5 Tatacara Penulisan PDF
5 Tatacara Penulisan PDF
Metodologi Penelitian
1. Jenis huruf
a. Naskah diketik dengan huruf Pica/Times New
Roman 12 (10 huruf dalam 1 inci), dan untuk
seluruh naskah harus dipakai jenis huruf yang
sama. Penggunaan huruf miring atau persegi tidak
diperkenankan.
b. Huruf miring untuk tujuan tertentu (bahasa latin
atau bahasa asing) dinyatakan dengan huruf
italic/miring
c. Lambang, huruf yunani, atau tanda2 yang tidak
dapat diketik, harus ditulis dengan rapi memakai
tinta hitam/rapido. Untuk yang tidak ada di
komputer, bisa menggunakan gambar hasil dari
scan.
Lanjutan PENGETIKAN (2)
2. Bilangan dan satuan
a. Bilangan diketik dengan angka.
Misalnya 10 kg gula pasir, kecuali dipakai pada huruf
permulaan, menulisnya adalah: Sepuluh kilogram gula
pasir dapat kita ambil di toko pojok.
a. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan
titik, misalnya berat telur 20,5 kg.
b. Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya tanpa titik
di belakangnya, misal m, g, kg atau cal.
3. Jarak baris
Jarak antara 2 baris dibuat 2 spasi, kecuali pada intisari,
kutipan langsung, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel
serta daftar pustaka, yang diketik dengan jarak 1-1,5
spasi ke bawah.
CONTOH
Singkapan batuan mempunyai lebar 6 m,
dan mempunyai ketinggian 23 m.
Lanjutan PENGETIKAN (3)
a. Tepi atas : 4 cm
b. Tepi bawah : 3 cm
c. Tepi kiri : 4 cm
d. Tepi kanan : 3 cm
5. Pengisian ruang
Ruangan yang terdapat pada
halaman draf harus diisi penuh,
artinya pengetikan harus mulai dari
batas tepi kiri sampai ke batas tepi
kanan dan jangan sampai ada
ruangan yang terbuang, kecuali
pada alinea baru, persamaan,
gambar, tabel, subjudul, atau hal2
yang khusus
Lanjutan PENGETIKAN (4)
6. Alinea baru
Alinea baru dimulai pada ketikan ke-1 atau ke-6
dari batas tepi kiri. Untuk alinea baru yang dimulai
pada ketikan ke-1, diberi jarak antara alinea di atas
dan di bawahnya.
7. Permulaan kalimat
Bilangan, lambang atau rumus kimia yang dipakai
untuk memulai suatu kalimat, harus dieja, misalnya:
sepuluh ekor tikus .
8. Bab, subbab, anak subbab dan lain-lain
a. Bab harus ditulis dengan huruf besar (kapital) semua
dan diatur supaya simetris/letaknya di tengah-
tengah, dengan jarak 4 cm dari tepi atas tanpa
diakhiri dengan titik.
Penulisan Bab:
1. Selalu dimulai pada halaman baru
2. Nomor bab ditulis dengan angka romawi besar
atau angka arab
3. Apabila judul bab lebih dari 1 baris, maka
penulisannya disusun seperti bentuk trapesium
terbalik dengan jarak 1 spasi
4. Jarak antara judul bab dengan uraian di
bawahnya adalah 4 spasi
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
C. PENOMORAN (1)
Bagian ini dibagi menjadi nomor untuk
halaman, daftar isi, daftar tabel, daftar
gambar dan persamaan/rumus-rumus.
1. Halaman
a. Bagian awal laporan, mulai dari halaman judul
sampai halaman intisari, diberi nomor halaman
dengan angka romawi kecil (contoh: i, ii, atau iii).
b. Bagian utama dan bagian akhir, mulai dari
Pendahuluan (BAB I) sampai ke halaman terakhir
(daftar pustaka) memakai angka arab sebagai
nomor halaman (contoh: 1, 2, atau 25).
c. Nomor halaman, ditempatkan di sebelah kanan
atas kecuali pada judul atau bab pada bagian
atas halaman itu. Maka nomor halamannya ditulis
di kanan bawah/tengah bawah.
d. Nomor halaman diketik dengan jarak 3 cm dari
tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas atau tepi
bawah (lihat Lampiran).
2. Tabel
Tabel diberi nomor urut dengan angka arab.
Misal: Tabel 1, Tabel 2 atau Tabel 3
3. Gambar
Gambar dinomori dengan angka arab.
Misal: Gambar 1, Gambar 2 atau Gambar 3
4. Persamaan
Nomor urut persamaan yang berbentuk rumus
matematis atau reaksi kimia, ditulis dengan angka
arab di dalam kurung dan ditempatkan di dekat
batas tepi kanan.
Contoh:
Williams et al., 1982 (tidak boleh disingkat)
Contoh:
Harsono Pringgoprawiro ditulis: Pringgoprawiro, H atau
Pringgoprawiro, Harsono
Sukendar Asikin ditulis Asikin, S.
Lanjutan PENULISAN NAMA (4)
4. Nama depan dengan garis penghubung
maka keduanya dianggap sebagai satu Kalau nama
penulis dalam sumber aslinya ditulis dengan garis
penghubung di antara kedua suku
katanyakesatuan.
Contoh:
Wartono-Rahardjo ditulis Wartono-Rahardjo
Purbo-Hadiwijoyo ditulis Purbo-Hadiwijoyo
Lanjutan PENULISAN NAMA (5)
5. Nama yang ditulis dengan singkatan
Nama yang ditulis dengan singkatan, dianggap
bahwa singkatan itu menjadi satu dengan suku
kata yang ada di depannya.
Contoh:
Mawardi A.I. ditulis Mawardi A.I.
Williams D. Ross Jr. ditulis Ross Jr., W.D.
6.Derajat kesarjanaan
Derajat kesarjanaan tidak boleh dicantumkan.
Terima kasih