Anda di halaman 1dari 3

5 Pemetaan Bawah Permukaan

Pada prinsipnya pemetaan bawah permukaan sama dengan pemetaan pada


permukaan, hanya terdapat beberapa perbedaan yang agak mencolok. Pada pemetaan
permukaan kita berhadapan dengan satu bidang permukaan dan yang dipetakan adalah
sifat–sifat/ keadaan geologi/ topografi yang dimanifestasikan pada bidang permukaan
tersebut.
Suatu hal yang khas dari peta–peta bawah permukaan adalah sifat kuantitatif dari
peta–peta tersebut. Sifat kuantitatif itu dinyatakan dengan apa yang dinamakan garis iso
Gambar 4.2 Terminasi reflector seismic (Allen,1999)
47
atau secara populer disebut garis kontur. Garis ini menyatakan titik–titik yang
mempunyai nilai sama, terutama nilai kuantitatif dari suatu gejala atau sifat tertentu yang
terdapat suatu bidang permukaan (perlapisan) atau dalam interval antar dua bidang
permukaan/perlapisan.
Nilai dari gejala tersebut dapat berupa :
1. Kedalaman suatu lapisan terhadap permukaan laut (kontur struktur)
2. Kedalaman suatu permukaan (bidang ketidakselarasan, basement (isolath)
3. Ketebalan suatu interval antar dua bidang.
4. Ketebalan total lapisan–lapisan batuan tertentu dalam suatu interval (isolith).
5. Persentase ketebalan total lapisan–lapisan batuan tertentu dalam suatu interval
perlapisan (iso presentase).
6. Perbandingan (ratio) ketebalan total suatu lapisan batuan tertentu terhadap
ketebalan lapisan lain (iso ratio).
Yang dimaksud dengan pemetaan geologi bawah permukaan adalah peta yang
dibuat khusus berdasarkan data hasil pemboran eksplorasi minyak bumi. Namun dewasa
ini dengan majunya metode–metode processing geofisik terutama metode seismik,
banyak pula peta–peta bawah permukaan yang dibuat berdasarkan data seismik. Sering
peta struktur berkontur dibuat berdasarkan atas hasil refleksi seismik, dan karena
kedalaman-kedalaman yang didapatkan masih bersifat interpretatif, berupa kedalaman
waktu. Garis-garis demikian dinamakan “isochron” .
4.5.1 Prinsip Penggambaran Garis Kontur
Penggambaran garis kontur merupakan suatu operasi teknik mekanistik yang
harus dibimbing oleh pemikiran geologi dan apresiasi estetika.
1. Prinsip interpolasi/prinsip titik kontrol, garis kontur dengan nilai tertentu
digambarkan diantara titik–titik kontrol. Nilai garis kontrol harus berada diantara
nilai yang tercantum pada kedua titik kontrol.
48
2. Prinsip ekstrapolasi atau prinsip keseragaman antara (spacing), penggambaran
garis kontur dapat diteruskan diluar titik kontrol dengan memelihara keseragaman
spacing dan bentuk.
3. Garis kontur tidak mungkin bercabang, hal ini merupakan prinsip dari segi
estetika. Jika keadaan memaksa demikian gambarkan dua garis kontur dengan
nilai yang sama sejajar dan berdekatan.
4. Garis kontur tidak mungkin berpotongan (dengan pengecualian), ini adalah akibat
pada point 3.
5. Satu garis kontur tidak dapat bertindak sebagai nilai maksimum, dimana dalam
kedua belah arah nilai garis kontur bersama–sama meningkat atau bersama–sama
menurun. Dalam keadaan demikian selalu harus digambarkan dua garis kontur
dengan nilai sama.
6. Prinsip keseragaman bentuk, dari segi estetika dan geologi penarikan garis kontur
dibimbing sedemikian rupa sehingga bentuknya serupa, seragam, atau subpararel.
Sesuaikan dengan bentuk geologi (struktur, ketebalan sedimen).
7. Sesuaikan bentuk garis kontur dengan bentuk ideal geologi yang dipetakan. Jika
ada yang dipetakan adalah struktur geologi atau bentuk tektonik, maka harus
dapat membayangkan bentuk-bentuk lipatan, struktur, antiklin, sumbu-sumbu
lipatan, patahan dsb yang akan membimbing kita dalam memberikan bentuk pada
garis kontur.
4.5.2 Pembuatan Peta Bawah Permukaan
antara lain
1. Peta Top Struktur
Peta ini menunjukkan penyebaran puncak suatu lapisan di bawah permukaan.
Peta ini didapatkan dengan mencantumkan “meter bawah permukaan laut” (mbpl)
top lapisan pada setiap sumur. Nilai-nilai sebagai acuan membuat kontur struktur.
49
2. Peta Gross Isopach
Mekanisme pembuatan peta gross isopach sama dengan pembuatan peta top
struktur, namun data yang digunakan dalam pembuatan peta ini adalah ketebalan
dari suatu lapisan. Dengan demikian peta gross isopach tidak berhubungan
dengan ketinggian atau kedalaman tetapi peta ini menggambarkan penyebaran
tebal tipisnya lapisan.
3. Peta Net Isopach
Peta ini menggambarkan akumulasi ketebalan batupasir yang ada dalam suatu
lapisan. Sama halnya dengan peta gross isopach, peta ini tidak berhubungan
dengan ketinggian melainkan menggambarkan ketebalan.
4. Peta Horison
Informasi yang dapat dilihat pada peta horison adalah pola penyebaran lapisan
yang ditunjukkan oleh kontur struktur, penyebaran ketebalan batupasir yang
ditunjukkan dengan kontur net isopach dan batas minyak air/oil water contact
(OWC) ataupun oil down to (ODT). Dengan demikian peta horison merupakan
gabungan dari peta top struktur dan peta net isopach.
5. Peta Net Pay
Peta ini menggambarkan ketebalan batupasir yang mengandung hidrokarbon.
Lain halnya dengan peta net isopach yang menginformasikan ketebalan batupasir
secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai