Anda di halaman 1dari 29

Makalah Biokimia Umum II

METABOLISME PROTEIN DAN ASAM NUKLEAT


D S U S U N

Oleh :
Nama : Fitra Jaya Burnama Nim : 0 0!"0!0"00!#

FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN TEKNOLO$I %ASIL PERTANIAN UNI&ERSITAS S'IA% KUALA DARUSSALAM(BANDA A)E% *0""

KATA PEN$ANTAR

Bismillahirrahmanirrahim Puji syukur kita sampaikan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmad dan karuniaNya berupa nikmat dan kesehatan, iman dan ilmu pengetahuan. Ringkasan makalah ini bertujuan untuk melengkapi tugas mahasiswa dalam pemahaman tentang pr ses dari METABOLISME PROTEIN DAN KARBO%IDRAT. !ami sepenuhnya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam menyusun makalah ini, maka dari itu kritik dan saran yang bersi"at k nstrukti" sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. !ami mengu#apkan terima kasih kepada $bu atas ide dan saranya, serta menilai dan memeriksa makalah ini. Akhirnya saya mengharapkan sem ga makalah ini mendapatkan keridhaan dari Allah SWT, dan dapat memberikan man"aat bagi saya sendiri dan kepada semua pemba#a. Amin

Darussalam, %& April '(%%

BAB I PENDA%ULUAN

$.$ )atar *elakang +etab lisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam rganisme, termasuk yang terjadi di tingkat selular. Se#ara umum, metab lisme memiliki dua arah lintasan reaksi kimia rganik. Sedangkan untuk katab lisme itu sendiri yaitu reaksi yang mengurai m lekul senyawa rganik untuk mendapatkan energi. Dan rganik dari m lekul, anab lisme merupakan reaksi yang merangkai senyawa m lekul tertentu, untuk diserap leh sel tubuh. -ksperimen terk ntr l atas metab lisme manusia pertama kali diterbitkan leh Sant ri pada tahun %.%/ di dalam bukunya, 0Ars de stati#a mede#ina1 yang membuatnya terkenal di -r pa. Dia mendeskripsikan rangkaian per# baan yang dilakukannya, yang melibatkan penimbangan dirinya sendiri pada sebuah kursi yang digantung pada sebuah timbangan besar sebelum dan sesudah makan, tidur, bekerja, berpuasa makan atau minum, dan buang air besar. Dia menemukan bahwa bagian terbesar makanan yang dimakannnya hilang dari tubuh melalui 0perspirati insensibilis1 2mungkin dapat diterjemahkan sebagai keringatan yang tidak tampak3. Se#ara umum, metab lisme memiliki dua arah lintasan reaksi kimia rganik yaitu4 %. !atab lisme yaitu reaksi yang mengurai senyawa m lekul mendapatkan energy. '. Anab lisme yaitu reaksi yang merangkai senyawa rganik dari m lekul,m lekul tertentu, untuk diserap leh sel tubuh. !edua arah lintasan metab lisime sangat diperlukan leh setiap rganisme untuk dapat bertahan hidup. Arah lintasan metab lisme ditentukan leh suatu senyawa yang disebut sebagai h rm n, dan diper#epat 2dikatalisis3 leh en5im. Pada rganik untuk

senyawa

rganik, penentu arah reaksi kimia disebut pr m ter dan penentu

memper#epatan reaksi kimia disebut katalis. Asam nukleat merupakan salah satu makr m lekul yang memegang peranan sangat penting dalam kehidupan rganisme karena di dalamnya tersimpan in" rmasi genetik. Asam nukleat sering dinamakan juga p linukle tida karena tersusun dari sejumlah m lekul nukle tida sebagai m n mernya. Tiap nukle tida mempunyai struktur yang terdiri atas gugus " s"at, gula pent sa, dan basa nitr gen atau basa nukle tida 2basa N3. Asam nukleat adalah makr m lekul bi kimia yang k mpleks, berb b t m lekul tinggi, dan tersusun atas rantai nukle tida yang mengandung in" rmasi genetik. Asam nukleat yang paling umum adalah Asam de ksirib nukleat 2DNA3 and Asam rib nukleat 2RNA3. Asam nukleat ditemukan pada semua sel hidup serta pada 6irus. Asam nukleat dinamai demikian karena keberadaan umumnya di dalam inti 2nukleus3 sel. Asam nukleat merupakan bi p limer, dan m n mer penyusunnya adalah nukle tida. Setiap nukle tida terdiri dari tiga k mp nen, yaitu sebuah basa nitr gen heter siklik 2purin atau pirimidin3, sebuah gula pent sa, dan sebuah gugus " s"at. 7enis asam nukleat dibedakan leh jenis gula yang terdapat pada rantai asam nukleat tersebut 2misalnya, DNA atau asam de ksirib nukleat mengandung ', de ksirib sa3. Selain itu, basa nitr gen yang ditemukan pada kedua jenis asam nukleat tersebut memiliki perbedaan4 adenin, sit sin, dan guanin dapat ditemukan pada RNA maupun DNA, sedangkan timin dapat ditemukan hanya pada DNA dan urasil dapat ditemukan hanya pada RNA. Struktur dasar RNA mirip dengan DNA. RNA merupakan p limer yang tersusun dari sejumlah nukle tida. Setiap nukle tida memiliki satu gugus " s"at, satu gugus pent sa, dan satu gugus basa nitr gen 2basa N3. P limer tersusun dari ikatan berselang,seling antara gugus " s"at dari satu nukle tida dengan gugus pent sa dari nukle tida yang lain.

+etab lisme meliputi pr ses sintesis dan pr ses penguraian senyawa atau k mp nen dalam sel hidup. Pr ses sintesis itu disebut anab lisme dan pr ses penguraian disebut katab lisme. Semua reaksi metab lism dikatalisis leh en5im, termasuk reaksi yang sederhana seperti penguraian asamkarb nat menjadi air dan karb ndi ksida, pr ses pemasukan dan pengeluaran 5at kimia dari dan ke dalam sel melalui membran pr ses bi sintesis pr tein yang panjang dan rumit atau pun pr ses penguraian bahan makanan dalam sistem pen#ernaan mulai dari mulut, lambung, usus, dan penyerapan hasil penguraian tersebut melalui dinding usus, serta penyerapannya keseluruh bagian tubuh yang memerlukannya, begitu juga dengan pr ses sintesis dan penguraian berlangsung dalam berbagai jalur metab lisme. $.' Tujuan +akalah ini Adapun tujuan pembuatan makalah ini untuk mengetahui pr ses metab lisme dan katab lisme pr tein dan asam nukleat dalam tubuh

BAB II PEMBA%ASAN

*+" Meta,-li.me Pr-tein Pr tein bersama karb hidrat dan lemak merupakan sumber energi bagi tubuh. pr tein tersusun dari m lekul,m lekul yang disebut asam amin . Di dalam tubuh mamalia asam amin terbagi menjadi dua bagian yaitu asam amin esensial dan n n esensial. Asam amin esensial ialah asam amin yang tidak dapat disintesis leh tubuh. Asam amin tubuh. +etab lisme pr tein meliputi4 %. Degradasi pr tein 2makanan dan pr tein intraseluler3 menjadi asam amin '. 8ksidasi asam amin 9. *i sintesis asam amin /. *i sintesis pr tein +anusia memakan banyak pr tein untuk menggantikan pr tein end gen. !elebihan asam amin tidak dapat disimpan karena langsung mengalami katab lisme dalam tubuh. Rantai karb n asam amin mengalami pr ses katab lisme yang diubah menjadi :8', ;'8 dan energi 2ATP3 melalui siklus asam sitrat dan rantai perna"asan. 7alur katab lisme merupakan beberapa pr ses dengan 5at yaitu4 7alur sangat panjang 2# nt hnya tript phan3 sementara yang lainnya pendek 2# nt hnya alanin3. *eberapa jalur asam amin menunjukkan hasil akhir pr duk katab lisme utama seperti pada gambar %. esensial dapat disintesis leh tubuh namun tetap diperlukan asupan dari makanan untuk menjaga keseimbangan asam amin tersebut di dalam

<ambar %. 7alur metab lisme asam amin dalam siklus asam sitrat

Setiap asam amin didegradasi menjadi piru6at atau 5at siklus asam sitrat lainnya dan dapat menjadi prekrus r sintesis gluk sa di hepar yang disebut glik genik atau gluk ne genik. Untuk beberapa asam amin seperti tir sin dan "enilalanin, hanya sebagian dari rantai karb nnya yang digunakan untuk mensintesis gluk sa karena sisa rantai karb n di ubah menjadi asetil k a yang tidak dapat digunakan untuk sintesis gluk sa. A+ Pr-tein Tu,uh /an Fun0.inya "+ Pr-tein Tu,uh Pr tein di dalam tubuh terdiri dari = 5at padat dari pr tein yaitu t t, en5im, pr tein plasma, antib di, h rm n. Pr tein merupakan rangkaian asam amin dengan ikatan peptida dan banyak pr tein terdiri dari ikatan k mplek dengan "ibril menjadi

pr tein "ibr sa, ada beberapa ma#am pr tein "ibr sa seperti4 k lagen 2tend n, kartilag , tulang3> elastin 2arteri3> keratin 2rambut, kuku3> dan aktin,mi sin.

Ada beberapa ma#am pr tein dan asam amin diantaranya sebagai berikut4 a. +a#am,ma#am pr tein4 %. Peptide4 ' ? %( asam amin '. P lipeptide4 %( ? %(( asam amin 9. Pr tein4 @ %(( asam amin /. Antara asam amin saling berikatan dengan ikatan peptide A. <lik pr tein4 gabungan gluk se dengan pr tein .. )ip pr tein4 gabungan lipid dan pr tein b. Asam amin %. Asam amin dibedakan4 asam amin esensial dan asam amin n n esensial '. Asam amin esensial4 T')'B ;A+$C 2tre nin, tript "an, lisin, leusin, 6alin D histidin, arginin, meti nin, is leusin, "enilalanin3 9. Asam amin n n esensial4 SA<A SAT<A 2serin, alanin, glisin, asparadin D sistein, asam aspartat, tir sin, glutamin, asam glutamat3 #. Transp rt pr tein %. Pr tein diabs rpsi di usus halus dalam bentuk asam amin D masuk dalam darah '. Dalam darah asam amin disebar keseluruh sel untuk disimpan 9. Didalam sel asam amin menggunakan en5im3 /. ;ati merupakan jaringan utama untuk menyimpan dan meng lah pr tein d. Penggunaan Pr tein Untuk -nergi %. 7ika jumlah pr tein terus meningkat D pr tein sel dipe#ah jadi asam amin untuk dijadikan energi atau disimpan dalam bentuk lemak. disimpan dalam bentuk pr tein 2dengan

'. Peme#ahan pr tein jadi asam amin terjadi di hati dengan pr ses deaminasi atau transaminasi 9. Deaminasi merupakan pr ses pembuangan gugus amin ket *+ Fun0.i Pr-tein Cungsi dari pr tein itu sendiri se#ara garis besar dapat dibagi ke dalam dua kel mp k besar, yaitu sebagai bahan struktural dan sebagai mesin yang bekerja pada tingkat m lekular. Apabila tulang dan kitin adalah bet n, maka pr tein struktural adalah dinding batu,batanya. *eberapa pr tein struktural, fibrous protein, ber"ungsi sebagai pelindung, sebagai # nt h dan ,keratin yang terdapat pada kulit, rambut, dan kuku. Sedangkan pr tein struktural lain ada juga yang ber"ungsi sebagai perekat, seperti k lagen. Pr tein dapat memerankan "ungsi sebagai bahan struktural karena seperti halnya p limer lain, pr tein memiliki rantai yang panjang dan juga dapat mengalami cross-linking dan lain,lain. Selain itu pr tein juga dapat berperan sebagai bi katalis untuk reaksi,reaksi kimia dalam sistem makhluk hidup. +akr m lekul ini mengendalikan jalur dan waktu metab lisme yang k mpleks untuk menjaga kelangsungan hidup suatu rganisma. Suatu sistem metab lisme akan terganggu apabila bi katalis yang berperan di dalamnya mengalami kerusakan. B+ Stru1tur Pr-tein *agaimana suatu pr tein dapat memerankan berbagai "ungsi dalam sistem makhluk hidupE 7awabnya adalah terletak pada strukturnya. Struktur pr tein terdiri dari empat ma#am struktur. Struktur pertama adalah struktur primer. Struktur ini terdiri dari asam,asam amin yang dihubungkan satu sama lain se#ara k 6alen melalui ikatan peptida. $n" rmasi yang menentukan urutan asam amin suatu pr tein tersimpan dalam m lekul DNA dalam bentuk k de genetik. Sebelum k de genetik ini dari asam amin sedangkan transaminasi adalah pr ses perubahan asam amin menjadi asam

diterjemahkan menjadi asam,asam amin yang membangun struktur primer pr tein, mula,mula k de ini disalin kedalam bentuk k de lain yang berpadanan dengan urutan k de genetik pada DNA, yaitu dalam bentuk m lekul RNA. Urutan RNA inilah yang kemudian diterjemahkan menjadi. Urutan RNA inilah yang kemudian diterjemahkan menjadi urutan asam amin 2<ambar %3.

$am,ar "+ S1ema Aliran In2-rma.i $eneti1 /ari DNA 1e Pr-tein Struktur yang kedua adalah struktur sekunder. Pada struktur sekunder, pr tein sudah mengalami interaksi interm lekul, melalui rantai samping asam amin . $katan yang membentuk struktur ini, did minasi leh ikatan hidr gen antar rantai samping

yang membentuk p la tertentu bergantung pada rientasi ikatan hidr gennya. Ada dua jenis struktur sekunder, yaitu4 a,heliks dan b,sheet 2<ambar '3. b,sheet itu sendiri ada yang paralel dan juga ada yang anti,paralel, bergantung pada rientasi kedua rantai p lipeptida yang membentuk struktur sekunder tersebut.

a,heliks <ambar,'. Struktur Sekunder Pr tein

b,sheet

Struktur,struktur sekunder ini, kemudian dikemas sedemikian rupa sehingga membentuk struktur tiga dimensi yang paling pavorable se#ara term dinamika. Struktur ruang ini adalah struktur ketiga atau juga dinamakan struktur tersier. Disini interakasi intra m lekuler seperti ikatan hidr gen, ikatan i n, 6an der Waals, hidr p bik dll turut menentukan rientasi struktur 9 dimensi dari pr tein 2<ambar 93.

Gambar-3. Struktur Tersier Protein

*anyak m lekul pr tein yang memiliki lebih dari satu struktur tersier, dengan kata lain multi subunit. $ntraksi interm lekul antar sub unit pr tein ini membentuk struktur keempatFkwaterner 2<ambar /3. Setiap subunit pr tein dapat melakukan k munikasi dan saling mempengaruhi satu sama lain melalui interaksi interm lekular ini.

$am,ar(3+ Stru1tur K4aterner Pr-tein. 7umlah m n mer asam amin yang membangun suatu pr tein adalah '( asam amin . *isa dibanyangkan berapa peluang kemungkinan struktur 9 dimensi yang mungkin terbentuk dengan m n mer sebanyak ini. ;ingga saat ini tidak satu sintetik p limerpun yang memiliki m n mer sebanyak pr tein. *ila saja pr tein memiliki panjang %(( residu asam amin , bila dalam pr tein ini ke dua puluh asam amin tersebut dipakai untuk mensintesis pr tein, maka jumlah struktur 9 dimensi yang mungkin adalah '(%(( struktur. Tentu saja struktur yang paling pa6 rable se#ara term dinamika saja yang akan terbentuk. !arena banyaknya kemungkinan struktur ini, maka pr tein dapat memerankan berbagai ma#am "ungsi. Perubahan pada struktur

akan mempengaruhi "ungsi dari pr tein. *eberapa penyakit pada manusia disebabkan leh perubahan struktur dari pr tein yang merusak "ungsi dari pr tein tersebut. Salah satu # nt h pentingnya struktur tiga dimensi adalah pada "en mena yang sangat terkenal saat ini, yaitu penyakit sapi gila di $nggris. Penyakit ini belakangan diketahui disebabkan leh pr tein yang dikenal dengan nama pri n. Pada awalnya, para ilmuan sangat sukar memahami bagaimana mungkin pr tein bisa menjadi desease agent dan dapat diturunkan. ;asil penelitian menunjukan bahwa pr tein ini lebih tahan terhadap serangan pr tease dibanding pr tein biasa. Pr tease adalah suatu en5im yang ber"ungsi untuk mengurai pr tein. Penelitian lain juga mendapati bahwa saat DNAase dan RNAase dimasukan ke dalam sistem, akti6itas pri n tidak menurun, tetapi saat dimasukan pr tease akti6itasnya menurun. Dari sini para ilmuan lalu menyimpulkan bahwa pri n tidak memiliki DNA ataupun RNA. )alu, bagaimana pr tein ini bisa diturunkan dan bertambah jumlahnya di dalam tubuh tanpa adanya gen yang mengk denya. Birus saja untuk berkembang biak harus memasukan DNAnya ke dalam inang, lalu bagaimana dengan pri nE Dari hasil pen#arian yang panjang, ternyata ditemukan bahwa gen yang mengk de pri n terdapat disetiap rganisma hidup yang menjadi inang untuk berkembangnya pri n. <en tersebut dikenal sebagai PrP. Tetapi, saat gen ini diekspresikan dan pr teinnya di injeksikan ke dalam tubuh tikus per# baan, tidak dideteksi adanya penyakit. Dari hasil ini, para ahli bi kimia memprediksi adanya struktur lain diluar struktur pr tein PrP n rmal, yang menyebabkan penyakit.
)+ Pen5ernaan Pr-tein

Pr ses pen#ernaan pr tein yang pertama berlangsung dalam lambung. Di sini pepsin men#ernakan pr tein dengan memutuskan ikatan peptida yang ada di sisi N;' bebas dari asam,asam amin ar matik 2"enilaalanin, tir sin, tript "an3, hidr " bik 2leusin, is leusin, meti nin3 atau dikarb ksilat 2glutamat dan aspartat3. P; ptimum ialah ', sehingga akti"itasnya yang tertinggi ialah di dalam lambung. -n5im ini tidak

bekerja lagi bila berada pada p; yang tinggi seperti yang terdapat di dalam usus halus. Pepsin juga disekresikan sebagai 5mi gen yang bernama pepsin gen. Pengakti"annya menjadi pepsin dilakukan leh asam lambung dan se#ara t katalisis leh pepsin itu sendiri yang sudah terbentuk. Pada pr ses pengakti"an ini, dari ujung N;' bebas pada m lekul G im gen tadi. dilepaskan /' asam amin

Peristiwa ini mengubah k n" rmasi dan mengakti"kan pr tein tersebut. 8leh karena p; yang rendah dari lambung sangatlah musthak bagi kerja en5im dan pada kenyataannya mampu pula menghidr lisis beberapa ikatan peptida, maka perlu pulalah agaknya diuraikan se#ara singkat bagaimana p;yang tidak la5im ini di#apat i n ; dalam lambung adalah hasil sekresi sel,sel parital. Peristiwa sekresi ini berlangsung dengan melawan gradien, karena k nsentrasi ; H di dalam sel ialah sebesar %(,& +, sedangkan di luar sel lambung sebesar %(,%+. Dengan demikian jelaslah bahwa pr ses ini memerlukan energi, yang pada kenyataannya didapat dengan #ara hidr lisis ATP. ;idr lisis ATP ini dikaitkan dengan pertukaran !H dengan ;H. ;H intrasel berasal dari reaksi yang berkaitan dengan anhidrase karb nat, seperti yang terlukis pada <ambar . $?$ phe ? met ,, 6al ? lis leu ? tir trp ? arg ? gli ala ? ile asp ?$?$ ? phe ? met ,, 6al ?? lis ? leu ?? tir ? trp ? arg ?? gli ? ala ?? ile ? asp

<ambar . Peme#ahan pr tein leh pepsin. ;istamin meningkatkan pr ses sekresi ;H dengan #ara meningkatkan

k nsentrasi #A+P intrasel. $ni pada gilirannya mengakti"kan suatu kinase pr tein. +elalui suatu jeram reaksi yang mirip dengan yang ditemukan pada metab lisme glik gen, kinase tersebut mem" s" rilasikan anhidrase karb nat sehingga akti"itasnya pun bertambah. Iat seperti ka"ein yang menghambat peme#ahan #A+P meningkatkan sekresi asam lambung. ; rm n gastrin menyebabkan hal yang sama. -n5im ini bekerja dengan #ara mengakti"kan en5im histidin dekarb ksilase sehingga

terbentuklah histamin. Akibatnya, segala peristiwa yang telah diuraikan tadi meningkat dan hasil akhirnya ialah meningkatnya pr duksi asam lambung. !ira,kira /J dari seluruh rang dewasa dan /(J dari seluruh rang yang berusia lebih dari .( tahun kekurangan sekresi ;:l di lambung. !eadaan ini disebut 0a#hl rhydrea1. Pada rang, rang dengan keadaan ini, pepsin mereka tidaklah akti" dan pr ses pen#ernaan pr tein barulah dimulai di usus halus. 8leh karena ada beberapa en5im yang khas men#ernakan pr tein, keadaan ini tidaklah menimbulkan gejala klinik yang berat. Selain pepsin, lambung juga mensekresikan en5im rennin, yang mengk agulasikan susu. ;al ini penting bagi anak ke#il karena peristiwa ini men#egah peng s ngan lambung yang terlalu #epat. Dengan bantuan kalsium, kasein yang terdapat di dalam susu diubah leh rennin menjadi parakasein, yang selanjutnya dihidr lisis leh pepsin. Di dalam usus, pr tein di lah leh sejumlah en5im yang disekresikan leh pan#reas, yaitu tripsin, kim tripsin, karb ksipeptidase dan elastase. Semua en5im ini disekresikan dalam bentuk 5im gen. -nter peptidase atau enter kinase mampu mengubah tripsin gen menjadi tripsin. Sebaliknya tripsin yang sudah akti" ini akan mengakti"kan en5im,en5im lain yang masih berbentuk 5im gen, yaitu kim tripsin gen, pr karb ksipeptidase dan p elastase. Tripsin memutus ikatan peptida yang dibentuk leh asam,asam amin basa. !im tripsin memutus ikatan peptida yang dibentuk leh asam amin ar matik, sedangkan elastase selanjutnya bekerja terhadap ikatan peptida yang dibentuk asamamin ali"atik. *abungan hasil kerja en5im ini ialah m n peptida, dipeptida dan tripeptida. Selanjtnya yang bekerja ialah en5im karb ksipeptidase yang bekerja memutus satu demi satu ikatan peptida yang tersisa pada berbagai peptida tadi, dari sisi gugus karb ksil bebas> dan juga en5im amin peptidase yang bekerja dengan #ara yang sama dari sisi gugus amin bebas. Tripsin, kim tripsin dan elastase mempunyai serin pada situs katalitik masingmasing dan karena itu en5im,en5im ini dikel mp kkan dalam r b ngan pr tease serin. Selama pr ses hidr lisis leh en5im,en5im tersebut berlangsung,

ujung karb ksil dari suatu asam amin terikat se#ara k 6alen dengan residu serin yang ada di situs katalitik. *agian lain dari peptida atau pr tein yang di leh dibebaskan leh en5im. Sesudah hidr lisis ester serin tersebut leh air, reaksipun selesai. *erbagai pr tease serin dapat dibuat tidak akti" dengan #ara mengikatnya se#ara k 6alen dengan diis pr pil "lu r " s"at. Am nia dibentuk pada peme#ahan asam amin dan asam nukleat leh sel. Selain itu amm nia juga dihasilkan leh bakteri usus. Peme#ahan berbagai Gat dan menghasilkan amm nia ini terjadi baik pada keseimbangan nitr gen yang p siti", negati" ataupun keseimbangan yang n rmal. *lutaminase, asparaginase, berbagai ksidase asam amin kesemuanya menghasilkan amm nia. ;istidase, serin dehidratase dan sistein dehidratase adalah penghasil amm nia yang lain di dalam sel. Sekali pun demikian, sumber terbesar dari amm nia sel, terutama dalam jaringan hati, ialah reaksi yang dikatalisis leh en5im glutamat dehidr genase yang terdapat dalam mit k ndria. Nitr gen yang diikat leh glutamat, yang sebelumnya berasal dari reaksi transaminasi asam,asam amin yang lain, dibebaskan dalam bentuk amm nia leh kerja en5im ini. 8leh karena enGim ini ada di dalam mit k ndria, amm nia yang dibentuknya dapat segera dipakai untuk sintesis urea. 8t t menggunakan glutamin dan juga alanin untuk membawa kelebihan nitr gen. Alanin dibuat dari piru6at, suatu 5at yang mudah ditemukan di mana,mana sebagai hasil metab lisme gluk sa atau glik gen dan siap untuk dipakai , ket glutarat sehinggga terbentuklah glutamat. <lutamat ini sebaliknya dapat pula mengalami dehidr genasi dan membebaskan amm nia. <lutami yang sampai ke hati dapat membebaskan dua m lekul amm nia dengan kerja sama dari glutaminase dan glutamat dihidr genase. Perlu diingat bahwa en5im yang diperlukan untuk sintesis glutamin berbeda dengan en5im yang diperlukan untuk meme#ahnya. Daur urea terdiri atas lima reaksi yang mengubah amm nia, :8' dan nitr gen dari aspartat menjadi urea. Daur ini terlukis pada gambar . Perlu diperhatikan bahwa dua reaksi dalam daur ini berlangsung di dalam mit k ndria, sedangkan sisanya terjadi di sit plasma. Dalam reaksi yang pertama, :8' yang berada di dalam

mit k ndria mengalami " s" rilasi leh ATP dan kemudian berk ndensasi dengan amm nia dengan menggunakan energi yang berasal dari hidr lisis satu m lekul ATP lainnya. ;asilnya terbentuklah karbam il " s"at. Reaksi ini adalah reaksi yang mengatur laju sintesis urea, dikatalisis leh karbam il " s"at sintetase dan rnitin memerlukan N,asetil glutamat sebagai suatu k "akt r. Dalam reaksi kedua yang juga terjadi de dalam mit k ndria, karbam il " s"at berk ndensasi dengan mengatur laju sintesis urea. Selanjutnya sitrulin meninggalkan mit k ndria. Di dalam sit plasma sitrulin ini berk ndensasi dengan aspartat dan inilah reaksi yang ketiga. Dalam reaksi ini ATP diubah menjadi A+P. Argin suksinat yang terbentuk sebagai pr duk diubah dalam reaksi keempat menjadi arginin dan "umarat. Cumarat dapat masuk ke dalam mit k ndria dan di ksidasi menjadi menghasilkan urea dan ksal asetat melalui daur !rebs. Dengan transaminasi maka aspartatpun terbentuk kembali. Arginin dihidr lisis untuk rnitin. 8rnitin ini kemudian masuk lagi ke dalam mit k ndria dan menyelesaikan daur. Se#ara keseluruhan diperlukan empat ikatan " s"at kaya ? energi atau eki6alen ATP untuk sintesis satu m lekul urea. Dua ikatan diperlukan untuk menghasilkan karbam il " s"at dan dua lagi untuk k ndensasi aspartat dengan sitrulin. Pr ses katab lisme tript "an pada manusia merupakan penguraian seluruh at m karb n pada rantai samping maupun pada #in#in ar matik menjadi senyawaantara am"i lik melalui lintasan kinurenin,antranilat 2<ambar /3. -n5im tript "an ksigenase 2tript "an pir lase3 mengkatalisis reaksi pemutusan #in#in ind l dengan penyatuan dua at m dari m lekul ksigen sehingga terbentuk senyawa N" rmilkinurenin. -n5im ksigenase yang merupakan metal pr tein besi p "irin, dapat diinduksi dalam hati leh k rtik ster id adrenal dan tript "an. Sebagian en5im yang baru disintesis ini akan berada dalam bentuk laten yang memerlukan pengakti"an. Tript "an juga menstabilkan en5im penguraian pr te litik. Tript "an ksigenase terhadap reaksi leh ksigenase dihambat se#ara umpan balik sehingga terbentuklah sitrulin dan " s"at bebas. Reaksi ini adalah reaksi kedua yang

deri6at asam nik tinat, termasuk NADP;. Pengeluaran hidr litik gugus " rmil pada

N," rmilkinurenin yang dikatalisis leh en5im kinurenin " rmilase pada hati akan menghasilkan senyawa kinurenin. !inurenin dapat mengalami deaminasi lewat reaksi transaminasi. Senyawa ',amin ,9,hidr ksi ben5 il piru6at yang dihasilkan akan kehilangan air dan penutupan #in#in yang terjadi se#ara sp ntan akan membentuk kinurenat. +etab lisme selanjutnya kinurenin akan melibatkan k n6ersi senyawa ini menjadi 9,hidr ksikinurenin yang kemudian menjadi 9, hidr ksiantranilat. ;idr ksilasi memerlukan ksigen m lekuler dalam reaksi yang tergantung NADP; dan serupa dengan reaksi hidr ksilasi "enilalanin. ;idr ksilasi tript "an menjadi A, hidr ksitript "an dikatalisis selanjutnya leh en5im tir sin hidr ksilase hati. Dekarb ksilase selanjutnya akan membentuk ser t nin 2A,hidr ksitriptamin3. !atab lisme ser t nin diawali leh leh reaksi deaminase ksidati" yang dikatalisis en5im m n amin ksidase menjadi senyawa A,hidr ksiind lasetat 2<ambar A3. Senyawa ini pada manusia diekskresikan dalam urin 2',K mgFd)3. Tript "an membentuk sejumlah deri6at ind l tambahan. <injal mamalia, hati dan bakteri dalam "eses manusia dapat mengadakan dekarb ksilasi tript "an menjadi triptamin yang kemudian bisa ter ksidasi menjadi senyawa in l,9 asetat. ;asil utama katab lisme tript "an dalam urin yang n rmal adalah senyawa A, hidr ksiind lasetat dan ind l,9 asetat. D+ Pr-.e. $li1-li.i.

Pr-tein 6en0i1at7 DNA $ira.e+ Arus in" rmasi genetik pada sel n rmal berawal dari DNA ke RNA terus ke pr tein. Sintesis RNA berdasarkan suatu #etakan DNA disebut pr ses transkripsi. Sedangkan sintesis pr tein berdasarkan suatu #etakan RNA disebut Translasi. Pr ses sintesis RNA menyerupai pembentukan Dna tetapi ada perbedaan prinsip dimana kalau sintesis DNA seluruh urutan nkle tida DNA digandakan seperti DNA induk, pada sintesis RNA tidak semua DNA ditranskripsi menjadi RNA, hanya gen atau k l mp k gen yang ditarnskripsi. Pr duk yang terbentuk adalah RNA yang k mplementer dengan salah satu rantai DNA dupleks yang jadi #etakan. Sintesis RNA 2transkripsi3 terdiri / tahap reaksi 4pertama en5im RNA p limerase mengikat urutan basa spesi"ik,k edua RNA p limerase mengkatalisis pemanjangan ikatan " s" diester antara rib nukle tia tri" s"at dan ujung 9L," s"at melalui #ara seperti DNA p limerase $,ketiga, k mplemen DNA,RNA 2hibrid DNA, RNA3 yang dihasilkan membuka dengan melepaskan RNA yang terbentuk diikuti hibridisasi ulang rantai DNA membentuk untai DNA ganda. !eempat, terjadi pengubahan se#ara kimia RNA yang terbentuk. Sintesis pr tein 2translasi3 yaitu m lekul Rna yang terbentuk menerjemahkan in" rmasi genetik ke dalam pr ses pembentukan pr tein. Pada tahap ini asam,asam amin se#ara berurutan diikat satu dengan yng lain, sesuai pesan yang diberikan DNA. *erlangsung dirib s m dan melalui A tahapan reaksi yakni akti6asi asam amin > inisiasi rantai p lipetida, pemanjangan 2el ngasi3 rantai p lipetida> terminasi dan pembebasan rantai p lipeptida serta tahap pelipatan dan peng lahan. Nukle tida merupakan nukle sida yang gugus gula pada p sisi AL,nya mengikat asam " s"at 2gugus " s"at3 dengan ikatan ester. Nukle sida terdiri atas pent sa 2 de ksirib sa atau rib sa3 yang mengikat suatu basa 2deri6at purin atau pirimidin3 melalui ikatan glik sida. Pent sa yang berasal dari DNA ialah de ksirib sa dan dari RNA ialah rib sa. *asa purin dan pirimidin yang berasal dari DNA ialah adenin, guanin, sit sin

dan timin. Sedangkan basa RNA terdiri atas adenin, guanin, sit sin dan urasil. Dengan demikian nukle sida adalah penyusun nukle tida dan dapat diberi nama tri6ial dan nama sistematis seperti terlihat pada tabel berikut 4 II+ Meta,-li.me A.am Nu1leat Asam nukleat merupakan salah satu makr m lekul yang memegang peranan sangat penting dalam kehidupan rganisme karena di dalamnya tersimpan in" rmasi genetik. Asam nukleat sering dinamakan juga p linukle tida karena tersusun dari sejumlah m lekul nukle tida sebagai m n mernya. Tiap nukle tida mempunyai struktur yang terdiri atas gugus " s"at, gula pent sa, dan basa nitr gen atau basa nukle tida 2basa N3. Ada dua ma#am asam nukleat, yaitu asam de ksirib nukleat atau de Myrib nu#lei# a#id 2DNA3 dan asam rib nukleat atau rib nu#lei# a#id 2RNA3. Dilihat dari strukturnya, perbedaan di antara kedua ma#am asam nukleat ini terutama terletak pada k mp nen gula pent sanya. Pada RNA gula pent sanya adalah rib sa, sedangkan pada DNA gula pent sanya mengalami kehilangan satu at m 8 pada p sisi : n m r 'L sehingga dinamakan gula 'L,de ksirib sa. Perbedaan struktur lainnya antara DNA dan RNA adalah pada basa N,nya. *asa N, baik pada DNA maupun pada RNA, mempunyai struktur berupa #in#in ar matik heter siklik 2mengandung : dan N3 dan dapat dikel mp kkan menjadi dua g l ngan, yaitu purin dan pirimidin. *asa purin mempunyai dua buah #in#in 2bisiklik3, sedangkan basa pirimidin hanya mempunyai satu #in#in 2m n siklik3. Pada DNA, dan juga RNA, purin terdiri atas adenin 2A3 dan guanin 2<3. Akan tetapi, untuk pirimidin ada perbedaan antara DNA dan RNA. !alau pada DNA basa pirimidin terdiri atas sit sin 2:3 dan timin 2T3, pada RNA tidak ada timin dan sebagai gantinya terdapat urasil 2U3. Timin berbeda dengan urasil hanya karena adanya gugus metil pada p sisi n m r A sehingga timin dapat juga dikatakan sebagai A,metilurasil.

A+ K-m6-nen(1-m6-nen a.am nu1leat a3. gugus " s"at b3. gula pent sa #3. basa N Di antara ketiga k mp nen m n mer asam nukleat tersebut di atas, hanya basa N,lah yang memungkinkan terjadinya 6ariasi. Pada kenyataannya memang urutan 2sekuens3 basa N pada suatu m lekul asam nukleat merupakan penentu bagi spesi"isitasnya. Dengan perkataan lain, identi"ikasi asam nukleat dilakukan berdasarkan atas urutan basa N,nya sehingga se#ara skema kita bisa menggambarkan suatu m lekul asam nukleat hanya dengan menuliskan urutan basanya saja. Di atas telah disinggung bahwa asam nukleat tersusun dari m n mer, m n mer berupa nukle tida, yang masing,masing terdiri atas sebuah gugus " s"at, sebuah gula pent sa, dan sebuah basa N. Dengan demikian, setiap nukle tida pada asam nukleat dapat dilihat sebagai nukle sida m n " s"at. Namun, pengertian nukle tida se#ara umum sebenarnya adalah nukle sida dengan sebuah atau lebih gugus " s"at. Sebagai # nt h, m lekul ATP 2aden sin tri" s"at3 adalah nukle tida yang merupakan nukle sida dengan tiga gugus " s"at. 7ika gula pent sanya adalah rib sa seperti halnya pada RNA, maka nukle sidanya dapat berupa aden sin, guan sin, sitidin, dan uridin. *egitu pula, nukle tidanya akan ada empat ma#am, yaitu aden sin m n " s"at, guan sin m n " s"at, sitidin m n " s"at, dan uridin m n " s"at. Sementara itu, jika gula pent sanya adalah de ksirib sa seperti halnya pada DNA, maka 2'L, de ksirib 3nukle sidanya terdiri atas de ksiaden sin, de ksiguan sin, de ksisitidin, dan de ksitimidin. Peran penting RNA terletak pada "ungsinya sebagai perantara antara DNA dan pr tein dalam pr ses ekspresi genetik karena ini berlaku untuk semua rganisme hidup. Dalam peran ini, RNA dipr duksi sebagai salinan k de urutan basa nitr gen DNA dalam pr ses transkripsi. ! de urutan basa ini tersusun dalam bentuk NtripletN,

tiga urutan basa N, yang dikenal dengan nama k d n. Setiap k d n berelasi dengan satu asam amin 2atau k de untuk berhenti3, m n mer yang menyusun pr tein. )ihat ekspresi geneti# untuk keterangan lebih lanjut. Penelitian mutakhir atas "ungsi RNA menunjukkan bukti yang mendukung atas te ri Ndunia RNAN, yang menyatakan bahwa pada awal pr ses e6 lusi, RNA merupakan bahan genetik uni6ersal sebelum rganisme hidup memakai DNA. A+ Si2at(.i2at Fi.i1a(Kimia A.am Nu1leat Di bawah ini akan dibi#arakan sekilas beberapa si"at "isika,kimia asam nukleat. Si"at,si"at tersebut adalah stabilitas asam nukleat, pengaruh asam, pengaruh alkali, denaturasi kimia, 6isk sitas, dan kerapatan apung. a+ Sta,ilita. a.am nu1leat !etika kita melihat struktur tangga berpilin m lekul DNA atau pun struktur sekunder RNA, sepintas akan nampak bahwa struktur tersebut menjadi stabil akibat adanya ikatan hidr gen di antara basa,basa yang berpasangan. Padahal, sebenarnya tidaklah demikian. $katan hidr gen di antara pasangan,pasangan basa hanya akan sama kuatnya dengan ikatan hidr gen antara basa dan m lekul air apabila DNA berada dalam bentuk rantai tunggal. 7adi, ikatan hidr gen jelas tidak berpengaruh terhadap stabilitas struktur asam nukleat, tetapi sekedar menentukan spesi"itas perpasangan basa. Penentu stabilitas struktur asam nukleat terletak pada interaksi penempatan 2sta#king intera#ti ns3 antara pasangan,pasangan basa. Permukaan basa yang bersi"at hidr " bik menyebabkan m lekul,m lekul air dikeluarkan dari sela,sela perpasangan basa sehingga perpasangan tersebut menjadi kuat. ,+ Pen0aruh a.am Di dalam asam pekat dan suhu tinggi, misalnya ;:l8/ dengan suhu lebih dari %((O:, asam nukleat akan mengalami hidr lisis sempurna menjadi k mp nen,k mp nennya.

Namun, di dalam asam mineral yang lebih en#er, hanya ikatan glik sidik antara gula dan basa purin saja yang putus sehingga asam nukleat dikatakan bersi"at apurinik. )+ Pen0aruh al1ali Pengaruh alkali terhadap asam nukleat mengakibatkan terjadinya perubahan status taut merik basa. Sebagai # nt h, peningkatan p; akan menyebabkan perubahan struktur guanin dari bentuk ket menjadi bentuk en lat karena m lekul tersebut kehilangan sebuah pr t n. Selanjutnya, perubahan ini akan menyebabkan terputusnya sejumlah ikatan hidr gen sehingga pada akhirnya rantai ganda DNA mengalami denaturasi. ;al yang sama terjadi pula pada RNA. *ahkan pada p; netral sekalipun, RNA jauh lebih rentan terhadap hidr lisis bila dibadingkan dengan DNA karena adanya gugus 8; pada at m : n m r ' di dalam gula rib sanya. /+ Denatura.i 1imia Sejumlah bahan kimia diketahui dapat menyebabkan denaturasi asam nukleat pada p; netral. : nt h yang paling dikenal adalah urea 2:82N;'3'3 dan " rmamid 2:8;N;'3. Pada k nsentrasi yang relati" tinggi, senyawa,senyawa tersebut dapat merusak ikatan hidr gen. Artinya, stabilitas struktur sekunder asam nukleat menjadi berkurang dan rantai ganda mengalami denaturasi. e+ &i.1-.ita. DNA kr m s m dikatakan mempunyai nisbah aksial yang sangat tinggi karena diameternya hanya sekitar ' nm, tetapi panjangnya dapat men#apai beberapa sentimeter. Dengan demikian, DNA tersebut berbentuk tipis memanjang. Selain itu, DNA merupakan m lekul yang relati" kaku sehingga larutan DNA akan mempunyai 6isk sitas yang tinggi. !arena si"atnya itulah m lekul DNA menjadi sangat rentan terhadap "ragmentasi "isik. ;al ini menimbulkan masalah tersendiri ketika kita hendak melakukan is lasi DNA yang utuh. 2+ Kera6atan a6un0

Analisis dan pemurnian DNA dapat dilakukan sesuai dengan kerapatan apung 2b uyant density3,nya. Di dalam larutan yang mengandung garam pekat dengan berat m lekul tinggi, misalnya sesium kl rid 2:s:l3 K+, DNA mempunyai kerapatan yang sama dengan larutan tersebut, yakni sekitar %,& gF#m9. 7ika larutan ini disentri"ugasi dengan ke#epatan yang sangat tinggi, maka garam :s:l yang pekat akan bermigrasi ke dasar tabung dengan membentuk gradien kerapatan. *egitu juga, sampel DNA akan bermigrasi menuju p sisi gradien yang sesuai dengan kerapatannya. Teknik ini dikenal sebagai sentri"ugasi seimbang dalam tingkat kerapatan 2ePuilibrium density gradient #entri"ugati n3 atau sentri"ugasi is piknik. 8leh karena dengan teknik sentri"ugasi tersebut pelet RNA akan berada di dasar tabung dan pr tein akan mengapung, maka DNA dapat dimurnikan baik dari RNA maupun dari pr tein. Selain itu, teknik tersebut juga berguna untuk keperluan analisis DNA karena kerapatan apung DNA 2Q3 merupakan "ungsi linier bagi kandungan <:,nya. Dalam hal ini, Q R %,.. H (,(SKJ 2< H :3. B+ Nu1le-.i/a /an nu1le-ti/a Pen m ran p sisi at m : pada #in#in gula dilakukan menggunakan tanda aksen 2%L, 'L, dan seterusnya3, sekedar untuk membedakannya dengan pen m ran p sisi pada #in#in basa. P sisi %L pada gula akan berikatan dengan p sisi S 2N,S3 pada basa purin atau p sisi % 2N,%3 pada basa pirimidin melalui ikatan glik sidik atau glik silik. ! mpleks gula,basa ini dinamakan nukle sida. Di atas telah disinggung bahwa asam nukleat tersusun dari m n mer,m n mer berupa nukle tida, yang masing,masing terdiri atas sebuah gugus " s"at, sebuah gula pent sa, dan sebuah basa N. Dengan demikian, setiap nukle tida pada asam nukleat dapat dilihat sebagai nukle sida m n " s"at. Namun, pengertian nukle tida se#ara umum sebenarnya adalah nukle sida dengan sebuah atau lebih gugus " s"at. Sebagai # nt h, m lekul ATP 2aden sin tri" s"at3 adalah nukle tida yang merupakan nukle sida dengan tiga gugus " s"at.

7ika gula pent sanya adalah rib sa seperti halnya pada RNA, maka nukle sidanya dapat berupa aden sin, guan sin, , dan uridin sitidin. *egitu pula, nukle tidanya akan ada empat ma#am, yaitu aden sin m n " s"at, guan sin m n " s"at, sitidin m n " s"at, dan uridin m n " s"at. Sementara itu, jika gula pent sanya adalah de ksirib sa seperti halnya pada DNA, maka 2'L, de ksirib 3nukle sidanya terdiri atas de ksiaden sin, de ksiguan sin, de ksisitidin, dan de ksitimidin.

;ampir semua

rganisme mampu mensintesis nukle tida dr prekurs r yg untuk nukle tida, mirip utk setiap rganism.

lebih sederhana, jalur de n 6

Nukle tida juga dapat disintesis dari hasil peme#ahan nukle tida yang telah ada sal6age pathway 2re#y#le3 yaitu dari degradasi pirimidin dan purin dari sel yang mati 2regenerasi3 atau dari makanan. )+ De0ra/a.i nu1le-ti/a Di dalam usus halus tjd pemutusan ikatan " s" diester leh end nuklease 2pankreas3 lig nukle tida. Dipe#ah lebih lanjut dg " s" diesterase 2ensim eM nu#lease n n spesi"ik3 menjadi m n " s"at. Dipe#ah lbh lanjut " s" m n esterase

dikenal sebagai nukle tidase menghasilkan

nukle sida and

rth ph sphate.

Nu#le sida ph sph rylase menghasilkan basa dan and rib se,%,ph sphate. 7ika basa atau nukle sida tidak digunakan kembali utk sal6age pathways, basa akan lebih lanjut didegradasi menjadi asam urat 2purin3, ureid pr pi nat 2pyrimidine3.

*A* $$$ P-NUTUP 9.% !esimpulan

1. Asam nukleat adalah makromolekul biokimia yang kompleks, berbobot molekul tinggi, 2. Peran penting RNA terletak pada "ungsinya sebagai perantara antara DNA dan

pr tein dalam pr ses ekspresi genetik karena ini berlaku untuk semua rganisme hidup.
3. 7ika gula pent sanya adalah rib sa seperti halnya pada RNA, maka nukle sidanya

dapat berupa aden sin, guan sin, , dan uridin sitidin.


4. Antara ketiga k mp nen m n mer asam nukleat tersebut di atas, hanya basa N,

lah yang memungkinkan terjadinya 6ariasi.


5. Peran penting RNA terletak pada "ungsinya sebagai perantara antara DNA dan

pr tein dalam pr ses ekspresi genetik karena ini berlaku untuk semua rganisme hidup. Dalam peran ini, RNA dipr duksi sebagai salinan k de urutan basa nitr gen DNA dalam pr ses transkripsi.
6. Perbedaan struktur lainnya antara DNA dan RNA adalah pada basa N,nya. *asa

N, baik pada DNA maupun pada RNA, mempunyai struktur berupa #in#in ar matik heter siklik 2mengandung : dan N3 dan dapat dikel mp kkan menjadi dua g l ngan, yaitu purin dan pirimidin.
7. Pr ses pen#ernaan pr tein yang pertama berlangsung dalam lambung. Di sini

pepsin men#ernakan pr tein dengan memutuskan ikatan peptida yang ada di sisi N;' bebas dari asam,asam amin ar matik 2"enilaalanin, tir sin, tript "an3,

8. Pr tein dapat memerankan "ungsi sebagai bahan struktural karena seperti halnya

p limer lain, pr tein memiliki rantai yang panjang dan juga dapat mengalami cross-linking dan lain,lain.
9. +etab lisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam rganisme,

termasuk yang terjadi di tingkat selular.


1 . +etab lisme pr tein meliputi4 Degradasi pr tein 2makanan dan pr tein

intraseluler3 menjadi asam amin ,8ksidasi asam amin , *i sintesis asam amin , *i sintesis pr tein

DAFTAR PUSTAKA Sreeranjit,:. B. !. and )al, 7. 7., <lu# se 4 Pr perties and Analysis. $n Encyclopedia of Food Sciences !utrition, 'nd -diti n, :aballer , *. Trug , ).:., T Cinglas, P.+.,-ds,. A#ademi# Press. '((9. R #ha )ea , +. ;. +., <ly# gen.$n Encyclopedia of Food Sciences !utrition, 'nd -diti n, :aballer , *. Trug , ).:., T Cinglas, P.+.,-ds,. A#ademi# Press. '((9. Dennis, S. :. and N akes, T. D., -Mer#ise +us#le. $n Encyclopedia of Food Sciences !utrition, 'nd -diti n, :aballer , *. Trug , ).:., T Cinglas, P.+.,-ds,. A#ademi# Press. '((9. Tester, R. C. and !arkalas, 7., :arb hydrates4 :lassi"i#ati n and Pr perties. $n Encyclopedia of Food Sciences Nutriti n, 'nd -diti n, :aballer , *. Trug , ).:., T Cinglas, P.+.,-ds,. A#ademi# Press. '((9. +a# d nald, $., :arb hydrates 4 +etab lism " Sugar. $n Encyclopedia of Food Sciences !utrition, 'nd -diti n, :aballer , *. Trug , ).:., T Cinglas, P.+.,-ds,. A#ademi# Press. '((9. *ender, D. A. , <lu# se 4 Cun#ti n and +etab lism.$n Encyclopedia of Food Sciences !utrition, 'nd -diti n :aballer , *. Trug , ).:., T Cinglas, P.+.,-ds,. A#ademi# Press. '((9. Rubinstein,)itwak, S., -nergy +etab lism.$n Encyclopedia of Food Sciences !utrition, 'nd -diti n, :aballer , *. Trug , ).:., T Cinglas, P.+.,-ds,. A#ademi# Press. '((9.

Anda mungkin juga menyukai