar yang menjadi isi Undang-undang ini adalah:
4. Pembagian wewenang, tugas, dan tanggung jawab yang tegas dan jelas
antara badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif, serta Majelis Rakyat Papua sebagai
representasi kultural penduduk asli Papua yang diberikan kewenangan tertentu.
Pemberian otonomi yang berbeda atas satu daerah atau wilayah dari beberapa
daerah merupakan praktek penyelenggaraan pemerintahan yang cukup umum
ditemui dalam pengalaman pengaturan politik di banyak negara. Pengalaman ini
berlangsung baik di dalam bentuk negara kesatuan yang didesentralisasikan,
maupun dalam format pengaturan federatif. Pemberian otonomi khusus
dikelompokan dalam beberapa bagian diantaranya:
Daerah DKI Jakarta mendapatkan pengakuan khusus dikarenakan DKI Jakarta ini
dalam kedudukannya sebagai Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
sebagai daerah otonom yang memiliki fungsi dan peran yang penting dalam
mendukung penyelenggaraan pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun1945.
7. Kawasan Telekomunikasi
8. Kawasan Transportasi
Perbedaan antara Otonomi Daerah dan Otonomi Khusus dapat dilihat dari dua segi,
yaitu :
PENUTUP
Kesimpulan